4. Zidan cerai

"Akta cerai? punya siapa?" tanya Siska.

"Punya gue."

"Hah?" Seketika itu, Siska berubah jadi cengong.

What? apa yang Zidan bilang barusan? gue? gue 'kan katanya? dia lagi gak salah denger 'kan? berarti selama ini dia udah nikah dong? Dan dengan bodohnya kemarin mereka ketemu dan ciuman. Aigo, Siska!.

"Gak usah syok gitu, mukanya. Biasa aja." jawab Zidan dengan santainya.

"Sorry, soalnya gue gak nyangkah. Ternyata lo cepet juga lakunya."

"Dan lo masih belum laku - laku. ckckck! padahal umur lo udah berapa, udah tua 'kan lo?" timpal Zidan, dengan sengaja mengejek Siska.

"Ishh!! bangga lo, sama diri lo!." dengus Siska, menahan rasa kesalnya, dan dengusan itu dijawab dengan Zidan yang menaik turunkan pundaknya, demi menjawab pertanyaan Siska, kalau dirinya memang sedang merasa bangga.

"Mana! udah lo bawah semua 'kan syarat - syaratnya? atau lo masih belum tahu?" tanya Siska masih dengan nada kesal.

"Udah gue bawah semua kayaknya, coba lo bilang, lo butuh apa?."

"Putusan pengadilan, KK dan ktp suami istri, sama ktpnya 2 orang saksi. Adakan?"

"Bentar."

Beberapa saat kemudian, Zidan mulai mengeluarkan semua berkas yang ada didalam map yang sudah dia jinjing sedari tadi. Semua berkas itu, diserahkan persis seperti apa yang Siska minta. Dan Siska pun langsung merapikan berkas tersebut. Dia kemudian memeriksanya satu - satu sebelum di input kedalam database dukcapil.

"Ini, beneran tanggalnya? salah gak nih? Ini pernikahan lo cuma seminggu doang gitu?"

Lagi - lagi Siska dibuat speechlees oleh Zidan. Setelah kenyataan kalau Zidan hendak bercerai. Kenyataan akan umur pernikahannya yang cuma seminggu juga tak kalah bikin tercengang.

"Betul, lo gak salah." jawab Zidan dengan nada datar. Sepertinya ada rasa tak suka ketika orang - orang mengomentari usia pernikahannya yang cuma berumur seminggu.

"Ckckck! setelah barusan lo ngatain gue dengan bangganya gue gak laku - laku, ternyata lo sendiri lakunya cuma seminggu."

Berkat celetukan Siska barusan. Zidan yang tadinya sudah siap berdebat kalau dikomentari, sekarang malah jadi tertawa. Ah, dia baru ingat, Siska ini selain cantik, dia juga punya bakat bikin orang jadi gemas.

"Bener, omongan lo gak salah. Berarti kita ini punya kesamaan. Karna kita punya kesamaan, berarti kalau gitu, dari pada lo gak laku- laku, dan gue lakunya cuma seminggu. Gimana kalau kita cepet - cepet nyusul Krisna sama Firman?."

"Hah? maksud lo?" Siska langsung melototkan matanya. Dia sebenarnya jelas tahu apa maksud dari ucapan Zidan tadi.

"Gimana? lo mau 'kan? kalau lo mau, gue lamar lo ntar malam ke papa sama mama."

"Jangan ngadi - ngadi lo! gila aja lo, main lamar - lamaran! Selain itu, inget! mereka udah bukan mama sama papa lo, jadi jangan manggil mereka gitu lagi. Keki gue dengernya!."

Mungkin memang karna kebiasaan. Sejak dulu, Zidan memang memanggil mama dan papa Siska seperti itu. Karna memang kedua orang tuanya yang berpikiran terbuka mau menerima semua orang yang dekat dengan dirinya dan dengan tangan terbuka kedua orang tuanya selalu menganggap semuanya jadi anak sendiri.

"Kenapa emang? masak masih belum siap juga? gue 'kan udah cerai, jadi udah gak ada penghalang lagi."

"Huft!!" Siska harus mengatur nafasnya. Ingat, sekarang dia sedang pelayanan. Harus jaga sikap dan tetap profesional. Atau kalau enggak, akan dapat ulasan pelayanan tidak memuaskan yang pastinya berdampak buruk sama penilaian kinerjanya. Susah naik pangkatnya woy, kalau nanti kayak gitu.

"Bentar, gue masukin dulu."

Lebih baik cepat menyelesaikan tugasnya agar tak terlalu lama bersama dengan Zidan. Siska kemudian mengalihkan pandangannya serius, menatap layar komputer yang ada dihadapannya, meninggalkan si Zidan yang masih tersenyum jail dan merasa puas sendiri.

Untuk sejenak, suasana berubah hening diantara keduanya. Rasa - rasanya ditelinga keduanya cuma terdengar suara ketukan keybord dan suara mouse yang ditekan oleh Siska.

Dalam keheningan tersebut, lihatlah Zidan yang duduk disebrang. Dia diam - diam memperhatikan Siska yang hari ini lebih cantik dari pada biasanya.

Perhatian itu, seolah membawa desiran aneh pada hati Zidan yang mampu membawanya mengingat momen kala pacaran dengan Siska dulu. Apa iya, dia kembali terpesona pada mantan pacarnya itu?. Kenapa jantungnya tiba - tiba berdetak tak berirama dan membuatnya jadi salting?. Tapi serius Siska ini tak berubah sama sekali. Dia masih saja terlihat lebih cantik kalau lagi dalam mood serius.

"Huft!! Ehem..." Tarikan nafas memang harus dilakukan Zidan untuk mengembalikan akal sehatnya. Jangan sampai dia benar - benar terjebak pesonanya Siska lagi.

"Lo, gak penasaran kenapa gue cerai?" tanya Zidan setelah akal sehatnya benar - benar kembali.

"Enggak!."

"Bohong, gue tahu lo tukang kepo, jadi gak mungkin kalau lo gak penasaran."

"Sekalipun gue penasaran, gue gak mau tanya."

"Why? kenapa gak mau tanya?"

"Karna gue gak mau lo jadi ke GRan, terus lo nyangkah gue pengen tahu tentang lo. Cukup 'kan jawaban gue?"

"Tapi gimana kalau guenya yang mau cerita? lo mau denger cerita gue?"

"Done!." Siska sengaja menekan tombol enter dengan keras. Kalau Zidan peka dia pasti sudah tahu, kalau saat itu dia sudah malas mendengar ocehannya.

Tapi lagi - lagi apa yang diharapkan dari seorang Zidan. Cowok itu lagi - lagi malah tersenyum gemas melihat reaksi yang diberikannya. Beneran, ngadepin Zidan ini harus menyiapkan 1001 kesabaran.

"Ini, tolong lo bawah, prosesnya 14 hari kerja. Nanti setelah 14 hari kerja, lo bisa datang kesini lagi buat ambil akta cerainya. Terus itu, bukti pengambilannya nanti tolong dibawah. Dan untuk berkasnya gue terima." Siska menyodorkan selembar kertas bukti pengambilan berkas yang tadi keluar dari printer kehadapan Zidan setelah di bubuhi tanda tangan dan juga stempel.

"Oke, tapi meskipun gak sampai 14 hari, kalau gue mau kesini lagi 'kan juga gak apa - apa."

"Suka - suka lo deh, meskipun gue larang palingan lo juga bakalan tetep kesini."

"Yes, betul, dan itu akan terjadi mulai besok, lusa, lusanya lagi dan sampai beberapa bulan kedepan pastinya gue akan terus kesini." ucap Zidan sambil tersenyum nakal. Membuat Siska mengernyit, curiga dengan apa maksud dari ucapan cowok itu.

"Lo, jangan aneh - aneh ya, ini tempat kerja gue. Gue gak mau gara - gara lo, gue jadi dipecat secara tidak hormat."

"Sekali pun lo di pecat juga gak apa - apa. Gue siap kok nampung lo. Uang gue cukup kok kalau cuma buat kasih lo makan sama bawah lo jalan - jalan keliling dunia dan beliin lo tas hermes."

"Iissshhh! habis itu lo minta lagi!." Siska sudah benar - benar muak mendengar setiap ocehan dari Zidan. Sumpah!.

"Hahaha, enggak, sekarang gue udah dewasa. Iya kali dulu."

"Pak, silahkan maju kedepan." pekik Siska tak menggubris perkataan Zidan. Dia berdiri memanggil bapak - bapak yang tadi sempat disrobot antriannya sekaligus secara tak langsung mengusir Zidan dari hadapannya.

"Inget, mulai besok kita akan terus ketemu, jadi lo jangan macem - macem, status lo sekarang adalah pacar gue. Karna kita udah balikan. Oke?"

Bapak - bapak tadi, sudah berada di antara Zidan dan Siska. Dia kemudian duduk menggantikan Zidan yang baru saja berdiri.

"Yang, nanti malam aku telpon ya... kamu jangan tidur dulu. Emmuacchh!!!." timpal Zidan lagi sebelum pergi. Dia benar - benar sengaja mau menggoda Siska. Dan itu suaranya sedikit kencang, bisa didenger banyak orang.

Hello, Zidan ini lagi sedeng atau gimana sih??.

Terpopuler

Comments

efvi ulyaniek

efvi ulyaniek

weh..menarik lho....

2024-08-13

0

Susila Ratih

Susila Ratih

agak beda dari cerita yg lain, tapi malah keren sih klw beda. semangat thorr

2024-08-12

0

Aisyah Yuni Novita

Aisyah Yuni Novita

😂😂😂 seru juga ya si zidan
nyebelin tp jug lucu

2023-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 1. Game kejujuran
2 2. Bukan ciuman sayang
3 3. Pindah bagian
4 4. Zidan cerai
5 5. Rahasia dibalik perceraian
6 6. Mood Pagi Hari
7 7. Gosip Murahan
8 8. Semakin terjebak
9 9. Ketahuan Mama
10 10. Rencana pesta bujang
11 11. Bertemu Mama, Papa
12 12. Morning Kiss
13 13. Tas Yang Dicolong
14 14. Kecelakaan
15 15. Pikiran Siska
16 16. Klaim kepemilikan
17 17. Bachelorette Party
18 18. After Bachelorrate Party
19 19. Kiss Mark
20 20. Cerita masa lalu
21 21. Naif
22 22. Wedding Day
23 23. Buket bunga
24 24. Kehadiran Desta
25 25. Bangkitnya Sebuah Ingatan
26 26. With Desta
27 27. Zidan vs Desta vs Siska
28 28. Ciuman Laknat
29 29. Naik Status
30 30. Lamaran
31 31. Rencana Pernikahan
32 32. Perjanjian Pernikahan
33 33. Jebakan Betman
34 34. Kepergok Caca
35 35. Mood maker
36 36. Salah kira
37 37. Plot Twist
38 38. Fitting
39 39. Senjata Makan Tuan
40 40. Perang Kecil
41 41. Bujuk Rayu
42 42. Fakta Baru
43 43. Lamaran Setelah Lamaran
44 44. Will You Marry Me?
45 45. All For You
46 46. D-Day
47 47. Mantan Istri
48 48. Tukang pijit plus - plus
49 49. Kegagalan yang hakiki
50 50. Kimono
51 51. LDR Lagi
52 52. Takut sakit
53 53. Jogja
54 54. Naughty Night
55 55. Suami pengertian
56 56. Bibit pelakor
57 57. Perang Dunia Ketiga
58 58. Pembuktian Rasa Sayang
59 59. Baikan
60 60. Nasib Si Caca
61 61. Pembalasan Caca
62 62. Rasa Yang Tak Terduga
63 63. Panic Attack
64 64. Perkara Baju Ganti
65 65. Cepet Isi
66 66. Rasa Takut
67 67. Sweet Seventeen
68 68. Hutang Budi
69 69. Lagi - Lagi Caca
70 70. Negosiasi
71 71. Hari - hari biasa
72 72. Ledekan Para Kroni
73 73. Kabar Kehamilan
74 74. Tingkah Absurd Zidan
75 75. Curhat Ke Mertua
76 76. Go to Australia
77 77. Kediaman Om Robet
78 78. Melbourne
79 79. Barbeque Party
80 80. Barbeque Party II
81 81. Wanita Penggoda
82 82. Talking In The Night
83 83. Sebuah Keinginan
84 84. Kakanda dan Tuan Putri
85 85. Honeymoon
86 86. Malu
87 87. Saling Tuduh
88 88. Pil KB
89 89. Badai Rumah Tangga
90 90. Penyesalan
91 91. Mencari jalan keluar
92 92. Trauma Atau Memang Ragu?
93 93. Demi Kata Maaf
94 94. Kesempatan Kedua
95 95. Perjuangan 1
96 96. Perjuangan 2
97 97. Perjuangan 3
98 98. Kata Cinta
99 99. Hari Yang Indah
100 100. Saling jujur
101 101. Desta dan Caca
102 102. Nostalgia
103 103. Taruhan
104 104. Talking With Mom
105 105. Step by Step
106 106. Rumah impian
107 107. Godaan Siska
108 108. End
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Game kejujuran
2
2. Bukan ciuman sayang
3
3. Pindah bagian
4
4. Zidan cerai
5
5. Rahasia dibalik perceraian
6
6. Mood Pagi Hari
7
7. Gosip Murahan
8
8. Semakin terjebak
9
9. Ketahuan Mama
10
10. Rencana pesta bujang
11
11. Bertemu Mama, Papa
12
12. Morning Kiss
13
13. Tas Yang Dicolong
14
14. Kecelakaan
15
15. Pikiran Siska
16
16. Klaim kepemilikan
17
17. Bachelorette Party
18
18. After Bachelorrate Party
19
19. Kiss Mark
20
20. Cerita masa lalu
21
21. Naif
22
22. Wedding Day
23
23. Buket bunga
24
24. Kehadiran Desta
25
25. Bangkitnya Sebuah Ingatan
26
26. With Desta
27
27. Zidan vs Desta vs Siska
28
28. Ciuman Laknat
29
29. Naik Status
30
30. Lamaran
31
31. Rencana Pernikahan
32
32. Perjanjian Pernikahan
33
33. Jebakan Betman
34
34. Kepergok Caca
35
35. Mood maker
36
36. Salah kira
37
37. Plot Twist
38
38. Fitting
39
39. Senjata Makan Tuan
40
40. Perang Kecil
41
41. Bujuk Rayu
42
42. Fakta Baru
43
43. Lamaran Setelah Lamaran
44
44. Will You Marry Me?
45
45. All For You
46
46. D-Day
47
47. Mantan Istri
48
48. Tukang pijit plus - plus
49
49. Kegagalan yang hakiki
50
50. Kimono
51
51. LDR Lagi
52
52. Takut sakit
53
53. Jogja
54
54. Naughty Night
55
55. Suami pengertian
56
56. Bibit pelakor
57
57. Perang Dunia Ketiga
58
58. Pembuktian Rasa Sayang
59
59. Baikan
60
60. Nasib Si Caca
61
61. Pembalasan Caca
62
62. Rasa Yang Tak Terduga
63
63. Panic Attack
64
64. Perkara Baju Ganti
65
65. Cepet Isi
66
66. Rasa Takut
67
67. Sweet Seventeen
68
68. Hutang Budi
69
69. Lagi - Lagi Caca
70
70. Negosiasi
71
71. Hari - hari biasa
72
72. Ledekan Para Kroni
73
73. Kabar Kehamilan
74
74. Tingkah Absurd Zidan
75
75. Curhat Ke Mertua
76
76. Go to Australia
77
77. Kediaman Om Robet
78
78. Melbourne
79
79. Barbeque Party
80
80. Barbeque Party II
81
81. Wanita Penggoda
82
82. Talking In The Night
83
83. Sebuah Keinginan
84
84. Kakanda dan Tuan Putri
85
85. Honeymoon
86
86. Malu
87
87. Saling Tuduh
88
88. Pil KB
89
89. Badai Rumah Tangga
90
90. Penyesalan
91
91. Mencari jalan keluar
92
92. Trauma Atau Memang Ragu?
93
93. Demi Kata Maaf
94
94. Kesempatan Kedua
95
95. Perjuangan 1
96
96. Perjuangan 2
97
97. Perjuangan 3
98
98. Kata Cinta
99
99. Hari Yang Indah
100
100. Saling jujur
101
101. Desta dan Caca
102
102. Nostalgia
103
103. Taruhan
104
104. Talking With Mom
105
105. Step by Step
106
106. Rumah impian
107
107. Godaan Siska
108
108. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!