Kepulangan Sultan

Hari-hari terus berjalan berganti minggu, dan bulan juga dengan setia mengikutinya menjadikan semua berubah kecuali perasaan Quinna yang masih sama tertutup dengan perasaannya sendiri dan sulit mengakui kalau cinta yang kini datang menyentuhnya tertuju pada Sultan nun jauh di sana.

Tahun silih berganti sampai pada waktu dua tahun telah berlalu. Semua banyak berubah kedewasaannya, perasaannya juga cara pandang dan berpikir walau hati Qu tak pernah berubah masih tetap dengan rasa bahagia yang sama pada Sultan walaupun jauh berada di belahan bumi sana dan terpisah jarak ruang dan waktu mereka hanya berkomunikasi lewat alat canggih ponsel internet dan lain sebagainya.

Sultan pulang ke Indonesia dalam rangka liburan dan kerinduan pada keluarga, kehebohan tersendiri bagi mamanya Sultan yaitu Mama Rossa.

Selain Anaknya yang berotak encer itu bertambah ganteng, malah katanya sudah seperti bule karena ketularan, biasa sehari-hari berkumpul dan bergaul dengan bule-bule dari berbagai belahan dunia.

Apa iya bule bisa menular segala? Nggak jelas banget pembicaraan Mamanya Sultan ini, berlebihan banget memuji dan menyanjung Anak kesayangannya.

Ditanggepin sama Mama Andin Mamanya yang sama antusias, sudah mereka jadi klop satu sama lain! jadi satu frekuensi yang seimbang ha ha hi hi sejak pagi sambil berbagi oleh-oleh yang entah apa yang di bawa Sultan.

Qu hanya jadi pendengar setia dari dalam kamarnya, pura-pura sibuk dengan banyak tugas, walau hatinya kelenjotan juga pengen melihat dan bertemu sama sahabatnya yang baru datang itu, juga yang kata Mamanya Sultan sudah ketularan bule Australia, Qu teramat penasaran jadinya dan ingin segera membuktikan, terlebih ingin bersua saja melepaskan rasa yang hanya ada dalam hatinya mungkin bisa sedikit meredakan gejolaknya.

Yang tak bisa di bayangkan pasti tambah ganteng dan membuat hati dewasanya semakin deg-degan saja saat dekat sama Sultan yang pasti masih menganggapnya teman masa kecilnya.

Mengerjakan tugas bohongan di dalam kamarnya menjadi tidak fokus lagi, otaknya terus berputar membayangkan bagaimana Sultan penampilannya sekarang? Benar tambah ganteng? hati Qu agak deg-degan dan sulit terpejam setiap sebelum tidur malam, terkadang mencuri waktu luangnya menatap poto postcard Sultan yang lagi tersenyum kelewat manis dengan memperlihatkan deretan giginya yang teramat rapi.

Tetap saja tampan mengalahkan aktor Korea yang lagi naik daun. Terkadang Qu berontak pada diri sendiri kenapa harus suka sama sahabat masa kecilnya?

Mama Andin Mamanya Qu menanggapi obrolan Mama Rossa dengan senyuman tak kalah begitu heboh juga, hanya Qu yang sepertinya biasa-biasa saja dan datar-datar saja, Sultan tak lebih dari seorang cowok seperti temannya yang lain. Walau di biasakan seperti itu hati Qu tetap menolak Sultan lebih diatas rata-rata semua temannya, tampan, pintar dan persahabatan mereka yang selalu terjaga.

Qu bangkit dari meja belajarnya mendengar kehebohan di luar, lalu menatap wajahnya di cermin. 'Aku cukup cantik dan mungkin bisa di bilang lebih dari cewek lain, tapi sayang sampai saat ini masih jomblo belum merasakan bagaimana rasanya punya pacar dan pacaran.' Atau karena dirinya terlalu menutup diri atau obsesi Sultan dan berharap suatu saat tahu perasaannya? sungguh suatu yang sia-sia. Mungkin Sultan sudah bersama yang lain kalau dirinya tak bisa membuka diri sampai kapanpun.

"Pokoknya Jeng, kalau ada waktu dan kesempatan juga rezekinya Kita bareng-bareng ke Australia sambil jalan-jalan, biarin Bapaknya yang cari duit Kita yang menghabiskannya hehe …." ucap Mama Rossa terdengar begitu sumringah.

"Iya Jeng, kepengen banget merasakan liburan di musim yang berbeda apalagi kalau di sana lagi musim salju, tinggal Kita bawa syrup macam-macam rasa saja dari sini hahaha..."

"Hahaha... Jeng ini bisa saja, yang pasti cuci mata jangan cuci baju, cuci piring saja di sini." Berdua saja segitu hebohnya membuat Quinna keluar kamar juga.

"Sekarang Sultannya mana Tante?" Quinna keluar dari kamarnya yang dari tadi nguping obrolan Tante Rossa, jelas banget kedengaran di kupingnya pujian, sanjungan dan lain-lain tentang Sultan.

"Lagi tidur Sayang, mungkin capek sehabis penerbangan, tapi Sultan malam sudah bilang katanya kangen banget sama Qu!"

Deg! Apa kali ini Sultan bisa melihat dan tahu perasaanya seperti apa padanya?

Qu tersenyum, mengambil gelas dan memijit dari dispenser lalu meminumnya sambil berdiri.

"Qu pasti pangling lho lihat Sultan, Sultan juga pasti begitu lihat Qu, Qu nggak kemana-mana kan hari ini? kalau bisa jangan deh biar nanti perginya bareng Sultan biar kalian bisa melepas kangen … maksud Tante sebagai sahabat." Mamanya Sultan meralat ucapan kangen yang dikatakannya.

"Enggak kok Tante, Qu nggak punya acara, Qu masih punya banyak tugas, tapi kalau Sultan kangen makan nasi goreng Pak Kumis ntar Qu antar."

"Tapi tugasnya di tunda dulu bisa kan Sayang? Masmu datang masa Kamu malah sibuk?" Ini lagi! Mama sok banget jaga image di depan tante Rossa sok membela dan menyanjung juga sungguh aneh tuh playboy banyak banget penggemarnya dari cewek cewek SMA samapi ibu-ibu dan tante-tante juga.

"Gampang Ma, Qu punya banyak waktu kok untuk tugas kuliah bisa malam-malam di kerjakannya," jawab Qu datar saja.

"Baguslah, tapi kata Sultan Qu jarang membalas khabar dari Sultan kenapa Sayang?" Mama Rossa memandang wajah cantik Qu. Seolah meneliti tiap inchi wajah cantiknya dan berharap Anaknya menyadari semua itu.

"Mungkin Qu lagi padat tugas aja tapi setiap khabar dan sapaan Sultan di balas kok Tante, walau sudah kelewat waktu hehe …."

Sit! buat apa hay hey sama cowok playboy? sok ganteng dan sok pintar bisanya cuma curhat cewek-cewek cantik dan minta pendapat Gue aja! konsultasi ke laut aja sana emang Gue psikolog apa? Dasar cowok manja!

Malas banget harus selalu ngasih pendapat tentang cewek yang di pacarinya emang gue siapanya Dia? Gue perlu istirahat perlu me time dan yang terpenting meyakinkan Diri kalau Lo nggak mikirin Gue biar Gue bisa leluasa tak di bayangi bayangan Lo setiap hari.

Apaan sih Si Sultan? pake di bilangin sama Mamanya segala hal seperti itu? cemen amat dasar Playboy manja! jadinya Mama mama super heboh dan kepo ini pada tahu kalau Gue malas balas dan dengar cerita tetang keseharian Si Playboy itu.

"Ayo Jeng diminum dulu teh nya mumpung hangat."

"Gampang Jeng, tadi habis minum sama Sultan sebelum Dia tidur," sahut Mama Rossa malah mengambil kue di toples kecil.

"Eh, Jeng gimana kalau nanti Anakmu kecantol cewek bule di sana? apa rela Anakmu di bawa ke negaranya?"

"Ih, jangan sampai deh Jeng. Jelas Aku menolak kalau hubungan sekarang sekedar semangat sambil belajar boleh saja tapi kalau serius jangan lah Jeng..."

"Maksudnya biar punya cucu indo gitu Jeng pasti lucu."

"Ah, perlu adaptasi segalanya Jeng selain beda semuanya kultur budaya kebiasaan juga adat istiadat pasti tak akan cocok, Aku tetap tidak setuju kalau untuk yang satu itu."

Quinna masuk kamar lagi, karena pembicaraan Mamanya sama Tante Rossa sudah masuk di zona dewasa dan masa depan, tak baik dirinya nimbrung dan melibatkan diri.

*******

Sambil nunggu up JANJI DUA HATI Baca juga ya :

-Pesona Aryanti

-Biarkan Aku Memilih

-Meniti Pelangi

-Masa Lalu Sang Presdir

-Cinta Di Atas Perjanjian

-Noda Kelam Masa Lalu

By Enis Sudrajat❤️🙏

Terpopuler

Comments

Enis Sudrajat

Enis Sudrajat

Hahahaha iya juga ya?

2023-03-31

2

Dwisya12Aurizra

Dwisya12Aurizra

emak emak dimana aja tetep sama hebboh 😄😄

2023-03-31

2

Dwisya12Aurizra

Dwisya12Aurizra

bisa ketularan, kali bule nya lg tipes 🤭

2023-03-31

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG Bab pengenalan.
2 Kepulangan Sultan
3 Bohong nggak kangen
4 Ganteng tapi bikin sebel
5 Ajakan nonton
6 NONTON
7 NONTON 2
8 KANGEN MAKAN BERDUA
9 RAHASIA
10 PISAH LAGI
11 Cerita kenangan
12 JUJUR PADA TEMAN
13 Mulai berpikir berpaling
14 Senyum lepas pertama Quinna
15 Cerianya Quinna
16 Mencoba walau berat
17 Sentuhan di hati Quinna
18 Pernyataan Cinta
19 JADIAN
20 Malam kenangan
21 Hati tak bertuan
22 Maafkanlah
23 Bukan yang terbaik
24 Rasa yang tetap bertahta
25 BIMBANG
26 Asyiknya mau liburan
27 Persiapan terbang
28 Jumpa di Australia
29 Mengertilah
30 Ciuman pertama
31 Debaran pertama
32 Kita lihat saja nanti
33 Perayaan cinta
34 Hari yang menyenangkan
35 Christy
36 Qu sakit
37 Cinta mengalahkan ego
38 Meleleh
39 Siapa Joanna?
40 Affair Sultan
41 PR dari Mama
42 Jalan jalan yang kaku
43 Elisabeth Quay berdua
44 Sama-sama sedih
45 Malam terakhir
46 Sesal Sultan
47 Persiapan terbang
48 Hampa
49 Sendiri lagi
50 Kangen Papa
51 Quinna Sakit
52 Rasa bersalah Sultan
53 Khawatir
54 Jaga kesehatan
55 Liburan usai
56 Qu & Agung
57 Sudah pantaskah?
58 Di ruangan studio
59 Kenalan pada orangtua
60 Senang bertemu Adinda
61 Ragu Qu
62 Mata mata Bimo
63 Ada Bimo di mana Qu berada
64 Oh Bimo...
65 Kenangan Cottesloe
66 Keluhan Mama
67 Interogasi Mama
68 Sang mata-mata
69 Hai Qu!
70 Duduklah Nak
71 Nasehat Mama
72 Halo!
73 Hubungan tak jelas
74 Perhatian sahabat
75 Tak antusias lagi.
76 Penasaran Agung
77 1 Bulan berikutnya
78 Kangen masakan Mama
79 Kunjungan keluarga
80 Masih marah
81 Egois
82 Kejujuran
83 Hari pertama masuk kerja
84 Pagi semua ...
85 Grogi sebelum bertemu Pimpinan
86 Sultan?
87 Ajakan makan siang
88 Kepedesan
89 Pulang
90 Obati bibirku
91 Diantar pulang
92 Janji Dua Hati, (episode penutup)
Episodes

Updated 92 Episodes

1
PROLOG Bab pengenalan.
2
Kepulangan Sultan
3
Bohong nggak kangen
4
Ganteng tapi bikin sebel
5
Ajakan nonton
6
NONTON
7
NONTON 2
8
KANGEN MAKAN BERDUA
9
RAHASIA
10
PISAH LAGI
11
Cerita kenangan
12
JUJUR PADA TEMAN
13
Mulai berpikir berpaling
14
Senyum lepas pertama Quinna
15
Cerianya Quinna
16
Mencoba walau berat
17
Sentuhan di hati Quinna
18
Pernyataan Cinta
19
JADIAN
20
Malam kenangan
21
Hati tak bertuan
22
Maafkanlah
23
Bukan yang terbaik
24
Rasa yang tetap bertahta
25
BIMBANG
26
Asyiknya mau liburan
27
Persiapan terbang
28
Jumpa di Australia
29
Mengertilah
30
Ciuman pertama
31
Debaran pertama
32
Kita lihat saja nanti
33
Perayaan cinta
34
Hari yang menyenangkan
35
Christy
36
Qu sakit
37
Cinta mengalahkan ego
38
Meleleh
39
Siapa Joanna?
40
Affair Sultan
41
PR dari Mama
42
Jalan jalan yang kaku
43
Elisabeth Quay berdua
44
Sama-sama sedih
45
Malam terakhir
46
Sesal Sultan
47
Persiapan terbang
48
Hampa
49
Sendiri lagi
50
Kangen Papa
51
Quinna Sakit
52
Rasa bersalah Sultan
53
Khawatir
54
Jaga kesehatan
55
Liburan usai
56
Qu & Agung
57
Sudah pantaskah?
58
Di ruangan studio
59
Kenalan pada orangtua
60
Senang bertemu Adinda
61
Ragu Qu
62
Mata mata Bimo
63
Ada Bimo di mana Qu berada
64
Oh Bimo...
65
Kenangan Cottesloe
66
Keluhan Mama
67
Interogasi Mama
68
Sang mata-mata
69
Hai Qu!
70
Duduklah Nak
71
Nasehat Mama
72
Halo!
73
Hubungan tak jelas
74
Perhatian sahabat
75
Tak antusias lagi.
76
Penasaran Agung
77
1 Bulan berikutnya
78
Kangen masakan Mama
79
Kunjungan keluarga
80
Masih marah
81
Egois
82
Kejujuran
83
Hari pertama masuk kerja
84
Pagi semua ...
85
Grogi sebelum bertemu Pimpinan
86
Sultan?
87
Ajakan makan siang
88
Kepedesan
89
Pulang
90
Obati bibirku
91
Diantar pulang
92
Janji Dua Hati, (episode penutup)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!