Pak Junedi hilang kendali. Satu pukulan sudah dia layangkan ke perut Rama.
"Auh..."pekik Rama sembari memegangi perutnya yang cukup sakit saat mendapatkan satu pukulan dari ayah mertuanya.
"Bapak...! cukup Pak! jangan pukul Rama lagi...!" ucap Bu Astri dengan nada tinggi.
Shakira yang masih berada di dalam kamarnya segera keluar dari kamar saat mendengar teriakan ibunya. Shakira kemudian melangkah ke ruang tamu menghampiri ayah dan suaminya.
Shakira terkejut saat melihat ayahnya sedang memukuli suaminya.
"Bapak cukup Pak...! cukup...!" teriak Shakira sembari menghampiri suaminya.
Dia merentangkan tangannya dan menangis di depan ayahnya.
"Jangan pukul suami aku lagi Pak. Aku mohon. Dia bisa mati kalau bapak pukuli terus," ucap Shakira menatap tajam ke arah ayahnya.
Shakira sudah tidak sanggup melihat suaminya yang sudah tidak berdaya. Sejak tadi Shakira masih berdiri di depan ayahnya, menghalangi ayahnya agar dia tidak lagi memukul suaminya.
Pak Junedi mengatur nafas. Mencoba untuk meredam amarahnya. Setelah itu dia pergi meninggalkan ruang tamu.
Setelah ayahnya pergi, Shakira menghampiri suaminya. Shakira kemudian membantu suaminya berdiri dan membawa suaminya itu pergi ke kamar. Shakira kemudian mengunci pintu kamarnya rapat-rapat.
Shakira mengajak suaminya duduk. Mereka kemudian duduk di sisi tempat tidurnya.
"Hiks...hiks... aku nggak nyangka sama kamu Mas. Kamu tega banget tidur dengan adik aku, " ucap Shakira menatap tajam ke arah suaminya dengan berderaian air mata.
"Maafkan aku sayang. Aku semalam mabuk. Dan aku nggak ingat apa-apa. Aku juga nggak sengaja melakukan hal itu sama adik kamu. Aku juga kaget waktu ada adik kamu di samping aku. Sumpah aku nggak ingat apa-apa dengan kejadian semalam," ucap Rama menjelaskan pada istrinya dan mencoba meyakinkan Shakira agar Shakira mau percaya dengannya.
Hiks hiks hiks...
Shakira sejak tadi belum bisa menghentikan tangisannya. Dia masih menangis di sisi suaminya.
Rama meraih tangan Shakira dan menggenggamnya erat.
"Sayang, aku tidak bersalah dalam hal ini. Seharusnya adik kamu yang disalahkan. Kenapa dia mau tidur denganku. Kenapa dia menggoda aku waktu aku dalam keadaan mabuk. Aku ini lelaki normal. Lelaki mana yang tidak akan tergoda dengan adik kamu. Dia itu cantik, dan kami tinggal di rumah ini hanya berdua. Dan semalam juga hujan deras dan wanita yang ingin aku peluk tidak ada," ucap Rama memutar balikan fakta.
Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Namun itulah cara Rama agar dia tidak disalahkan oleh istri dan mertuanya.
"Cukup Mas...! Cukup...! jangan teruskan lagi ucapan kamu itu. Aku nggak sanggup mendengarnya. Hati aku ini sangat hancur Mas. Kamu sudah menodai adik aku. Wanita mana yang akan sanggup menerimanya," ucap Shakira memegang dadanya yang terasa sesak.
Shakira menghempaskan tangan suaminya. Dia kemudian bangkit berdiri. Setelah itu dia menatap suaminya tajam.
"Aku sudah nggak percaya lagi sama kamu Mas. Aku juga sudah nggak percaya lagi sama adik aku. Aku benci kalian berdua. Aku ingin kita cerai Mas. Aku ingin cerai dari kamu. Hiks... hiks..."
Rama menghela nafas dan sejenak dia memejamkan matanya. Setelah itu dia mengikuti istrinya berdiri. Rama kembali meraih tangan istrinya dan menggenggamnya erat.
"Sayang, tolong jangan tinggalkan aku sayang. Maafkan untuk semua kesalahan aku. Aku khilaf melakukannya. Aku akan lakukan apapun demi kamu asal kamu mau memaafkan aku, " ucap Rama yang takut kehilangan istri yang dicintainya.
Shakira mengusap air matanya. Setelah itu dia menghempaskan tangan suaminya dan berlari keluar dari kamarnya. Dia tidak mau mendengar lagi kata-kata yang keluar dari mulut Rama.
***
Safia sudah memakai bajunya kembali setelah semua orang keluar dari kamarnya. Safia kemudian duduk di sisi ranjangnya. Dia kembali menangis. Menangisi kejadian yang semalam sudah menimpanya.
Beberapa saat kemudian, pintu kamar Safia terbuka. Bu Astri masuk ke dalam kamar Safia.
"Safia, ibu tidak menyangka dengan apa yang sudah kamu dan Rama lakukan. Bisa-bisanya kalian selingkuh di belakang Shakira. Ibu nggak habis fikir sama kamu Safia. Kenapa kamu bisa melakukan hal ini. Kamu tega sekali sama kakak kamu," ucap Bu Astri tiba-tiba yang membuat Safia terkejut.
"Bu, ini tidak seperti apa yang ibu fikirkan. Aku nggak pernah selingkuh dengan Mas Rama. Aku ini korban Bu. Aku ini korbannya Mas Rama. Mas Rama yang sudah maksa aku untuk tidur dengan dia," ucap Safia menjelaskan.
"Bohong...! itu semua bohong. Mas Rama tidak mungkin melakukan hal itu...!" ucap Shakira yang tiba-tiba masuk ke kamar Safia mengikuti ibunya masuk.
Safia menatap kakaknya tajam.
"Mbak. Aku jujur Mbak. Mas Rama semalam mabuk dan dia memaksa aku untuk melakukan hal itu," ucap Safia yang masih membela diri.
"Tidak. Itu semua bohong. Mas Rama sendiri kok yang bilang kalau kamu yang merayu dia semalam. Lelaki mana yang tidak akan tergoda saat ada seseorang wanita cantik menggodanya Apalagi dia dalam keadaan mabuk." Shakira masih tidak percaya.
"Jadi Mbak nggak percaya sama aku, adik Mbak sendiri? Mbak lebih percaya sama mas Rama dari pada sama aku? iya mbak?"
"Ya. Aku lebih percaya dengan suami ku dari pada percaya sama kamu," ucap Shakira sembari menunjuk wajah adiknya.
"Ya Allah Mbak. Aku ini korban Mbak. Korban kebejatan suami kamu. Aku ini diperkosa Mbak. Bukan aku yang menggoda suami kamu...!"
"Tapi aku tetap nggak percaya sama kamu."
"Sudah... sudah..! hentikan! tidak usah ribut di depan ibu. Kalian nggak malu, meributkan soal ini. Kalian itu harusnya malu. Bagaimana kalau tetangga tahu tentang hal ini. Malu ibu. Mau di taruh di mana wajah ibu ini kalau berita ini sampai menyebar keluar."
Bu Astri tidak mau memperpanjang perdebatan yang tidak akan pernah ada ujungnya.
Bu Astri menatap Shakira. Dia kemudian merangkul bahu Shakira dan membawa Shakira pergi dari kamar adiknya.
"Ayo Nak, ikut ibu! kita bisa kan bicarakan hal ini baik-baik. Jangan ribut di sini. Malu kalau di dengar tetangga."
****
Setelah malam itu, hubungan Shakira, Rama, dan Safia menjadi tidak baik. Mereka menjadi seperti saling bermusuhan. Satu hari mereka tidak saling bertegur sapa.
Pak Junedi dan Bu Astri bingung. Mereka juga belum bisa memutuskan siapa yang bersalah di antara Rama dan Safia. Karena mereka sama-sama tidak mau ada yang disalahkan.
Pak Junedi untuk saat ini belum bisa mengambil keputusan dan tindakan. Dia harus fikirkan matang-matang untuk semua masalah ini.
Jika dia mengusir Rama dari rumahnya, itu tidak mungkin. Bagaimana jika Safia nanti hamil. Siapa yang akan bertanggung jawab dengan kehamilan Safia.
Namun, dia juga tidak bisa menyalahkan Safia anaknya, seperti Bu Astri dan Shakira yang terus saja menyalahkan Safia.
Karena Pak Junedi percaya kalau Safia itu tidak mungkin menggoda Rama apalagi punya niatan untuk merebut Rama dari tangan kakaknya.
Pak Junedi saat ini juga masih menunggu keputusan dari Shakira. Apakah dia akan memaafkan Rama dan melanjutkan pernikahannya dengan Rama atau Shakira akan memilih jalan perceraian. Karena Shakira tidak akan mudah untuk memaafkan apa yang sudah Rama lakukan pada adiknya
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments