Dafa menghentikan mobilnya di depan kampus. Zahra meminta agar kakaknya tidak menurunkannya di parkiran kampus, karena bisa memicu kehebohan. Ketika nanti kakaknya datang sebagai dosen lalu mereka tahu Zahra diantar oleh Dafa, maka identitas Zahra akan diketahui.
"Makasih kakak sayang"kata Zahra lalu mencium pipi Dafa sebelum keluar dari mobil.
Zahra melangkahkan kaki masuk ke dalam kampus dan menuju gedung fakultas design berada.
"Hei cupu"
Zahra menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang dan dia melihat Geng Miss yang terdiri dari tiga wanita dari fakultas modeling. Mereka sering dijadikan model untuk praktek anak-anak fashion design seperti Zahra.
"Cih, anak cupu berangkat kuliah. Oh penampilan hari ini masih tetap aja kampungan ya"ejek Sindi.
"Tasnya juga masih pakai yang lama. Dasar miskin"timpal Ria.
"Dan penampilan kamu itu nggak pantas jadi anak fashion design, Upik Abu"sambung Jeje.
Mereka bertiga selalu menghina Zahra karena penampilannya cupu, kampungan, ditambah lagi Zahra yang pendiam. Zahra hanya diam saat diejek, dia pun hendak melenggang pergi namun dihadang oleh tiga gadis itu.
"Aku nggak punya urusan sama kalian. Biarin aku lewat"kata Zahra sambil melangkahkan kaki tapi Sindi justru mendorongnya hingga jatuh ke tanah.
Zahra meringis kesakitan saat telapak tanganya membentur aspal hingga memerah.
"Hei uler gatel!"teriak seseorang dengan suara lantang.
Mereka semua menoleh ke sumber suara dan terlihat Nanda berdiri dengan tatapan marah. Dia pun berjalan menghampiri Zahra dan membantu Zahra berdiri.
"Eh cewek-cewek gatel, bisa nggak sih kalian itu nggak seenaknya menindas orang. Kalian pikir kalian itu siapa!"tegas Nanda.
"Oh jadi ini temannya Si Cupu, penampilannya sama-sama kampungan"ejek Ria.
Ya, Nanda memang tidak pernah berpenampilan modis sama sekali, bahkan dia sering diejek oleh teman satu fakultasnya karena dia dirasa tidak cocok masuk jurusan hukum. Karena rata-rata anak hukum adalah mereka anak-anak orang kaya yang selalu pamer penampilan. Mereka tidak tahu saja kalau Nanda masuk urutan kelima pewaris Wijaya Group.
"Kamu itu nggak usah ikut campur ya!"bentak Sindi mendorong bahu Nanda, tapi dia berhasil menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
"Kamu mau, nasibmu sama kayak cewek cupu ini"ancam Jeje.
"Kalian pikir aku takut? Hahaha, nggak peduli aku. Awas minggir!"balas Nanda lalu menggeret Zahra meninggalkan Geng Miss.
"Awas aja kalau ketemu, aku habisin mereka"gerutu Sindi.
"SIAPA TAKUT!!"teriak Nanda lantang.
Nanda masih terus menggeret tangan Zahra sambil mengomel-ngomel, dan itu membuat Zahra tersenyum.
"Dasar geng uler gatel, mentang-mentang jadi model di kampus, sombongnya sampai ke magma bumi. Merasa cantik apa?"omel Nanda sambil menggandeng Zahra. Zahra tersenyum mendengar ocehan Nanda yang menurutnya sangat lucu.
"Kamu itu kalau ditindas, melawan dong, jangan diam aja, heran deh. Jangan terlalu baik jadi orang"kata Nanda dengan judesnya.
"Iya iya, makasih ya udah nolongin aku. Udah nggak usah ngomel-ngomel, lucu aku lihatnya"ucap Zahra dengan lembut sambil terkekeh.
Mendengar ucapan Zahra, Nanda menghentikan langkahnya lalu berdiri berhadapan dengan Zahra. Nanda sama sekali tidak tahu jika Zahra adalah cucu pemilik kampus begitu juga sebaliknya.
"Namaku Syainanda Citra, panggil aja Nanda. Aku anak S2 hukum"kata Nanda mengulurkan tangannya.
Zahra melongo saat mendengar bahwa Nanda anak S2 hukum, jika dilihat dari perkiraan umur, mereka seumuran dan itu membuat Zahra kaget karena Nanda adalah mahasiswa S2.
"Kenapa kaget? Karena penampilanku nggak kayak anak hukum ya?"tanya Nanda cuek.
"Bukan gitu, tapi kayaknya kita seumuran tapi kamu udah ambil S2, itu keren banget. Oh ya nama aku Zahra"balas Zahra memberi uluran tangan.
"Mulai hari ini kita teman"kata Nanda tersenyum ramah.
"Makasih ya udah mau jadi teman aku"balas Zahra.
"Santai aja kali. Oh iya aku harus masuk ke kelas, nanti kita ketemu di gazebo depan fakultas ekonomi ya"ujar Nanda.
"Oke bye"kata Zahra melambaikan tangan pada Nanda yang sudah melenggang pergi.
*****
Mobil sport Bugatti Divo kini memasuki halaman sebuah rumah mewah. Melihat ada mobil mewah masuk, sang satpam pun mendekati mobil itu. Apsara dan Bara keluar dari mobil bersamaan dan kharisma mereka tidak bisa terbantahkan.
"Selamat datang, Den Bara, Non Apsa di rumah Kakek Surya"kata satpam ramah.
"Makasih Pak, kami masuk dulu ya"kata Apsara lalu masuk ke dalam rumah diikuti Bara.
Mereka pun langsung disambut salah satu pembantu yang sudah bekerja di sini sejak Apsara SD, namanya Bi Sari.
"Den Bara, Non Apsa, akhirnya datang juga ke rumah ini. Setelah sekian lama rumah ini sepi tanpa kehadiran kalian"ucap Bi Sari dengan nada sedih.
"Bi, tolong buatkan jus buah naga untuk kami dan antarkan ke ruang kerja Kakek"ucap Bara.
Bi Sari pun mengangguk, kemudian kedua saudara itu naik ke lantai atas menuju rung kerja Surya. Rumah ini adalah rumah masa kecil Apsara sebelum Surya meninggal ketika dia berusia 10 tahun. Tak hanya itu lima tahun kemudian, Angga dan Laras pun dipanggil Tuhan akibat tragedi kecelakaan mobil saat mereka akan pergi ke Bandung. Entah kenapa hari itu, mereka tidak mau pergi menggunakan pesawat.
Setelah kepergian kakek dan neneknya, Apsara dibawa ke rumah keluarga Wijaya oleh Isyan dan Arya agar dia tidak merasa kesepian walaupun sudah memiliki dua adik kembar.
Apsara memilih berjalan mengelilingi ruang kerja Surya, sejak kecil dia sudah diajari semua hal tentang bisnis. Sementara Bara setiap weekend selalu datang ke rumah ini, dan dia selalu diperlihatkan gambar-gambar design arstitektur hasil karya Gavin oleh Surya.
"Aku sudah memutuskan untuk menggantikan Papa Arya, karena aku sudah mencintai dunia arsitek sejak kecil. Kakek Surya selalu menunjukkanku gambar-gambar design milik Om Gavin"jelas Bara yang saat ini duduk di kursi yang biasa diduduki Surya.
Surya selalu bercerita tentang sosok Gavin kepada cucu-cucunya, bahwa mereka memiliki paman yang hebat dan pintar. Dan Surya pun menyanyangi anak-anak Isyan dan Dion seperti cucunya sendiri tanpa membedakan kasih sayang.
"Ya tidak masalah, aku yang akan menggantikan Mama di Wijaya Group. Toh kedua perusahaan itu sama-sama perusahaan kita"jawab Apsara yang berjalan menghampiri Bara.
"Tapi aku tidak mau langsung menjadi direktur. Bagaimana kalau kita menyamar menjadi karyawan biasa"kata Bara menatap Apsara dengan tatapan misterius.
Apsara menyunggingkan senyum sinis, karena dia tahu apa yang ada dipikiran Bara. Pasti rencana Bara adalah untuk mencari para tikus-tikus perusahaan yang bersembunyi di balik meja.
"Ya baiklah, aku akan ikuti rencana kamu. Siapa tahu kita menemukan serigala berbulu domba"balas Apsara tersenyum licik sambil mengangguk.
Kini PT. Surya Kontrator sudah menjadi perusahaan kontraktor paling berpengaruh di Asia, sementara itu Wijaya Group audah masuk daftar 20 perusahaan terbaik di dunia, ditambah lagi Prada Resto sudah mampu mengembangkan bisnis kuliner hingga ke negara lain. Ini membuktikan keluarga Praditya dan Wijaya sudah membangun kerajaan bisnis mereka. Dan kerajaan bisnis mereka sudah siap untuk memperkenalkan para penerusnya.
"Aku merindukan kakek dan nenek. Bagaimana kalau setelah ini kita berziarah ke makam kakek dan nenek serta Om Gavin"ucap Apsara yang sudah menunjukkan sisi manusiawinya.
"Tentu saja, dan makam Oma Rati, kita juga harus ke sana"jawab Bara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
hokitoki
maaf thor ini kayanya kebanyakan para pemain sy sampe gak hafal
2020-08-19
0
✰ཽᴰˢVenthy Vey💫ƒσε✰ཽ
hay kak aku datang
bawa ⭐⭐⭐⭐⭐ like juga tinggalkan jejak.
ditunggu terus feedbacknya ya 🤗
numpang iklan
"matahari"
"istri cantik untuk ayah"
ditunggu jejaknya 🤗
makasih 😘
2020-07-01
0
Syala Yaya (IG @syalayaya)
aku mampir lagi dukung karyamu
semangattt
2020-06-10
0