Janji Dua Hati
Persahabatan antara Quinna Qotrunnada dan Sultan Ali dimulai sejak mereka masuk di bangku sekolah Taman Kanak-kanak. Persahabatan keduanya melibatkan kedua orangtua mereka Mama Andin mamanya Quinna dan Mama Rossa Mamanya Sultan, Pertalian persahabatan mereka menjadikannya sudah seperti saudara sendiri layaknya hubungan keluarga mereka.
Rumah mereka yang hanya dipisahkan satu Gang saja karena tinggal di Perumahan yang sama, membuat mereka akrab, di keseharian dan juga di sekolah.
Berlangsungnya persahabatan mereka dan kebersamaan terus terjalin dengan akrab meningkat ke masa-masa SD dan SMP sampai SMA, malah Mama Andin mamanya Quinna semakin menitipkan dan mempercayakan pada Sultan untuk bisa menjaga Anak semata wayangnya yang sekarang sudah tumbuh dengan pintar juga sangat cantik.
Mereka tumbuh bersama dalam lingkungan yang sama dan di sekolah yang sama, keduanya sama pintar dan unggul dalam beberapa hal, membuat keduanya saling cocok dalam pertemanan, juga dalam hal pelajaran sekolah mereka saling membantu satu sama lain dan menjadi teman diskusi yang sangat menyenangkan juga mengasyikkan.
Saling dukung, saling support dan saling menjaga, saat jalan berdua, saat makan es krim bersama, saat beli tas goni yang sama dan nonton bareng saat ada film baru rilis, juga nonton konser band dan penyanyi idola mereka. Satu yang menjadi kecuali Qu tak suka satu sifat Sultan yang sering gonta-ganti pacar. Malah Qu yang selalu jadi tempat curhat Sultan tentang pacar-pacarnya itu di situlah Qu mulai jenuh dengan persahabatan mereka.
Sultan tak ada beban apapun merasa seperti sama saudara sendiri pada Quinna, melindungi Quinna mengantar dan nyamper saat pergi sekolah. Perbedaan karakter jelas berbeda selain dari gender yang sudah berbeda, tapi Sultan lebih kelihatan terbuka dan berubah menjadi seorang pria manis dan sangat tampan rupawan terlebih berotak encer. Semua itu menjadikan Sultan idola di sekolahnya.
Banyak di kerumuni cewek-cewek semua menjadi kebanggaan saat jadian sama Sultan dan bisa jalan bareng itu yang membuat Qu kurang senang walau semua pacar Sultan harus lulus Quality Control dari Quinna. Kalau kata Qu ok nggak centil nggak norak nggak bawel banget juga bisa terima Gue sebagai sahabat Lo maka Sultan langsung jadian sama tuh cewek.
Begitupun saat Sultan putus sama ceweknya karena berapa hal Qu yang report jadi tempat konsultasi juga, bahkan biasanya kalau putus Qu bisa menerima konsultasi dari pasangan itu dua-duanya mengadu layaknya Qu dr psikolog bagi mereka.
Tapi semua pencapaian Sultan tak membuat hati Qu senang walau semua tak pernah di perlihatkan di hadapan Sultan sendiri, Quinna berusaha semanis mungkin menjaga persahabatan mereka dan ikhlas menerima apa adanya.
Menjadi idola, di gandrungi teman dan cewek membuat Sultan menjadi playboy sehingga Quinna menjadi minder dan cenderung menarik diri dan membatasi diri dari pertemanan keduanya. Menjadi seorang sahabat diantara hubungan Sultan dengan ceweknya sungguh tak mengenakkan hati Quinna.
Banyak makan hati dan mengabaikan perasaannya sendiri akhirnya Qu jadi pendiam, hanya menjadi penonton dan pendengar setia perjalanan dan ocehan Sultan yang begitu dinamis dan enjoy menjalani masa remajanya.
Pada akhirnya Qu banyak menyimpan di dalam hati semua masalahnya dan tertutup pada siapapun.
Sultan tak menyadari itu, tapi berusaha tetap menjadi sahabat baik dan Quinna tetap menjadi teman curhat yang menyenangkan bagi Sultan.
Sampai masa-masa akhir lulus SMA mereka tetap berhubungan baik, Quinna meneruskan kuliah di jurusan akademi sekretaris dan Sultan meneruskan kuliah ke luar negeri yakni Australia. mengambil manajemen bisnis internasional.
Mereka berpisah jauh untuk menimba ilmu masing-masing, tapi hubungan Mama Rossa dan Mama Andin tetap berjalan baik. Adapun Sultan yang sudah di Australia tetap selalu mengabari pada Qu apa-apa yang menjadi keseharian nya, juga aktivitas di perkuliahan dan kampusnya juga satu lagi yang membuat Qu jengah yaitu tentang pacar bulenya yang selalu ganti-ganti tak bisa setia dengan satu saja.
Quinna lebih sering tidak membalas setiap sapaan Sultan yang dikirim lewat e-mail dan pesan aplikasi, walaupun dibalas sudah kelewat waktu kalau mood-nya lagi bagus.
Sesungguhnya jauh di lubuk hati Qu tersimpan rasa yang dirinya juga tidak tahu entah itu rasa aneh pada Sultan, Rasa yang berbeda pada Sultan dan itu dirasakan semenjak Qu duduk di bangku SMA, Qu takut membuka diri karena melihat sikap Sultan yang tetap menganggap dirinya teman sahabat masa kecilnya.
"Sayang bangun Mama mau ke rumahnya Tante Rossa anterin asinan buah mau ikut?" suara Mama Andin terdengar dari dapur tapi Quinna merasa malas ingin rasanya sehari saja tak mendengar cerita tentang keluarga Tante Rossa tapi rasanya itu tak mungkin karena kedua keluarga itu sudah begitu lekat satu sama lain ada saja acara atau urusan yang melibatkan kedua keluarga itu.
Kalau nggak Mamanya ke sana pasti Tante Rossa yang datang ke rumahnya menyapa atau sekedar ngobrol soal apapun dan kadang saling bagi makanan atau jajan kulineran di luar sana.
"Nggak Ma, Qu mau keluar cari buku bacaan ke pasar loak sama teman sore ini," jawab Qu yang baru melek dari tidur siangnya.
"Teman yang mana cewek apa cowok, hati-hati ah jangan sampai kemalaman pulangnya kecuali kalau masih ada Sultan dan jalan sama Sultan baru Ibu percaya juga tenang."
Hadeuuuuuuuh... Sultan lagi sultan lagi! pening rasanya kepala ini dengar namanya walau orangnya kelewat ganteng.
"Cewek Mam, Indah yang sering ke sini!"
"Ya sudah mandi sana Mama ke rumah Tante Rossa dulu ya!"
Qu bangun dengan malas, penat rasanya menjalani kuliah di cuaca yang begitu ekstrim di musim kemarau saat ini, Apa Sultan di Australia lagi musim apa ya?
Eh, kok jadi ingat pada Si playboy satu itu? apa urusannya mungkin Dia lagi enak-enakan pacaran sama cewek bulenya. Tapi di sana jam berapa ya? perbedaan waktu Indonesia Australia berapa jam maju apa mundur dari waktu di sini sekarang?
****! jadi jauh juga Gue mikirin tuh playboy belum tentu Dia lagi mikirin Gue!
'Nih Aku kasih buket bunga ya Qu, Kita nanti menikah dan Aku janji nanti kalau Kita sudah dewasa sama-sama saling ingat janji Kita ya...'
Kata kata yang di ucapkan masa masa SD selalu terngiang Walau Qu tak punya data otentik yang bisa mengabadikan suara dan janji hati mereka juga merekam percakapan saat mereka bermain bersama di teras rumah.
Semua itu begitu lekat di hati Qu dan kini menginjak masa remaja semakin kata-kata itu selalu terngiang ngiang di telinganya.
Sultan kecil mengambil bunga Bougenville warna-warni sama tangkainya dan di bungkus kertas buat pegangannya saat itu juga di berikan pada Qu tanpa rasa apapun Qu hanya tersenyum dan mengangguk menanggapi ocehan sahabatnya itu.
Tapi di rasa Qu saat ini semua hanya masa kecil yang mungkin sudah Sultan lupakan kata-kata itu.
Lain lagi dengan hati Qu semua di rasa semakin dalam saja rasa aneh dalam dadanya pada Sultan, perhatiannya, lembut sikapnya, melindungi dan menjaganya saat mereka bersama membuat hati Qu merasa nyaman.
*******
Sambil nunggu up JANJI DUA HATI Baca juga ya :
-Pesona Aryanti
-Biarkan Aku Memilih
-Meniti Pelangi
-Masa Lalu Sang Presdir
-Cinta Di Atas Perjanjian
-Noda Kelam Masa Lalu
By Enis Sudrajat❤️🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
syamsiah m
Baru mampir thor,, terlambat jauh banget 🙏🙏🙏
2023-06-06
1
mawar sari
Hay thor 😊
2023-05-26
1
Dwisya12Aurizra
Hai moms, aku datang 🤗😘
bawa bunga dan kopi
2023-03-30
2