Cintai Aku

Cintai Aku

Makan siang

Pagi menyapa....

Langit membiru awan tampak memutih, terlihat seorang gadis bernama Viola duduk di sebuah restoran bersama seorang pria bernama Randy.

Viola menatap pria tampan itu dengan tatapan tajam dan sangat kagum. Namun ada hal yang paling Viola tidak suka dari seorang Randy saat ini, disaat marah dia lebih banyak diam.

Hingga makanan di meja tak ia habiskan hanya di pandang saja tanpa ia hiraukan.

Viola tak berani banyak bertanya hanya memegang keningnya yang tampak putih mulus tanpa celah paling tidak untuk saat ini, karena dirinya yang memang rajin perawatan.

Hingga keheningan lebih terasa di banding romantisme yang ada diantara kedua insan.

Hingga terbitlah suara yang Viola dengar dari Randy.

"Aku sebal, karena kamu cantik" kata Randy.

Viola pun tersenyum.

"Nah akhirnya bicara juga, daritadi diem terus jadi bingung" kata Viola.

"Aku lagi bete aja" keluhannya sambil mengerucutkan bibir yang seksi itu.

"Bete kenapa sih?"

"Kemarin aku gak sengaja kan kenalin kamu ke temen ku, Very. Terus dia diem-diem nanyain kamu terus dan minta nomer kamu" kata Randy.

"Ouh jadi kamu diemin aku karena hal ini. Udah dong sayang, biarin aja di mah gak usah di urusin. Yang penting kan hati aku cuma buat kamu, ya ga ya?" Kata Viola tersenyum.

"Yakin?" Kata Randy meragu

"Iya dong sayang aku udah mentok sama kamu tahu. Capek pacaran terus. Capek putus nyambung, putus cari pacar lagi pedekate lagi. Uuuhhh.. Capek banget rasanya, kenalan lagi hadeeehh. Aku itu kalau udah cocok sama satu orang gak bisa tuh namanya berpaling" kata Viola memegang tangan Randy.

"Aku pikir cuma cowok doang yang bisa gombal, ternyata kamu juga" kata Randy yang akhirnya tersenyum.

"Ya bisa dong sayang, kan belajar dari kamu" kata Viola.

"Tapi ingat ya jangan gombal ke cowok lain" kata Randy memandang Viola.

"Gak dong, sayang.. ngapain gombal ke cowok lain. Bikin cape tenaga aja, mending ucapannya disimpen buat gombalin kamu"

"Emang untungnya gombalin aku apa?" Tanya Randy.

"Ehm.. gak ada sih, tapi bisa buat kamu senyum saat itulah aku bahagia, karena lihat kamu senyum kamu jadi tambah ganteng kalau senyum, ada manis-manisnya gitu kaya le minerale" kata Viola menatap sang pacar dengan belaian lembut ditangan.

"Mulai deh, gombal lagi"

"Hehhehe ya begitu lah, hidup ini jangan terlalu kaku sayang, kasih manis dikit di setiap harinya walau kadang pahit" kata Viola tersenyum.

"Heemmmpp... Jangan kebanyakan manis nanti diabetes"

"Heemmmm... Kalau ada yang manis buat apa yang pahit" kata Viola.

"Emang gak takut sama penyakitnya"

"Bahas apa sih ini kan lagi bahas cinta bukan bahas masalah gula" kata Viola sambil mengibaskan rambut panjang yang ia ombre coklat dan sedikit pirang. Membuat Viola yang tampil cantik itu semakin anggun dan terlihat lengkap dengan wajahnya yang cantik.

"Bagaimana kita bahas ini" kata Randy.

Tiba-tiba...

Randy pun mengeluarkan sebuah hadiah kecil di sakunya dan mengeluarkan di meja.

"Apa ini?" Tanya Viola.

"Bukalah?" Kata Randy.

"Oke" jawab Viola tersenyum.

Lalu saat viola membuka viola pun tersenyum kaget sekaligus bahagia karena ternyata isinya adalah sebuah cincin.

"Cincin" ucap Viola kaget. "Maksud dari cincin ini apa?" Kata viola lagi.

"Aku ingin melamar mu, bagaimana kalau kita menikah" kata Randy.

Ucapan dari Randy membuat Viola tersenyum bahagia, karena dari sekian banyak pria cuma Randy yang tampak cepat mengajak diri Viola untuk menikah.

Meskipun ada tapi Viola hanya merasa nyaman dan suka pada pria bernama Randy.

Viola pun menyadari hubungan dirinya memang harus di ikat dalam sebuah pernikahan tidak bisa jika harus di biarkan simpan dalam tali sebuah pacaran saja.

Disamping Viola yang sudah siap, Viola juga tak mau hubungannya yang begitu-begitu saja tidak serius. Cuma menghabiskan waktu dan membuang waktu saja, bagi Viola time is money, tidak boleh dalam hidup ini tidak menghasilkan. Kalau bisa dalam tidur pun uang itu terus berjalan dan ada, tidak boleh di biarkan begitu saja. Seperti nya dalam hal cinta tidak boleh bagi Viola buang waktu hanya untuk pacaran kalau tidak adanya pernikahan.

"Wow amazing, memang ini yang aku harapkan. Tidak ada istilahnya aku menolak kamu" kata Viola tersenyum.

"Viola ini pernikahan bukan bisnis wajah mu seperti mendapat sebuah job" kata Randy.

"Job, ya.. mungkin akan dapat job baru setelah menikah" kata Viola.

"Contohnya"

"Mencintai mu luar dalam, hidup dan mati serta tulus dalam hati" kata Viola.

"Hadeh jadi gak sabar"

"Ih.. kok sama, hahahah" kata Viola tersenyum.

"Tapi kita main kuda-kudaan nya nanti aja ya pas udah nikah"

"Kenapa, bukannya sama aja"

"Percayalah aku cuma mau investasi uang, bukan dosa" kata Viola.

"Pernah cek dosa kamu berapa?"

"Gak sih, cuma manusia gak ada yang sempurna. Jadi aku yakin di setiap hal yang aku lakukan tanpa aku sadari ada dosa di dalamnya" kata Viola.

"Ya bagus juga ucapan kamu buat prinsip hidup kamu yang mungkin saat ini kamu masih muda dan sudah cukup meraih kesuksesan"

"Masih belum, masih banyak yang belum aku capai.. aku belum sukses. Dilangit masih ada langit, aku baru punya mobil dengan harga dua ratus jutaan, rumah juga yang tipe minimalis harga gak sampai 1 M.. dan masih nyicil juga. Pencapaian yang aku punya baru sebatas kelas menengah ke bawah, aku bukan tidak bersyukur aku sangatlah bersyukur, hanya saja... Dalam hidup terkadang aku merasa belum saatnya kita puas diri, tidak ada yang salah jika kita memiliki mimpi yang tinggi. Walau terkadang saat jatuh terasa menyakitkan tapi percayalah disaat itu akan ada titik terang lagi, dan saat terjatuh... saat itulah kita belajar untuk lebih baik" kata Viola panjang lebar membahas tentang prinsp hidup yang selama ini pakai.

"Wah hebat, memang semua ada masanya, aku pun bangga karena kamu bisa mencapai titik sampai saat ini, dan bekerja juga, wirausaha juga. semua pun di mulai dari nol kan. Ya hidup tidak ada yang instan kamu bisa melakukan semua nya" kata Randy.

"Kalau untuk bekerja sebenarnya itu apa ya, enak aja sih.. seru aja. Lumayan juga duitnya bisa beli motor baru"

"Heeemmm oke, aku selalu mendoakan kesuksesan kamu. Dan next aku bakal kenalin kamu ke orang tua aku, segera" kata Randy.

"Wah.. kemarin kamu yang bilang takut kenalin aku, sekarang kamu yang semangat nih kayanya"

"Ya jelas dong, punya pacar yang cantik harus di kenalin"

"Wow"

"Oke jadwalnya kapan ya?? Mmm aku kabari mami aku dulu deh soalnya dia lagi ke luar negri"

"Heeemmm,, oke" jawab Viola.

Pertemuan hangat antara dua sejoli itu pun ditutup dengan kecupan hangat yang mendarat di kening Viola.

Muuuaaacch...

"Bye sayang" kata Randy.

"Daah, sayang"

Viola pun berjalan anggun keluar dari restoran itu menuju tempat parkir.

Randy tidak mengantar Viola karena Viola membawa mobil pribadi, dari kejauhan Viola melihat Randy sang kekasih membawa mobil mewahnya.

Viola yang punya cita-cita sebagai orang sukses itu pun punya kriteria pria yang sukses juga.

Selain sukses.. poin penting juga adalah tampan.

Sadar ketampanan tak bisa di beli, jadi itu adalah menjadi standar viola. Kelak berharap dirinya bisa menemukan pria tampan dan sukses.

Viola gadis ayu berparas cantik dan memiliki tubuh tinggi dan sempurna itu pun tak lantas pergi dengan membawa mobilnya secara perlahan tapi pasti.

Sebenernya Viola tak terlalu bisa membawa mobilnya dirinya baru belajar naik mobil dua Minggu ini.

Sebelumnya Viola sering menggunakan taksi atau transportasi umum tapi berhubung sudah punya mobil jadinya dirinya belajar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!