The Repeater
Bintik-bintik salju turun, angin berhembus sangat kencang menciptakan badai salju yang dahsyat. siapapun yang berada di sana tidak akan sanggup melewati badai ini, kecuali satu orang pria. Dia terus berjalan dengan sempoyongan, nafas yang tidak beraturan dan rambut silver-nya yang terhembus oleh angin.
Dengan pandangan kosong dan sayu, pria itu terus berjalan di tengah badai salju. Jaket putih tebalnya penuh darah, syal coklat yang ia pakai terlihat compang-camping, bagi siapapun yang melihat pria itu akan tahu. Bahwa dia sedang mengalami insiden yang tidak enak didengar.
"Kenapa hal ini terus terulang? Tidak peduli sebanyak apapun aku mengulangi waktu. Mereka tetap pergi meninggalkanku."
Pria itu terus melangkah dengan pikiran penuh akan insiden yang baru saja terjadi. Entah sudah berapa kali dia melihat teman dan kekasih tercintanya mati. Teman-temannya mati oleh mahluk bernama Rukh dan kekasih tersayangnya dibunuh dengan kepala terpenggal tepat di depan matanya. Dia terus mengingat kejadian itu hingga membuat langkah dan nafasnya berantakan.
"Sejarah terus terulang, sebagai seseorang yang telah mengulangi segalanya aku tahu betul hal itu, kejadian yang sama akan terus terulang dan terulang. Sejujurnya aku telah lelah akan hal ini, tapi aku akan akan terus mengulang ini lagi karena bagiku merekalah tempat untukku pulang."
Dengan pandangan yang mulai kabur dan nafas yang sangat berantakan, pria itu terus memaksa untuk berjalan, dia menekan dadanya berusaha untuk menahan rasa sakit yang telah ia alami.
Tapi dia tidak bertahan lama, di tengah badai salju itu. Dia akhirnya membaringkan tubuhnya dengan terpaksa.
'Sial! Aku masih ingin mengulang ini lagi, tolong Micheal ulang ini sekali lagi! Kali ini, kali ini aku akan menyelamatkan semuanya.'
Tubuh pria itu semakin lemas, matanya sedikit demi sedikit mulai menutup tak menunggu waktu lama hingga dia menutup mata dengan lelah.
**
Mata pria itu terbuka, dia menatap seujung atap yang berwarna coklat dengan pandangan jenuh. Dia sangat tahu, di mana ia sekarang berada.
'Ini pasti tempat Micheal bersembunyi. Aku harus membujuk Micheal agar mau mengulang waktu lagi.'
Pria itu mengangkat tubuhnya di lantai dingin dan menatap sekeliling. Tempat ini terlihat sangat sepi tidak ada barang mewah apapun, ini terlihat seperti gudang.
"Akhirnya kau bangun," ucap gadis yang duduk di kursi pojok ruangan. Membelakangi pria itu.
Gadis itu terlihat memiliki rambut berwarna putih sebahu, memakai pakaian serba putih dengan rok yang pendek. Dia sibuk dengan buku bacaannya.
"Micheal, tolong ulang waktu sekali lagi!"
Gadis bernama Micheal itu menatap sendu pria itu, dengan menghela nafas dia meletakkan buku ke arah meja.
"Kau terlihat menyedihkan Leonardo, biar kutebak kau pasti gagal lagi. Entah ini sudah berapa kali kau mengulang waktu, tapi kau tidak menunjukkan hasil."
Leonardo tidak mengindahkan perkataan gadis itu, dia terus menatap ke arah Micheal berharap permintaannya terpenuhi.
Micheal sekali lagi menghela nafas.
"Dengar ini dengan seksama Leonardo, kau bisa mengulang waktu sebanyak yang kau inginkan dengan kekuatanku. Tapi itu percuma, kamu harusnya paling paham akan hal itu. Tidak peduli seberapa banyak kau mencoba akhirnya akan sama. Temanmu dan kekasihmu pada akhirnya akan mati."
Leonardo menatap ke bawah lantai dia memegang bahu kirinya yang mengeluarkan darah.
"Ya, aku tahu hal itu lebih dari siapapun," Sahut Leonardo.
"Lagi pula mengulang waktu adalah bentuk perlawanan dengan dewa takdir. Jika kau ketahuan maka kau akan menjadi buronan dan satu dunia akan mencarimu di manapun kau berada."
Leonardo menatap ke arah Micheal dengan tatapan sayu. "Aku sudah tahu hal itu. Meskipun aku akan terbunuh setelah ini, tapi aku akan mengulang waktu lagi sebanyak yang aku mau."
Micheal berdesis kesal dia terpaksa mengikuti keinginan Leonardo, dia berdiri dari tempat duduknya dan mengambar sesuatu seperti lingkaran sihir.
"Sepertinya kau benar-benar ingin kembali ke neraka itu lagi, dasar bodoh!"
"Ya, aku ingin mengulangi ini lagi."
"Aku tahu, tapi ini adalah yang terakhir kalinya. Setelah ini aku tidak akan membiarkan kau mengulang waktu lagi."
Leonardo membuka matanya lebar dia ingin menanyakan hal itu secara langsung, tapi belum selesai dia berbicara omongannya telah terpotong.
"Sebenarnya kamu telah mengulangi waktu lebih dari 999 kali, mengulanginya sekali lagi sama saja seperti menghancurkan tubuh dan jiwamu. Yang artinya setelah ini, entah kau berhasil menyelamatkan temanmu atau tidak, pada waktu yang telah di tepatkan, kau akan lenyap di dunia ini. Bagaimana apa kau masih ingin melanjutkan?"
Leonardo tersenyum lebar tanpa menjawab pun Micheal tahu betul apa yang ingin pria ini katakan.
"Kau benar-benar bodoh. Baiklah akan ku turuti keinginanmu Leonardo," Sahut Gadis itu dengan tersenyum ke arah Leonardo.
Leonardo berdiri dari tempat dia duduk, dengan bahu yang masih penuh darah dia berjalan ke arah lingkaran sihir yang Micheal ciptakan.
Gadis berambut putih itu terus merapal kan mantra dan akhirnya dia Selesai.
Cahaya putih menyinari gudang itu, membuat Leonardo refleks menutup matanya. Meskipun dia telah mengalami hal ini lebih dari ratusan kali, tapi dia masih tidak terbiasa.
"Semoga kau beruntung Leonardo!"
Blus!
Dengan cepat Leonardo melenyap menghilang entah kemana. Micheal terus menatap ke arah lingkaran sihir yang ia ciptakan dengan pandangan penuh khawatir.
Dia sejujurnya tidak ingin membiarkan Leonardo melihat kejadian itu terulang lagi, dia tidak mau melihat Leonardo menderita. Tapi pria itu terlalu keras kepala.
"Leonardo 'Jiwamu akan lenyap' Itu memiliki arti bahwa setelah kau terbangun di masa lalu, kau akan melupakan segalanya. Hanya keinginanmu untuk menyelamatkan mereka yang tersisa. Kau tidak akan menjadi Leonardo yang sebelumnya, kau akan menjadi sosok lain."
"Dan juga di timeline yang kau masuki adalah yang terburuk. Di situ jika kau salah langkah walaupun hanya satu kali. Kamu bisa saja membunuh orang yang ingin kamu lindungi." Guman Micheal, menatap ke arah lingkaran sihir itu.
***
Leonardo tertidur di tengah hutan dengan burung yang berkicau membuat Leonardo terbangun.
"Akhirnya kau terbangun Leonardo!" Ucap seorang gadis dengan rambut kuning. Dia tersenyum ke arah Leonardo.
Ketika Leonardo membuka mata dia tidak mengetahui sosok orang yang berdiri tepat di depannya, dia bahkan sempat lupa akan wajah dan namanya.
Tapi satu hal yang pasti, ketika dia melihat sosok gadis yang tersenyum ke arahnya, dia sadar akan misinya.
Misi Leonardo adalah menyelamatkan sosok yang berada di depannya, tidak peduli apa pun bayarannya bahkan jika itu harus dibayar dengan nyawanya. Leonardo akan menyelamatkan gadis itu.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Osea
Keren, prolog aja udah menarique
2023-07-04
0
Hendri Anto
kayaknya bakal seru nih
2023-06-02
0
🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh Ⲋᥲᥣ᥉ᥲᖯเᥣᥲួ ້さ✅
udah banyak banget ya ternyata dia bolak-balik masa lalu, aduh jangan nekad lagi deh, coba pikirkan baik²
2023-05-23
0