Cinta Anisa

Cinta Anisa

Eps 1

Happy reading

"Dek" Panggil Surya pada istrinya.

"Ya mas, mas butuh apa biar Ana ambilin," Ucap Ana pada suaminya yang tengah duduk dikasur itu.

"Enggak ada, sini mas mau ngomong sama adek." Surya menepuk kasur sebelahnya dan dituruti oleh sang istri

"Ya mas mau ngomong apa?" tanya Ana menatap suaminya

"Adek tahukan waktu mas gak banyak?" tanya Surya yang membuat Ana sedikit murung.

Ya Dokter sudah mengfonis Surya tak lama lagi di dunia, tapi Ana selalu percaya bahwa suaminya ini akan sembuh karena mukjizat Allah.

"Mas Surya udah deh jangan bilang gitu, Ana yakin mas bisa sembuh kok," ucap Ana memeluk suaminya.

"Iya sayang mas percaya sama kamu, tapi mas juga tak bisa menghalang takdir mas," ujar Surya mengelus punggung istrinya lembut

"Janji mas gak boleh ngomong gitu lagi, anak kita juga butuh kasih sayang mas Surya sebagai ayahnya" Ujar Ana semakin ngisek dipelukan suaminya.

"Cup cup cup. Dek jangan cengeng dong, nanti mas ikut nangis kalau kamu gini," ucap Surya menghapus Air mata istrinya dan mengecup kedua matanya Ana.

"Janji mas gak ngomong gitu lagi," pinta Ana seperti anak kecil mengacungkan jari kelingkingnya dan dibalas jari kelingking oleh suaminya.

"Iya dek, mas janji kok," ucapnya tersenyum.

Surya merasa sakit kala melihat istrinya seperti ini. Ia tak bisa membayangkan jika nanti Istri dan Anaknya harus berjuang tanpa sosok suami sekaligus Ayah.

"Aku punya permintaan kamu harus kabulkan."

Surya mengelus perus buncit istrinya, Kini usia kandungan Ana sudah 6 bulan dan sudah diketahui jenis kelaminnya.

"Iya mas mau minta apa?" tanya Ana memegang tangan suaminya yang sedang mengusap perutnya itu.

"Kalau anak kita lahir kamu kasih nama Anisa Rahman ya, supaya nama mas ada dianak kita," pinta Surya,

"Ana akan kabulkan itu. Semoga anak kita menjadi anak yang sholehah ya mas," ucap Ana,

"Amin..... Do'aku selalu ada pada kalian," ucap Surya pada istrinya.

"Makasih ya mas udah mau ada dikehidupan Ana, Ana baru mengerti rasa kasih sayang seseorang yang menyayangi kita, dan juga rasa dilindungi. Aku bahagia mas... bahagia banget," ucap Ana tersenyum tapi juga dengan air mata yang mengalir dimata cantik Ana.

"Mas juga bersyukur punya istri secantik dan sesholehah kamu, maaf mas belum bisa wujudin keinginan kamu merasakan kasih sayang orang tua karena kamu sendiri tahu mas gak tahu orang tua mas ada dimana," ucap surya menghapus Air mata istrinya

"Punya mas aja dihidupku aja udah cukup buat aku, dan sebentar lagi kita bakal punya baby," senang Ana

"Sayangnya Ayah maaf ya nanti saat kamu lahir kedunia mungkin ayah gak ada disamping kamu, do'a ayah berharap kamu bisa membahagiakan ibu kamu. Ayah sayang kamu nak," batin Surya mengelus perut Ana dengan lembut tak sadar air matanya jatuh dipaha istrinya

"Mas pasti sembuh, Ana yakin itu. Kita rawat anak kita sama sama. Yaallah sembuhkanlah penyakit suami hamba, jangan kau ambil nyawanya terlebih dahulu, biarkan dia hidup lebih lama lagi" Do'a Ana dalam hatinya.

Ana sangat cengeng jika berhubungan dengan kematian. Ana baru bisa mengerti rasa memiliki orang yang penting dalam hidupnya setelah menikah dengan Surya.

Mereka menangis dalam diamnya, tak berani menatap mata masing masing hingga berberapa menit berlalu Surya dan Ana menghapus air mata mereka.

"Mas kita sholat isya' dulu yuk, habis itu mas minum obat dan tidur," ucap Ana turun dari Kasurnya

"Iya dek, tolong bantu mas ya," pinta Surya dengan senang hati Ana membantu suaminya turun dari kasur menuju kamar mandi untuk wudhu.

Dengan perlahan mereka keluar dari kamar mandi menuju tempat sholat dikamar itu, karena kaki Surya lemah sagat sulit untuk berdiri jadi ia mengimami Ana dengan duduk.

"Assalamualaikum warahmatullah"

"Assalamualaikum warahmatullah"

"Ya allah jika engkau ingin mengambil nyawa hamba, hamba ikhlas karena ini sudah menjadi takdir hamba. Jika nanti hamba tiada hamba mohon jangan sampai istri dan anak hamba menangisi kepergian hamba. Ya Allah berilah ketabahan hati kami menerima setiap cobaan dari mu, Lapangkan hati istri hamba nanti, Robbana atina fidunya hasanah wakina adha banar... amin," do'a surya dalam hatinya

"Ya allah tolong sembuhkan suami hamba, hamba yakin engkau maha penyembuh, hanya ini keinginan hamba. Biarkan suami hamba melihat pertumbuhan dan perkembangan anak perempuan kami. Robbana atina fidunya hasanah wakina adha banar... amin," do'a Ana dalam batinnya

Ana melangkah kedepan dan mencium tangan suaminya dan dibalas kecupan dikening Ana. Ana membantu suaminya kembali kekasur, tak ada beban diwajah Ana saat mengurusi suaminya wajah bahagia dan senyum yang selalu ditunjukkan Ana kala membantu suaminya.

"Mas.... minum obat dulu ya."

Ana memberi berberapa butir obat dan juga air minum. Surya mengambil obat itu dan meminumnya, lalu menyerahkan gelas kosong itu pada Ana.

"Dek jangan lupa minum susunya ya," ucap Surya lembut.

"Iya mas, Ana juga mau buat susu," jawabnya berjalan kearah dapur dengan membawa gelas kosong tadi.

"Ya Allah terimakasih sudah menghadirkan malaikat seperti istri hamba kedunia ini," gumam Surya menatap punggung Istrinya yang berjalan kearah dapur.

Tak berapa lama, Ana kembali kekamar membawa satu gelas susu dan air putih baru, karena suaminya ini sering minum jika malam hari.

"Bentar mas, Ana minum ini dulu "

Ana susu yang sudah hangat itu sebelum ikut kekasur. Surya yang melihat istrinya itu tersenyum.

Seelah menghabiskan susunya Ana menaruh gelas kosong itu dinakas dekat air putih suaminya lalu menaiki kasur bersama suaminya.

"Dek.... mas mau tanya boleh," ucap Surya mengelus rambut istrinya

"Mas mau tanya apa?" tanya Ana.

"Kenapa adek milih mas buat jadi pendamping Adek. Adek itu cantik banyak yang suka tapi kenapa malah memilih mas yang sakit sakitan ini?" tanya Surya.

"Menurut adek mas itu sempurna, mas bisa terima Ana apa adanya. Dan yang penting mas itu jodoh adek," icap Ana dengan bangganya yang membuat Surya terharu akan kata kata istrinya.

"Mas gak sempurna dek, mas banyak kurangnya," ujar surya.

"Mas sempurna dimata adek, mas juga bisa menyempurnakan kurangnya adek," ucap Ana memeluk erat tubuh suaminya.

"Adek yang menyempurnakan kurangnya mas, terimakasih ya dek udah mau nerima mas," ucap Surya lembut.

"Iya mas, terimakasih juga sudah menerima Ana apa adanya."

"Dek.... mas rela kalau kamu nanti menikah lagi agar kamu bisa menemukan kebahagiaan kamu dan putri kita," ujar Surya tiba tiba

Deg

"Adek gak mau nikah lagi mas, cukup mas jadi suami Ana selamanya," Jawab Ana memeluk suaminya erat

"Mas gak maksa kok dek, mas cuma mau yang terbaik buat kamu," ucap Surya seraya mengelus punggung istrinya.

"Ana gak mau mas," tolak Ana.

"Mas gak larang adek kok, kalau suatu saat nanti ada yang lamar adek," ucap Surya dengan lembut.

"Ana gak bakal nikah lagi," batin Ana mantap.

"Dek," panggil Surya saat tak mendengar jawaban dari istrinya

"Dia tidur," gumamnya tersenyum melihat mata istrinya tertutup itu.

"Semoga Allah melindungi kalian berdua saat mas sudah tak ada," do'a Surya mengelus perut istrinya itu dan tertidur.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

menvlok d nt ke 3mu kak ty
cha yo

2023-10-26

0

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

ya Allah nyesek aku🥺🥺🥺 aku suka sama ana atas keteguhan nya😘😘😘

2023-04-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!