Berkenalan

Viola Sania...

Gadis berusia 20 tahun, terbiasa hidup mandiri dan punya cita-cita tinggi dalam bisnis yang ia kelola saat ini. Selain itu Viola pun juga ingin meneruskan pendidikannya, dan saat ini Viola kuliah jurusan komunikasi.

Dari usia 19 tahun Viola sudah berani merantau ke Jakarta, sebelum terjun ke dunia bisnis Viola sebelumnya berkerja sebagai Wedding organizer dan bekerja sambilan sebagai penyanyi.

Kalau untuk menyanyi mungkin itu adalah hobi yang ternyata cukup menghasilkan. Hingga dari uang yang terkumpul Viola pakai untuk bisnis join bersama temannya di bidang kuliner melalui online dan kosmetik. Hingga saat ini dari hasil Wirausaha yang ia geluti membuat dirinya mampu membeli rumah, walau dari hasil cicilan dan mobil yang ia beli cash.

Kalau untuk sukses sekali masih belum, tapi dari situ dirinya bisa mendapat uang untuk membeli yang Viola inginkan.

Untuk usaha kuliner Viola sudah tak membuat lagi secara langsung sudah ada 10 karyawan yang membuat, dan produknya sendiri keripik tempe aneka rasa.

Dan untuk kosmetik Viola hanya sebagai reseller, tapi keuntungan nya cukup lumayan. Hingga owner dari kosmetik yang Viola jual Viola adalah prioritasnya.

Dan disamping itu Viola adalah model nya juga untuk produk yang di jual belikan itu.

Hingga Siang hari yang tampak terik itu..

Terlihat Viola yang menatap mobilnya di parkir yang masih mulus. Ia tatap dalam tersenyum dan tegang.

Tersenyum karena akhirnya punya mobil, tegang karena masih takut sebenernya bawa mobil. Tapi ia harus melawan rasa takut itu.

Sebelum masuk ke dalam mobil Viola naik Viola menghela napas perlahan dan berdoa agar tidak ada masalah saat di perjalanan.

Sebenernya Viola pun tak pernah menyangka akan kesuksesan yang ia raih saat ini. Dalam hal ini, Viola yang datang hanya dengan beberapa baju dan uang 1 juta dari Bapak dan ibu, datang ke Jakarta niat untuk kuliah. Ternyata dapat membeli mobil meski dalam hal ini Viola tahu dirinya belum lulus kuliah, tapi paling tidak ini adalah awal yang baik untuk dirinya.

Viola pun mengehela napas nya berat, membawa mobil dengan rasa gemetar dan semoga selamat sampai tujuan.

Hingga beberapa saat kemudian tanpa ia duga, mobil yang ia bawa ada rasa yang lain dan tiba-tiba mati.

Hingga saat itu Viola pun turun dari mobil dan melihat mobilnya. Bingung entah apa yang terjadi..

Andaikan saja dirinya tahu apa yang terjadi..

Hingga seorang pria datang melihat seorang wanita yang kebingungan dengan mobilnya yang mogok di jalan.

Saat itu .

Tanpa Viola sadari ada seorang pria di sampingnya datang secara tiba-tiba melihat Viola dengan tatapan tajam melihat Viola.

"Uugghh aaahhh.. mobil kenapa sih ini. Gak keren banget, masa baru seperti rongsokan begini gak jalan" keluh dengan rasa kesal Viola menggertak kesal sambil membuka mesin mobil yang berada didepan.

"Produk baru ya" kata pria datang tiba-tiba.

"siapa kamu?" Tanya Viola yang kaget saat melihat pria di hadapannya.

"Kenapa mba"

"Kamu gak mau maling kan? Gak mau berbuat jahat kan" ucap Viola menuduh yang macam-macam.

"Gak mba maling masa keren gini" kata pria itu. "Coba saya lihat kenapa mesinnya" ungkap pria itu yang langsung menggantikan posisi Viola untuk mengecek mobil milik Viola.

"Aduh kenapa ya, mobil baru loh ini masa udah mengecewakan" kata Viola.

Lalu terlihat Pria itu berusaha untuk membetulkan mesin yang saat ini sedang bermasalah, tak sampai 15 menit.

"Coba nyalain lagi mesinnya" kata Pria itu.

"Hah?" Kata viola bingung.

"Iya coba nyalain" kata pria itu lagi.

"Ouh oke"

Viola pun masuk ke dalam untuk mencoba menyalahkan mobilnya, dan benar saja dapat menyala.

"Waahhh nyalah lagi" kata Viola langsung keluar mobil.

Dengan cepat Viola mengucapkan terimakasih kepada pria yang sudah memberikan kebaikan untuk menolong.

"Terimakasih sudah menolong saya, saya gak tahu kalau gak ada kamu saya bisa apa" kata Viola tersenyum sumringah, seketika Viola menatap lekat pria yang di hadapan yang ternyata.

Tampan...

Apakah dia tidak terlalu tampan untuk datang menolong ku, apakah dia malaikat yang datang untuk ku, batin Viola.

"Oh ya nama kamu siapa?" Tanya pria itu kepada Viola. Viola tak langsung menjawab ia hanya menatap lekat ke arah pria yang di hadapannya.

"Hallo nama kamu siapa?" Kata Pria itu berusaha untuk menyadarkan Viola yang melamun tak menatap pria di hadapannya.

"Ah sorry nama ku Viola" kata Viola memperkenalkan diri.

"Nama saya Dewa" kata pria itu.

Ehmm tuh kan bener namanya saja Dewa pas lah sama namanya, batin Viola.

Lalu Viola pun mengeluarkan dompetnya.

"Oh ya untuk ucapan terimakasih, aku akan berikan ini" kata Viola memberikan pecahan uang seratus ribu sebanyak lima lembar.

"Tidak perlu, tidak perlu.. saya tidak menerima ini" kata Dewa.

"Wah baik sekali semoga Allah membalas kebaikan mu ya" kata Viola beranjak pergi. "Aku pulang dulu ya"

"Hey tunggu" ucap pria itu menghentikan langkah Viola untuk pergi dari dirinya.

"Kenapa? Oh uang yang tadi kurang banyak" kata Viola.

"Bukan saya cuma mau kenalan dan minta nomer telepon kamu apakah boleh?"

Viola pun sejenak terdiam.

Viola seolah enggan untuk memberikan nomer teleponnya teringat Viola yang memiliki kekasih bernama Randy dan dia sangat lah pencemburu. Viola tak mau kalau sampai dirinya bertengkar karena ada nomer pria lain. Meskipun dalam hal ini sebenarnya Dewa adalah tipe cowok yang Viola suka karena, Tampan dan baik hati.

"Kenapa, gak boleh? Ehm aku hanya ingin kenal saja tidak lebih, kebetulan aku punya usaha di bidang pebengkelan jadi kamu bisa datangi" kata Dewa lagi.

"Oh" Viola sejenak berfikir.

pada akhirnya viola memberikan nomer handphonenya.

"Oke" kata Viola memberikan kartu namanya.

Pria itu pun menerima kartu nama yang Viola berikan.

"Ternyata dari kartu nama ini saya bisa tahu kamu memiliki usaha ya, mantap sih ini bisa order" kata Dewa.

"Ya bisnis kecil" kata Viola.

"Tapi hebat loh kamu yang masih muda sudah punya usaha sendiri, tapi disini kok kartu nama kamu tertulis singer dalam kurung. Iya kah?"

"Iya itu sambilan yang menguntungkan, jadi kalau mau sambil makan keripik tempe bisa aku sekalian, aku nyanyiin juga" kata Viola.

"Oh ya? Mau dong kalau gitu dinyanyiin"

"Gak, gak cuma bercanda, itu emang pekerjaan. Beda jalur, biasanya aku suka melayani buat acara wedding, event juga jadi aku atau temen aku sih yang nyanyi. Kamu kalau mau nikah aku bisa isi acaranya"

"Oh, multi fungsi ya kamu"

"Iya itulah kehidupan, harus serba bisa. Biar semua hal yang paling kita inginkan bisa serba ada" kata Viola.

"Tapi kalau untuk urusan mesin mobil jujurly aku gak bisa kamu jagonya" kata Viola tersenyum.

"Oke, aku pulang dulu ya" pamit Viola pergi.

"Oke"

Lalu Viola pun masuk ke dalam mobil dan menatap pria itu dari kaca mobilnya.

Pria itu terlihat maskulin, dewasa dan pastinya baik. Untuk ukuran tipe, viola tertarik dengan pria itu.

Tapi....

Viola teringat akan Randy yang tak kalah keren, apalagi saat ini yang Viola tahu Randy cukup mapan untuk menjamin kehidupannya. Jadi paling tidak Randy adalah pria yang mencakup semua kriteria pria yang Viola idamkan.

Apalagi yang Viola tahu Randy ada rencana untuk menikahi dirinya, sudah tidak ada alasan bagi Viola untuk mendua. Terlebih lagi soal kesetiaan, Viola tak pernah sekalipun mendua meski dalam percintaan banyak yang mengantri untuk menjadi yang kedua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!