Setelah makan malam mereka sepasang suami istri muda ini, masih berdebat entah sampai kapan akan terus seperti itu. Setelah puas berdebat mereka masuk ke dalam kamar, untuk tidur. Tidak di ruang makan tetapi sebelum tidur mereka masih terus bertengkar, ya walaupun masalah nya sepele sih!.
"Kalo mau tidur, lepas dulu kek itu sendal." titah Naula sewot. Ia kesal melihat Galen masih memakai sendalnya.
Galen langsung menoleh "Jangan ngatur ngatur ya, lo baru juga sehari jadi bini!" sungut Galen ia mulai kembali kesal. Kenapa Naula sangat cerewet.
"Yee sengaja gue bikin lo kesal, supaya lo ga betah terus ceraikan gue." cibirnya menatap Galen sinis.
"Ngomong kek gitu mulu lo, lama lama gue buat bunting juga lo". sungutnya kesal, ia menghamburkan badannya ke atas ranjang empuk miliknya. Tubuhnya sangat lelah, bahkan tenaga terkuras habis karena terus bertengkar.
Naula menoleh, matanya melotot tajam, "Jangan ngomong aneh-aneh lo." Naula berjalan menuju ke arah sofa setelah mengambil selimut di dalam lemari, dia membaringkan tubuhnya, amit amit kalo dia seranjang dengan Galen.
Galen mendelik dengan kesal, lalu menidurkan dirinya dengan nyaman, tanpa memperdulikan Naula, lama lama mereka tertidur dengan pulas.
01:00 Galen terbangun karena merasa haus, dan ia segera mengambil air minum yang tersedia di atas nakas, beruntung masih ada isi nya. Setelah meneguk minuman sampai habis, ia melihat Naula yang tidur di sofa.
Ia merasa kasihan melihat gadus itu tidur dengan posisi yang kurang nyaman, segera dia bangkit dan berjalan menuju ke arah Naula.
Galen menggendong Naula Ala Bride style, Lalu ia segera membaringkan Naula di atas ranjang dengan sangat pelan, dan menyelimuti nya dengan empuk. Terus ia bingung.
"Apakah malam ini ia akan tidur di samping Naula?"
"Dah lah bodoh amat, ini kamar gue juga" ujar Galen Lalu berjalan ke samping ranjang, dan segera membaringkan dirinya dengan perlahan, agar Naula tidak terbangun.
Lalu ia menoleh ke arah Naula, lalu ia memandang wajah istrinya yang telah tertidur pulas, dengan wajah terlihat damai.
'Di liat liat cantik juga nih bocah! argh lo mikir apaan sih Galen!!!'
Batinnya kesal lalu ia segera memejamkan matanya untuk tertidur. Namun ia kaget Saat Naula tiba tiba memeluk nya, Nafas Galen terasa tercekat saat Naula memeluknya, ia menelan ludahnya dengan kasar, dengan Jantung yang berdetak kencang.
PlayBoy seperti apapun dia, masalah di peluk atau pun di cium Galen tidak pernah. Dia pacaran dengan banyak cewek hanya untuk kesenangan dirinya doang, misal nya bikin cewek merasa nyaman Lalu ia tinggalin sesuka hati.
Dia pun tidak pernah memeluk atau pun mencium cewek, jadi jangan heran kalau ia merasa kaget saat Naula memeluk nya. Jantung Galen Masih berdetak dengan kencang,
"ini gak bisa di biarin" batin Galen, segera ia melepas kan tangan Naula dengan perlahan, Namun beberapa menit Naula kembali memeluk Galen dengan erat bak bantal guling.
Galen pun terdiam, ia merasa tengang namun tidak bisa di pungkiri ia merasa nyaman di peluk Naula,
Dan akhirnya Galen pun tertidur nyenyak
...****...
Saat matahari sudah terbit, Naula merasa tubuh nya berat di tindih sesuatu, perlahan ia mengedip kan matanya melihat Galen memeluknya dengan erat,
Naula merasa syok, Lalu ia segera berteriak dengan kencang
"Aaa lo ngapain di kamar gue."
"Mama ada cowok mesum di kamar Naula." pekiknya nyaring.
Teriakan nyaring Naula membuat Galen terbangun, lelaki itu tentu saja kaget.
"WOY LO NGAPAIN TERIAK TERIAK, GUE KAGET TAU NGGAK." bentak Galen, ia mengusap wajah nya dengan kasar
"Lo ngapain di kamar gue?." teriaknya semakin kesal, Naula belum menyadari bahwa sekarang ia sudah pindah ke apartemen Galen.
"Heh Naula lo ngomong apaan sih." ucap Galen heran. Gadis itu segera bangkit dan kembali berteriak.
"Mama tolongin Naula." pekiknya. Seraya menyilangkan tangan di dada.
'Hah apa dia bilang ngapain, yah jelas ini kamar gue bangke, ah lama lama gue bisa darah tinggi ulah ni cewek. Mana teriak teriak lagi suaranya melebihi toa.'
"WOY NAULA VRANISTA GUE LAKI LO BANGS*T!!!!!" Pekik Galen.
"Hah laki?." gumamnya, ia baru teringat bahwa kemarin dia menikah dengan Galen.
"Gaje lo!!" ujarnya dengan kesal, Galen mengusap wajah nya dengan kasar, drama pagi hari macam apa ini, bangun tidur di bangun kan dengan teriakkan melengking dari mulut Naula.
Lalu Naula mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar, lalu ia menepuk jidatnya dia mulai tersadar bahwa ini bukan rumahnya.
"S sorry gue gak ingat" ujar Naula menggaruk-garuk kepala nya yang tidak gatal, sambil terkekeh malu.
"Hah" Galen mendengus kesal lalu membaringkan tubuhnya kembali ke atas ranjang.
"Iya gue minta maaf, kan gue belum terbiasa anjir jadi gue kaget lah, bangun tidur tahu tahu melihat muka lo mana muka lo dekat banget lagi sama muka gue, ya otomatis gue kaget dong" Ujar Naula.
"Lo Marah!!!" tanya Naula tanpa bersalah.
'Iya jelas lah gue marah, mana telinga gue sakit mulu dengar suara lo teriak!'
Galen menghela nafas kasar, lalu bangkit dari tidurnya menatap Naula dengan sorot mata tajam.
"Ya jelas jelas gue marah, teriakan lo melengking kencang banget, mana di dekat telinga gue segala lagi" Galen berkata dengan perasaan sangat kesal.
"Ya kan gue mana ingat, kalo gue udah jadi bini lo" jawab Naula dengan muka masam.
"Besok besok kalo lo teriak teriak kayak gini lagi, gue tendang lo dari kamar gue!!" ancam Galen.
"Berani, gue bini lo yah" tegas Naula.
"Gue laki lo, Gue juga yang jadi pemimpin!!!" ujar Galen dengan angkuh.
"Mimpin ape nye" tanya Naula menatap kesal.
"Yah jelas jelas gue yang mimpin rumah tangga kita, mimpin buat anak bareng, kan nanti gue tuh yang mimpin, terus gue..!"
"NGADI NGADI LO KALO NGOMONG" teriak Naula melotot rajam.
"Itu fakta ya." ucap Galen tidak mau kalah.
"TERSERAH LO." Naula berucap geram, ia berjalan menuju ke kamar mandi, namun ia berbalik kembali.
"Eh bentar perasaan gue tadi malam tidur di sofa deh, terus kenapa bisa gue tidur seranjang sama lo, lo pakai acara meluk gue segala lagi" kata Naula heran.
"Eh asal lo tau yah lo yang duluan meluk gue, lo kayak merasa nyaman banget malah gak mau lepas lagi." Galen merasa Geram kepada gadis yang baru ia nikahi itu.
"Enak aja lo nuduh gue, lo kali ngambil kesempatan dalam kesempitan meluk gue!!" ujar Naula yang tidak mau kalah. Galen mendelik tidak terima, jelas jelas Naula yang duluan memeluk dirinya.
"Apa lo bilang, eh lo yang duluan meluk gue lo mana sadar kalo lagi tidur!!!" sungut Galen kesal dan menatap Naula dengan sorot mata yang tajam.
"Gak ada gue meluk lo yah" ketus Naula.
Galen merasa sangat geram karena Naula terus mengajak dirinya berdebat, dia lebih memilih diam. "Udah deh terserah lo!!!" ucapnya kesal, lalu menuju ke kamar mandi dengan perasaan dongkol.
"Iya dong terserah gue" Jawab Galen dengan setengah teriak, lalu ia membaringkan badannya tidur kembali.
"BRAK" Naula menutup pintu kamar mandi dengan keras. Sehingga Galen tersentak kaget, ia mendengus kesal lalu kembali tidur karena masih sangat mengantuk.
"Argh, gadis itu membuat ketenangan ku terganggu." geram Galen.
Saat mendengar Naula yang tengah bernyanyi di dalam kamar mandi, dia menutup kedua telinganya dengan bantal.
"Naula berisik." pekiknya.
_To Be Continue_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
sabar, galen...
kamu tuh suami,
hrs bisa dong jadi panutan..
truss bljr mnjdi yg terbaik
2024-02-13
0