Nala tak menjawab pertanyaan Dimas karena misca keburu kembali dengan dua gelas jus di atas nampan.
"Silahkan diminum,"
"Makasih tante jadi ngerepotin,"
"Oh ya malam ini kita makan malam disini saja, sebentar lagi Papanya Dimas juga pulang, yuk Nala bantuin tante masak."
"Heh, iiya tante." sahutnya ragu.
Miska sudah menghubungi suaminya dan kini dia dan Nala tengah menyiapkan makan malam bersama.
Pak Aditya Dirgantara menyambut bahagia kabar itu, dia sangat bahagia mengetahui Dimas akan menikahi Nala.
Sejak awal dia sangat menyukai kepribadian sekretaris nya itu.
Selesai makan malam, Nala dan Dimas pamit pulang. Dimas akan kembali ke apartemen nya, rapi dia akan mengantarkan Nala pulang terlebih dulu.
Bu Miska meminta Nala untuk datang kembali hari minggu besok, dan dia ingin membuat kue bersama dengan calon menantunya.
Miska dan suaminya melepas kepergian Nala dengan senyum bahagia.
"Bagiamana menurut Papa?"
"Apanya?"
"Mereka cocok bukan?"
"Iya, sangat cocok. Papa yakin Ma, Nala pasti bisa memberikan pengaruh yang baik pada anak kita."
"Mama setuju," setelah bicara keduanya masuk ke dalam rumah.
Di dalam mobil Keduanya terlibat pertengkaran sengit. Nala tak terima dengan sikap Dimas yang seenaknya.
"Apa-apaan ini, kamu menjebak ku?" bentak Nala tak terima, sejak tadi dia hanya memendam kekesalannya dan saat ini dengan leluasa dia meluapkan semuanya.
Pria itu tak menanggapi dia masih diam dan fokus menyetir.
Karena tak mendapat jawaban Nala kembali mengomel, "Harusnya kamu katakan saja jika kita masih belum siap menikah, masih mau pacaran kek, masih mau jalani dulu, atau apa kek. Kenapa kamu malah bilang bulan depan!!!"
"Kamu bisa diam nggak?" ucap Dimas santai
"Enggak, aku menyesal telah setuju dengan ucapan mu itu, kamu menjebakku, atau jangan-jangan ini sengaja memang kamu rencanakan sebelumnya,"
"Kamu tuh berisik, tau!!!" Dimas sengaja berpura-pura memegang telinganya.
"Aku nggak bisa tenang
Pak Dimas yang terhormat!!!"
"Apa lagi yang kamu pusingkan, Mama sudah setuju, Papa juga, santai ajalah,"
"Santai lo bilang, ini masalah Serius, masalahnya semakin runyam karena mu, kau..kau menjebakku," Nala meluapkan semua kekesalannya tanpa memandang lagi Dimas itu bosnya, saat ini dia begitu kesal dan marah dengan pria ini.
Dimas panas mendengar omelan Nala, dia pun membelokkan mobilnya dan mereka menepi di tengah perjalanan, pria itu menatap kesal. Sejak tadi Nala terus mengoceh dan mengomel,
"Semua sudah terjadi, dan Mama sangat menyukaimu, apalagi?" tanya Dimas lagi masih dengan gaya meremehkan
"Tidak semudah itu Pak!"
"Lalu apa mau mu? Kau mau kembali dan bilang ke Mama jika ini hanyalah omong kosong, kita berdua membohongi mereka gitu?" bentak Dimas, tampaknya Dimas juga tersulut emosi
"Bukan begitu, aku.."
"Lalu apa!!!" kali ini Dimas membentak
"Tidak bisakah kita bicarakan baik-baik dengan ibu, a..aku yang akan.."
"Dan ibuku masuk rumah sakit karena serangan jantung?"
Deg, Nala terdiam, kini masalahnya justru semakin runyam.
"Apa? serangan jantung, meninggal, tidak, itu tidak boleh terjadi," batin gadis itu
Nala terdiam dengan tatapan bingung dia merasa terjebak, begitu juga dengan Dimas yang menatap kosong ke depan. Beberapa saat terjadi keheningan.
"aku tetap tidak mau menikah dengan Dimas." ucap Nala di dalam hatinya.
"Aku begitu menyayangi Mama, dan kita punya pilihan lain,"
"Maksudnya?"
"Kita akan tetap menikah, aku akan memberikan apapun yang kamu minta asal kamu mau menikah denganku?" kali ini tidak ada lagi bentakan, Dimas bicara dengan nada pelan dan lembut.
"Tapi aku..aku tidak mau, aku ...aku.."
"Kita terpaksa Nala, Apa kau pikir aku juga mau,"
"Lalu apa alasan kita menikah?" tanya Nala bingung, pikiran nya kosong dan saat ini dia merasa bodoh, tak mampu berpikir jernih.
"Demi Mama.."
"Ha..hanya itu, aku tidak setuju, aku ingin menikah dengan pria yang aku cintai, bukan karena kontrak seperti ini, Bapak cari orang lain saja,"
"Apa kau pikir aku juga mencintaimu, tidak!!!" sahutnya dengan nada datar.
Nala mengangkat kepalanya, gadis itu terkejut mendengar kata-kata pria itu, terdengar biasa namun sangat menyakitkannya hatinya.
"Lalu kenapa aku?" ucap Nala sedih, tak ada lagi perlawanannya hanya ucapan lirih yang penuh kebingungan.
"Karena aku tau kau tidak mencintai ku, dan aku tau kau butuh uang bukan?"
Duar!!!! lagi gadis itu terkejut, jadi Dimas sengaja, dan dia sudah menyelidiki tentangku sebelumnya.
Merasa diatas angin, Dimas melanjutkan kalimatnya. "Aku tau ayahmu terlilit hutang dan kau yang harus membayarnya, aku juga tau ibumu sakit-sakitan, kau juga butuh uang bukan untuk biaya perobatan nya?"
Hening, Dimas diam begitu juga dengan Nala, gadis itu tiba-tiba merasa sangat sedih, semua aib keluarga nya di bongkar oleh Dimas tanpa sungkan.
"Mama punya penyakit jantung dan dia selalu menginginkan agar aku segera menikah sehingga dia sampai ingin menjodohkanku dengan Rena.
Setelah aku pertimbangkan matang-matang aku rasa kamu adalah orang yang tepat untuk menjadi istriku. Awalnya aku juga hanya ingin menjadikan mu pacar bohongan, tapi aku tidak mau mengecewakan Mama,"
"kenapa harus aku?" kali ini Nala bicara dengan nada lemah dan sedih.
"Karena pernikahan ini hanya untuk ibuku, dan aku tahu ibuku menyukaimu,"
"Aku akan membayar semua hutangmu dan juga menanggung biaya pengobatan ibumu sebagai imbalannya,"
"Bagaimana?"
Nala menoleh dengan tatapan tak percaya, semudah itu Dimas menjadikan kontrak sebuah pernikahan, apa dia pikir pernikahan itu mainan?
"Kamu setuju bukan, disini bukan hanya aku yang di untungkan, kamu juga, Kamu tidak akan di kejar-kejar rentenir lagi dan.."
"Tapi aku punya syarat khusus?" potong Nala
"Masalah, ini hanya kita berdua yang tahu, ibuku atau siapapun Tidak ada yang boleh tau termasuk ibumu,"
"Ok, aku tidak akan bicara dengan siapapun, tapi aku juga punya syarat, "tolong bersikap manislah didepan ibu, dan katakan jika kita menikah karena saling mencintai," sambung Dimas
"Ok, deal!"
Dimas kembali melajukan mobilnya setelah kesepakatan itu terjadi, dia mengantarkan Nala pulang ke rumah nya.
Setelah gadis itu turun, Dimas kembali melajukan mobilnya pulang kerumahnya.
***
Dimas kini berada di kamar apartemennya. Dia kembali terbayang dengan pembicaraan nya dengan lala, Dimas akui jika lala gadis yang memiliki prinsip, jika itu gadis lain pasti dengan senang hati menerimanya.
Dimas terbayang kejadian beberapa hari yang lalu,
Setelah Nala pergi, Dimas meminta seseorang untuk menyelidiki gadis itu, dan mencari tau mengapa dia dikejar-kejar preman.
Dimas terkejut setelah mengetahui semuanya, dan Dimas terpikirkan sebuah ide.
Dia bisa memanfaatkan situasi ini untuk membuat Nala patuh padanya.
Dimas sendiri diberi ultimatum oleh sang ibu, jika dia tidak membawa calon istri yabg sesuai, maka ibunya yang akan menjodohkan nya dengan Rena.
Bukan tanpa alasan wanita itu melakukan semuanya. Dimas terkenal playboy, dalam sebulan dia bisa berganti hingga 3 kali sebulan.
Miska menjadi khawatir, takut jika nanti puteranya terjebak dengan wanita-wanita nggak jelas, atau justru salah memilih istri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Radit
entar juga bucin
2023-03-28
0