Kejebak Mantan
“Biar gue yang jawab pertanyaan dari Krisna.” Zidan, merampas lie detektor dari tangan Siska. Telapak tangannya juga langsung ditenggerkan diatas alat tersebut.
"Sis, gue kayaknya yang belum move on dari lo, gue mau kita balikan."
Sejenak, semua orang serasa ardenalinnya terpacu berkat pengakuan Zidan yang mendadak barusan. Semua orang seolah menunggu sang lie detaktor bereaksi pada telapak tangan yang sudah bertengger disana.
Zonk, tak ada reaksi apa - apa. Telapak tangan Zidan tetap asik bertengger di atas lie detektor dan kelihatannya baik - baik saja. Dan itu langsung merubah suasana ruang tengah kembali riuh.
“Ciiieeeeeee!!!!!"
"Ehem!!! ehem!!!"
Dan terjadilah, semua orang jadi sibuk cie - cie, asik menggoda sepasang mantan pacar yang sekarang sedang saling menatap.
Malam ini, setelah 5 tahun lamanya, berkat sepasang suami istri prik, Raya dan Krisna. Siska dan Zidan akhirnya kembali bertemu.
Sekitar, 2 hari lalu, Raya dan Krisna menyebar undangan pada kita para sahabatnya. Katanya mereka akan mengadakan acara tasyakuran untuk vila baru mereka. Dan jadilah selama 2 hari 1 malam ini kita - kita menginap di vila baru milik Raya dan Krisna.
Dan, setelah pengakuan Zidan tadi. Bagaikan dihantam sesuatu, seketika saja Siska jadi speechlees. Lihatlah cowok itu, dengan gampangnya dia ngomong kayak gitu dihadapan semua orang.
Yakinlah, ajakan balikan dari Zidan pasti punya maksud dan tujuan yang lain. Karna sudah jelas, mereka berdua cuma mantan pacar saat SMA. Hubungan mereka juga cuma bertahan 5 bulan saja. Dan setelahnya mereka putus dengan cara yang tidak baik. Jadi, bulshit kalau Zidan beneran pengen balikan sama Siska.
'Kan? Zidan lagi tersenyum smirk. Astaga!.
Siska yang curiga kalau Zidan akan membawanya ketepi jurang, menurunkan arah pandangnya melirik telapak tangan yang masih bertengger di atas lie detektor itu.
Dan lihatlah, itu telapak tangannya lagi berdenyut dan sudah berwarna kemerahan. Fix. Zidan sedang menahan rasa sakit akibat sengatan listrik dari lie detektor. Dan itu, dengan sengaja dia lakukan dihadapan semua orang. Apa - apaan coba dia.
Tuk ... tuk ... tuk ...
“Eh, diem, semuanya diem. Sekarang kita denger dulu jawaban dari Siska." Krisna menginterupsi.
"Sis, pasti lo terima 'kan ajakan balikan si Zidan? secara dari tadi lo kesetrum mulu." Lagi - lagi Krisna, cecunguk brengsek satu ini bener - bener bikin keki.
"Ish!!" Siska melengos kesal kearah Krisna. Suami sahabatnya ini, sejak tadi memang sengaja ngerjain dirinya dengan melontarkan sejumlah pertanyaan seputar Zidan.
“Sis, gimana rasanya setelah sekian lama gak ketemu Zidan? seneng gak lo?"
“Maksud lo?"
Ddrrrtttttt!!!!
Lie detaktor bereaksi, Siska langsung melejit kaget karna strumnya. Membuat seisi ruangan jadi gaduh mengejek Siska.
“Sis, gimana Zidan menurut lo sekarang? tambah ganteng 'kan?"
"Enggak! biasa aja!."
Drrrttttt!!!!
"Sis, jujur setelah ketemu Zidan lagi, lo berasa pengen balik ke masa lalu gak?"
"Ish! lo tuh kalau cari pertanyaan yang lain dong!."
"Udah jawab aja."
"Enggak!"
Dddrrrrrttttt!!!!
“Sis, lo nyesel gak putus sama Zidan dulu?"
“Enggak! gue gak nyesel!."
Ddrrrrttttt!!!!
Astaga, rasanya pengen banget alat itu dibanting oleh Siska. Karna setiap jawaban yang dilontarkan olehnya selalu saja berhasil menyetrumnya. Membuat semua orang dalam satu ruangan jadi semakin senang karna bisa menjadikan dirinya bahan bullyan. Padahal 'kan sebetulnya semuanya itu adalah murni jawaban dari dalam hatinya. Rusak nih kayaknya si lie detaktor.
"Sis, jawab dong ajakan balikannya si Zidan. Mau gak lo balikan sama dia?" Raya, tak kalah ikut menginterupsi Siska. Dia sudah penasaran mendengar jawaban dari sabahatnya itu.
"Terima Sis, biar lo gak jomblo sendirian." Feby, yang sedari tadi diam dan cuma ikut tertawa ketika semuanya ketawa sekarang juga ikut menimpalinya.
"Guys, kalau kalian gak diem gimana Siska mau jawab coba." Kali ini Firman, tunangannya Feby menambahi. Ikutan juga membuat suasana hati Siska semakin panas.
"Udah deh, langsung iyain aja, orang tadi udah kesetrum berkali - kali." Krisna kembali meledek dengan tawa renyahnya. Rasanya, teman - temannya ini benar - benar bukanlah seorang teman sejati.
"Ishh!! kalian ini, sumpah, bikin gedek!."
"Udah, cepet jawab jangan pakai lama, liat tuh mukanya si Zidan, udah merah yang nungguin jawaban dari lo." saut Raya.
"Ish!!!" Siska mengembalikan pandangannya pada Zidan yang masih tersenyum smirk diam - diam. Nunggu jawaban dari Hongkong? Asal mereka tahu itu muka merah karna nahan sakit, hallo!!.
"Oke, kita balikan!." Ya, kita ikuti dulu permainan dari Zidan, biar kita tahu apa maksud sama tujuannya tiba - tiba ngajak balikan sampai pura - pura menahan sakit.
"Yeeeeeeehhhhhhhh!!!!!" semua orang langsung heboh sendiri setelah mendengar jawaban dari Siska. Sementara dua sejoli yang baru saja balikan malah saling melempar senyum sengit tanda genderang perang sedang dikobarkan dalam hati masing - masing.
"Guys, tenang guys, tenang. Ceremonynya cukup dulu, jangan panjang - panjang. Ehem, karna sekarang kita semua udah punya pasangan masing - masing. Berarti itu tandanya mulai sekarang kita gak perlu sungkan lagi kalau mau mesrah - mesrahan di depan temen. Ya 'kan sayang?" Setelah berkata seperti itu, Raya langsung melancarkan aksinya. Liat makhluk brutal satu ini, bisa - bisanya dia mencium bibir sang suami dihadapan kita sekarang. Bener sih udah syah, tapi gak gini juga 'kan?.
"Ish! Gila lo!" Siska secara otomatis melempar bantal yang sedari tadi dipangkuannya.
"Hahaha ... tenang dong Sis, lo, kalau pengen 'kan tinggal minta sama cowok baru lo itu." pekik Raya sambil cekikikan, tadi itu dia emang sengaja menggoda Siska.
"Lo tuh, kalau udah gak tahan langsung ke kamar 'kan bisa, gak usah pamer gitu, jijik gue liatnya!. Dan, lo berdua, jangan sampek lo pada kayak dia didepan gue. Gue timpuk juga lo pada!." Siska melayangkan tatapan tajam pada Feby dan Firman. Jangan sampai 2 orang yang masih berstatus tunangan itu ikut - ikutan gila juga.
"Ya emang kenapa? kita 2 minggu lagi bakal nikah, ya 'kan sayang?" Feby tak mau kalah, tangannya langsung bergelandot manja merangkul Firman dan memberikan kecupan ringan dibibirnya. Oh My God. Pemandangan macam apa ini.
Semua orang tertawa puas malam itu. Rasanya senang sekali bisa meledek dan menjadikan Siska bahan bullyan.
"Ish! gila lo pada! dari pada gue liat pemandangan gak asik disini, mending gue out." Siska bangkit dari duduknya dan kemudian berdiri. Matanya mengarah pada Zidan yang sedari tadi senyum - senyum gak jelas melihat tingkah teman - temannya. "Lo, ikut gue, gue mau ngomong sama lo!."
"Cie, yang baru jadian langsung pengen berduaan."
"Sis, mau kemana lo, pacarannya disini aja jangan jauh - jauh."
"Cie, Jangan dibawah ke kamar lo Sis Zidannya m, entar malah khilaf."
Pastinya, para sahabat laknatnya akan melempar ledekan. Jadi abaikan saja. Yang pasti sekarang dia dan Zidan perlu ruang tersendiri untuk memperjelas status mereka.
"Gue tahu, lo bohong 'kan soal lo gak bisa move on sama soal lo ngajakin gue balikan?" todong Siska aling - aling. Begitu keduanya sudah berada ditepi kolam renang yang ada di halaman belakang villa.
"Oh, jadi lo tahu, kalau lo tahu kenapa lo terima ajakan gue tadi?" Zidan mencondongkan badannya kearah Siska. Semoga dengan sikapnya ini, mantan pacarnya itu jadi terintimidasi.
Siska tersenyum sinis. Dia tahu kalau Zidan sedang berusaha mengintimidasinya. Mangkannya bukannya mundur, Siska malah maju dan ikut mencondongkan tubuhnya dengan tangan berdecak dipinggang sampai tubuhnya benar - benar menempel pada tubuh Zidan.
"Ya, karna gue gak mau kejebak dalam perangkap lo, wahai Zidan yang terhormat!."
Zidan menyeringai. "Yakin?"
"Yes, of course!" Siska menjawab dengan cepat.
"Tapi bukannya dengan lo begini, lo semakin masuk dalam perangkap gue?" Kali ini, Zidan malah mendekatkan wajahnya dengan menatap lekat, hingga deru nafas keduanya berhasil menyapu wajah masing - masing.
"Lo salah, bukan gue yang semakin terperangkap, tapi elo! Karna gue bisa pastiin mulai sekarang lo gak bakalan nyaman ada dideket gue!."
"Kita liat aja, siapa yang akan merasa lebih gak nyaman."
Cup.
Ya, keduanya sudah tahu kalau hal ini akan terjadi. Mereka pasti akan ciuman karna merasa sama - sama tertantang dan tak ada yang mau mengalah. Keduanya merasa menjadi orang yang berhasil menjebak mantan masing - masing. Lihat saja cara ciuman keduanya, terlihat rakus, kasar dan tanpa perasaan.
Eits! semua itu cuma sementara. Sekarang ciuman itu sudah berubah jadi pungutan lembut penuh perasaan. Keduanya sudah terbuai dengan rasa manis bibir masing - masing. Sampai tanpa sadar Siska melingkarkan kedua tangannya keleher Zidan dan Zidan semakin mengeratkan pelukannya dipinggang ramping Siska.
******
selamat datang dikarya kedua. semoga para reader suka ya,
jangan lupa kasih vote, kasih like, kasih komen,
dapat dukungan dari pembaca itu sesuatu hal yang membahagiakan banget buat aku🥰
biar akunya tetep semangat...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Liu Zhi
malu bgt sih kl di posisi dia
2023-04-19
0
Liu Zhi
wkwk
2023-04-19
0