My Secretary is My wife

My Secretary is My wife

Tawaran

Disebuah ruangan Kantor seorang pria tengah duduk bersandar dan berpikir. Hatinya gelisah, Ibunya akan menjodohkan dirinya dengan wanita yang tidak dia sukai, wanita yang dia kenal baik, tapi tak layak untuk menjadi isterinya.

Ingin sekali dia berterus terang tentang gadis itu, tapi dia yakin ibunya tidak percaya karena wanita itu merupakan wanita yang kelihatan sempurna dimata dunia. Cantik, terkenal, apalagi dia merupakan Puteri salah satu pejabat di negara ini, bagaimana ibunya menolak.

Apalagi Dimas terkenal sebagai seorang playboy yang selalu bergonta-ganti pacar. Jadi ketika dia mengatakan dirinya memiliki seorang kekasih ibunya hanya mentertawakan nya.

Dimas tengah memikirkan cara agar ibunya membatalkan perjodohan tersebut. Terganggu dengan suara ketykan di pintu ruangannya,

"Masuk"

Seorant gadis manis berambut panjang dan berpakaian sopan masuk ke dalam ruangannya, gadis itu adalah Nala Ratih sekretaris batunya.

"maaf Pak, saya cuma mengingatkan lima belas menit lagi kita rapat."

"Heh, oh iya saya tahu."

"Baik, saya permisi Pak,"

"Tunggu, apa kamu sudah punya pacar?"

"Hah! Nala terkejut, namun dia memutuskan untuk tidak menjawab, "Saya permisi Pak," setelah itu pintu tertutup.

Tiba-tiba senyum terbit di bibir Dimas, "Hahaha, aku rasa aku sudah menemukan jawabannya, dan dia bisa membantu ku, bukankah Papa sangat mempercayai nya, dengan menjadikan dirinya pacar bohongan ku, aku yakin Mama tidak akan menjodohkan ku lagi."

"Kamu hebat Dimas" ucapnya memuji dirinya sendiri.

"Nala..." panggil Dimas pada sekretaris nya.

Nala yang di panggil pun segera beranjak dari kursinya dan masuk ke dalam ruangan Dimas.

"Ya Pak,"

"Apa besok kamu ada waktu?"

"Waktu apa maksudnya pak?"

"Besok kamu temani saya pulang kerumah."

"Ke rumah Bapak, mau ngapaian Pak?" tanya gadis itu waspada, dia tau betul sepak terjang bosnya itu.

"Untuk bertemu dengan kedua orangtua saya apalagi?" dengus Dimas. tak suka dengan tuduhan Nala.

"Maaf pak, tapi saya bingung untuk apa saya menemani Bapak menemui orangtua Bapak,"

"Kamu akan menjadi pacar bohongan saya?"

"Apa?"

"Enggak usah sok panik, kamu suka, bukan?"

"Maaf Pak saya menolak," sahut gadis itu dengan tegas

"Aku tidak terima penolakan,"

"Tapi Pak?"

""Tugasmu mudah, hanya meyakinkan orang tua ku jika kita sepasang kekasih, itu saja,"

"Saya tetap tidak mau!"

"Kamu harus mau, atau... saya pecat, Lagipula kamu bukan beneran jadi pacar saya, hanya pura-pura.

"Benar cuma pura-pura?"

"Iya, hanya untuk meyakinkan Mama jika saya punya pacar, dan Mama membatalkan perjodohan nya ,simpel bukan"

"Iya," sahut gadis itu mengangguk patuh.

"Tapi Bapak harus janji, hanya kali ini saja, Saya merasa berdosa jika membohongi orangtua, saya takut Pak,"

"Tentu saja, apa kamu pikir saya mau jadi pacar kamu?" ejek Dimas dengan tatapan remeh

"Saya juga ogah kali Pak!" sahut Nala tak kalah ketus

"Yang terpenting Mama membatalkan niatnya menjodohkan saya dengan gadis itu, tenang saja saya akan memberikan bonus untuk tugas tambahan ini" seru Dimas tak mau kalah.

"Oh, jadi Bapak mau dijodohkan! kasihan banget sih," ejek Nala

"emangnya Bapak enggak punya pacar?"

"Itu bukan urusan Mu!" bentak pria itu tak suka, dia mencekal tangan sekretaris nya yang selalu saja membuatnya marah dan kesal.

"Asal kamu tau, jika saya mau banyak gadis yang dengan suka rela menjadi kekasih saya,"

"Ya sudah, Bapak pilih aja mereka, kenapa harus saya?"

"Sudah sana, aku tak perlu menjawab pertanyaan bodoh mu itu, kamu bisa keluar sekarang."

Nala terpaksa menekan egonya dan menahan kekesalannya pada Dimas, bos tetaplah bos yang selalu saja benar.

"Huh!" dasar bos sinting," seru Nala setelah keluar dari ruangan Dimas.

Dimas menarik napas panjang, bicara dengan Nala selalu membuatnya darah tinggi, gadis itu selalu saja membantahnya, Namun dia tidak memiliki wewenang untuk memecat, karena Nala Ratih adalah sektretaris pilihan Papa nya.

Nala Ratih adalah gadis cantik berusia Dua pulau dua tahun. Dia pintar, cantik, dan cekatan. Dia usianya yang masih muda dia sudah menjadi sekretaris senior kepercayaan Pak Aditya Dirgantara ,orangtua Dimas.

Nala sangat sederhana, dia sengaja menutupi kecantikannya dengan menggunakan kacamata tebal, dan pakaian yang tertutup. Dan dia juga tidak berdandan seperti sekretaris pada umumnya, yang berpakaian seksi. Hal itu yang membuat Pak Aditya menyukainya.

Dimas Aditya Nugraha, Pria muda nan mapan. Di usianya yang menginjak dua puluh enam tahun, pria itu tak kunjung menikah, bahkan selalu tampil dengan gadis yang berbeda di setiap kesempatan.

Dia terkenal playboy, karena dalam sebulan bisa berganti pacar sebanyak tiga kali. Baginya tidak ada perempuan yang tulus, mereka hanya mencintai uangnya saja. Hal itu yang membuat ibunya resah dan berniat mencarikan istri untuknya.

**

Nala duduk termenung di kursinya, dia kembali memikirkan ucapan bosnya itu, berpura-pura menjadi kekasih Dimas bukanlah hal yang mudah, Apalagi jika harus meyakinkan kedua orang tuanya.

"Bagaimana ini? apa aku tolak saja,"

"Aku tidak mungkin membohongi Pak Aditya, beliau orang baik, tapi... aku yakin bonus yang di berikan lumayan, dan akan sangat membantuku, bagaimana ini?'

"Nala..." lagi pria itu memanggilnya dan gadis itu segera beranjak menemuinya, "Ya pak."

"Jam berapa meeting nya?"

"Sepuluh menit lagi Pak,"

Dimas berdiri dan berjalan keluar diikuti oleh Nala di belakang, kemudian pria itu berbalik,

"Besok kamu tidak boleh menggunakan pakaianmu itu?" ucap Dimas menatap gadis itu dari ujung kaki ke ujung kepala.

"Kenapa, Pak?"

"Ya, enggak pantaslah dengan penampilan saya,"

"Dih sok ganteng," ucap Nala pelan tapi masih bisa di dengar Dimas.

"Saya memang ganteng, apa kau lupa," balas Dimas, kemudian dia melangkah, berjalan lebih dulu diikuti oleh Nala dibelakang nya.

"Pak, anda mau kemana?" tanya Nala heran karena Dimas melewati ruang rapat.

"Aku, tentu saja keluar, bukankah kita mau meeting dengan Adijaya group?" sahut Dimas dengan wajah tak suka

"Maaf Pak, tapi kita meetingnya disini," gadis itu mengingatkan sambil tersenyum tipis

"Oh ya, kenapa kamu tidak mengatakan sejak tadi," sahut Dimas salting.

"Tadi pagi bukankah sudah saya katakan,"

Ponsel Dimas berdering saat dia ingin membantah ucapan Nala. Dengan tangannya dia mengusir Nala pergi, gadis itu pun segera berlalu dan masuk ke dalam ruang rapat.

Nala menghembuskan napas lega hari ini akan berlalu sama seperti kemarin. "Huh, capeknya" ucap Nala mengusap dahinya padahal tidak berkeringat.

"Lo kenapa?" tanya sisil yang juga sekretaris Dimas.

"Biasa,"

"Lo enggak capek apa, berantem terus sama bos?"

"Capek sih, tapi dia itu nyebelin banget, ya aku lawan aja."

"Gila, lo ngelawan bos, apa lo udah siap untuk di pecat?"

"Gue enggak takut, lagian gue itu sekretaris nya pak Aditya, dan tugas gue buat ngajarin tuh bos Playboy, kalau dia udah bagus kerjanya, gue pasti balik ke kantor pusat."

"Oh ya, bahan untuk meeting udah siap?" tanya Nala mengalihkan pembicaraan

"Sudah, nih,"

"Baguslah, thanks ya..."

"Sama-sama."

Mereka berdua masuk ke dalam ruang rapat.

**

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, semua karyawan sudah pulang.

Dimas juga bersiap untuk pulang, pria itu terpaksa lembur karena banyak berkas yang harus dia tandatangani.

Dimas keluar dari kantor dan segera berjalan menuju mobilnya.

Tak jauh dari tempatnya parkir, Dimas melihat tiga orang pria sedang berdebat dengan seorang wanita, dia menoleh sekilas namun langkahnya terhenti saat mengenali salah seorang diantaranya, yaitu Nala.

Awalnya Dimas tak ambil pusing dan masuk ke dalam mobil, namun pria itu tertegun, "Apa yang akan dilakukan para pria itu pada gadis bodoh itu? bagaimana jika mereka malah melecehkan nya."batin Dimas

Hati nuraninya mengatakan jika dia harus menolong Nala, dan Dimas pun turun dari mobilnya, berjalan balik menuju gadis itu, benar dugaannya mereka sedang berdebat tak hanya itu mereka juga berkelahi.

"Woy, apa yang kalian lakukan?" tanya Dimas mendekat

"Siapa lo, ikut campur urusan kita," sahut salah seorang preman,

"Cemen lo, beraninya main keroyok, sama cewek lagi, sini lawan gue"

"Sialan, rasakan ini!" Dimas mendekat dan siap untuk berkelahi, gadis itu juga tidak tinggal diam, dia ikut berkelahi dengan preman tersebut, hingga akhirnya mereka berhasil mengalahkannya dan membuat para preman itu pergi.

"Lo enggak apa-apa?" tanya Nala melirik wajah Dimas yang lebam, beberapa kali dia mendapat pukulan dari salah seorang preman yang lumayan besar dan jago berkelahi.

"Gue enggak apa-apa," sahut Dimas menepis tangan gadis itu dan membersihkan debu yang melekat di dirinya.

"Lain kali, jangan berurusan dengan mereka, memangnya apa yang kamu lakukan, hingga kamu sampai berurusan dengan para preman itu?"

"Bukan urusanmu, terimakasih untuk pertolongannya," sahut Nala dan dengan cepat gadis itu berlalu.

"Sudah ditolong, eh malah pergi dasar tak tau berterima kasih. Tapi aku penasaran apa yang membuatnya berurusan dengan para preman pasar itu," ucap Dimas menyeka sudut bibirnya yang pecah dan berdarah.

Nala berlari dan mencari ojek, dia ingin segera pulang kerumah dan menemui ibunya.

Sesampainya di rumah, gadis itu masuk dan mendapati ibunya terbaring lemah dengan rumah yang sangat berantakan.

"Ibu..ibu..." panggilnya membuat wanita yang tengah terbaring lemah itu membuka matanya.

"Nala....nala..."

"Ini Nala bu, ibu enggak apa-apa kan?"

"Ibu baik nak, bagaimana denganmu?"

"Alhamdulillah Nala baik bu, apa mereka melukai ibu?"

"Tidak nak, mereka tidak melukai ibu, mereka hanya marah dan menghancurkan isi rumah ini, mereka bilang kita harus segera keluar dari sini."

"Nala akan segera mencari uangnya bu, dan kita akan tetap tinggal dirumah ini.,"

"Tidak nak, sebaiknya besok kita pergi saja, ibu takut mereka akan mencelakaimu,"

Nala membantu ibunya duduk, dan membersihkan seluruh ruangan yang kotor. Setelah itu dia duduk dan berpikir,

Hutang yang ditinggalkan ayahnya sangat banyak, meskipun dia sudah mencicilnya tetap saja hutang tersebut belum berkurang karena bunganya yang sangat tinggi.

Gadis itu menghembuskan napas berat, "lima puluh juta, kemana aku harus mencarinya?"

Terpopuler

Comments

Kurnianovi

Kurnianovi

kek the javu ama cerita awal nya

2023-04-01

0

Mbak Rin

Mbak Rin

bukannya ni kmrn sdh rilis y mom aq salah baca x y

2023-03-27

0

sikepang

sikepang

ne dimas sekuel dr cerita yg berjudul apa y?

2023-03-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!