Pernikahan Rahasia Anak SMA

Pernikahan Rahasia Anak SMA

Terpaksa Menikah

Naula Vranista adalah gadis cantik yang berusia 17 tahun. Ia gadis yang baik, ramah, sopan santun dan mudah berbaur dengan orang orang. Namun di balik sikapnya ia juga memiliki jiwa bar bar di dalam dirinya.

Dia adalah gadis berkulit putih dan berbadan ramping namun suka memakai pita biru dan kacamata hal itu, pun tidak mengurangi kadar kecantikannya.

Dia juga salah satu siswi yang terpintar di SMA PELITA JAYA, bukan hanya sering mendapat juara kelas, Naula juga selalu mengharumkan nama sekolah atas prestasi yang ia peroleh, Dia sering memenangkan lomba olimpiade dari tingkat Nasional bahkan sampai tingkat Provinsi.

Namun ia terpaksa menerima kenyataan karena di jodohkan dengan putra sahabat baik ayahnya. Naula pun kaget dan syok.

Jjiwa nya terasa hancur mendengar dia di jodohkan, Dia pun menolak keras atas perjodohan itu namun, Naula tidak bisa membantah keinginan kedua orang tuanya.

Naula pun tidak tau siapa lelaki yang akan di jodohkan dengan dirinya!!

...****...

"Naula bangun sayang." teriak sang mama dari luar.

" Iya mah udah bangun nih." Sahut Naula, dengan mata yang masih terpejam.

"Ayo cepat mandi lalu turun kebawah, bentar lagi kita kedatangan tamu."

"Ah iya ma bentar lagi Naula turun kebawah." teriak Naula sembari mengeliatkan badan meregangkan otot ototnya.

Naula merasa sangat senang karena hari ini hari pertama libur sekolah, rencana nya ia dan sahabat nya akan pergi jalan jalan ke pantai. Dia turun dari ranjang lalu segera bergegas membersihkan diri

"Bagaimana ma apakah Naula sudah bangun?." tanya Alex kepada istrinya.

"Udah Pa bentar lagi pasti turun, bagaimana apa kah sahabat mu itu akan datang". tanya Alya duduk di samping suaminya.

"Iya ma tadi sudah papa telpon katanya lagi dalam perjalanan!!." mendengar perkataan sang suami Alya hanya menganggukkan kepala.

Mereka berdua duduk sambil menikmati kopi dan cemilan. Di saat mereka masih asik bercerita sambil menunggu kedatangan tamu, putri sulung kesayangan mereka turun dari tangga dengan anggun dan berpakaian dengan rapi.

"Pagi, ma, pa" panggil Naula dengan tersenyum antusias.

"Pagi juga sayang, wah anak mama cantik banget deh!!." Jawab mama Alya.

"Ah mama bisa aja ya." ucapan Naula di sambut dengan gelak tawa ringan dari Alex dan Alya.

"Naula sini sayang duduk di samping mama!" panggil Alya.

Naula hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum kepada kedua orangtuanya. "Oh iya ma tadi Naula liat banyak banget makanan di atas meja makan, emangnya kita kedatangan tamu dari mana ?"

"Oh itu om Rangga sahabat papa kamu dari SMA, ia baru pulang dari London, kamu ingat nggak dulu dia sering ke sini bawain kamu Coklat!!" Naula pun terdiam sambil mengingat sahabat papa nya itu.

"Oh iya iya om Rangga, Naula ingat ma dia sering banget kasih Naula coklat dulu waktu ia mampir ke rumah!"

"Iya ingat kan, Tadi malam beliau menelpon papa katanya ingin kesini sekalian makan siang" ujar Papa Alex sambil menyeruput kopinya. Naula hanya mengangguk anggukkan kepalanya,.

"Oh iya ma nanti siang aku....

"Ding dong"

Belum sempat Naula melanjutkan ucapannya karena mendengar suara bel berbunyi, sontak mereka semua mengarahkan pandangan ke arah pintu.

"Nah itu pasti mereka, biar mama bukain pintu". Naula hanya diam sambil melihat punggung sang mama berjalan menuju pintu.

"Cklek"

"Hayyy Tiaraa Apa kabar" ujar Alya antusias sembari memeluk teman lamanya itu.

"Hay aku baik, kamu masih cantik aja Ly." Tiara memandangi teman lamanya sewaktu SMA.

"Ah kamu bisa aja deh ya udah masuk yuk, oh iya mana putra kalian?." tanya Alya.

"Oh Galen dia nggak ikut, katanya pengen jalan-jalan sama temannya." jawab Tiara sambil mengikuti Alya masuk kedalam.

"Ho ho Rangga Apa kabar mu kawan", Alex memeluk sahabatnya melepas kerinduan.

"Hahaha baik juga Lex." ucap Rangga sambil menepuk bahu Sahabatnya itu lalu mereka berdua masuk kedalam dengan Rangga merangkul Alex.

"Ini Ga kenalin Naula!". Alex mengenalkan putri semata wayangnya itu kepada mereka.

"Ya ampun kamu tambah cantik Naula!" Ucap Rangga memuji.

"Om bisa aja deh," sahut Naula tersenyum sambil menyalami Om rangga dan tante Tiara.

"Iya lah cantik kayak mamanya gitu!" kata Alya dengan percaya diri, dan di sambut gelak tawa oleh mereka semua .

"Haha mari kita makan siang dulu baru lanjut cerita lagi," Ujar Rangga lalu di angguki mereka semua.

Di meja makan mereka masih saja bercanda gurau, Naula hanya senyum senyum melihat ke randoman mereka!!.

"Ah iya Naula kamu sekarang kelas berapa?"

"Baru naik kelas 12 om." ucap Naula tersenyum. "Wah kebetulan, sama seperti anak om berati." sahut Rangga lalu diangguki oleh Naula, mereka semua makan siang sambil berbincang bincang ringan. handphone Naula berdering tanda ada pesan masuk.

Winda : Cepat Lo keluar gue udah di depan gerbang nih, jadi pergi atau nggak?.

Jadi dong Tunggu gue bentar oky.

Winda : Iya jangan lama lama dong, panas nih.

Iya bentar.

"Ma pa Naula pamit dulu ya mau jalan jalan ke pantai udah di jemput Winda tu, Dah Om Tante, Nau la pamit pergi ,Assalamualaikum"

. Naula bergegas pergi meninggalkan meja makan. "Waalaikumsalam!" sahut mereka semua.

"Hey Naula, astaga anak itu" Geram Alya.

"Hahaha udahlah Ly nggak usah marah, biasalah anak muda kan emang Gitu"

Tiara berkata sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. "Haha Iya Naula sama saja kaya Galen" Ucap Rangga terkekeh.

"Iya tuh jodoh kali ya mereka" sahut Tiara lagi. Namun Alex dan Alya hanya tertawa mendengar ucapan mereka.

...****...

"Mama papa Naula pulang." teriak Naula

"Ck, kamu ini kebiasaan banget teriak teriak". Kesal Alya menatap anaknya.

"Heheh jangan marah dong mama ku tersayang" Naula nyengir kuda.

"Naula sini duduk" ucap Papa Rangga menyuruh Naula duduk di dekat mereka, ia pun menganggukkan kepala lalu berjalan menuju mereka.

"Ada apa pa?." Naula mengerutkan alisnya, karena penasaran.

"Hm Naula kamu harus dengerin ucapan papa, tidak ada bantahan oky." Naula mengerutkan dahinya, penasaran.

"Kamu papa jodohkan dengan putranya om Rangga, jadi kamu akan nikah Minggu depan, kamu harus mau tidak ada bantahan sedikitpun."

Bagaikan di sambar petir Naula sangat syok mendengar ucapan papanya, bagaimana tidak ia harus menikah Minggu depan, sedang kan ia masih sekolah menengah atas.

"APA.... NGGAK NGGAK NAULA NGGAK MAU PA." bantah Naula.

"Papa kok main asal jodohin tanpa bilang ke Naula dulu, Naula ga mau pa Nau kan masih sekolah." ucap Naula yang matanya sudah berembun.

"ma Naula nggak mau di jodohin, kenapa sih kalian tega, terus Sekolah Naula gimana?" Naula berkata sambil terisak.

"Sayang dengerin mama dulu, kamu harus mau ya masalah sekolah kamu masih bisa melanjutkan nya, nikah nya kan di rahasiakan jadi kamu aman." Alya berucap lembut sambil memeluk anak semata wayangnya. Sedangkan Rangga hanya terdiam.

"Tapi Naula nggak mau ma!, Naula belum mau nikah." Alya melepaskan pelukan dan menghapus air mata putrinya.

...****...

Seminggu kemudian semenjak Naula di beritahu bahwa ia akan di jodohkan dengan putra sahabat baik papanya, Naula lebih banyak diam.

Hari ini tiba di hari H, hari dimana Naula merasa hari paling terburuk selama hidupnya.

"Sayang sudah dong jangan nangis lagi!!." bujuk Alya.

Alex masuk kedalam kamar menenangkan putri kesayangannya itu.

Karena para tamu sudah berdatangan Alex segera turun kebawah menyambut para tamu ya walaupun hanya para kerabat dan beberapa teman lainnya.

Alya menuntun anak nya untuk di rias, Naula pun terpaksa dan hanya bisa diam. Dia ingin menolak, rasanya ingin kabur sekarang juga namun ia tidak bisa.

Selama di rias Naula hanya bisa diam sambil menatap kosong ke arah cermin, sesungguhnya dia belum bisa menerima kenyataan, Naula berasa seperti di dalam mimpi.

Naula terus meneteskan air matanya sehingga petugas tata rias kewalahan memperbaiki makeup yang rusak terkena air mata.

Setelah selama kurang lebih 2 jam dan akhirnya Naula telah selesai di rias. Petugas tata rias pun menatap kagum dengan kecantikan Naula, walaupun tanpa di make-up Naula masih terlihat cantik.

...****...

Selama Naula masih di rias, para keluarga mempelai pria sudah datang memasuki rumah pengantin.

"Selamat datang Besan ku!!!"

Alex menyambut dan memeluk Sahabatnya sekaligus menjadi Besan. "hahaha tidak bisa di sangka kita akan menjadi Besan Lex ucap Rangga dengan senang"

"Hey kau terlihat sangat tampan galen, ujar Alex memuji. Galen yang mendengar hanya tersenyum,

"Terimakasih Om." sahutnya masih tersenyum.

"Iya dong papa nya juga Ganteng," ujar Rangga Memuji Dirinya sendiri. "Hahaha kau selalu percaya diri Ga" Kata Alex, lalu merekapun segera masuk kedalam sembari menunggu mempelai wanita turun kebawah.

#Flashback On

"Haha Iya Naula sama saja kaya Galen"

"Iya tuh jodoh kali ya mereka" sahut Tiara lagi.

"Hahaha kalian bisa aja" sahut Alya.

Hey Alex kamu Ingat tidak janji kita waktu SMA, ujar Rangga menatap sahabatnya itu.Alex pun terdiam sesaat mengingat janji yang Rangga bilang.

"Oh iya Hahaha, iya iya aku ingat kita berjanji akan menjodohkan anak kita nanti"

"Haha ingat juga kau ternyata bagaimana kalau kita jodohkan mereka sekarang." ucapan Alex membuat mereka bertiga Kaget

"Hah bagaimana bisa Lex mereka kan masih sekolah."

sahut Alya kurang setuju.

"Aman saja kok pernikahan mereka kan akan di rahasiakan tenang aja sekolah mereka kan ada di bawah naungan ku" ucap Rangga meyakinkan mereka.

Setelah perbincangan serius mereka semua akhirnya setuju, dan akan merencanakan pernikahan mereka Minggu depan

#Flashback Of

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Naula pun turun dari tangga dengan menundukkan kepala. Alya menggiring Putrinya duduk di samping Galen.

"KAUU." Teriak Galen dan Naula serempak saling menunjuk wajah, mereka berdua sangat syok dan saling menatap tajam.

Yang benar saja Naula harus menikah dengan lelaki yang paling di bencinya, dan begitupun sebaliknya dengan Galen.

Para saksi dan tamu pun kaget, mendengar teriakkan mereka berdua. Alya Dan Tiara pun menenangkan mereka yang terus berdebat.

"Pak Mari Segera di mulai" kata Papa Alex kepada pak penghulu. Naula dan Galen Pun terdiam dan saling mengumpat kesal, mereka masih meredam amarah, karena kaget.

"Baik lah" Kata pak penghulu, Lalu Alex pun menyodorkan tangan nya ke atas meja menghadap Galen, namun Galen belum Menjabat tangan Alex.

"GALEN," bentak Rangga menatap tajam anak semata wayangnya itu, Galen yang di gertak pun menghela nafas kasar, dan menjabat tangan papa Alex.

"Saya terima nikah dan kawin nya Naula Vranista binti Alex Kurniawan dengan maskawin tersebut di bayar tunai." Galen mengucapkan Ijab Qabul, dengan lancar dalam sekali tarikan Nafas.

Setelah menandatangani buku pernikahan, Lalu tiba waktu saat memasangkan Cincin, Galen dengan kasarnya memasang kan cincin ke jemari Naula sambil menatap dengan tajam.

"Sssssst" Naula pun melotot. Dan begitu pun sebalik nya dengan Galen. Setelah naula memasangkan cincin ke Jari Galen, dengan terpaksa, naula mencium tangan pria itu.

Dan Galen pun terpaksa mencium Kening Naula. Keduanya duduk di atas pelaminan sederhana namun terkesan mewah, Naula dan Galen saling menatap tajam mulut keduanya komat kamit saling mengumpat.

"Argh, kenapa sih gue harus nikah sama lo BANG**T" cetus Naula pelan namun dengan penekanan.

"Heh bocah lo pikir gue mau nikah sama lo? amit amit tau nggak yang benar saja yah gue juga ga mau kali, itu pun gue terpaksa dijodohin sama lo, ga nyangka lo jadi bini gue." bisik Galen ke telinga Naula dengan Kesal.

Naula yang mendengarnya langsung melotot. Apa lagi melihat senyum nakal di bibir Galen, rasanya dia ingin mencabik cabik wajah pemuda itu.

"Setelah ini halal dong, siap ga unboking." ucap Galen berbisik. "Silahkan saja jika ingin pisang kebanggaan lo itu gue tebas sampai ke pangkal pangkal nya." desisnya menatap tajam.

"Woww badass." kekeh nya.

Naula memilih diam karena tidak ingin mengundang keributan. 'Enak saja dua bilang gue bocah' gerutu Naula di dalam hati.

Para tamu pun menikmati hidangan yang telah di sediakan, kedua keluarga itu bercengkrama dan menyambut para tamu dan kerabat di sana.

"Awas yah jangan pernah macam macam sama gue." desis Naula.

"Satu macam boleh dong." Galen menyeringai, membuat Naula melotot tajam.

_To Be Continue_

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

salken thor...
nyimak yeeeeeee

2024-02-11

0

Yoan

Yoan

kalau boleh kasih saran, sebaiknya dikasih paragraf baru untuk percakapan orang yg berbeda

2023-10-12

2

Ratna Jumillah

Ratna Jumillah

Memantau thor, semangat nulisnya..

2023-10-09

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!