Kekasih Dari Alam Mimpi

Kekasih Dari Alam Mimpi

Part 1

"Ayah nggak bisa gitu sama aku yah... Ayah ngga bisa seenaknya jodohin aku gitu aja!"

"Ayah berhak Salma! Kamu anak ayah, ini keputusan ayah, dan kamu harus ikuti itu. Besok keluarga mereka datang menemui mu, persiapkan diri kamu dari sekarang!"

"Ayah jahat!!! Aku benci ayah!! ".

Braaaakkkkk!!

Salma memukul meja makan dan segera lari meninggal kan sang ayah. Ia berlari terus tanpa tau kemana arahnya.

Padahal kami sangat jarang makan siang berdua seperti ini, tapi kenapa selagi ada waktu ayah malah menghancurkan mood makan ku.

" Hhh... Dia fikir dia siapa, hanya seorang laki-laki yang berstatus sebagai ayahku. Bahkan melakukan kewajibanya sebagai seoranng ayah pun dia tidak mampu! Malah mau menagih hak nya untuk mengatur hidupku. Yang benar saja?" racaunya sepanjang perjalanan itu. Rasanya begitu jengah, begitu marah hingga ia berdoa agar tak pernah kembali ke rumah.

Salma ingin sekali pergi menjauh, hingga bahkan sang ayah tak pernah bisa menemukan dan menariknya pulang.

"Mbaaaaak, awaaaaas!!!!" teriak salah satu pemuda yang sedang bermain basket di taman.

Bughhhh.....!!! Sebuah bola basket berukuran besar mengenai kepala salma saat itu ketika ia sedang melamun sambil berjalan. Ia seketika pingsan dan ambruk, hingga beberapa orang langsung membopongnya dan membawanya ke klinik terdekat.

"Ah elu sih kagak ati-ati, kena orangkan? Ampe pingsan lagi, gimana coba aaaah, bikin pusing lu." Mereka saling tunjuk dan cemas dengan keadaan gadis itu.

" Yee maap, gue kagak sengaja, lagian dia jalan sambil ngelamun, gue teriakin malah diem bae..." Terndengar mereka samar-samar saling lempar kesalahan.

###

Tiba-tiba salma tersadar, tapi entah dimana. Sembari memegangi kepalanya ia berusaha bangun. Kemudian menatap semua ruangan yang ada didepan matanya.

"Aish, sakitnya kepalaku." ucapnya, berusaha bangun dari tidur.

"Hay, kau sudah bangun, bagaimana keadaanmu sekarang, masih sakitkah? " ucap seorang pria didekatnya.

Salma sontak terkejut saat melihat pria tampan itu, sambil bengong berusaha menjawab pertanyaanya.

" Sakiiit... Ehh, kamu siapa? Kok aku disini? Ini bukan klinik lho, ini juga bukan rumahku? " heran salma yang terus memperhatikan rumah itu.

Pria itu tersenyum mendekatinya. Pria tampan dan manis itu datang dengan membawa segelas air yang ia berikan pada salma yang masih belum begitu pulih kesadarannya.

"Aku zayn. Aku tidak tahu kamu dari mana, aku hanya menemukan mu pingsan ditaman dekat rumahku. Jadi, aku suruh tukang kebunku untuk membantu membawamu kemari, siapa nama mu, kenapa kamu pingsan disana?" jawab pria itu.

Salma bingung, kenapa tempat ia berada tadi beda dengan yang sekarang? Dari suasana yang ramai dan penuh dengan hiruk pikuk tadinya, namun sekarang terasa hening dan damai.

"Aku salma. Aku td sedang jalan-jalan disekitar taman dekat rumah ku, sampai suatu saat ada bola yang menghantam kepalaku, terakhir aku hanya mendengar suara orang-orang yang menolongku dan akan membawaku kesebuah klinik, tapi kenapa s niekarang aku disini? Ini bukan klinik kan? " tanya salma dengan nada heran.

"Ya... Ini bukan klinik, tapi ini rumah ku. Dan di sekelilingku tidak pernah ada keramaian yang seperti yang kau katakan tadi. Jadi dari mana asalmu? Aku tidak pernah melihatmu disekitar sini, apa kau dari luar kota?" Zayn masih heran dan lagi-lagi melontar kan pertanyaan.

"Aish, ntah lah, kepalaku masih sakit. Tapi aku tidak amnesia kan? Aku masih ingat namaku salma, aku tinggal di.... "

"Maaf tuan, itu makanan sudah saya siapkan, silahkan makan siang dulu"

Tiba-tiba sang art bernama bi ningsih memotong pembicaraan.

"Owh oke, mari kita makan dulu kamu sudah lapar kan? Aku dengar perutmu bunyi daritadi" Zayn sambil berdiri dan mengajak salma makan. Ia dengan ramah menarik tangan salma dan membawanya keluar dari kamar.

Salma refleks memegang perutnya dan dengan muka merah karna malu pelan-pelan bangkit dari tempat tidur dan mengikuti zayn. Mereka berdua menikmati hidangan dengan saling diam namun mencuri pandangan satu sama lain.

"Maaf, saya sudah selesai makanya, bisa saya izin pulang? Saya takut keluarga saya mencari saya" Potong salma.

"Oke, berhubung aku juga tidak ada pekerjaan bagaimama jika aku antar? Boleh kan, aku hanya takut kamu belum benar-benar fit, takut ada apa-apa dijalan nantinya.." Tegas zayn

Salma hanya menganggukan kepalanya meskipun sebenarnya masih bingung. Tapi salma berusaha menurut saja daripada semakin merepotkan nantinya.

Keduanya langsung keluar rumah dengan Zayn mengendarai mobilnya. Mobil sport warna hitam yang sangat mewah itu dipacunya pelan, sambil menoleh kanan kiri karna mencari alamat rumah salma yang tak kunjung ditemukan.

'Oh tuhan, Sudah hampir 2 jam keliling tapi tidak menemukan rumah ku, sebenarnya ini dimana? Aku bingung, kepalaku semakin pusing, sakit sekali rasanya'. lirihnya sambil terus memegang kepala dan memijatnya perlahan.

" Hey, sebenarnya alamatmu dimana? Kita dari tadi hanya keliling disekitar sini saja lho? " Ucap Zayn yang mengagetkan ku..

"Entah lah, aku juga bingung, kepalaku rasanya semakin Sakit" Jawabku dengan lemah

"Hey, jangan pingsan lagi. Ayo kita pulang kerumahku dulu agar kamu bisa istirahat. Nanti kalau sudah pulih kita cari lagi, okey" Zayn khawatir.

Salma hanya hanya mengangguk lemas dengan tawaran yang kembali ia dengar.

Sesampainya dirumah zayn, dengan cepat ia membukakan pintu untuknya. Dan dengan sigapnya menggendong salma sampai kekamar tamu yang tadi ia tempati. Salma lunglai lemas, bergerakpun sudah sangat malas, hanya ingin tidur yang lama.

"Oke, sekarang kamu tidur aja, gk usah mikir macem-macem, besok kita cari lagi rumah kamu ya, aku mau keluar dulu suapaya kamu bisa tenang, dan nanti kalau ada sesuatu kamu panggil aja bi ningsih ya, dia orang keprcayaan saya dirumah ini, " Kata zayn, raut wajahnya khawatir tapi tetap tenang.

Salma hanya mengangguk, sambil berusaha memejamkan matanya untuk tidur. Dan semoga tidurnya nyenyak hingga bangun dalam kondisi segar.

##

"Non, non salma, ya allah non, ketampol bola kok pingsanya lama bianget ini, piye cah ayu"

Suara bi ijah pembantunya terdengar parau karna tak berhenti menangisi salma yang pingsan tadi.

"Ehmmmm, bik bibik kok nangis? Aku udah pulang tho bik? Siapa yang nganter aku bik?" tanya salma pelan pada bik ijah.

"Oalah nduk, cah ayu sudah sadar kamu? Bibik dari tadi khawatir kamu ndak bangun bangun nduk. Bapak-bapak yang lagi dilapangan tadi yang nganter kamu, tadinya mau dibawa ke klinik. Tapi, pas lihat kami anaknya pak yoga, jadi kamu langsung dianter kerumah nduk, kok lama banget pingsanya, mana yang sakit sayang, sini bibik pijetin, ya allah"

Bik ijah nyrocos seperti kereta api yang melaju dengan begitu cepat.

"Jadi bukan cowok keren yang nganter aku tadi,? Tadi lho bik aku ketemu cowok ganteng banget, tapiiii_ "

"Wes, wes, cuma mimpi itu, kok yo masih sempet mimpiin cowok tho nduk? Lha wong yang nganter tadi bapak-bapak serombongan kok, udah gak usah dipikir dulu, sekarang irtirahat aja ya, bibik bikin makan siang dulu," bujuk bik ijah memotong ucapanku barusan.

"Lalu siapa tadi yang menolong ku? Apakah itu hanya mimpi? Kenapa sangat nyata? Wajahnya, senyumnya, bahkan sangat terasa saat dia menggendongku tadi. Bahkan lingkungan disana pun sangat familiar, mirip sekali dengan lingkungan disini," gumam salma dalam setengah sadarnya.

"Apalagi cowok itu, ganteng banget, perhatian, kapan ketemu lagi ya, ya ampun terngiang- ngiang senyum manisnya."

Salma tersenyum sendiri sambil menggigit jari seperti orang gila seketika itu, membayangkan wajah dan senyumnya, astagaaaaa!

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝑺𝒂𝒍𝒎𝒂 𝒅𝒊 𝒃𝒂𝒘𝒂 𝒌𝒆 𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒈𝒂𝒊𝒃 𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 🤔🤔🤔

2024-08-05

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

absen thor..

2023-06-26

0

dita18

dita18

mampir thoorrr

2023-03-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!