Love Secret With You
Devano Alexander, penyanyi terkenal yang sudah memiliki jadwal yang cukup padat. Tidak ada kaum hawa yang sanggup menolak pesonanya. Namun, sikapnya yang selalu menolak wanita dan tidak pernah ada berita tentang kedekatannya dengan wanita. Membuat dirinya di gosipkan yang tidak mengenakkan.
Kedua orangtuanya bahkan seringkali memintanya untuk berkencan. Tapi Devano lebih memilih kerja. Walau usianya masih sangat muda.
Di belahan dunia lainnya, Frisia Ellina yang akrab di panggil dengan sebutan Sisy, ia bekerja di salah satu Event Organizer ternama. Sudah banyak Event yang menggunakan mereka. Tak hanya sebuah Event biasa yang di jalani oleh Sisy. Sisy juga bergabung dengan Wedding Organizer yang masih satu tempat dengan Event Organizer nya.
Pagi ini Sisy sudah bersiap-siap untuk acara pernikahan kliennya. Dengan pakaian yang sudah di siapkan oleh pemilik acara. Sisy menguncir rambutnya dan menghias rambutnya agar tidak menggangunya bekerja.
"Wah Sisy, cantik banget. Aku iri deh sama kamu bisa hadir ke acara pernikahan Rasti dan Andrew." Puji teman satu apartemennya.
"Kenapa harus iri? Lagi juga gue disana kerja bukan ikutan party." Jawab Sisy sambil memasang anting.
"Eh, eh Sisy. ngomong-ngomong kamu ngurusin pernikahan orang terus. Kapan nih ngurusin pernikahan kamu dengan Andra?" Tanya Temannya Sisy.
"Pst, jangan berisik." Sisy pergi meninggalkan temannya.
Sisy keluar dari apartemennya. Ia mengeluarkan mobil mininya hasil kerja kerasnya. Ia melajukan kendaraannya dengan cepat. Sudah hampir terlambat ia menuju ke lokasi acara.
"Haduh, pakai lampu merah segala sih!" Sisy memukul setirnya. Beberapa kali ponselnya berdering. Ia sudah hampir bosan mendengarnya.
"Iya sebentar lagi gue sampai. Lo bantu gantiin posisi gue dulu ya." Pinta Sisy
Sudah terlambat lima menit. Dirinya baru sampai ke lokasi acara. Bahkan dirinya sempat menabrak tamu undangan yang sedang berfoto. Banyak sekali artis-artis yang hadir di acara tersebut.
"Lo kemana saja sih Sy? Makanya jangan kebiasaan begadang." Kata Revan.
Revan adalah salah satu rekan kerja Sisy. Selain Revan, ada Tania yang merupakan best couple nya. Mereka bertiga menjadi team yang paling unggul.
"Eh sudah-sudah, ayo ke posisi kalian masing-masing." Tania meminta kedua rekannya untuk mulai bekerja.
***
Acara pernikahan selebriti ternama. Tentunya tamu undangan yang datang adalah orang penting semua. Pakaian mereka juga terlihat mewah.
"Dev, sudah sampai." Ucap seorang pria dengan jas hitam.
"Ingat ya, jangan bersikap berlebihan!" Tegas Devano.
Pria itu keluar dan membukakan pintu untuk Devano. Sesaat Devano keluar dari mobil, tak sedikit para tamu undangan meminta foto dengannya. Devano keluar tidak sendiri, ia menggandeng seorang wanita dengan dress merah setinggi lutut.
Ya, Wanita itu juga dari kalangan artis. Mereka terlihat sangat cocok dengan penampilan mereka. Para wartawan juga sudah bersiap memotret mereka. Begitu juga dengan Devano dan Shinta yang tak luput dari sorotan para wartawan.
"Ada Devano, ada Devano." Kata salah seorang tamu yang berdiri tepat di sebelah Sisy.
"Devano? Astaga, brondong ku." Batin Sisy.
Sisy mengintip dari dalam. Ia benar-benar ngefans sekali dengan Devano. Tak hanya pintar bernyanyi, Devano juga termasuk artis yang multi talenta. Ia bisa menjadi model, Aktor, penyanyi dan juga MC.
"Devano yang di sebelahmu siapa? bisa jelaskan pada kami?" Tanya salah satu wartawan.
"Sebelah saya? Yang mana? Yang ini? Ini dokter hewan." Jawab Devano tanpa ekspresi.
"Ya, kan kalian bisa menilai sendiri. Siapa dia, masa kalian tidak mengenalinya?" Devano berbalas bertanya.
"Maksud kami, ada hubungan apa di antara kalian?" Tanya Wartawan itu.
"Tunangan, Devano adalah tunangan saya." Sahut Shinta.
Jawaban Shinta bukannya membuat wartawan diam. Justru wartawan itu semakin bertanya-tanya. Hingga di buat heboh melebihi si yang punya acara. Asisten Devano langsung melindunginya dan menariknya untuk masuk.
Devano masih tetap tak menanggapi perkataan Shinta. Ia terus berjalan sambil menggandeng Shinta ke dalam. Sisy salah tingkah saat Devano hendak masuk. Sebab Devano akan melewatinya dan ia akan lebih dekat melihatnya.
"Sy, kamu disini?" Revan mengagetkan Sisy.
"Van!" Sisy kehilangan keseimbangan karena heelsnya tersangkut saat ia membalikkan badannya.
"Hati-hati" Ucap seseorang yang sudah menopang tubuhnya. Seketika Sisy menatap wajah itu dari dekat. Sisy terpesona dengan wajah yang ada di hadapannya.
"Ehem" Revan berdehem.
"Maaf,, Maaf,," Sisy berdiri dan berbalik mendekati Revan.
"Lo atur sini, gue harus ganti heels dulu." Ucap Sisy untuk menjauh dari Devano.
Orang yang sudah menopangnya agar tidak jatuh. Jantung Sisy berdegup dengan kencang. Ia tidak menyangka akan sedekat itu dengan idolanya. Ia tak tahu harus senang atau sedih atau bahkan malu.
Acara di mulai, Shinta masih menggandeng Devano. Ia terus melirik mencari seseorang. Sampai tepukkan para tamu membuatnya kembali melihat prosesi acara.
Selesai acara, Tania dan Sisy bergabung dengan klien. Lagi-lagi Sisy bertemu dengan Devano. Ia malu sekali karena kejadian tadi. Ia tak berani menatap Matanya. Padahal itu kesempatannya untuk melihat lebih dekat sang idola.
"Sayang, kita sudah harus kembali. Jangan sampai kita ketinggalan pesawat." Kata Shinta.
"Kau duluan saja. Aku sudah meminta Gerry mengantarmu ke bandara. Aku masih ada perlu dengan Andrew." Jawab Devano.
Devano menghubungi Gerry untuk menjemput Shinta. Ia sudah terlanjur ilfil dengan Shinta yang mengaku sebagai tunangannya. Shinta sebenarnya juga ingin bersama Devano.
Sudah lama ia menyukai Devano, tapi tidak sekalipun Devano menanggapi perasaannya. Pertama kalinya Devano setuju dengan idenya. Ia menyetujui ide Shinta untuk menjadi partnernya di acara pernikahan Andrew.
Tapi tidak semudah itu, Devano mempunyai syarat untuknya. Pertama, Shinta boleh menggandengnya, tapi tidak untuk menyentuh yang lainnya. Kedua, Devano tidak mengizinkan Shinta untuk bersikap berlebihan. Ketiga, Shinta harus menuruti perkataan Devano, termasuk menyuruhnya pulang lebih dulu dan yang keempat, Devano meminta agar Shinta tidak menggunakan perasaannya, ia tidak ingin Shinta semakin mengharapkan dirinya.
"Gerry, kamu boleh pulang duluan. Ajak Shinta bersamamu. Aku masih ada perlu dengan Andrew." Ucap Devano.
"Perlu sama Andrew atau sama,," Belum selesai kaki Gerry sudah diinjak lebih dulu oleh Devano.
Gerry mengikuti perintah Devano. Shinta kesal karena Devano masih saja tidak menanggapinya. Padahal ia sudah berharap usai drama mereka, Devano menjadi benar-benar jatuh cinta padanya. Ternyata harapannya gagal, apalagi Devano sempat menolong seorang wanita yang ia ketahui bahwa wanita itu adalah hanya seorang panitia di acara pernikahan Andrew dan Rasti.
Devano bergabung dengan Andrew dan Rasti. Terlihat ekspresi Devano yang sangat serius. Ia meminta izin Andrew untuk membawa Rasti sebentar. Devano dan Rasti pun memisahkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments