Leonardo dan Lily sedang berjalan di padang rumput. Kupu-kupu berterbangan. Katak hijau saling melompat. Dan matahari tepat berada di atas kepala mereka berdua, membuat situasi makin terasa panas dan gerah. Mereka saat ini ingin menuju kerajaan yang bernama Noa. Mereka berencana untuk bertemu ketua Eraser karena ingin membahas perihal Leonardo yang melupakan ingatannya. Lily berpikir bahwa ketua mungkin tahu sesuatu.
Setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Di sana sangat ramai oleh penduduk. Bangunan tua berwarna coklat yang berdiri kokoh. Perumahan saling berjejeran. Pedagang yang saling menjual sesuatu, bahkan beberapa penduduk menaiki kuda hanya untuk berpergian, dan di paling tengah keramaian ini, dengan jarak sangat jauh terdapat istana hitam yang sangat besar. Semua yang berada di sini dilindungi oleh dinding perbatasan putih yang berbentuk lingkaran, dinding itu sangat besar. Hampir tidak mungkin bisa diterobos oleh seseorang.
Leonardo membuka matanya lebar-lebar saat melihat kerajaan Noa. Dia tersenyum dan menoleh ke segala arah. Tingkah lakunya bagaikan seorang anak kecil yang kegirangan oleh sesuatu.
Bibir Lily melengkung karena melihat pria ini. Gadis itu memegang erat tangan Leonardo dan pergi menuju ke suatu tempat.
"Lily, kita mau kemana?" Meskipun Leonardo digeret oleh gadis ini, dia tidak melawan. Leonardo mengalah dan terlihat senang.
"Ke suatu tempat yang menarik," Sahut Lily tertawa kekeh.
Sebenarnya Leonardo merasa jika mengikuti Lily dia tidak akan mendapatkan petunjuk tentang ingatannya, tapi melihat gadis pirang itu tersenyum. Hati Leonardo menjadi luluh dan mengalah dia masih ingin melihat senyuman manis dari gadis ini.
Atmosfer sekitar terasa sangat ringan. Melihat para anak kecil berlari-lari dan para penduduk yang damai di kerajaan ini hati Leonardo serasa sejuk, dia tidak bisa berhenti menatap keramaian itu. Mereka berdua terus melangkah, melewati banyak rumah penduduk dan akhirnya sampai ke suatu tempat bernama "item Shop"
'Tempat apa itu?' Itulah yang terlintas di kepala Leonardo ketika membaca papan nama toko tersebut.
Dengan penuh riang, Lily menarik tangan Leonardo untuk menuju ke toko tersebut, gadis ini terus berkata bahwa di sini memiliki segudang barang menarik.
Ketika Leonardo memasuki ruangan itu, tatapannya terfokus bukan ke arah barang-barang, melainkan ke seorang pria berambut coklat dan mengenakan topi. Ya, dia adalah pria yang berada di ingatan Leonardo beberapa saat yang lalu. Pria itu tersenyum ke arah Leonardo. Dia melambaikan tangan dan meninggalkan toko itu.
"Tunggu!" Leonardo memegang lengan pria yang hendak pergi. Mata berwarna brawn Hazel dari pria ini menoleh kebelakang dan bertatapan dengan mata Leonardo.
Satu. Dua. Tiga. Hanya butuh waktu tiga detik untuk Leonardo sadar, bahwa dia memang mengenal pria ini.
'Mungkin dia mengerti tentang alasan ingatanku yang hilang' Pikir Leonardo. Disisi lain Leo menyadari bahwa apapun yang terjadi, dia harus melindungi pria ini.
"Ada apa, tuan?" Pria itu memejamkan mata dan tersenyum.
Leonardo melebarkan matanya. 'Dia tidak mengenalku? Lalu dari mana ingatan tentang dia berasal?'
"Maaf, sepertinya aku salah orang." Leonardo mengalihkan pandangan dari pria itu dan melepas lengannya.
Pria bertopi itu tersenyum, menandakan bahwa itu bukan masalah besar. Tak perlu menunggu lama, dia membuka pintu keluar dan pergi.
Dengan tangan yang masih mengepal Leonardo masih menatap ke arah pintu itu. Dia sangat yakin bahwa sebelumnya pernah bertemu dengan pria itu di suatu tempat, tapi karena ingatan yang terlupakan. Dia tidak bisa menjangkau lebih jauh tentang ingatannya.
"Leonardo, siapa yang barusan?" Lily muncul, dia memegang baju perempuan berwarna putih, Syal coklat, dan satu pedang. Gadis itu berjalan ke arah pria yang menatap kosong pintu.
"Tidak, sepertinya aku hanya salah orang." Leonardo membalikan badannya untuk menatap Lily.
Mata biru gadis itu terus memandang Leonardo penuh tanda tanya. Tapi seolah berusaha menutupinya dia tersenyum dan melangkah maju ke Leonardo. Dia memberikan satu pedang ke Leonardo karena yakin bahwa akan sangat berguna, dia juga memberikan Syal coklat ke Leo, tapi hanya untuk masalah Syal Leo menolak, pria itu merasakan bahwa syal ini adalah pemberian dari seseorang yang sangat berharga, meskipun Leo tidak bisa mengingat dengan jelas, tapi dia masih bisa merasakan kehangatan dari perajuk ini. Karena alasan itulah dia menolak. Lily terlihat kecewa, tapi dia tetap tidak bisa memaksa, jadi dia memutuskan untuk menggunakan Syal ini agar bisa serasi dengan Leonardo.
Setelah beberapa saat Leonardo dan Lily berjalan ke arah istana. Kata Lily di sana terdapat ketua Eraser, atau bisa disebut raja oleh para penduduk. Ya, Kerajaan Noa adalah kerajaan dari perkumpulan para Eraser.
'Perkumpulan Eraser? Mendengar itu, membuatku menjadi sangat nostalgia. Mungkin jika aku berada di kerajaan Noa. Aku bisa mengingat sesuatu, ingatanku mungkin bisa kembali. Dan mungkin aku bisa menyelamatkan Lily dan pria bertopi itu.' Pikir Leonardo penuh harapan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Firenia
kalau ga kenal kenapa lambain tangan tadi 😅
2023-05-26
1
Ayunda Fadillah
uchhh😘
2023-05-21
0
Tanata✨
"kembalai" gk tuh kak? 🤣🤣
2023-04-21
1