NovelToon NovelToon

Cintai Aku

Makan siang

Pagi menyapa....

Langit membiru awan tampak memutih, terlihat seorang gadis bernama Viola duduk di sebuah restoran bersama seorang pria bernama Randy.

Viola menatap pria tampan itu dengan tatapan tajam dan sangat kagum. Namun ada hal yang paling Viola tidak suka dari seorang Randy saat ini, disaat marah dia lebih banyak diam.

Hingga makanan di meja tak ia habiskan hanya di pandang saja tanpa ia hiraukan.

Viola tak berani banyak bertanya hanya memegang keningnya yang tampak putih mulus tanpa celah paling tidak untuk saat ini, karena dirinya yang memang rajin perawatan.

Hingga keheningan lebih terasa di banding romantisme yang ada diantara kedua insan.

Hingga terbitlah suara yang Viola dengar dari Randy.

"Aku sebal, karena kamu cantik" kata Randy.

Viola pun tersenyum.

"Nah akhirnya bicara juga, daritadi diem terus jadi bingung" kata Viola.

"Aku lagi bete aja" keluhannya sambil mengerucutkan bibir yang seksi itu.

"Bete kenapa sih?"

"Kemarin aku gak sengaja kan kenalin kamu ke temen ku, Very. Terus dia diem-diem nanyain kamu terus dan minta nomer kamu" kata Randy.

"Ouh jadi kamu diemin aku karena hal ini. Udah dong sayang, biarin aja di mah gak usah di urusin. Yang penting kan hati aku cuma buat kamu, ya ga ya?" Kata Viola tersenyum.

"Yakin?" Kata Randy meragu

"Iya dong sayang aku udah mentok sama kamu tahu. Capek pacaran terus. Capek putus nyambung, putus cari pacar lagi pedekate lagi. Uuuhhh.. Capek banget rasanya, kenalan lagi hadeeehh. Aku itu kalau udah cocok sama satu orang gak bisa tuh namanya berpaling" kata Viola memegang tangan Randy.

"Aku pikir cuma cowok doang yang bisa gombal, ternyata kamu juga" kata Randy yang akhirnya tersenyum.

"Ya bisa dong sayang, kan belajar dari kamu" kata Viola.

"Tapi ingat ya jangan gombal ke cowok lain" kata Randy memandang Viola.

"Gak dong, sayang.. ngapain gombal ke cowok lain. Bikin cape tenaga aja, mending ucapannya disimpen buat gombalin kamu"

"Emang untungnya gombalin aku apa?" Tanya Randy.

"Ehm.. gak ada sih, tapi bisa buat kamu senyum saat itulah aku bahagia, karena lihat kamu senyum kamu jadi tambah ganteng kalau senyum, ada manis-manisnya gitu kaya le minerale" kata Viola menatap sang pacar dengan belaian lembut ditangan.

"Mulai deh, gombal lagi"

"Hehhehe ya begitu lah, hidup ini jangan terlalu kaku sayang, kasih manis dikit di setiap harinya walau kadang pahit" kata Viola tersenyum.

"Heemmmpp... Jangan kebanyakan manis nanti diabetes"

"Heemmmm... Kalau ada yang manis buat apa yang pahit" kata Viola.

"Emang gak takut sama penyakitnya"

"Bahas apa sih ini kan lagi bahas cinta bukan bahas masalah gula" kata Viola sambil mengibaskan rambut panjang yang ia ombre coklat dan sedikit pirang. Membuat Viola yang tampil cantik itu semakin anggun dan terlihat lengkap dengan wajahnya yang cantik.

"Bagaimana kita bahas ini" kata Randy.

Tiba-tiba...

Randy pun mengeluarkan sebuah hadiah kecil di sakunya dan mengeluarkan di meja.

"Apa ini?" Tanya Viola.

"Bukalah?" Kata Randy.

"Oke" jawab Viola tersenyum.

Lalu saat viola membuka viola pun tersenyum kaget sekaligus bahagia karena ternyata isinya adalah sebuah cincin.

"Cincin" ucap Viola kaget. "Maksud dari cincin ini apa?" Kata viola lagi.

"Aku ingin melamar mu, bagaimana kalau kita menikah" kata Randy.

Ucapan dari Randy membuat Viola tersenyum bahagia, karena dari sekian banyak pria cuma Randy yang tampak cepat mengajak diri Viola untuk menikah.

Meskipun ada tapi Viola hanya merasa nyaman dan suka pada pria bernama Randy.

Viola pun menyadari hubungan dirinya memang harus di ikat dalam sebuah pernikahan tidak bisa jika harus di biarkan simpan dalam tali sebuah pacaran saja.

Disamping Viola yang sudah siap, Viola juga tak mau hubungannya yang begitu-begitu saja tidak serius. Cuma menghabiskan waktu dan membuang waktu saja, bagi Viola time is money, tidak boleh dalam hidup ini tidak menghasilkan. Kalau bisa dalam tidur pun uang itu terus berjalan dan ada, tidak boleh di biarkan begitu saja. Seperti nya dalam hal cinta tidak boleh bagi Viola buang waktu hanya untuk pacaran kalau tidak adanya pernikahan.

"Wow amazing, memang ini yang aku harapkan. Tidak ada istilahnya aku menolak kamu" kata Viola tersenyum.

"Viola ini pernikahan bukan bisnis wajah mu seperti mendapat sebuah job" kata Randy.

"Job, ya.. mungkin akan dapat job baru setelah menikah" kata Viola.

"Contohnya"

"Mencintai mu luar dalam, hidup dan mati serta tulus dalam hati" kata Viola.

"Hadeh jadi gak sabar"

"Ih.. kok sama, hahahah" kata Viola tersenyum.

"Tapi kita main kuda-kudaan nya nanti aja ya pas udah nikah"

"Kenapa, bukannya sama aja"

"Percayalah aku cuma mau investasi uang, bukan dosa" kata Viola.

"Pernah cek dosa kamu berapa?"

"Gak sih, cuma manusia gak ada yang sempurna. Jadi aku yakin di setiap hal yang aku lakukan tanpa aku sadari ada dosa di dalamnya" kata Viola.

"Ya bagus juga ucapan kamu buat prinsip hidup kamu yang mungkin saat ini kamu masih muda dan sudah cukup meraih kesuksesan"

"Masih belum, masih banyak yang belum aku capai.. aku belum sukses. Dilangit masih ada langit, aku baru punya mobil dengan harga dua ratus jutaan, rumah juga yang tipe minimalis harga gak sampai 1 M.. dan masih nyicil juga. Pencapaian yang aku punya baru sebatas kelas menengah ke bawah, aku bukan tidak bersyukur aku sangatlah bersyukur, hanya saja... Dalam hidup terkadang aku merasa belum saatnya kita puas diri, tidak ada yang salah jika kita memiliki mimpi yang tinggi. Walau terkadang saat jatuh terasa menyakitkan tapi percayalah disaat itu akan ada titik terang lagi, dan saat terjatuh... saat itulah kita belajar untuk lebih baik" kata Viola panjang lebar membahas tentang prinsp hidup yang selama ini pakai.

"Wah hebat, memang semua ada masanya, aku pun bangga karena kamu bisa mencapai titik sampai saat ini, dan bekerja juga, wirausaha juga. semua pun di mulai dari nol kan. Ya hidup tidak ada yang instan kamu bisa melakukan semua nya" kata Randy.

"Kalau untuk bekerja sebenarnya itu apa ya, enak aja sih.. seru aja. Lumayan juga duitnya bisa beli motor baru"

"Heeemmm oke, aku selalu mendoakan kesuksesan kamu. Dan next aku bakal kenalin kamu ke orang tua aku, segera" kata Randy.

"Wah.. kemarin kamu yang bilang takut kenalin aku, sekarang kamu yang semangat nih kayanya"

"Ya jelas dong, punya pacar yang cantik harus di kenalin"

"Wow"

"Oke jadwalnya kapan ya?? Mmm aku kabari mami aku dulu deh soalnya dia lagi ke luar negri"

"Heeemmm,, oke" jawab Viola.

Pertemuan hangat antara dua sejoli itu pun ditutup dengan kecupan hangat yang mendarat di kening Viola.

Muuuaaacch...

"Bye sayang" kata Randy.

"Daah, sayang"

Viola pun berjalan anggun keluar dari restoran itu menuju tempat parkir.

Randy tidak mengantar Viola karena Viola membawa mobil pribadi, dari kejauhan Viola melihat Randy sang kekasih membawa mobil mewahnya.

Viola yang punya cita-cita sebagai orang sukses itu pun punya kriteria pria yang sukses juga.

Selain sukses.. poin penting juga adalah tampan.

Sadar ketampanan tak bisa di beli, jadi itu adalah menjadi standar viola. Kelak berharap dirinya bisa menemukan pria tampan dan sukses.

Viola gadis ayu berparas cantik dan memiliki tubuh tinggi dan sempurna itu pun tak lantas pergi dengan membawa mobilnya secara perlahan tapi pasti.

Sebenernya Viola tak terlalu bisa membawa mobilnya dirinya baru belajar naik mobil dua Minggu ini.

Sebelumnya Viola sering menggunakan taksi atau transportasi umum tapi berhubung sudah punya mobil jadinya dirinya belajar.

Berkenalan

Viola Sania...

Gadis berusia 20 tahun, terbiasa hidup mandiri dan punya cita-cita tinggi dalam bisnis yang ia kelola saat ini. Selain itu Viola pun juga ingin meneruskan pendidikannya, dan saat ini Viola kuliah jurusan komunikasi.

Dari usia 19 tahun Viola sudah berani merantau ke Jakarta, sebelum terjun ke dunia bisnis Viola sebelumnya berkerja sebagai Wedding organizer dan bekerja sambilan sebagai penyanyi.

Kalau untuk menyanyi mungkin itu adalah hobi yang ternyata cukup menghasilkan. Hingga dari uang yang terkumpul Viola pakai untuk bisnis join bersama temannya di bidang kuliner melalui online dan kosmetik. Hingga saat ini dari hasil Wirausaha yang ia geluti membuat dirinya mampu membeli rumah, walau dari hasil cicilan dan mobil yang ia beli cash.

Kalau untuk sukses sekali masih belum, tapi dari situ dirinya bisa mendapat uang untuk membeli yang Viola inginkan.

Untuk usaha kuliner Viola sudah tak membuat lagi secara langsung sudah ada 10 karyawan yang membuat, dan produknya sendiri keripik tempe aneka rasa.

Dan untuk kosmetik Viola hanya sebagai reseller, tapi keuntungan nya cukup lumayan. Hingga owner dari kosmetik yang Viola jual Viola adalah prioritasnya.

Dan disamping itu Viola adalah model nya juga untuk produk yang di jual belikan itu.

Hingga Siang hari yang tampak terik itu..

Terlihat Viola yang menatap mobilnya di parkir yang masih mulus. Ia tatap dalam tersenyum dan tegang.

Tersenyum karena akhirnya punya mobil, tegang karena masih takut sebenernya bawa mobil. Tapi ia harus melawan rasa takut itu.

Sebelum masuk ke dalam mobil Viola naik Viola menghela napas perlahan dan berdoa agar tidak ada masalah saat di perjalanan.

Sebenernya Viola pun tak pernah menyangka akan kesuksesan yang ia raih saat ini. Dalam hal ini, Viola yang datang hanya dengan beberapa baju dan uang 1 juta dari Bapak dan ibu, datang ke Jakarta niat untuk kuliah. Ternyata dapat membeli mobil meski dalam hal ini Viola tahu dirinya belum lulus kuliah, tapi paling tidak ini adalah awal yang baik untuk dirinya.

Viola pun mengehela napas nya berat, membawa mobil dengan rasa gemetar dan semoga selamat sampai tujuan.

Hingga beberapa saat kemudian tanpa ia duga, mobil yang ia bawa ada rasa yang lain dan tiba-tiba mati.

Hingga saat itu Viola pun turun dari mobil dan melihat mobilnya. Bingung entah apa yang terjadi..

Andaikan saja dirinya tahu apa yang terjadi..

Hingga seorang pria datang melihat seorang wanita yang kebingungan dengan mobilnya yang mogok di jalan.

Saat itu .

Tanpa Viola sadari ada seorang pria di sampingnya datang secara tiba-tiba melihat Viola dengan tatapan tajam melihat Viola.

"Uugghh aaahhh.. mobil kenapa sih ini. Gak keren banget, masa baru seperti rongsokan begini gak jalan" keluh dengan rasa kesal Viola menggertak kesal sambil membuka mesin mobil yang berada didepan.

"Produk baru ya" kata pria datang tiba-tiba.

"siapa kamu?" Tanya Viola yang kaget saat melihat pria di hadapannya.

"Kenapa mba"

"Kamu gak mau maling kan? Gak mau berbuat jahat kan" ucap Viola menuduh yang macam-macam.

"Gak mba maling masa keren gini" kata pria itu. "Coba saya lihat kenapa mesinnya" ungkap pria itu yang langsung menggantikan posisi Viola untuk mengecek mobil milik Viola.

"Aduh kenapa ya, mobil baru loh ini masa udah mengecewakan" kata Viola.

Lalu terlihat Pria itu berusaha untuk membetulkan mesin yang saat ini sedang bermasalah, tak sampai 15 menit.

"Coba nyalain lagi mesinnya" kata Pria itu.

"Hah?" Kata viola bingung.

"Iya coba nyalain" kata pria itu lagi.

"Ouh oke"

Viola pun masuk ke dalam untuk mencoba menyalahkan mobilnya, dan benar saja dapat menyala.

"Waahhh nyalah lagi" kata Viola langsung keluar mobil.

Dengan cepat Viola mengucapkan terimakasih kepada pria yang sudah memberikan kebaikan untuk menolong.

"Terimakasih sudah menolong saya, saya gak tahu kalau gak ada kamu saya bisa apa" kata Viola tersenyum sumringah, seketika Viola menatap lekat pria yang di hadapan yang ternyata.

Tampan...

Apakah dia tidak terlalu tampan untuk datang menolong ku, apakah dia malaikat yang datang untuk ku, batin Viola.

"Oh ya nama kamu siapa?" Tanya pria itu kepada Viola. Viola tak langsung menjawab ia hanya menatap lekat ke arah pria yang di hadapannya.

"Hallo nama kamu siapa?" Kata Pria itu berusaha untuk menyadarkan Viola yang melamun tak menatap pria di hadapannya.

"Ah sorry nama ku Viola" kata Viola memperkenalkan diri.

"Nama saya Dewa" kata pria itu.

Ehmm tuh kan bener namanya saja Dewa pas lah sama namanya, batin Viola.

Lalu Viola pun mengeluarkan dompetnya.

"Oh ya untuk ucapan terimakasih, aku akan berikan ini" kata Viola memberikan pecahan uang seratus ribu sebanyak lima lembar.

"Tidak perlu, tidak perlu.. saya tidak menerima ini" kata Dewa.

"Wah baik sekali semoga Allah membalas kebaikan mu ya" kata Viola beranjak pergi. "Aku pulang dulu ya"

"Hey tunggu" ucap pria itu menghentikan langkah Viola untuk pergi dari dirinya.

"Kenapa? Oh uang yang tadi kurang banyak" kata Viola.

"Bukan saya cuma mau kenalan dan minta nomer telepon kamu apakah boleh?"

Viola pun sejenak terdiam.

Viola seolah enggan untuk memberikan nomer teleponnya teringat Viola yang memiliki kekasih bernama Randy dan dia sangat lah pencemburu. Viola tak mau kalau sampai dirinya bertengkar karena ada nomer pria lain. Meskipun dalam hal ini sebenarnya Dewa adalah tipe cowok yang Viola suka karena, Tampan dan baik hati.

"Kenapa, gak boleh? Ehm aku hanya ingin kenal saja tidak lebih, kebetulan aku punya usaha di bidang pebengkelan jadi kamu bisa datangi" kata Dewa lagi.

"Oh" Viola sejenak berfikir.

pada akhirnya viola memberikan nomer handphonenya.

"Oke" kata Viola memberikan kartu namanya.

Pria itu pun menerima kartu nama yang Viola berikan.

"Ternyata dari kartu nama ini saya bisa tahu kamu memiliki usaha ya, mantap sih ini bisa order" kata Dewa.

"Ya bisnis kecil" kata Viola.

"Tapi hebat loh kamu yang masih muda sudah punya usaha sendiri, tapi disini kok kartu nama kamu tertulis singer dalam kurung. Iya kah?"

"Iya itu sambilan yang menguntungkan, jadi kalau mau sambil makan keripik tempe bisa aku sekalian, aku nyanyiin juga" kata Viola.

"Oh ya? Mau dong kalau gitu dinyanyiin"

"Gak, gak cuma bercanda, itu emang pekerjaan. Beda jalur, biasanya aku suka melayani buat acara wedding, event juga jadi aku atau temen aku sih yang nyanyi. Kamu kalau mau nikah aku bisa isi acaranya"

"Oh, multi fungsi ya kamu"

"Iya itulah kehidupan, harus serba bisa. Biar semua hal yang paling kita inginkan bisa serba ada" kata Viola.

"Tapi kalau untuk urusan mesin mobil jujurly aku gak bisa kamu jagonya" kata Viola tersenyum.

"Oke, aku pulang dulu ya" pamit Viola pergi.

"Oke"

Lalu Viola pun masuk ke dalam mobil dan menatap pria itu dari kaca mobilnya.

Pria itu terlihat maskulin, dewasa dan pastinya baik. Untuk ukuran tipe, viola tertarik dengan pria itu.

Tapi....

Viola teringat akan Randy yang tak kalah keren, apalagi saat ini yang Viola tahu Randy cukup mapan untuk menjamin kehidupannya. Jadi paling tidak Randy adalah pria yang mencakup semua kriteria pria yang Viola idamkan.

Apalagi yang Viola tahu Randy ada rencana untuk menikahi dirinya, sudah tidak ada alasan bagi Viola untuk mendua. Terlebih lagi soal kesetiaan, Viola tak pernah sekalipun mendua meski dalam percintaan banyak yang mengantri untuk menjadi yang kedua.

Iya udah

Keesokan harinya...

Langit tampak cerah awan pun tampak memutih, cahaya matahari masuk ke dalam kamar Viola yang hanya ditutupi tirai tipis. Hidup sendiri di kamar yang cukup besar untuknya membuat Viola terkadang suka telat bangun pagi meski alarm berbunyi beberapa kali.

Hemm Viola kapan kamu bisa menjadi wanita yang keren bangun pagi aja telat begini, batin Viola menatap diri dari cermin dalam kamar bahwa hari telah pagi.

Tiba-tiba terdengar suara handphone Viola berbunyi dan viola pun mengangkat telepon tersebut.

"Hhoooaaammm apa sih pagi-pagi telepon" kata Viola di telepon. Viola mengangkat tanpa tahu siapa yang menelpon.

"Memang ini masih pagi ya, perasaan udah jam 8.30" kata seorang ditelepon l.

Seketika saat itu Viola baru menyadari bahwa yang telepon dirinya adalah kekasihnya.

Karena Viola hanya mengangkat telepon saja tanpa melihat siapa yang telepon.

"Ehmm aku kira siapa, ternyata kamu Randy. Ada apa sayang" kata Viola ditelepon manja.

"Siap-siap satu jam lagi aku ke tempat mu, aku jemput. Aku ingin kenalkan mu pada papa dan mama ku" kata Randy ditelepon.

"Secepat itu, aku pikir bukan hari ini. Ini hari Minggu lagi" kata Viola.

"Lah terus kenapa?"

"Kamu tahu kan hari Minggu itu harinya aku, saatnya aku creambath meni pedi, dan pastinya perawatan tubuh. Hemmmpppp ngantuk juga"

"Oh jadi kamu lebih memilih itu dari pada ketemu papa mama aku"

"Gak gitu sih, cuma belum siap aja. Yaudah aku siap-siap deh.. aku mandi dulu ya"

"Yaudah yang cantik"

"Gak usah di kasih tahu, itu sih udah pasti" kata Viola tersenyum.

"Sombong"

"Bukan sombong hanya menjadi diri sendiri" kata Viola.

Viola pun terbangun dari tidur nya bersiap diri untuk mandi menatap hari yang tampak cerah.

Viola pun mandi sambil berendam dengan sabun bertabur kelopak bunga, mungkin sebagian orang menganggap berlebihan tapi percayalah Viola hanya suka mencoba sesuatu yang paling ia suka. Baginya keren saja bisa mandi di bathub dengan kelopak mawar yang ia beli di toko bunga. Serasa pengantin baru ada harum mawar yang begitu terasa.

Hingga dirinya pun keluar dari kamar mandi dan membuka lemari, menatap pakaian yang terjajar rapi di dalam lemari. Seketika Viola bingung menatap pakaian apa yang akan ia pakai.

Bingung ..

Karena ini untuk pertama kalinya dirinya bertemu calon mertua. Berdebar begitu yang paling terasa.

Hingga Viola mengambil dress berwarna putih dan blazer coklat, cukup keren.

Tampil cantik itu tidak cuma sekedar cukup saja bagi Viola, tampil elegan dan menawan itu lebih bagus sempurna.

Mungkin cantik pun jadi terkesan biasa kalau tidak di barengi dengan outfit yang elegan. Dan wajah biasa pun menjadi luar biasa ditambah jika di tambah outfit yang bagus, ditambah lagi jika wajah cantik seperti nilai plus.

Walau paling baik sebenernya dalam diri itu adalah kecantikan hati. Hanya saja tak ada yang melarang juga untuk tampil elegan demi sebuah ekspetasi. Dan lebih kepada kepuasan diri sendiri terhadap apa yang paling di ingin kan pada diri.

Hingga setelah rapi Viola bersiap diri menunggu sang kekasih datang menjemput.

Teng nong....

Teng nong....

Datang lah sang pujaan hati...

Randy Ardi Arman..

Pria berumur 30 tahun, mapan dan memiliki usaha keluarga yang ia tekuni bersama keluarganya. Berhasil memikat hati seorang wanita dan sudah tiga bulan pacari yaitu Viola Sania. Gadis cantik berusia 20 tahun muda dan enerjik.

Meski umur Viola terbilang muda, tapi Viola sangat dewasa dan punya daya pikir dewasa.

Pria dewasa adalah ketertarikan Viola. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk dengan yang lebih muda, cuma untuk saat ini hanya Randy yang ada di hati.

Tampan dan mapan..

Itulah hal yang Viola suka.

"Waw wangi sekali dari ujung ke ujung wangi sangat terasa seperti kuburan baru" celetuk Randy.

"Heheheh mbak Kunti dong" kata Viola.

"Bagaimana udah siap?" Tanya Randy.

"Siap gak siap, siap aja lah kan aku udah sayang sama kamu. Jangankan ibu kamu, ibu kota aja aku datangin" kata Viola.

"Aku punya kakak perempuan loh" kata Randy mengecup pipi Randy.

"Terus masalahnya apa?"

"Ya info aja kakak perempuan aku itu agak cerewet, jadi kamu harapan maklum. Dia sayang banget loh sama aku, jadi terkadang suka berlebihan ngejagain akunya" kata Randy yang menatap sang kekasih penuh cinta.

"Segede gini masih dijagain juga.. hemmp kamu bukan bayi besar kan yang harus dijagain"

"Ya sebesar apapun badan ku, tapi aku tetap adiknya anggapan dia seperti itu" kata Randy menaikkan alisnya.

"Ya kita lihat aja yuk seberapa cerewet nya kakak kamu"

Randy pun tersenyum kepada Viola.

"Nanti kalau kita nikah, kita tinggal di rumah kamu dong" kata Randy melihat isi rumah Viola yang sudah lengkap dengan fasilitas.

Seketika Viola pun berfikir namanya suami tidak mungkin tinggal di rumah istri apalagi Randy cukup uang untuk membeli rumah.

"Rumah ku sih harusnya untuk investasi aja ya, kalau buat rumah ya kamu dong" kata Viola.

"Ya gak bisa gitu, terus rumah kamu mubajir dong kalau gak diisi"

"Tapi di kontrakin kan bisa" kata Viola.

"Ya kita lihat saja lah, kalau aku sih lebih mau tinggal dirumah kamu aja. Yang udah ada, daripada harus beli lagi kan keluarin uang lagi mending uangnya ditabung" kata Randy.

Seketika Viola menatap tajam ke arah Randy, Randy pun menyadari jika dari percakapan mereka bahwa Viola tak suka.

"Yaudah lah bahas rumah nya nanti aja. Daripada kita berantem masalah ini" ucap Randy tersenyum menatap wajah Viola yang terlihat tak senang.

"Kamu marah ya?" Tanya Randy sekali lagi.

"Gak sih, yasudah atur aja" kata Viola yang akhirnya pasrah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!