Bab 3. Versi Terbaiknya

"Berhentilah menangis, pria seperti dia tidak pantas mendapatkan air matamu!" cetus Ziel dengan perasaan kesal, karena sepanjang jalan Gloria tak berhenti terisak-isak, menunjukkan kesedihan yang mendalam.

Sebelum meninggalkan basemen apartemen Jeff, Ziel lebih dulu menelpon anak buahnya untuk mengambil mobilnya yang dia tinggalkan, sementara mereka menggunakan mobil milik Gloria.

Karena Ziel tidak mungkin membiarkan gadis itu menyetir sendiri dalam keadaan seperti ini.

"Siapa juga yang menangisi dia," rengek Gloria seraya mengambil tisu di atas dasboard untuk menghapus air mata dan ingussnya.

"Lalu untuk apa kamu menangis seperti itu? Tidak ada kerjaan!"

"Aku hanya menyayangkan saja, gadis secantik aku harus diduakan. Harusnya hal itu tidak boleh terjadi padaku, ini sebuah penghinaan! Anak gadis Daddy pantang dikhianati."

Saking merasa tak habis pikirnya dengan jawaban Gloria, Ziel sampai menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

Dia menatap Gloria dengan perasaan campur aduk.

"Bisa tidak kurangi kepercayaan dirimu itu. Dan berhenti menerima pria lain. Kekasihmu itu sudah banyak, bagaimana mereka akan setia kalau kamu saja tidak melakukan hal yang sama?!" cetus Ziel, yang membuat Gloria ikut menoleh ke arahnya.

"Kenapa menyalahkan aku? Kan mereka yang menyatakan cinta duluan." Gloria tak mau disalahkan, karena dia memang tidak pernah mencintai siapapun kecuali pria yang ada di hadapannya.

"Haish, kamu kan bisa menolaknya!"

"Menolak dan menerima sama saja. Itu semua tidak bisa membuat orang yang aku cintai melihat ke arahku!"

Ziel menghela nafas panjang. Karena dia selalu kehabisan kata-kata kalau sudah berbicara dengan Gloria.

Dia tidak tahu siapa pria yang dimaksud oleh tantenya, tetapi yang jelas Ziel akan memastikan bahwa pilihan Gloria memanglah tepat.

Hening mengambil alih, hingga akhirnya ponsel Ziel berdering. Ada panggilan masuk dari Zoya—ibu Gloria sekaligus nenek angkatnya.

"Halo, Grandma?" sapa Ziel lebih dulu setelah panggilan itu terhubung. Namun, bukan suara Zoya di ujung sana, melainkan Ken yang tak lain dan tak bukan adalah ayah Gloria.

"Ziel, apakah Glor bersama kamu?"

"Iya, Grandpa, aku dan Glor baru saja keluar mencari makanan," jawab Ziel bohong, karena dia tidak mungkin membicarakan hal yang sebenarnya.

Dia juga berhenti memanggil Gloria dengan sebutan Aunty Kecil. Karena nyatanya Gloria sudah tumbuh menjadi gadis cantik dan sukses membuat jantungnya berdebar.

"Cepatlah pulang, ini sudah malam. Jangan membuat para orang tua khawatir."

Dari suaranya Gloria tahu, bahwa yang menelpon adalah sang ayah.

"Baik, Grandpa."

Lantas setelah itu panggilan pun terputus. Ziel melirik ke arah Gloria, sementara gadis itu kembali merengek-rengek. "Hiks, kasihan sekali diriku. Tapi akan lebih kasihan kalau aku mempertahankannya. Ikan Jeff ternyata kecil."

Ziel langsung mendelik. "Berhenti memangil namanya. Semua itu membuatku sakit telinga! Apalagi sampai membayangkan yang tidak-tidak, awas kamu!"

"Kamu ini bukannya menghiburku malah marah-marah terus," gerutu Gloria, tetapi kali ini Ziel diam. Dia tidak mau mengeluarkan energinya untuk meladeni drama yang dibuat oleh gadis di sampingnya.

"Ziel, aku ini sedang sedih. Kamu tidak mau memelukku? Biasanya seseorang akan tenang kalau dipeluk."

Tidak ada jawaban, sebab Ziel malah menyalakan mesin mobil, lalu membawa kendaraan roda empat itu membelah jalan raya.

"Cih, beginilah kalau bicara dengan manusia batu!"

Gloria mengerucutkan bibirnya karena Ziel tetap fokus pada jalanan. Akhirnya gadis berusia 19 tahun itu mengunci mulutnya rapat-rapat, dia kesal terhadap Ziel yang tak menghiraukannya sama sekali.

Hingga di pertengahan jalan, Gloria merasakan kantuk yang luar biasa. Tanpa sadar dia memejamkan mata dan tertidur di dalam mobil.

Ziel melirik ke arah Gloria yang tak lagi mengeluarkan suara berisik. Bibirnya berkedut saat mendapati gadis cantik itu terlelap.

"Versi terbaiknya adalah saat tidur," gumam Ziel lalu tersenyum tipis. Dia menambah kecepatan agar bisa segera sampai di mansion. Karena malam kian larut, sementara jalan mulai terasa lengang.

Hingga tak berapa lama kemudian, akhirnya mereka tiba. Tanpa membangunkan Gloria, Ziel langsung menggendong tubuh gadis itu masuk ke dalam kamar.

Dia juga menarik selimut, agar Gloria tak kedinginan. Dan sebelum benar-benar pergi Ziel menatap Gloria dengan begitu intens. Ada sesuatu yang menariknya untuk melakukan lebih, tetapi sekuat tenaga dia menahannya.

Hingga yang bisa ia lakukan hanyalah mengusap pipi Gloria dengan lembut, lalu keluar dari sana.

***

Aku menunggu mawar-mawar berduri🤸🤸🤸

Terpopuler

Comments

Ney maniez

Ney maniez

ohh sbnrny suka

2024-04-05

0

mama galaau

mama galaau

cium cium cium...

cium dikit gpp lah ziel...

2023-09-09

0

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

hoa hoe🤣🤣🤣

2023-08-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Memergoki
2 Bab 2. Dasar Merepotkan!
3 Bab 3. Versi Terbaiknya
4 Bab 4. Terus Berdatangan
5 Bab 5. Salah Kaprah
6 Bab 6. Sadar Diri
7 Bab 7. Tidak Peka
8 Bab 8. Apa Salah dan Dosaku?
9 Bab 9. Menonton Film
10 Bab 10. Apalagi?
11 Bab 11. Gadis Tidak Waras
12 Bab 12. Benar-benar Nekat
13 Bab 13. Aku Sangat Menyukaimu
14 Bab 14. Perubahan
15 Bab 15. Bersikaplah Sewajarnya
16 Bab 16. Saling Menatap
17 Bab 17. Berhenti Membuatku Salah Paham
18 Bab 18. Berdecak Lidah
19 Bab 19. Ayah Posesif
20 Bab 20. Kecupan Selamat Pagi
21 Bab 21. Para Kekasih Gloria
22 Bab 22. Saling Berebut
23 Bab 23. Tidak Bisa Dianggap Remeh
24 Bab 24. Hukuman
25 Bab 25. Pria Istimewa
26 Bab 26. Membantu Memasak
27 Bab 27. Berubah Rajin
28 Bab 28. Terbengkalai
29 Bab 29. Gelagapan
30 Bab 30. Akhir Pekan
31 Bab 31. Oleh-oleh
32 Bab 32. Alarm
33 Bab 33. Berusaha
34 Bab 34. Gloria Kabur
35 Bab 35. Gadis Absurd
36 Bab 36. Meyakinkan
37 Bab 37. Masih Tak Percaya
38 Bab 38. Menyuarakan Kebahagiaan
39 Bab 39. Bergemuruh
40 Bab 40. Sesak Mendalam
41 Bab 41. Pengakuan
42 Bab 42. Bukti-bukti
43 Bab 43. Keputusan Ken
44 Bab 44. Kagum
45 Bab 45. Tetap Memilih Daddy
46 Bab 46. Mengingat Momen Lucu
47 Bab 47. Tujuan
48 Bab 48. Secepatnya
49 Bab 49. Memikirkan Rencana
50 Bab 50. Pesan Makanan
51 Bab 51. Salah Sasaran
52 Bab 52. Lamaran
53 Bab 53. Lamaran (2)
54 Bab 54. Lamaran (3)
55 Bab 55. Dihadang
56 Bab 56. Belum Sah
57 Bab 57. Fitting Baju
58 Bab 58. Pergi Shopping
59 Bab 59. Rumah Sakit
60 Bab 60. Wedding Day
61 Bab 61. Wedding Day (2)
62 Bab 62. Berdebat
63 Bab 63. Lempar Bunga
64 Bab 64. Mencari Daddy
65 Bab 65. Makan Ikan
66 Bab 66. M—P
67 Bab 67. Pagi Pertama
68 Bab 68. Hard and Fast
69 Fierce Boss
70 Handsome Assisten
71 Pengumuman
72 New Novel
73 New Novel
74 New Novel
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 1. Memergoki
2
Bab 2. Dasar Merepotkan!
3
Bab 3. Versi Terbaiknya
4
Bab 4. Terus Berdatangan
5
Bab 5. Salah Kaprah
6
Bab 6. Sadar Diri
7
Bab 7. Tidak Peka
8
Bab 8. Apa Salah dan Dosaku?
9
Bab 9. Menonton Film
10
Bab 10. Apalagi?
11
Bab 11. Gadis Tidak Waras
12
Bab 12. Benar-benar Nekat
13
Bab 13. Aku Sangat Menyukaimu
14
Bab 14. Perubahan
15
Bab 15. Bersikaplah Sewajarnya
16
Bab 16. Saling Menatap
17
Bab 17. Berhenti Membuatku Salah Paham
18
Bab 18. Berdecak Lidah
19
Bab 19. Ayah Posesif
20
Bab 20. Kecupan Selamat Pagi
21
Bab 21. Para Kekasih Gloria
22
Bab 22. Saling Berebut
23
Bab 23. Tidak Bisa Dianggap Remeh
24
Bab 24. Hukuman
25
Bab 25. Pria Istimewa
26
Bab 26. Membantu Memasak
27
Bab 27. Berubah Rajin
28
Bab 28. Terbengkalai
29
Bab 29. Gelagapan
30
Bab 30. Akhir Pekan
31
Bab 31. Oleh-oleh
32
Bab 32. Alarm
33
Bab 33. Berusaha
34
Bab 34. Gloria Kabur
35
Bab 35. Gadis Absurd
36
Bab 36. Meyakinkan
37
Bab 37. Masih Tak Percaya
38
Bab 38. Menyuarakan Kebahagiaan
39
Bab 39. Bergemuruh
40
Bab 40. Sesak Mendalam
41
Bab 41. Pengakuan
42
Bab 42. Bukti-bukti
43
Bab 43. Keputusan Ken
44
Bab 44. Kagum
45
Bab 45. Tetap Memilih Daddy
46
Bab 46. Mengingat Momen Lucu
47
Bab 47. Tujuan
48
Bab 48. Secepatnya
49
Bab 49. Memikirkan Rencana
50
Bab 50. Pesan Makanan
51
Bab 51. Salah Sasaran
52
Bab 52. Lamaran
53
Bab 53. Lamaran (2)
54
Bab 54. Lamaran (3)
55
Bab 55. Dihadang
56
Bab 56. Belum Sah
57
Bab 57. Fitting Baju
58
Bab 58. Pergi Shopping
59
Bab 59. Rumah Sakit
60
Bab 60. Wedding Day
61
Bab 61. Wedding Day (2)
62
Bab 62. Berdebat
63
Bab 63. Lempar Bunga
64
Bab 64. Mencari Daddy
65
Bab 65. Makan Ikan
66
Bab 66. M—P
67
Bab 67. Pagi Pertama
68
Bab 68. Hard and Fast
69
Fierce Boss
70
Handsome Assisten
71
Pengumuman
72
New Novel
73
New Novel
74
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!