3. Pindah bagian

Suasana kantor dukcapil hari ini benar - benar ramai. Sangat ramai bahkan, sampai rasa - rasanya pasar pun bisa - bisa kalah seandainya diadu. Di Halaman parkir, sepeda motor sudah penuh serta berjejer rapi begitu juga mobil - mobil yang terparkir sampai ke halaman parkir sisi samping gedung. Padahal ini masih sangat pagi. Masih jam 7 pagi. Dan pelayanan baru akan dibuka nanti dijam 8 pagi.

Tapi suasana ini sebetulnya selalu terjadi di hari Senin. Tapi kenapa untuk Siska yang sudah 5 tahun bekerja disini masih belum terbiasa dengan suasana ini. Apa lagi sejak dirinya dipindah dibagian pelayanan. Rasanya keramaian pengunjung itu adalah hal paling berat dalam hidupnya.

"Hei!!! biasa aja kali tuh muka. Gak usah mendramatisir, memperhatikan sekeliling yang sudah dipenuhi dengan lautan manusia, yang siap menerkam dan memohon - mohon pertolongan pada para prajurit digarda depan." Raya merangkulkan tangannya dipundak Siska, nada bicaranya terdengar menggoda bak sedang membaca puisi.

"Ish!! sebel gue sama lo!." Siska menepuk kasar tangan Raya agar segera melepas rangkulannya. Tak lupa juga mata yang memincing juga diperlihatkan.

"Hahaha, masih pagi Siska yang cantik, dijaga hatinya. Jangan ngamuk - ngamuk terus."

Bagaimana gak tensi dipagi hari. Kalau bukan gara - gara si Raya, Siska tidak akan pindah bagian. Hari jumat kemarin, saat rapat, Raya tiba - tiba usul pada pak kadin ( Kepala Dinas ) tentang para pegawai yang berparas cantik dan juga tampan agar duduk di kursi pelayanan. Dalilnya, penyegaran! perbaikan pelayanan! supaya masyarakat puas!. Cih!. Untuk kali ini, Siska beneran merasa menyesal karna sudah terlahir menjadi manusia yang cantik.

"Biasa aja kali, gak usah sebel gitu mukanya. Kayak baru kemarin aja kerja disini, padahal kan udah lebih dari 5 tahun."

"Puas lo mulai hari ini, udah buat hari - hari gue suram?" Tatap Siska, dan kata - katanya terdengar geram.

"Hahaha, sorry, kemarin gue lupa kalau punya temen cantik, yang gue inget temen gue itu kemarin cuma suka marah - marah. Dan gak cantik dimata gue." Raya membela diri sekaligus meledek kembali.

"Iissshhh!!! sana lo jangan deket - deket, gue gak punya, ya ... temen kayak lo!." Siska menghentakkan kakinya kasar, meninggalkan Raya yang masih ketawa ketiwi, puas menggodanya.

"Hahaha, gitu aja gondok. Masih pagi nih Sis, jangan jutek - jutek. Apa lagi ini hari senin tahu! lo harus semangat, oke?." ucap Raya berlari kecil berusaha menyeimbangkan langkahnya dengan langkah Siska yang sudah lebih dulu melangkah.

Karna memang masih pagi. Dan tak ingin kehilangan momen bersama sang sahabat untuk sekedar ngobrol atau menggoda. Raya mengikuti Siska sampai di meja pelayanan, dimana bagian pelayanan ini sekarang merupakan letak mejanya.

"Ambil sisi positifnya aja, disini lo bisa ketemu banyak orang. Siapa tahu entar lo bisa ketemu pangeran - pangeran tampan yang lain. 'Kan lumayan bisa sekalian refresing."

"Lo tadi gak liat, gimana para pengunjungnya dihalaman parkir? rata - rata udah bapak - bapak sama ibu - ibu, wahai jalan Raya!." dengus Siska sekali lagi.

"Ya, gak semua, masih ada brondong - brondong yang baru aja bikin KTP. Mereka masih bisa diliat. Dari pada gue, cuma bisa ketemu Bu Lastri, Bu Siti sama Pak Sasyo." keluh Raya, yang sebetulnya juga gak sreg dengan bagiannya saat ini. Kemarin dia juga pindah bagian.

"Cih! lo mending, masih bisa kabur 'kan? Atau masih bisa dengerin musik pakai headset, lo juga masih bisa makan - makan dijam kerja dengan santai, lo masih bisa bercanda, main hp, bisa santai - santai kalau capek. Lah gue? gue udah gak bisa, waktu gue sepenuhnya cuma buat pelayanan, jangankan makan sama pegang hp, istirahat aja harus gantian!." celetuk Siska yang wajahnya semakin masam. Masih saja sahabatnya itu mengeluh. Padahal bagiannya lebih enak dari pada bagiannya.

"Ya, ya, ya, emang bagian gue lebih baik. Tapi dengan lo berada disini, berarti semua orang itu menganggap diri lo itu cantik. Sedangkan gue, cuma Krisna aja yang nganggep diri gue cantik. Hiks!."

Kali ini, ucapan Raya benar adanya. Siska memanglah punya paras cantik. Cantiknya, cantik banget sekelas artis. Kulitnya putih bersih, postur tubuhnya tinggi dan ramping. Dan semua orang mengakui itu.

"Udah, sana lo balik ketempat lo, bentar lagi pelayanan mau dibuka." Usir Siska setelah keduanya tadi ngobrol panjang lebar hingga menyisakan waktu kurang 3 menit saja sebelum pelayanan dimulai.

"Oke, ntar istirahat jam berapa? makan soto ya, di Bu Er."

"Ntar gue WA, doain bisa istirahat tepat waktu."

Ting Tung.

Suara antrian pelayanan sudah mulai menghiasi ruangan tepat di jam 8 pagi. Dengan bantuan Pak Ismail, sang satpam. Mereka para pegawai memulai pekerjaannya agar antrian tertib. Satu persatu, pengunjung mulai dilayani dengan ramah oleh mereka para pegawai. Mereka membantu para pengunjung untuk menyelesaikan masalah kependudukannya.

"Ngapain lo kesini? Lo mata - matain gue? tahu dari mana lo kalau gue kerja disini?"

Tak ada angin tak ada hujan, saat itu Siska malah melihat Zidan sudah berdiri dihadapannya dengan senyum smirknya lagi.

"Eh, ngapain lo duduk disitu! antri dulu, jangan nyerobot!."

Tapi, dengan entengnya Zidan malah duduk di sofa yang ada di depan meja Siska.

"Antrian gue udah kelewat, nih!." Zidan meletakkan selembar kertas kecil nomor antriannya diatas meja. Dan tepat saat itu, ada juga seorang bapak - bapak yang menghampiri keduanya karna tadi memang Siska sudah memanggil nomornya.

"Lo, mbak 'kan ini harusnya udah waktunya saya?." Tuh, kan? kena protes 'kan?.

"Maaf Pak, tapi antriannya saya duluan, tadi saya waktu dipanggil masih ketoilet. Jadi majunya sekarang, kalau gak percaya bapak tanya sama satpam yang didepan itu." Zidan menjawab dan menunjukkan lembaran kertas kecil nomor antrian miliknya, yang memang nomornya duluan miliknya. Memang harus gitu 'kan, harus menyelesaikan masalah yang sudah diperbuatnya.

"Bapak, ditunggu sebentar ya, sebentar lagi setelah bapak ini, bapak bisa langsung maju lagi." ucap Siska, seramah mungkin agar tak menyinggung perasaan bapak - bapak itu.

"Oh, ya udah kalau gitu." Bapak itu pun bergeser dan kembali ke kursi tunggu.

"Bapak? kok lo manggil gue bapak sih?" Zidan protes.

"Lo, ngapain lo kesini? jangan sampai lo datang cuma buat main - main, ya!" Siska tak menggubris pertanyaan Zidan tadi, dia malah memandang cowok dihadapannya itu dengan tatapan curiga.

"Astaga Siskaku sayang, masa nyambut pacar sendiri ketus gitu?."

"Pacar, pacar, pacar pala lo peyang!!."

"Ckckc!! kasar banget lo kalau sama gue, belum kapok lo, lo udah gue gigit?"

Oh My God, cowok satu ini. Beneran pengen digampar kayaknya. Mulutnya itu lo, licin banget kalau ngomong.

"Udah, gak usah basa basi dan panjang - panjang, lo kesini mau apa? kalau gak penting gue mau nyuruh bapak tadi buat kesini!. Gue lagi kerja jadi please jangan ganggu!."

"Ckckc! masih aja gak sabaran!."

"Mangkannya cepet bilang, ngapain lo kesini?"

"Gue, mau ngurus akte cerai, bisakan?"

Episodes
1 1. Game kejujuran
2 2. Bukan ciuman sayang
3 3. Pindah bagian
4 4. Zidan cerai
5 5. Rahasia dibalik perceraian
6 6. Mood Pagi Hari
7 7. Gosip Murahan
8 8. Semakin terjebak
9 9. Ketahuan Mama
10 10. Rencana pesta bujang
11 11. Bertemu Mama, Papa
12 12. Morning Kiss
13 13. Tas Yang Dicolong
14 14. Kecelakaan
15 15. Pikiran Siska
16 16. Klaim kepemilikan
17 17. Bachelorette Party
18 18. After Bachelorrate Party
19 19. Kiss Mark
20 20. Cerita masa lalu
21 21. Naif
22 22. Wedding Day
23 23. Buket bunga
24 24. Kehadiran Desta
25 25. Bangkitnya Sebuah Ingatan
26 26. With Desta
27 27. Zidan vs Desta vs Siska
28 28. Ciuman Laknat
29 29. Naik Status
30 30. Lamaran
31 31. Rencana Pernikahan
32 32. Perjanjian Pernikahan
33 33. Jebakan Betman
34 34. Kepergok Caca
35 35. Mood maker
36 36. Salah kira
37 37. Plot Twist
38 38. Fitting
39 39. Senjata Makan Tuan
40 40. Perang Kecil
41 41. Bujuk Rayu
42 42. Fakta Baru
43 43. Lamaran Setelah Lamaran
44 44. Will You Marry Me?
45 45. All For You
46 46. D-Day
47 47. Mantan Istri
48 48. Tukang pijit plus - plus
49 49. Kegagalan yang hakiki
50 50. Kimono
51 51. LDR Lagi
52 52. Takut sakit
53 53. Jogja
54 54. Naughty Night
55 55. Suami pengertian
56 56. Bibit pelakor
57 57. Perang Dunia Ketiga
58 58. Pembuktian Rasa Sayang
59 59. Baikan
60 60. Nasib Si Caca
61 61. Pembalasan Caca
62 62. Rasa Yang Tak Terduga
63 63. Panic Attack
64 64. Perkara Baju Ganti
65 65. Cepet Isi
66 66. Rasa Takut
67 67. Sweet Seventeen
68 68. Hutang Budi
69 69. Lagi - Lagi Caca
70 70. Negosiasi
71 71. Hari - hari biasa
72 72. Ledekan Para Kroni
73 73. Kabar Kehamilan
74 74. Tingkah Absurd Zidan
75 75. Curhat Ke Mertua
76 76. Go to Australia
77 77. Kediaman Om Robet
78 78. Melbourne
79 79. Barbeque Party
80 80. Barbeque Party II
81 81. Wanita Penggoda
82 82. Talking In The Night
83 83. Sebuah Keinginan
84 84. Kakanda dan Tuan Putri
85 85. Honeymoon
86 86. Malu
87 87. Saling Tuduh
88 88. Pil KB
89 89. Badai Rumah Tangga
90 90. Penyesalan
91 91. Mencari jalan keluar
92 92. Trauma Atau Memang Ragu?
93 93. Demi Kata Maaf
94 94. Kesempatan Kedua
95 95. Perjuangan 1
96 96. Perjuangan 2
97 97. Perjuangan 3
98 98. Kata Cinta
99 99. Hari Yang Indah
100 100. Saling jujur
101 101. Desta dan Caca
102 102. Nostalgia
103 103. Taruhan
104 104. Talking With Mom
105 105. Step by Step
106 106. Rumah impian
107 107. Godaan Siska
108 108. End
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Game kejujuran
2
2. Bukan ciuman sayang
3
3. Pindah bagian
4
4. Zidan cerai
5
5. Rahasia dibalik perceraian
6
6. Mood Pagi Hari
7
7. Gosip Murahan
8
8. Semakin terjebak
9
9. Ketahuan Mama
10
10. Rencana pesta bujang
11
11. Bertemu Mama, Papa
12
12. Morning Kiss
13
13. Tas Yang Dicolong
14
14. Kecelakaan
15
15. Pikiran Siska
16
16. Klaim kepemilikan
17
17. Bachelorette Party
18
18. After Bachelorrate Party
19
19. Kiss Mark
20
20. Cerita masa lalu
21
21. Naif
22
22. Wedding Day
23
23. Buket bunga
24
24. Kehadiran Desta
25
25. Bangkitnya Sebuah Ingatan
26
26. With Desta
27
27. Zidan vs Desta vs Siska
28
28. Ciuman Laknat
29
29. Naik Status
30
30. Lamaran
31
31. Rencana Pernikahan
32
32. Perjanjian Pernikahan
33
33. Jebakan Betman
34
34. Kepergok Caca
35
35. Mood maker
36
36. Salah kira
37
37. Plot Twist
38
38. Fitting
39
39. Senjata Makan Tuan
40
40. Perang Kecil
41
41. Bujuk Rayu
42
42. Fakta Baru
43
43. Lamaran Setelah Lamaran
44
44. Will You Marry Me?
45
45. All For You
46
46. D-Day
47
47. Mantan Istri
48
48. Tukang pijit plus - plus
49
49. Kegagalan yang hakiki
50
50. Kimono
51
51. LDR Lagi
52
52. Takut sakit
53
53. Jogja
54
54. Naughty Night
55
55. Suami pengertian
56
56. Bibit pelakor
57
57. Perang Dunia Ketiga
58
58. Pembuktian Rasa Sayang
59
59. Baikan
60
60. Nasib Si Caca
61
61. Pembalasan Caca
62
62. Rasa Yang Tak Terduga
63
63. Panic Attack
64
64. Perkara Baju Ganti
65
65. Cepet Isi
66
66. Rasa Takut
67
67. Sweet Seventeen
68
68. Hutang Budi
69
69. Lagi - Lagi Caca
70
70. Negosiasi
71
71. Hari - hari biasa
72
72. Ledekan Para Kroni
73
73. Kabar Kehamilan
74
74. Tingkah Absurd Zidan
75
75. Curhat Ke Mertua
76
76. Go to Australia
77
77. Kediaman Om Robet
78
78. Melbourne
79
79. Barbeque Party
80
80. Barbeque Party II
81
81. Wanita Penggoda
82
82. Talking In The Night
83
83. Sebuah Keinginan
84
84. Kakanda dan Tuan Putri
85
85. Honeymoon
86
86. Malu
87
87. Saling Tuduh
88
88. Pil KB
89
89. Badai Rumah Tangga
90
90. Penyesalan
91
91. Mencari jalan keluar
92
92. Trauma Atau Memang Ragu?
93
93. Demi Kata Maaf
94
94. Kesempatan Kedua
95
95. Perjuangan 1
96
96. Perjuangan 2
97
97. Perjuangan 3
98
98. Kata Cinta
99
99. Hari Yang Indah
100
100. Saling jujur
101
101. Desta dan Caca
102
102. Nostalgia
103
103. Taruhan
104
104. Talking With Mom
105
105. Step by Step
106
106. Rumah impian
107
107. Godaan Siska
108
108. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!