Setelah Talak Tiga
Malam ini, dunia Mila seakan runtuh. Sejak pulang dari dinasnya, Mas Ibra suami yang paling dia cintai meminta perceraian dari dirinya, karena ingin kembali lagi merajut asa dengan mantan kekasihnya.
"Mila, aku tahu ini sangat berat untukmu, tapi aku tidak bisa terus-terusan membohongi perasaanku. Sebenarnya sedari dulu aku tidak pernah mencintaimu," ucap Ibra saat dirinya tanpa tahu malu mengatakan dengan berterus terang terkait dirinya yang tidak pernah mencintai mila, istri yang selama ini telah menemani hidupnya selama delapan tahun pernikahan yang mereka jalani.
Mendengar ucapan Ibra, membuat hidup Mila seakan runtuh seketika. Padahal yang Mila tahu, selama ini mereka tidak pernah terlibat perdebatan atau cekcok sedikit pun.
Mila tahu, pernikahan mereka memang didasari atas perjodohan dengan orang tua masing-masing. Namun, Mila heran kenapa selama delapan tahun pernikahannya yang terasa baik-baik saja. Malah Ibra, suaminya mengungkapkan sebuah kalimat yang sangat menohok hatinya yaitu kalimat keramat yang membuat hati Mila sakit seketika.
"Jadi Mas, selama kita menikah dan selama momen manis yang pernah kita jalani, apakah tidak ada terbesit sedikit pun namaku di hatimu Mas," ucap Mila dengan sendu. Bahkan, sampai tak terasa kalau air matanya telah menggenangi seluruh kelopak matanya.
"Maaf Mila, tapi sedikit pun namamu memang tidak ada di hatiku ini, Mas sebenarnya sudah berusaha mencoba mencintai kamu, namun tetap saja Mas tidak bisa untuk mencintai kamu." Balas Ibra yang membuat Mila langsung terduduk di lantai.
"Baiklah, karena Mas sudah jujur dengan Mila, sekarang Mila akan menyerahkan semua terkait apa keputusan selanjutnya yang akan Mas ambil," sahut Mila dengan menarik napas panjangnya, untuk menetralkan getaran di jantungnya.
Mendengar perkataan Mila, membuat Ibra secara langsung tanpa sadar tersenyum lebar. Bahkan senyuman Ibra terlihat tampak jelas di kedua bola mata Mila.
"Mila, karena kamu menyerahkan semua keputusan ini kepadaku, maka aku langsung saja ingin menyatakan secara langsung bahwa Mila Rahmawati, aku menalak kamu dengan talak tiga dan aku haram kan kamu menyentuhku seujung kuku!" seru Ibra dengan lantang dan jelas, bahkan sampai jelasnya membuat Mila yang mendengarkan perkataan Ibra langsung membulatkan matanya dengan lebar.
Setelah melantunkan kalimat-kalimat terlarang itu, Ibra langsung pergi meninggalkan Mila begitu saja di ruang tamu.
"Siska, akhirnya kita akan bersatu lagi dalam bahtera rumah tangga," batin Ibra yang kemudian bergegas pergi dari rumah yang dia tempati bersama Mila dan anak-anaknya, menggunakan mobil pribadinya.
Kembali dengan Mila yang masih berada di ruang tamu, sekarang yang bisa dia lakukan hanyalah menangisi perjalanan rumah tangganya bersama dengan Ibra.
Mila tidak menyangka, setelah kembali dari perjalanan dinas kerjanya, Mila mendapatkan kejutan dari sang suami. Padahal, sebenarnya Mila ingin mengejutkan sang suami kalau kepulangan dari kerja dinasnya dipercepat, namun malah Mila sendiri yang mendapatkan kejutan yang mungkin tidak pernah dia lupakan, yaitu kejutan berupa perceraian yang dilayangkan oleh Ibra.
Kilas balik.
Hari ini, tepat kepulangan Mila dari perjalanan dinasnya di Kalimantan. Dengan membawa berbagai oleh-oleh untuk kedua anaknya yaitu Andrew dan Syifa, serta suaminya yaitu Ibra, membuat Mila senyum-senyum sendiri. Sebab kepulangannya kali ini dipercepat satu hari dari sebelumnya yang dijadwalkan keesokan harinya.
"Akhirnya hari ini aku pulang juga, pasti setelah melihat kepulangan aku yang mendadak ini, membuat kedua anakku serta Mas Ibra senang, karena aku telah meninggalkan mereka seminggu lebih," ucap Mila sambil melihat oleh-oleh yang dia bawa.
Setelah tiga jam, akhirnya Mila telah sampai di area bandara tujuannya pulang, yaitu Bandara Soekarno-Hatta, karena pemukiman Mila saat ini berada di tengah-tengah kota metropolitan.
Setelah pesawat yang membawa Mila mendarat, selanjutnya Mila langsung bergegas menuju rumahnya untuk membuat kejutan kecil yang telah dia siapkan.
Perlahan-lahan, Mila mulai melangkah kecil dan pelan-pelan Mila membuka pintu utama rumahnya.
Saat Mila telah membuka pintu utama rumahnya, tiba-tiba Mila dikejutkan dengan keberadaan suaminya yang sepertinya telah menunggu kehadiran Mila di ruang tamu.
"Mas Ibra kok tahu ya, kalau aku mau pulang," batin Mila yang sedikit heran dengan suaminya, karena seolah-olah Ibra seperti sedang menunggu kedatangan Mila dan di ruang inilah, Mila mendapatkan kejutan tak terduga dari suaminya.
Selesai kilas balik.
Setelah puas Mila menangisi nasibnya, saatnya Mila mulai membersihkan diri dan hendak beristirahat untuk menghilangkan beban yang saat ini tengah menggerayangi pikirannya.
Saat Mila hendak tidur di ranjang milik anak-anaknya, tiba-tiba saja Mila mendapatkan telepon dari nomor yang tidak dia kenal.
Satu, dua bahkan sampai tiga kali, Mila tidak mengangkat teleponnya. Namun, saat panggilan selanjutnya, dengan malas Mila mencoba mengangkat teleponnya.
"Halo ini siapa ya, kok malam-malam menelepon saya," ucap Mila yang tanpa aba-aba langsung ke inti masalahnya yaitu menanyakan tujuan si penelepon.
"Maaf, apa benar ini dengan Ibu Mila?" tanya si penelepon.
"Benar ini saya, memangnya ada apa ya malam-malam Anda menelepon saya," balas Mila dengan sedikit ketus, karena perasaannya malam ini masih sangat buruk, akibat perceraian yang menimpanya.
"Syukurlah, jika ini benar dengan Ibu Mila, jadi seperti ini Bu, kami dari pihak kepolisian ingin mengatakan berita yang mungkin saja berita buruk, karena suami Anda yang bernama Ibra mengalami kecelakaan tunggal," jelas polisi yang membuat Mila terkejut.
Entah kenapa, malam ini Mila mendapatkan kejutan-kejutan yang tak terduga. Mulai dari perceraiannya dengan Ibra, sampai dengan kecelakaan yang menimpa Ibra, mantan suaminya yang baru sah bercerai darinya beberapa jam lalu.
"Ya Tuhan, semoga Mas Ibra baik-baik saja," ucap Mila pelan karena dirinya tidak mau berbicara keras yang membuat kedua anaknya terbangun.
Setelah Mila memutuskan panggilan dari polisi, segera Mila pergi menuju ke rumah sakit, tempat Ibra dirawat.
Tanpa persiapan apa pun, Mila langsung bergegas pergi menuju ke rumah sakit dengan menggunakan mobil mini yang selalu Mila pakai selama bekerja.
Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Mila tak henti-hentinya berdoa untuk keselamatan Ibra. Walaupun Ibra telah membuat hatinya hancur, namun Mila tetap saja merasa iba atas berita kecelakaan yang menimpa mantan suaminya.
Sesampai di rumah sakit, Mila langsung buru-buru menuju meja resepsionis untuk menanyakan ruangan mana tempat Ibra dirawat.
"Permisi Suster, kalau boleh tahu pasien atas nama Ibra Perkasa ada di ruang mana ya?" tanya Mila dengan gelisah.
"Oh, atas nama Bapak Ibra Perkasa, beliau dirawat di unit gawat darurat di lantai dua Bu, bahkan pasien baru saja dirawat di dalam ruangan itu," ucap suster penjaga rumah sakit tempat Ibra dirawat.
Setelah Mila mengetahui pasti tempat Ibra dirawat, Mila lalu buru-buru pergi menuju ke ruangan yang dikatakan oleh suster.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum aq hadir ya
2023-05-29
1
Rahma Inayah
mampir thor
2023-05-06
0
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Kenapa gak ngehubungi orang tua Ibra atau sanak saudara, soalnya Mila kan sudah. bukan istrinya lg,
2023-04-24
1