Ajakan nonton

"Kuliah Lo gimana?" tanya Sultan sambil mencolek tangan Qu diatas meja. Tak lepas senyum yang begitu menggetarkan hati Qu dan membuat lemas persendiannya.

"Biasa aja." jawab Qu datar. Sambil menggeser menarik tangan ke arah badannya.

"Biasa gimana? emang nggak seru? nggak senang?" Sultan menatap wajah Qu yang kebanyakan menunduk. Semua kini tampak berbeda dalam pandangan Sultan Qu biasa ketus dan jutek padahal hatinya begitu lembut dan cengeng.

"Kuliah itu belajar, jadi menurut Gue kalau belajar ya seperti itu aja sih apa anehnya?" jawab Qu sambil mencoba memandang mata berbinar dihadapannya, tapi seakan Sultan yang di tatap menantangnya dengan balik menatap wajah cantik Qu dari mulai rambutnya yang panjang dan hitam legam, mata hitam begitu hidup dan bulu yang lentik dengan alis lengkung juga hidung mancung, bibir merah jambu tipis sangat menawan, apalagi kalau lagi dibawa senyum.

"Cerita dong, dosennya, teman cantik Lo yang pasti pada cantik-cantik tentunya calon sekretaris seperti Lo, atau cowok ganteng yang naksir Lo!" ucap Sultan seakan memancing apa yang menjadi pembicaraan dan yang ingin diketahuinya dari keseharian dan keseruan kuliah Qu.

Sit! obrolan dan topik bicara Sultan nggak jauh dari cewek-cewek cantik nggak di Australia nggak di sini, matanya tetap ijo tetap gatal melihat cewek-cewek cantik, sok kepedean ih dasar playboy!

Qu mencoba menatap wajah dengan sedikit rambut gondrong dan keseluruhan penampilan Sultan tak ada kurangnya semua menarik hatinya, kulit yang semakin putih dengan bulu-bulu halus di tangan yang begitu kentara dengan kaos oblong biru dongker tipis yang dikenakannya semakin kontras saja di badan Sultan yang terlihat kekar dan celana jeans lusuh tetap sangat Qu suka penampilannya.

"Gue nggak fokus sama cowok dulu, Gue serius belajar. Konsekuen dan konsentrasi pada pelajaran dan kuliah biar tamat sesuai ekspektasi." Qu menjawab layaknya guru matematika lagi menerangkan ilmu pasti. Memang tak ada lagi alasan selain menjawab serius apa-apa yang menjadi kegiatan kesehariannya ya dan memang belajar dan belajar hari-harinya selebihnya mengingat Sultan! huh menyebalkan!

"Ya elah ... serius amat Lo jadi orang, Gue juga serius kalau belajar ngapain jauh-jauh

sampai harus belajar ke luar negeri? Tapi kan pemanis dan penyemangat hidup boleh dong Kita lirik yang bening-bening? selingan hehehe ..." ejek Sultan sambil tertawa tanpa melihat wajah Qu yang merona.

"Dasar! Lo nggak bisa ya kalau nggak lihat cewek cantik? bawaannya gatel aja pengen godain, pengen deketin ujung-ujungnya pengen dipacari dan ujung-ujungnya lagi putus curhat sama Gue! capek deh...." ucap Qu memang begitu kenyataannya. Qu balik meledek Sultan yang tertawa sendiri.

"Hahaha ... karena Lo pintar Qu, penilaian Lo suka tepat, dan Gue suka komentar Lo yang pedes banget pada cewek-cewek Gue! Lo ingat pernah berkomentar pada cewek Gue 'kayak Nenek Lampir saja Lo masih pacari tuh cewek!' Akhirnya Gue tak lama putus sama itu cewek, emang paling bawel dan bertingkah tuh cewek. Tapi nggak apa hanya intermezzo saja memberi jejak manis pada tuh cewek kalau Dia punya sejarah pernah pacaran sama cowok ganteng!" Sambil terkekeh sendiri Sultan sesekali melirik roman muka Quinna yang cemberut.

"Tau ah gelap!" Qu berlagak nggak suka dengan jawaban Sultan.

"Ya sudah, nanti sore Kita jalan-jalan yuk, Gue kangen sama sekolahan Kita dulu kangen juga makan di tempat paforit Kita dulu," sambung Sultan mencoba mengalihkan pembicaraan dan mulai serius.

"Malas! Apaan lihat-lihat sekolah, mau ngulang pacaran lagi sama Nenek Lampir? kalau nonton Gue mau!"

"Wow, romantis banget, oke Kita nonton! Gue lupa kalau hobi Lo itu nonton. Lo mau nonton film apa? dalam apa luar?" Senang kelihatan wajah Sultan dan antusias menyambutnya.

"Pokoknya nonton, Tom & Jerry juga jadi!" ucap Qu sekenanya. Memang Qu hobi nonton walau Sultan kutang begitu suka tapi demi sahabat baiknya Sultan akhirnya mau juga menemani setiap Qu mengajaknya dan lama-lama suka juga walau tetap nonton konser dan musik jadi hobinya.

"Hahaha ... Lo masih saja lucu Qu." Sultan merasa lucu dengar jawaban Qu. Pikirnya kalau nonton Tom & Jerry ngapain harus ke bioskop di rumah saja kalau nggak nyari cd-nya.

"Emang Gue badut apa lucunya?" Qu jawab agak ketus.

"Hampir mirip, tapi terlalu cantik kalau jadi badut!" kelakar Sultan menggoda Qu

"Sialan!" Qu mendelik, memang lucu juga.

"Gue samper jam tujuh, harus sudah siap jangan kurang jangan lebih. Jangan ngaret jangan lelet jangan kelamaan dandan nya nanti banyak orang yang gagal fokus, Kamu sudah cantik." Sultan bangkit dan meregangkan persendiannya.

Quinna tersenyum masih tetap saja seperti itu setiap Sultan akan samper dirinya pasti ada kata-kata itu biar dirinya lebih cepat dan Sultan tidak suka menunggu.

Qu menatap punggung Sultan yang pulang keluar pintu masih dengan tawanya, masih begitu sejak dulu, dan datang begitu pula kebiasaan jeleknya langsung masuk rumah bahkan melongokkan kepalanya ke dalam kamarnya, masih saja menyebalkan dan membuat Qu marah karena dianggapnya keterlaluan seperti mengintip apa yang sedang di kerjakan Qu, tapi dalam hati Qu merasa kangen saat mereka bersama seperti barusan.

Kalau mengadu pada Mamanya atau Mamanya Sultan mereka hanya tertawa saja menganggap Sultan bercanda dan bukan orang lain begitu tanggapan mereka.

****

Menonton dengan Sultan, satu kebahagiaan bagi Qu, setelah mereka lama berpisah. Rasa yang dimilikinya akankah suatu saat bisa dirinya ungkapkan? Atau hanya akan menjadi rahasia di dalam hatinya selamanya, rahasia di dalam hidupnya kalau dirinya mengakui dan jujur kangen sama Sultan bukan kangen sebagai sahabat tapi rasa kangen lain.

Benar, Sultan semakin bule saja, makin ganteng dengan postur tubuh yang tinggi tegap, sayang sifatnya yang playboy membuat Qu sebal.

Lamunan Qu semakin melambung saja tak terbendung dan tak terbatas entah melayang ke mana yang pasti hatinya begitu berbunga bisa ketemu dengan orang selama menggodanya dalam kesendirian, Qu tersenyum sendiri sambil menatap cangkir bekas minum Sultan, Qu menggesernya mengusap bibir cangkir itu dan mencari jejak bibir menawan itu.

'Sultan, andai Kamu tahu perasaanku saat ini mungkinkah tak akan seperti ini kenyataan persahabatan Kita? mungkin Kamu menjauh karena tak mencintaiku atau malah Kita jadian sebagai pasangan kekasih? Kejujuran yang begitu dilema bagiku Sultan ternyata setelah Kita dewasa perasaan ini begitu menyiksaku.'

Sekarang Sultan ngajak nonton, senang banget rasanya bisa jalan sama Sultan, walau rasa senang itu bukan rasa yang sesungguhnya Qu harapkan, Qu tahu Sultan hanya menganggap dirinya sahabat, tetap seorang sahabat mungkin tak lebih dari itu, Qu juga harus tahu dan bisa menjaga sikap tai sampai kapan? Entahlah! biarlah waktu yang menenggelamkan semua rasa di hati Qu.

*******

Sambil nunggu up JANJI DUA HATI Baca juga ya :

-Pesona Aryanti

-Biarkan Aku Memilih

-Meniti Pelangi

-Masa Lalu Sang Presdir

-Cinta Di Atas Perjanjian

-Noda Kelam Masa Lalu

By Enis Sudrajat❤️🙏

Terpopuler

Comments

Dwisya12Aurizra

Dwisya12Aurizra

kayaknya sih Sultan juga punya rasa terhadap Qu, tapi sama, sama2 dalam diam mungkin perasaannya takut di tolak juga 😁

2023-04-02

2

@alfaton🤴

@alfaton🤴

memendam cinta itu sakit Qu......tapi tau sakit tetep saja kau pendam......coba Qu korek isi hatinya adakah setitik cinta dihatinya.....bisa juga kau gandeng cowok lain bawa didepan dia.....adakah rasa cemburu .........kalau tidak.....jangan harap cinta darinya tetaplah jadi sahabat..........

2023-04-02

3

lihat semua
Episodes
1 PROLOG Bab pengenalan.
2 Kepulangan Sultan
3 Bohong nggak kangen
4 Ganteng tapi bikin sebel
5 Ajakan nonton
6 NONTON
7 NONTON 2
8 KANGEN MAKAN BERDUA
9 RAHASIA
10 PISAH LAGI
11 Cerita kenangan
12 JUJUR PADA TEMAN
13 Mulai berpikir berpaling
14 Senyum lepas pertama Quinna
15 Cerianya Quinna
16 Mencoba walau berat
17 Sentuhan di hati Quinna
18 Pernyataan Cinta
19 JADIAN
20 Malam kenangan
21 Hati tak bertuan
22 Maafkanlah
23 Bukan yang terbaik
24 Rasa yang tetap bertahta
25 BIMBANG
26 Asyiknya mau liburan
27 Persiapan terbang
28 Jumpa di Australia
29 Mengertilah
30 Ciuman pertama
31 Debaran pertama
32 Kita lihat saja nanti
33 Perayaan cinta
34 Hari yang menyenangkan
35 Christy
36 Qu sakit
37 Cinta mengalahkan ego
38 Meleleh
39 Siapa Joanna?
40 Affair Sultan
41 PR dari Mama
42 Jalan jalan yang kaku
43 Elisabeth Quay berdua
44 Sama-sama sedih
45 Malam terakhir
46 Sesal Sultan
47 Persiapan terbang
48 Hampa
49 Sendiri lagi
50 Kangen Papa
51 Quinna Sakit
52 Rasa bersalah Sultan
53 Khawatir
54 Jaga kesehatan
55 Liburan usai
56 Qu & Agung
57 Sudah pantaskah?
58 Di ruangan studio
59 Kenalan pada orangtua
60 Senang bertemu Adinda
61 Ragu Qu
62 Mata mata Bimo
63 Ada Bimo di mana Qu berada
64 Oh Bimo...
65 Kenangan Cottesloe
66 Keluhan Mama
67 Interogasi Mama
68 Sang mata-mata
69 Hai Qu!
70 Duduklah Nak
71 Nasehat Mama
72 Halo!
73 Hubungan tak jelas
74 Perhatian sahabat
75 Tak antusias lagi.
76 Penasaran Agung
77 1 Bulan berikutnya
78 Kangen masakan Mama
79 Kunjungan keluarga
80 Masih marah
81 Egois
82 Kejujuran
83 Hari pertama masuk kerja
84 Pagi semua ...
85 Grogi sebelum bertemu Pimpinan
86 Sultan?
87 Ajakan makan siang
88 Kepedesan
89 Pulang
90 Obati bibirku
91 Diantar pulang
92 Janji Dua Hati, (episode penutup)
Episodes

Updated 92 Episodes

1
PROLOG Bab pengenalan.
2
Kepulangan Sultan
3
Bohong nggak kangen
4
Ganteng tapi bikin sebel
5
Ajakan nonton
6
NONTON
7
NONTON 2
8
KANGEN MAKAN BERDUA
9
RAHASIA
10
PISAH LAGI
11
Cerita kenangan
12
JUJUR PADA TEMAN
13
Mulai berpikir berpaling
14
Senyum lepas pertama Quinna
15
Cerianya Quinna
16
Mencoba walau berat
17
Sentuhan di hati Quinna
18
Pernyataan Cinta
19
JADIAN
20
Malam kenangan
21
Hati tak bertuan
22
Maafkanlah
23
Bukan yang terbaik
24
Rasa yang tetap bertahta
25
BIMBANG
26
Asyiknya mau liburan
27
Persiapan terbang
28
Jumpa di Australia
29
Mengertilah
30
Ciuman pertama
31
Debaran pertama
32
Kita lihat saja nanti
33
Perayaan cinta
34
Hari yang menyenangkan
35
Christy
36
Qu sakit
37
Cinta mengalahkan ego
38
Meleleh
39
Siapa Joanna?
40
Affair Sultan
41
PR dari Mama
42
Jalan jalan yang kaku
43
Elisabeth Quay berdua
44
Sama-sama sedih
45
Malam terakhir
46
Sesal Sultan
47
Persiapan terbang
48
Hampa
49
Sendiri lagi
50
Kangen Papa
51
Quinna Sakit
52
Rasa bersalah Sultan
53
Khawatir
54
Jaga kesehatan
55
Liburan usai
56
Qu & Agung
57
Sudah pantaskah?
58
Di ruangan studio
59
Kenalan pada orangtua
60
Senang bertemu Adinda
61
Ragu Qu
62
Mata mata Bimo
63
Ada Bimo di mana Qu berada
64
Oh Bimo...
65
Kenangan Cottesloe
66
Keluhan Mama
67
Interogasi Mama
68
Sang mata-mata
69
Hai Qu!
70
Duduklah Nak
71
Nasehat Mama
72
Halo!
73
Hubungan tak jelas
74
Perhatian sahabat
75
Tak antusias lagi.
76
Penasaran Agung
77
1 Bulan berikutnya
78
Kangen masakan Mama
79
Kunjungan keluarga
80
Masih marah
81
Egois
82
Kejujuran
83
Hari pertama masuk kerja
84
Pagi semua ...
85
Grogi sebelum bertemu Pimpinan
86
Sultan?
87
Ajakan makan siang
88
Kepedesan
89
Pulang
90
Obati bibirku
91
Diantar pulang
92
Janji Dua Hati, (episode penutup)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!