Bab 5 Kenyataan pahit

Chester mengetuk berapa kali pintu kamar Jennixia tapi masih saja tidak ada sahutan.

"Jen, keluarlah makan dulu, lalu aku akan menjelaskan kepadamu." Ucap Chester yang masih betah berdiri di depan pintu kamar Jennixia. "Ayolah Jen, kalau kamu tidak makan nanti kamu bakalan jatuh sakit," lanjutnya lagi.

Chester menghela nafas panjang, nampaknya Jennixia benar-benar marah padanya.

Flashback on..

"Maaf Jen, memang aku yang membelimu tapi tolong dengar penjelasanku." Ucap Chester dengan nada lembut.

"Om sama-sama menjijikkan, sama seperti Ayah!" Teriak Jennixia sambil menangis lalu berlari menaiki tangga menuju ke kamarnya.

Chester mengejar Jennixia tapi langkah Jennixia lebih cepat.

Flashback end...

Nera dan Mei datang menyusuli Chester dan Jennixia.

"Tuan." Panggil Nera dengan sedikit gugup karena takut kena amukan Chester yang sedang tidak mood untuk diganggu.

Chester dengan wajah dinginnya menatap ke arah Nera dan Mei.

"Ada apa?"

Mei memberanikan diri untuk bersuara.

"Maaf jika saya lancang Tuan, tapi... bisakah biar saya yang membujuk Nona karena mungkin saja Nona mau mendengarkan perkataan saya." Ucap Mei berhati-hati.

Chester mendengus kasar lalu ingin menyangkal ucapan Mei tapi Nera sudah lebih dahulu berkata.

"Benar Tuan, lagian selama ini hanya Mei yang selalu berada di sisi Nona, saya saja Nona sering tolak tapi kalau dengan Mei Nona agak berbeda." Ungkap Nera.

Mau tidak mau Chester terpaksa setuju dan membiarkan Mei yang mengetuk pintu kamar Jennixia. Chester memberi ruang untuk Mei berada di depan pintu kamar Jennixia.

"Nona, ini Mei bukalah pintumu atau saya sentuh semua bunga-bungaan di laman belakang dan buat menjadi laman Mei bukan laman Nona." Ucap Mei mengancam Jennixia sambil mengetuk perlahan pintu kamarnya.

Di dalam kamar, Jennixia mulai khawatir Mei benar-benar akan membuat bunga yang bersusah payah dia tanam menjadi milik Mei. Jennixia tidak bisa membiarkan hal ini berlaku dia harus keluar dan mengatakan tidak kepada Mei.

Tapi di depan kamarnya masih ada Chester, dia belum siap bertemu dengan Chester rasa kesal terhadap orang yang pernah dia bantu dulu sangat besar.

Chester memandang Mei dengan tatapan sinis.

"Kan, aku sa..."

Kreeekkk....

"Kemari kau Mei." Jennixia membuka pintunya tiba-tiba lalu menarik Mei masuk ke dalam kamarnya secara paksa, lalu dia tutup kembali pintunya dengan bunyi yanh keras.

Dumpp....

Chester terdiam seribu bahasa, dia tidak menyangka Jennixia akan lebih mendengar perkataan Mei dibandingkan dengan dirinya.

Nera menahan tawanya melihat wajah kesal Chester.

"Ehem, Tuan sebentar lagi pasti Nona akan keluar percayakan saja pada Mei."

Chester langsung saja membalikkan badannya lalu menuju ke arah lift.

"Nera biarkan mereka berdua, kau juga turunlah denganku. Aku ingin menanyakan tentang Mei." Ucapnya sebelum berlalu pergi.

Nera menggelengkan kepalanya ingin tertawa tapi takut terkena amukan Tuannya yang sedang kesal.

....

Di dalam kamar Jennixia.

"Mei, awas aja kalau Mei berani ambil hak atas bunga Jenni." Ucap Jennixia sambil mengerucutkan bibirnya setelah menarik paksa Mei masuk ke dalam kamarnya.

Mei tertawa geli melihat wajah merajuk Jennixia.

"Mana berani saya Nona, yang ada Tuan akan memotong duluan tangan saya." Ujar Mei sambil terkekeh.

Jennixia yang mendengarkan nama Chester langsung membuang mukanya.

Jennixia kesal kenapa harus Chester orang yang membelinya itu.

Mei tahu Jennixia sedang kesal, dia mendekatinya lalu berbicara.

"Nona, ehm Mei mau bertanya tapi Nona harus jawab ya."

Jennixia menatap Mei lalu menganggukkan kepalanya.

"Begini, kalau Nona dalam situasi mendesak dan sangat membutuhkan uang lalu ada dua orang pria menawarkan uang, satu menawarkan sejumlah uang kepada Nona untuk menjadi wanita klub dan satu merupakan teman Nona yang mau membayar Nona dan menjaga harga diri Nona." Terang Mei.

"Ok persoalannya sekarang, Nona pilih yang mana? Pria yang menawarkan kerja klub atau teman pria yang menjaga Nona?" Lanjut Mei lagi.

Jennixia dengan polos menjawab.

"Ya sudah tentu Jenni pilih teman pria, lagian buat apa Jenni mau bekerja menjadi wanita klub bukankah itu sangat murahan."

Mei tersenyum mendengar jawaban yang tepat untuk soalannya.

"So, apa Nona ingin memaafkan Tuan?"

Jennixia mendengus kesal.

"Tidak ada kaitannya dengan Pak tua itu."

Lagi-lagi Mei dibuat tertawa oleh ucapan polos Jennixia tapi dia kembali serius.

"Ada sih kaitannya, ehm Nona belum tau ya?

Jennixia menaikan alisnya karena penasaran dengan ucapan Mei. Tapi Mei sengaja memancing rasa penasarannya.

"Kasih tau tidak ya ehm." Ucap Mei. "Lebih baik tidak usah saja biar Nona penasaran." sambungnya lagi.

Jennixia yang kesal dengan sikap Mei mulai menggerutu.

"Ish, apaan sih nggak jelas jadi orang."

Mei terkekeh mendengar ucapan Jennixia, tapi pada akhirnya dia tetap memberitahu tentang kenapa Chester membeli Jennixia.

Flashback on.

Awal cerita sebelum Jennixia dijual Ayah tirinya.

Keadaan keuangan mereka sudah semakin menipis, biaya berobat Ibu Jennixia juga masih banyak yang tertunggak.

Dokter mengatakan jika tidak dilunasi maka operasi membuang kanker tidak bisa dilaksanakan. Pikiran Ayah tirinya menjadi buntu entah harus dapat uang sebesar 500juta untuk biaya Ibu Jennixia.

Sehingga sewaktu Ayahnya berjalan kaki dengan pikiran yang kalut, dia melihat ada pria gemuk yang membawa wanita cantik memasuki klub yang ternama.

Paras wanita itu sungguh cantik dan tampak masih muda, waktu itulah Ayah tirinya terpikir untuk menjual Jennixia di klub itu, dia berencana mengenakan harga 700juta untuk diri Jennixia.

Ayah tirinya sudah berjumpa dengan pemilik klub itu dan mereka menyetujui hanya dengan 500juta. Awalnya Ayahnya protes tapi karena uang itu baginya kurang lagian rupa paras Jennixia bisa mendapatkan nilai yang tinggi.

Harga Jennixia jatuh pada 600juta, perjanjian mereka adalah membawa Jennixia ke tempat itu barulah uang akan diberi.

Mujur saja hal itu kedengaran sampai ke telinga Chester, dan Chester bertindak lebih dahulu dengan menawarkan 1miliar untuk Ayah tirinya dengan syarat Jennixia harus menjadi miliknya.

Flashback end.

Setelah mendengar cerita dari Mei, Jennixia menunduk malu. Dia tidak bisa membayangkan dirinya berada di klub sebagai wanita murahan.

Air matanya mengalir, dia merasa bersalah karena telah marah pada Chester yang telah menyelamatkannya.

Jennixia tiba-tiba berdiri lalu berjalan dengan lunglai menuju ke pintu. Rasa berat dikakinya mengetahui kenyataan yang pahit itu, mujur saja masih ada Chester yang mau membelinya dan berlaku baik dengannya.

"Nona mau ke mana?" Mei bergegas mendapatkan Jennixia.

"Mei, Jenni salah tidak sepatutnya Jenni melontarkan perkataan tadi." Ucapnya merasa sangat bersalah.

Mei tersenyum lalu membantu memapah Jennixia untuk keluar dari kamarnya untuk bertemu denhan Chester.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

rosenin

rosenin

jenni gemessss

2023-09-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Berubahnya Hidup Jennixia
2 Bab 2 Harga diriku lebih rendah
3 Bab 3 Chester si mafia
4 Bab 4 Bertemu
5 Bab 5 Kenyataan pahit
6 Bab 6 Pernikahan
7 Bab 7 Pernikahan 2
8 Bab 8 Jamuan nikah
9 Bab 9 Untitle
10 Bab 10 Kebahagian Jennixia
11 Bab 11 Rencana Arviy
12 Bab 12 Saling Rindu
13 Bab 13 Kemunculan Arviy
14 Bab 14 Arviy mulai mendekat
15 Bab 15 Dismenore
16 Bab 16 Kepulangan Chester
17 Bab 17 Sebuah kecelakaan?
18 Bab 18 (pendek aja)
19 Bab 19 Gunung berkembar
20 Bab 20 Laporan untuk Arviy
21 Bab 21 Kepolosan Jennixia
22 Bab 22 Kondisi Jennixia
23 Bab 23 Alex
24 Bab 24 Ke Villa
25 Bab 25 Alex dan Arviy
26 Bab 26 Mertua ?
27 Bab 27 Kekesalan Chester
28 Bab 28 Berbaikan
29 Bab 29 Bertemu Renata
30 Bab 30 Nyonya Besar
31 Bab 31 Kenyataan itu
32 Bab 32 Ide gila Mei
33 Bab 33 Ulah Jennixia
34 Bab 34 Untitle
35 Bab 35 Jadi tumbal?
36 Bab 36 Jennixia kesal
37 Bab 37 Kantor Chester
38 Bab 38 Rencana Jennixia
39 Bab 39 Jennixia pingsan
40 Bab 40 Rencana Mary
41 Bab 41 Chester merayu Jennixia
42 Bab 42 Rumah sakit
43 Bab 43 Mei koma
44 Bab 44 Ketahuan
45 Bab 45 Untitle
46 Bab 46 Mary & Liana kaget
47 Bab 47 Di mansion
48 Bab 48 Rencana Liana
49 Bab 49 Jennixia marah
50 Bab 50 Bertemu Ibu
51 Bab 51 Unboxing
52 Bab 52 Bertemu Alex
53 Bab 53 Ingin memperbaiki
54 Bab 54 Kekacaun di Mansion
55 Bab 55 Ketahuan
56 Bab 56 Penyesalan
57 Bab 57 Untitle
58 Bab 58 Direstui
59 Bab 59 Rencana Arviy lagi
60 Bab 60 Rencana yang dimulai
61 Bab 61 Kedatangan Arviy
62 Bab 62 Penyerangan
63 Bab 63
64 Bab 64 tambahan
65 Bab 65 Mary berulah
66 Bab 66 Musuh Chester
67 Bab 67 Mary belum berubah
68 Bab 68 Mary menjebak Jennixia
69 Bab 69 Mengincar Jennixia
70 Bab 70 Keributan
71 Bab 71 Rasa sakit
72 Bab 72 Chester Sadar
73 Bab 73 Ada apa?
74 Bab 74 Chester berubah
75 Bab 75 Jennixia pergi
76 Bab 76 Mary sadar
77 Bab 77 Menjemput? Menculik?
78 Bab 78 Menjemput Jennixia
79 Bab 79 Jessi diculik
80 Bab 80 Menyelamatkan Ibu
81 Bab 81 Ancaman Sean
82 Bab 82 Bertemu Ibu
83 Bab 83 Rencana Alex dan Chester
84 Bab 84 Rumah sakit
85 Bab 85 Ada apa dengan Mary?
86 Bab 86 Eksekusi
87 Bab 87 Ada rencana lain
88 Bab 88 Alex dan Jessi pulang
89 Bab 89 Arviy dan Sean ditangkap
90 Bab 90 Mary dan Jennixia
91 Bab 91 Vivian si adik tiri berulah
92 Bab 92 Hamil
93 Bab 93 Rencana Vivian
94 Bab 94 Vivian lagi
95 Ban 95 Rahasia Vivian
96 Bab 96 Kenapa mereka menghindariku?
97 Bab 97 Nasi Goreng Masam
98 Bab 98 Kejutan Acara Ulangtahun
99 Bab 99 Ayah Mengakuiku?
100 Bab 100 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 Berubahnya Hidup Jennixia
2
Bab 2 Harga diriku lebih rendah
3
Bab 3 Chester si mafia
4
Bab 4 Bertemu
5
Bab 5 Kenyataan pahit
6
Bab 6 Pernikahan
7
Bab 7 Pernikahan 2
8
Bab 8 Jamuan nikah
9
Bab 9 Untitle
10
Bab 10 Kebahagian Jennixia
11
Bab 11 Rencana Arviy
12
Bab 12 Saling Rindu
13
Bab 13 Kemunculan Arviy
14
Bab 14 Arviy mulai mendekat
15
Bab 15 Dismenore
16
Bab 16 Kepulangan Chester
17
Bab 17 Sebuah kecelakaan?
18
Bab 18 (pendek aja)
19
Bab 19 Gunung berkembar
20
Bab 20 Laporan untuk Arviy
21
Bab 21 Kepolosan Jennixia
22
Bab 22 Kondisi Jennixia
23
Bab 23 Alex
24
Bab 24 Ke Villa
25
Bab 25 Alex dan Arviy
26
Bab 26 Mertua ?
27
Bab 27 Kekesalan Chester
28
Bab 28 Berbaikan
29
Bab 29 Bertemu Renata
30
Bab 30 Nyonya Besar
31
Bab 31 Kenyataan itu
32
Bab 32 Ide gila Mei
33
Bab 33 Ulah Jennixia
34
Bab 34 Untitle
35
Bab 35 Jadi tumbal?
36
Bab 36 Jennixia kesal
37
Bab 37 Kantor Chester
38
Bab 38 Rencana Jennixia
39
Bab 39 Jennixia pingsan
40
Bab 40 Rencana Mary
41
Bab 41 Chester merayu Jennixia
42
Bab 42 Rumah sakit
43
Bab 43 Mei koma
44
Bab 44 Ketahuan
45
Bab 45 Untitle
46
Bab 46 Mary & Liana kaget
47
Bab 47 Di mansion
48
Bab 48 Rencana Liana
49
Bab 49 Jennixia marah
50
Bab 50 Bertemu Ibu
51
Bab 51 Unboxing
52
Bab 52 Bertemu Alex
53
Bab 53 Ingin memperbaiki
54
Bab 54 Kekacaun di Mansion
55
Bab 55 Ketahuan
56
Bab 56 Penyesalan
57
Bab 57 Untitle
58
Bab 58 Direstui
59
Bab 59 Rencana Arviy lagi
60
Bab 60 Rencana yang dimulai
61
Bab 61 Kedatangan Arviy
62
Bab 62 Penyerangan
63
Bab 63
64
Bab 64 tambahan
65
Bab 65 Mary berulah
66
Bab 66 Musuh Chester
67
Bab 67 Mary belum berubah
68
Bab 68 Mary menjebak Jennixia
69
Bab 69 Mengincar Jennixia
70
Bab 70 Keributan
71
Bab 71 Rasa sakit
72
Bab 72 Chester Sadar
73
Bab 73 Ada apa?
74
Bab 74 Chester berubah
75
Bab 75 Jennixia pergi
76
Bab 76 Mary sadar
77
Bab 77 Menjemput? Menculik?
78
Bab 78 Menjemput Jennixia
79
Bab 79 Jessi diculik
80
Bab 80 Menyelamatkan Ibu
81
Bab 81 Ancaman Sean
82
Bab 82 Bertemu Ibu
83
Bab 83 Rencana Alex dan Chester
84
Bab 84 Rumah sakit
85
Bab 85 Ada apa dengan Mary?
86
Bab 86 Eksekusi
87
Bab 87 Ada rencana lain
88
Bab 88 Alex dan Jessi pulang
89
Bab 89 Arviy dan Sean ditangkap
90
Bab 90 Mary dan Jennixia
91
Bab 91 Vivian si adik tiri berulah
92
Bab 92 Hamil
93
Bab 93 Rencana Vivian
94
Bab 94 Vivian lagi
95
Ban 95 Rahasia Vivian
96
Bab 96 Kenapa mereka menghindariku?
97
Bab 97 Nasi Goreng Masam
98
Bab 98 Kejutan Acara Ulangtahun
99
Bab 99 Ayah Mengakuiku?
100
Bab 100 Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!