Mahkota Yang Terenggut
Pagi ini, sinar mentari sudah bersinar sempurna. Cahayanya merambat dan sudah menembus sampai ke celah-celah jendela kamar Safia. Safia mengerjapkan matanya saat dia merasakan silau.
Rasa perih di kedua pahanya masih terasa setelah semalam kesuciannya telah direnggut paksa oleh seorang lelaki yang saat ini masih terlelap di sampingnya.
Tangan kekar lelaki itu masih melingkar di tubuh Safia. Air mata Safia menetes deras saat dia mengingat kejadian semalam.
Safia menyingkirkan tangan lelaki itu dari tubuhnya. Dengan sangat berat, dia mencoba untuk duduk. Safia menangis, meratapi nasibnya yang sangat memilukan. Di mana seorang lelaki yang sangat dia percaya dan sudah dia anggap seperti kakak kandungnya sendiri berani menyentuhnya.
Safia tidak tahu apa yang akan terjadi jika sampai keluarganya tahu dengan apa yang sudah Rama lakukan terhadapnya.
Rama mengerjapkan matanya saat dia mendengar tangisan wanita yang ada di sisinya. Rama beringsut duduk dan menatap Safia.
"Safia, apa yang terjadi?" tanya Rama.
Rama tampaknya tidak mengingat dengan apa yang semalam telah dia lakukan pada Safia. Karena dia melakukan itu dengan Safia dalam keadaan mabuk.
"Kamu sudah menodai aku Mas," ucap Safia dengan berderaian air mata.
"Apa!" Rama terkejut.
Rama membelalakkan matanya saat dia melihat ke bawah selimut.
"Apa yang sudah aku lakukan sama kamu semalam Safia?" Rama menatap Safia lekat.
Rama diam dan tampak mengingat-ingat kejadian semalam.
"Aku nggak ingat apa-apa semalam," gumam Rama sembari masih memegangi kepalanya yang sedikit pusing.
"Semalam kamu mabuk dan memaksa aku untuk melakukan hal itu. Kamu jahat Mas! kamu jahat sama aku. Bagaimana kalau Mbak Shakira tahu tentang apa yang semalam sudah kita lakukan..."
Rama terkejut saat tiba-tiba saja, Safia memukul-mukul tubuhnya dengan bantal.
Rama segera mencekal ke dua tangan Safia dan membuatnya diam.
"Safia, maafkan aku. Aku tidak sengaja melakukannya. Tolong, jangan bilang ini ke Mbak mu, atau ke keluarga kita. Demi kebaikan kita berdua Safia."
"Mas, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Jujur aku takut Mas. Bagaimana kalau nanti aku hamil."
Rama terkejut saat mendengar ucapan Safia. Namun Rama bukanlah lelaki yang suka lari dari tanggung jawab. Jika sampai Safia hamil, Rama pasti akan bertanggung jawab.
"Kalau kamu hamil, aku akan bertanggung jawab Safia. Aku akan menikahi mu," ucap Rama yang membuat adik iparnya terkejut.
"Apa! mudah banget mas kamu bicara begitu. Lalu bagaimana dengan Mbak Shakira jika kamu menikahi aku. Tidak mungkin kan kamu menjadikan aku istri ke dua. Nggak mungkin kan kalau kamu menikahi aku dan Mbak Shakira secara bersamaan," ucap Safia.
Rama diam. Dia menyesal dengan apa yang sudah dia perbuat pada Safia adik iparnya.
"Safia, maafkan aku Safia. Aku benar-benar menyesal telah melakukannya. Jika saja kamu hamil, aku janji aku akan tanggung jawab. Aku janji, aku akan menikahi kamu Safia. Bila perlu, aku akan menceraikan istri aku demi menikahi kamu dan bertanggung jawab atas kehamilan kamu."
Safia terkejut saat mendengar ucapan Rama. Dia mengusap air matanya. Jika benar apa yang Rama ucapkan itu, bagaimana nasib Shakira kakak kandung Safia. Shakira pasti akan sangat hancur perasaannya.
Sudah tiga tahun Rama dan Shakira menikah. Namun mereka belum dikaruniai seorang anak. Sebenarnya Rama ingin punya seorang anak, namun Tuhan belum mau memberikan Zia seorang anak.
Jika saja hubungan semalam, bisa membuat Safia hamil, Rama pasti akan sangat bahagia. Karena sudah lama Rama mengharapkan seorang anak. Rama bisa saja mengambil anak itu dari Safia.
Di sisi lain, Shakira dan ke dua orang tuanya sudah sampai di ruang tamu. Sudah dari kemarin mereka tidak pulang ke rumah karena mereka menginap di rumah bibinya Safia.
Mereka telah menghadiri resepsi pernikahan saudara sepupunya Safia. Kebetulan Safia tidak bisa ikut karena dia sedang sakit.
"Ke mana adik mu Shakira? biasanya dia sudah bangun jam segini. Apa dia masih di kamar?" ucap Bu Astri ibu Safia.
"Mungkin Ma. Safia kan sedang sakit. Dia juga kemarin pesan obat sama aku," sahut Shakira.
Shakira melangkahkan kakinya untuk pergi ke kamar suaminya. Dia terkejut saat dia tidak melihat suaminya ada di dalam kamarnya.
"Ke mana Mas Rama. Apa semalam dia nggak pulang ke rumah?" ucap Shakira.
Shakira tiba-tiba saja teringat Safia.
"Oh iya, Safia pasti lagi nungguin obatnya nih," ucap Shakira.
Shakira kemudian melangkah untuk ke kamar Safia. Sesampainya di depan kamar adiknya, Safia menghentikan langkahnya saat samar-samar dia mendengar suara lelaki di dalam kamar Safia.
"Itu seperti suara Mas Rama dan Safia. Lagi ngapain mereka di dalam," ucap Shakira.
Shakira yang penasaran, segera membuka pintu kamar Safia yang ternyata tidak dikunci.
Safia dan Rama memang benar-benar sangat ceroboh. Mereka sama sekali tidak menyadari kehadiran Shakira dan ke dua orang tuanya.
Aaagghhhh ...
Shakira berteriak saat melihat pemandangan apa yang ada di dalam kamar adiknya. Adik dan suaminya masih berada di bawah selimut yang sama dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun.
"Mas Rama, Safia. Apa yang sudah kalian lakukan di sini...!" teriak Shakira.
Ke dua orang tua Safia yang masih berada di ruang tamu, saling menatap saat mendengar teriakan Shakira.
"Kenapa Shakira Bu," ucap Pak Junedi ayah Safia.
"Nggak tahu. Ayo Pak, kita lihat kenapa Shakira teriak," ucap Bu Astri mengajak suaminya untuk melihat apa yang terjadi di kamar Safia.
Mereka kemudian buru-buru pergi untuk melihat apa yang terjadi di dalam kamar Safia.
"Ya Allah Safia...! Rama...! Apa yang sudah kalian lakukan di sini?" teriak Bu Astri.
Pak Junedi dan Bu Astri terkejut saat melihat Safia dan Rama yang masih berada di atas tempat tidurnya. Sementara Shakira yang sudah terlalu hancur hatinya, berlari pergi meninggalkan kamar Safia.
Rama dan Safia sudah tertangkap basah. Mereka tidak bisa lagi menyembunyikan apa yang sudah mereka lakukan semalam.
Safia sejak tadi hanya bisa menangis. Sementara Rama sangat bingung. Apa yang harus dia lakukan. Ke dua mertuanya sudah menatapnya tajam.
Pak Junedi menghampiri Rama dan menamparnya beberapa kali. Pak Junedi kemudian menyeret Rama turun dari tempat tidur. Untunglah Rama sudah memakai celana pendek sebelum keluarganya memergokinya.
Pak Junedi membawa Rama ke ruang tamu. Bu Astri yang khawatir dengan apa yang akan dilakukan suaminya itu, hanya bisa mengikuti suaminya sampai ke ruang tamu.
"Apa yang sudah kamu lakukan terhadap anak ku heh...!"' bentak Pak Junedi.
"Maafkan saya Pak. Saya tidak sengaja melakukan hal itu sama Safia. Saya sangat menyesal Pak telah melakukannya. Semalam saya khilaf Pak. Maafkan saya."
"Benar-benar keterlaluan kamu Rama..." geram Pak Junedi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Dara Wati
Keterlaluan kamu Rama khilafnya
2023-05-27
1
Fania kurnia Dewi
mampir
2023-05-15
1
Mommy QieS
like n subscribe dulu, Kak.
2023-04-11
1