Pukul dua dini hari Ziel baru pulang ke mansion. Begitu dia masuk, lampu hampir dimatikan semua. Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan, rumah besar itu benar-benar terasa sangat sepi.
Dia menaiki anak tangga dengan cepat, saat tiba di lantai dua, dia berhenti terlebih dahulu untuk menatap kamar Gloria.
Pria berusia 25 tahun itu tersenyum tipis, karena dia tidak menyangka, pada akhirnya dia menjalin hubungan dengan adik dari ayah angkatnya.
"Sekarang aku perlu memikirkan bagaimana caranya bicara dengan anggota keluarga. Aku tidak tahu akan seheboh apa nanti kalau mereka tahu kita berpacaran," gumam Ziel, masih dengan senyumnya yang manis.
Dulu saat dia masuk ke mansion ini di usianya yang baru lima tahun, dia berharap bisa menikah dengan Zoya. Sebuah cita-cita konyol, yang membuat Ken selalu naik darah. Dan sekarang dia malah jatuh hati pada Gloria, yakni putri Zoya sendiri.
"Aku benar-benar pengecut, membiarkan kamu menunggu selama ini."
Setelah bergumam seperti itu, lantas Ziel kembali menaiki anak tangga untuk sampai di kamarnya.
Mengingat malam ini adalah hari pertamanya jadian dengan Gloria. Ziel jadi tidak bisa tidur, apalagi bayangan saat mereka bercumbu terus terngiang-ngiang di kepalanya.
"Astaga, aku tidak tahu kalau aku bisa semesyum itu."
Dia merasa heran dengan dirinya sendiri, padahal selama ini dia tidak pernah menyentuh seorang wanita, termasuk Eveline.
Semua itu tak berbeda jauh dengan Gloria yang masih bergulang-guling di kamarnya. Dia terus merasa kegirangan, karena rencananya berjalan dengan lancar.
"Cih, mau mengalahkan aku? Kamu tidak akan bisa, Ziel. Aku memiliki sejuta cara untuk menjeratmu. Bilangnya tidak suka, tapi—tapi kamu malah, ah aku jadi malu sendiri," ucap Gloria sambil menendang-nendang selimut dan menutup wajah.
Dia gemas dengan tingkahnya sendiri, hingga tak berapa lama kemudian, dia teringat akan permintaan Ziel, bahwa dia harus memutuskan semua pacarnya.
Akhirnya Gloria pun bangkit untuk mengambil ponsel.
"Aku tidak mau mereka membuat masalah, jadi aku harus memutuskan mereka secepatnya!"
Tanpa pikir panjang, Gloria langsung mengetik pesan untuk memutuskan hubungan dengan para pacarnya, yang kurang lebih berjumlah lima belas orang.
"Sudah, sekarang aku tinggal beristirahat. Dan memikirkan cara bagaimana menyambut dia besok pagi, sebelum dia turun ke meja makan aku harus sudah mandi, aku juga tidak boleh berdiet dan malas mengunyah."
Lantas Gloria melemparkan ponselnya yang sudah dalam mode silent ke sofa. Lalu menarik selimut dan berusaha untuk tidur.
Hingga tak terasa pagi menyapa dengan cepat. Meskipun hanya sebentar, entah kenapa Gloria bisa bangun lebih pagi. Di saat semua kamar masih terkunci, dia sudah mengendap-endap untuk naik ke lantai tiga.
Tok Tok Tok ...
Suara ketukan itu membuat Ziel yang masih mengantuk lantas mengerjap. Pria tampan itu mengangkat kepala, karena tak biasanya ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya di waktu sepagi ini.
"Ziel, buka!" kata Gloria, membuat pria itu membelalakkan matanya.
Karena sudah sangat hafal dengan suara kekasihnya, Ziel pun bangkit dengan bertelanjang dada. Hanya ada celana pendek yang menutup tubuhnya.
Saat benda persegi panjang itu baru saja terbuka, sosok yang ada di hadapannya langsung melompat, dan membuatnya reflek menangkap.
"Sayang, aku merindukanmu," rengek Gloria, sementara Ziel dibuat jantungan, karena gerakan Gloria benar-benar membuatnya terkejut.
Terlebih mereka berada di rumah, bisa saja ada yang melihat kelakuan mereka berdua.
"Kita baru berpisah beberapa jam, Glor. Lagi pula tumben kamu bangun sepagi ini," balas Ziel, dia menutup pintu dengan Gloria yang dia gendong seperti bayi koala.
"Aku ingin cepat-cepat menemui pacarku, apa tidak boleh?" tanya Gloria sambil menangkup kedua sisi wajah Ziel, mata pria itu nampak sedikit sayu, karena sebenarnya Ziel masih butuh tidur.
"Tentu saja boleh, tapi nanti kalau ada yang melihat bagaimana?"
"Kamu tenang saja, mereka masih tidur."
"Tapi di ujung ada William, Glor."
William adalah salah satu keponakan Gloria, yakni anak dari Eliana.
"William juga sama seperti kamu, dia irit bicara. Jadi dia tidak akan mungkin membocorkan hubungan kita."
Gadis cantik itu menggerak-gerakkan badan, membuat dada mereka saling bergesekan, apalagi saat ini Gloria tidak memakai braa.
Bagaimana bisa Ziel menahan diri kalau Gloria terus memancingnya seperti ini. Dia terdiam, lalu merasakan kecupan basah di bibirnya.
"Beri aku kecupan selamat pagi," ujar Gloria sambil mengulum senyum.
Dan Ziel tidak bisa menolak permintaan gadis satu ini, dia pun membalas hingga akhirnya mereka kembali saling membelit.
Tidak tahu saja, kalau di luar sana, mantan pacar Gloria mulai berdatangan, karena mereka tidak terima diputuskan secara sepihak.
***
Cerita Ziel kecil, ada novel Aneeq dan Jennie ya🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ney maniez
🤣🤣🤣😜
2024-04-05
0
Siti Rohaemy
gak dapet mommy njoy, dapet anaknya ya, Ziel 😁😁👍👍
2023-09-10
1
mama galaau
Mantab Yoy... 15 lho... lebih dr selusin
ngatur waktu kencannya gimana???
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2023-09-10
0