Setelah Seminggu Berlalu

Melihat Ibra menangis, membuat Mila menatapnya dengan iba. Namun, apa yang bisa Mila perbuat, sebab keputusannya saat ini tidak bisa diganggu gugat, bahkan Mila pergi dari rumah ini juga disebabkan oleh Ibra, mantan suaminya sendiri.

"Sudah lah Mas, jangan menangis lagi dan coba Mas menata hidup lagi dan Mila yakin, Mas akan bahagia bersama dengan wanita lain," ucap Mila yang membuat Ibra terus tetap menggelengkan kepalanya.

"Oh iya Mas, jika selama ini Mila ada salah dengan Mas Ibra, maka Mila minta maaf sedalam-dalamnya dan juga Mila minta maaf atas kekurangan Mila selama menjadi istri Mas Ibra," jelas Mila kembali dan setelahnya kembali mengemas seluruh pakaian miliknya.

Selama Mila mengemas pakaiannya, selama itu pula Ibra masih tetap bergeming di tempatnya. Bahkan mata Ibra terus saja menatap Mila yang menyusun pakaiannya satu per satu ke dalam kopernya.

Setelah semua sudah selesai, Mila baru menyimpan kopernya di samping sisi ranjang. Setelah itu melakukan peregangan otot sejenak dan kembali menuju ke kamar anak-anaknya untuk mengemas pakaian milik kedua anaknya.

Saat Mila menoleh, alangkah terkejutnya saat melihat Ibra, mantan suaminya terus menoleh ke arahnya, sehingga mau tidak mau, Mila mendekat ke arah Ibra.

"Mas, apa sedari tadi Mas masih di sini?" tanya Mila.

"Iya, Mas sedari tadi di sini, terus menatap ke arah kamu yang sedari tadi mengemas pakaian, oh iya Mila, apakah tidak sedikit pun terbesit di dalam hati kamu untuk tetap tinggal di sini bersama Mas, karena Mas masih tetap tidak sanggup untuk kehilangan kamu dan anak-anak kita," ujar Ibra yang masih terus saja memohon kepada Mila.

"Aku tetap teguh pada pendirian yang aku buat Mas, sekali tidak ya tidak, aku pokoknya tetap pada keputusan yang aku miliki," jawab Mila, setelah itu pergi begitu saja meninggalkan Ibra seorang diri di kamar milik mereka berdua.

Saat ini, Mila sudah berada di dalam kamar anaknya, beberapa koper sudah Mila siapkan untuk mengemasi seluruh pakaian milik Andrew dan juga Syifa. Tanpa berlama-lama, Mila langsung bergegas memasuki seluruh pakaian anak-anaknya ke dalam koper.

Sementara itu, Ibra yang ditinggal begitu saja oleh Mila, kembali mendorong kuat kursi rodanya dan hendak menyusul Mila kembali ke dalam ruangan anak-anaknya.

Ibra melihat dengan seksama, bagaimana telatennya Mila mengemasi seluruh pakaian anak-anak mereka.

"Huh, akhirnya selesai juga, sekarang tinggal memanggil anak-anak untuk segera bersiap pergi ke rumah orang tua ku," ucap Mila yang sudah selesai menaruh koper anak-anaknya di sisi ranjang, sama seperti dia menaruh kopernya sendiri.

Saat Mila kembali keluar dari kamar anaknya, lagi dan lagi Mila melihat Ibra yang menatap ke arahnya sendiri dan kembali berulang mengatakan perkataan yang sama yaitu untuk tetap berada di rumahnya. Tentu saja, Mila kembali menolak dengan keras atas perkataan Ibra tentang dirinya yang harus tetap berada di rumah ini.

Sekitar satu jam lamanya, akhirnya Mila dan anak-anaknya telah selesai membersihkan diri, bahkan saat ini seluruh koper miliknya beserta anak-anaknya sudah berada di luar dan hendak dimasukkan ke dalam mobil milik Mila.

"Mila, sekali lagi Mas mohon sama kamu jangan pergi dari rumah ini, apa lagi kamu perginya bersama anak-anak sayang," ucap Ibra dengan frustasi.

"Mas, izinkan Mila untuk pergi dari sini bersama dengan anak-anak, Mas kan tidak sendirian, soalnya di rumah ini masih ada Bibi Wati dan juga nantinya akan ada Siska beserta anak-anak kalian di masa depan," balas Mila. Setelah itu, kembali masuk ke dalam mobilnya dengan diikuti oleh Andrew dan juga Syifa.

Saat mobil Mila sudah pergi dari kediaman Ibra, di saat itulah rasa frustasi mulai menyerangnya, bahkan Ibra berteriak begitu keras, saat Mila dan anak-anaknya telah pergi meninggalkan rumah yang di dalamnya terdapat kenang-kenangan bersama dengan mereka selama delapan tahun.

"Mila, Mas mohon jangan tinggalkan Mas sendirian sayang!" kata Ibra dengan keras.

Melihat Ibra seperti orang frustasi, membuat Bibi Wati langsung menenangkan majikannya dan seraya memberikan semangat untuknya.

"Tuan Ibra, jangan seperti ini, Bibi tahu rasanya ditinggalkan, tapi seiring berjalannya waktu pasti Tuan Ibra bisa ikhlas menerima semuanya," imbuh Bibi Wati dengan memberikan sedikit kata-kata penyemangat untuk Ibra.

Seminggu setelah kepergian Mila dan anak-anaknya, Ibra masih tetap saja seperti orang frustasi. Bahkan terkadang Ibra merasakan sedih, marah dan senang secara bersamaan. Persis seperti orang yang sedang mengalami depresi berat.

Untung saja, Bibi Wati yang telah lama mengabdi kepadanya, masih terus mengupayakan untuk kesembuhan Ibra, bahkan tak tanggung-tanggung. Bibi Wati kerap kali mencari alamat rumah Mila, hanya untuk bertanya kapan Mila mengunjungi Ibra, karena saat ini Ibra mulai mengalami depresi berat.

"Bibi, apa mereka mau menemui Ibra, apakah mereka sudah datang Bibi?" tanya Ibra yang selalu berulang kali menanyakan terkait kedatangan Mila dan anak-anaknya yang tidak pasti.

"Sabar ya Tuan, Bibi akan terus mengusahakan untuk kedatangan Nyonya dan anak-anak Tuan," jawab Bibi Wati dengan raut wajah sedih, saat melihat kondisi Ibra seperti orang yang tidak terurus.

Sementara itu, di sisi lain Mila sudah mulai menata hidupnya. Bahkan saat ini, Mila masih tengah disibukkan oleh segudang pekerjaan yang telah dia lewatkan selama satu minggu.

"Akhirnya janda muda kita sudah mulai bekerja, bagaimana Bu Mila masih semangat kan kerjanya," goda Cika, salah satu sahabat sekaligus rekan kerja Mila.

"Ck, tentu saja aku sudah bekerja Cika, mana mungkin aku terus meratapi nasibku, kan laki-laki masih banyak di luar sana yang mungkin mau denganku, apa lagi visi dan misi ku saat ini adalah mencari berondong tampan dan juga kaya," balas Mila yang gantian menggoda Cika.

"Iya lah Bu Mila, kalau mau berondong itu kan ada Pak Arya, kalau mau gas saja khusus buat Bu Mila," sahut Cika kembali yang mendapatkan pukulan dari Mila, sebab Arya yang dia sebutkan adalah bos mereka sendiri.

Jika sampai tahu kalau mereka sedang membicarakan bos mereka sendiri, maka bisa dipastikan akan ada pemecatan untuk Mila dan juga Cika. Sebab bos mereka yang bernama Arya adalah seorang atasan yang sangat tegas dan paling anti kalau ada yang membicarakannya dari belakang.

"Aduh, iya maaf Mila, lain kali aku tidak akan membicarakannya, mana mungkin juga sih kalau Bos Arya ada di sini," ucap Cika sembari mengusap kepalanya yang habis dipukul oleh Mila.

Mendengar ucapan Cika, membuat Mila hanya bisa meneguk air liurnya saja, sebab orang yang mereka bicarakan sedari tadi, tengah menatap tajam ke arah mereka berdua.

"Sudah lah, tamat riwayatku saat ini juga," batin Mila dalam hati.

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

cari siksa yg kmu pilih. ibra apa msh mau ngk dgn kamu yg infalit

2025-01-16

0

Khairul Azam

Khairul Azam

kasihan jg sih si ibra, tp ya mau gimana lg itu karna kesalahannya sendiri ya 🤭🤭

2024-10-19

0

Rahma Inayah

Rahma Inayah

raskan km ibra hdp dlm kesendirian tnp ank dan istri mu ..yg sdh km sia2 kn dl pas sehat km kmn yg ad km acuh dan cuek stlh km lumpuh hdp dlm penyesalan krn gk ada yg perhatian dan peduli sama kamu ...karma di bayr lunas

2023-05-06

2

lihat semua
Episodes
1 Cerai
2 Kecelakaan
3 Tidak Dihiraukan
4 Izin Pergi
5 Setelah Seminggu Berlalu
6 Tidak Dipecat
7 Salah Tingkah dan Malu
8 Ketahuan
9 Tidak Menyangka
10 Kerja Sama
11 Pesta
12 Pertunangan
13 Taman Kota
14 Gugatan
15 Pengadilan
16 Ditolak
17 Selingkuh
18 Ibra Kesetanan
19 Pindahan
20 Kedatangan Ibra
21 Tidak Dianggap
22 Mulai Penyesalan
23 Kejutan
24 Mengejar Mila
25 Cemburu
26 Makan Bersama
27 Hampir Kecelakaan
28 Meeting
29 Berangkat Ke Wilayah B
30 Mulai Mengawasi
31 Melarikan Diri
32 Misi Penyelamatan
33 Misi Penyelamatan 2
34 Penyelamatan 3 Berakhir
35 Egois
36 Fitting Gaun
37 Kedatangan Anya
38 Pernikahan Arya dan Mila
39 Malam Pertama
40 Pindahan
41 Kedatangan Mama Mertua dan Tante Rina
42 Hampir Tergoda
43 Jebakan
44 Kematian Anya
45 Pemakaman Anya
46 Menyerahkan Diri
47 Persidangan
48 Perhatian Arya
49 Mencelakai Mila
50 Selalu Membahagiakan
51 Nasib Ibra
52 Memperkenalkan ke Keluarga Ibra
53 Membahas Pernikahan
54 Nenek Ijah
55 Saling Mengerjai
56 Pertemuan Dua Keluarga
57 Persiapan Pernikahan
58 Pernikahan Ibra dan Mita
59 Tanpa Ada Malam Pertama
60 Mengantarkan Bekal
61 Kedatangan Lea
62 Rencana Lea
63 Pemecatan Lea
64 Hamil
65 Diare
66 Ibra Stress
67 Kecelakaan Mita
68 Sadar dari Koma
69 Dendam Mita
70 Penyelidikan Mita
71 Hukuman Yuda, Siska dan Lea
72 Happy Ending
73 Promosi Novel Mimi
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Cerai
2
Kecelakaan
3
Tidak Dihiraukan
4
Izin Pergi
5
Setelah Seminggu Berlalu
6
Tidak Dipecat
7
Salah Tingkah dan Malu
8
Ketahuan
9
Tidak Menyangka
10
Kerja Sama
11
Pesta
12
Pertunangan
13
Taman Kota
14
Gugatan
15
Pengadilan
16
Ditolak
17
Selingkuh
18
Ibra Kesetanan
19
Pindahan
20
Kedatangan Ibra
21
Tidak Dianggap
22
Mulai Penyesalan
23
Kejutan
24
Mengejar Mila
25
Cemburu
26
Makan Bersama
27
Hampir Kecelakaan
28
Meeting
29
Berangkat Ke Wilayah B
30
Mulai Mengawasi
31
Melarikan Diri
32
Misi Penyelamatan
33
Misi Penyelamatan 2
34
Penyelamatan 3 Berakhir
35
Egois
36
Fitting Gaun
37
Kedatangan Anya
38
Pernikahan Arya dan Mila
39
Malam Pertama
40
Pindahan
41
Kedatangan Mama Mertua dan Tante Rina
42
Hampir Tergoda
43
Jebakan
44
Kematian Anya
45
Pemakaman Anya
46
Menyerahkan Diri
47
Persidangan
48
Perhatian Arya
49
Mencelakai Mila
50
Selalu Membahagiakan
51
Nasib Ibra
52
Memperkenalkan ke Keluarga Ibra
53
Membahas Pernikahan
54
Nenek Ijah
55
Saling Mengerjai
56
Pertemuan Dua Keluarga
57
Persiapan Pernikahan
58
Pernikahan Ibra dan Mita
59
Tanpa Ada Malam Pertama
60
Mengantarkan Bekal
61
Kedatangan Lea
62
Rencana Lea
63
Pemecatan Lea
64
Hamil
65
Diare
66
Ibra Stress
67
Kecelakaan Mita
68
Sadar dari Koma
69
Dendam Mita
70
Penyelidikan Mita
71
Hukuman Yuda, Siska dan Lea
72
Happy Ending
73
Promosi Novel Mimi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!