"Nala Athena Thomas, mau kah kamu menjadi kekasihku?" Mario memegang sebuket bunga di tangan kanan dan mikrofon di sebelah kiri. Ia turun dari panggung dan berjalan ke arah Nala.
"Mario menyatakan cintanya padamu," bisik Edelweiss.
"Aku tahu! Pria itu pasti sudah salah paham dengan semua sikapku belakangan ini. Inilah mengapa aku tak suka bersikap baik pada mereka," bisik Nala pada Edelweiss.
"Lalu sekarang bagaimana?"
"Ya tentu saja akan aku tolak. Aku tak akan mungkin menerima pria yang tak ku sukai, apalagi Uncle One ada di sini. Aku tak mau ia melihatku bersama dengan pria lain selain dirinya," ujar Nala.
Mario melangkahkan kakinya dengan sebuket bunga mawar di tangannya. Senyum yang mengembang di wajahnya, membuat ketampanannya naik seratus persen.
Ia berlutut dengan menekuk sebelah kaki di hadapan Nala, "Nala, aku Mario Leonard, sangat menyukaimu. Jadilah kekasihku."
Mario memberikan buket bunga mawar itu pada Nala. Ia sangat percaya diri bahwa Nala akan menerimanya karena selama ini Nala tak pernah menolak bunga yang ia berikan.
Nala menatap ke arah Mario kemudian menghela nafasnya pelan, "Hai Mario Leonard, aku Nala Athena Thomas, menolaknya dengan hormat. Maaf karena aku tak bisa menerimamu menjadi kekasihku. Aku masih ingin belajar."
Meskipun Nala menolak Mario, tapi ia tak ingin terlalu menyakiti hati pria itu. Kalau ia mau, ia bisa langsung mengatakan pada Mario bahwa ia sudah memiliki seseorang di dalam hatinya, seseorang yang sangat ia sukai, bahkan sejak ia kecil.
"Na?"
Nala sedikit berlutut mensejajarkan dirinya dengan Mario, "Maaf jika sikapku selama ini membuatmu salah paham. Aku juga menyukaimu, tapi sebagai teman."
Mario menghela nafas sedikit kasar. Jujur ia tak terima dengan penolakan Nala. Bahkan ia ditolak di hadapan seluruh siswa kelas akhir, di momen kelulusan mereka. Momen di mana seharusnya ia berbahagia, tapi ia justru merasa sangat malu dengan penolakan Nala.
Sakit hati, itu lah yang dirasakan oleh Mario saat ini. Tak ingin menoleh lagi ke arah mana pun, Mario langsung pergi meninggalkan tempat itu. Devian yang adalah sahabat Mario langsung mengikuti langkah pria itu.
"Aku akan menenangkannya," ucap Devian pada Nala.
"Thank you, Dev. Tell him again that I'm very sorry," ucap Nala.
"Okay," Devian pun langsung pergi meninggalkan acara.
MC yang melihat suasana yang mulai tak kondusif, kembali mengambil alih. Ia mulai melancarkan kembali acara yang sudah disusun sebelumnya.
Edelweiss mengajak Nala untuk duduk di tempat lain. Ia tahu Nala pasti tak enak hati karena telah menolak Mario, tapi bukankah cinta tak bisa dipaksakan.
"Kamu tunggu di sini ya, aku akan mengambilkan makanan dan minuman untukmu," ucap Edelweiss.
"Yang banyak ya, El," ujar Nala yang justru membuat Edelweiss pura pura berdecak kesal. Hal itu malah membuat Nala tertawa.
Saat Edelweiss pergi, beberapa orang gadis mendekati Nala. Mereka adalah genk F4 yang beranggotakan empat orang gadis, yakni Nicole, Fanta, Starla, dan Amadea.
Nala menghela nafas sedikit kesal dengan kedatangan genk F4 tersebut. Tujuan mereka tak lain pasti hanya membuat Nala kesal.
"Apa mau kalian sekarang?" tanya Nala.
"Kamu itu tak tahu diri ya! Sudah bagus Mario mau menyatakan cintanya di depan umum, masih saja kamu menolaknya," ujar Nicole.
"Apa urusannya denganmu? Kalau kamu suka dengannya, kejar saja dia!" ucap Nala.
"Dasar sok cantik!" ucap Fanta.
"Sok cantik? Aku memang cantik, manis, baik, cerdas! Oleh karena itu juga Mario menyukaiku, bukan begitu?!" balas Nala yang tak akan membiarkan genk F4 itu merasa menang.
Nicole mengepalkan sebelah tangannya. Ia yang sejak awal memang tak suka dengan keberadaan Nala, apalagi karena ia merasa kecantikannya tersaingi dengan kecantikan serta kecerdasan Nala, langsung memberi arahan pada Fanta, Starla, serta Amadea.
"Tapi, Nic," Starla merasa ragu melakukannya. Meskipun ia tergabung dalam genk F4, tapi kadang ia tak sejalan dengan ide serta pemikiran Nicole.
"Tak ada tapi tapi! Kerjakan seperti yang tadi sudah kukatakan! Atau kamu sudah siap jika aku menghancurkan perusahaan orang tuamu?" ancam Nicole pada Starla.
Fanta dan Amadea menganggukkan kepalanya dan telah bersiap. Nicole tersenyum sinis, karena sebentar lagi ia akan mempermalukan Nala.
Dengan kode lirikan mata, Fanta serta Amadea langsung menarik kedua tangan Nala dengan cepat. Nala yang merasa kaget tiba tiba menjadi sedikit kaku dan susah bergerak.
Byurrrr
Fanta dan Amadea menarik Nala, kemudian mendorong Nala ke arah kolam renang. Sontak hal itu mengundang perhatian beberapa orang, termasuk Edelweiss yang kembali ke meja di mana tadi ia meninggalkan Nala, sambil membawa makanan dan minuman.
Mata Edelweiss membulat saat melihat genk F4 berada di sana dan Nala sudah tersebur ke kolam renang.
"Nala!" teriak Edelweiss.
Teriakan Edelweiss langsung membuat One yang sedang menerima telepon dari Zero pun tersadar. Ia mematikan sambungan ponsel tersebut dan berlari ke arah asal suara.
"Nala!" teriak One.
Tanpa banyak bicara lagi, One langsung membuka sepatunya dan menceburkan dirinya ke dalam kolam. Dengan cepat One mendapatkan Nala dan memeluknya, kemudian membawanya naik ke atas.
"Nala!" Edelweiss setengah berlutut saat melihat one sudah berhasil menaikkan Nala ke atas, ke pinggiran kolam.
"Hubungi ambulance," pinta One pada Edelweiss. Edelweiss langsung meraih ponsel di dalam tas nya, sementara One memeriksa keadaan Nala.
"Sialannn!!" umpat One saat ia tak merasakan detak jantung dan nafas Nala. Ia mulai melakukan CPR untuk pertolongan pertama. Beberapa kali One menekan bagian dadda Nala, kemudian tanpa ragu One langsung memberikan nafas buatan.
One melakukan itu beberapa kali, hingga akhirnya Nala terbatuk dan mengelurkan air dari mulutnya. One sedikit bernafas lega, kemudian langsung menggendong Nala untuk membawanya ke arah brankar ambulans yang baru tiba di sana.
Edelweiss melihat ke arah genk F4 yang tertawa di sudut kolam renang, terutama Nicole dan Fanta. Edelweiss mengikuti langkah One, kemudian dengan mobilnya ia ikut pergi ke rumah sakit.
*****
Sesampainya di rumah sakit, One langsung membiarkan para petugas kesehatan itu melakukan tugasnya. Ia langsung menghubungi Ten dan memberitahukan hal ini pada Nathan.
Nathan selalu berpesan padanya, apapun yang terjadi pada Nala, harus menghubungi dirinya terlebih dahulu. Jangan sampai kedua orang tuanya tahu, karena sejujurnya Michael dan Alexa sangat mengkhawatirkan Nala akibat trauma yang pernah ia alami.
"Tuan, bagaimana keadaan Nala?" tanya Edelweiss yang baru sampai di rumah sakit.
"Saat ini Nala sedang ditangani. Apa kamu melihat semua kejadiannya?" tanya One.
Edelweiss menggelengkan kepalanya, "Aku sedang mengambil makanan saat itu, tapi aku melihat genk F4 berada di pinggir kolam saat kejadian itu."
Tak lama, Nathan datang ke rumah sakit bersama Ten. Tatapan Nathan terasa sangat menusuk melihat ke arah Edelweiss. Ia seakan menyalahkan Edelweiss atas apa yang terjadi pada Nala.
🧡 🧡 🧡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Ita rahmawati
aih knp jd nyalahin elle,,kamu lah yg salah kno pkg duluan dn gk jagain adikmu,,atau salahin aj tuh si one 😏😏
2024-05-10
1
💕febhy ajah💕
cinta ditolak dukun bertindak
🤣🤣🤣🤣
2023-08-27
0
Ojjo Gumunan, Getunan, Aleman
next akak
yang namanya ditolak itu katanya emang menyakitkan yaa
pdhl di sini nala menolak mario itu baik baik
apalagi kalau yg bahasanya kasar
apakah one pria yg posesif?
nathann elis engga salah kan yaa
jngn nyalahin dong yg salah geng F4 ituu
2023-03-23
1