Wanita Pembunuh Bayaran
Rennia Louter, wanita impian para siswa lelaki di Universitas Southern California. Tetapi tidak ada pun lelaki yang berani mendekati Rennia, itu karna Rennia merupakan kekasih dari Azel Lyton yang di kenali sebagai anak gangster besar yang terkenal di Kota California.
Rennia memasuki Gerbang Universitas dengan perasaan yang bahagia karna mengingatkan hari ini adalah hari anniversary hubungan dia bersama Azel yang ke 3tahun.
Rennia mengambil inisiatif untuk menunggu Azel di taman Universitas yang sering menjadi tempat Azel menunggu Rennia. Bagi Rennia taman itu sangat istimewa karna dulu Azel menembak Rennia di taman itu. Setiap kali Rennia memasuki taman itu, momen-momen bahagia sering bermain-main di pikirannya.
Rennia mengirim pesan kepada Azel.
[ Zel, aku menunggumu di tempat biasa ]
Setelah hampir setengah jam dan ada 10 menit lagi sebelum kelas di mulai, Rennia mulai merasa kesal karna Azel belum muncul dan tidak biasanya Azel tidak membalas pesannya.
Tapi Rennia coba berpikir positif bahwa, kemungkinan Azel mempunyai kejutan untuknya karna hari ini adalah hari istimewa mereka. Memang selama mereka berpacaran Azel suka memberi kejutan kepada Rennia, makanya Rennia bisa terpikir ke arah seperti itu.
Rennia memutuska untuk memasuki kelasnya dan berencana akan menemui Azel pada jam istirehat. Rennia dan Azel tidak berada di satu jurusan, Rennia mengambil jurusan Bisnis dan Azel mengambil jurusan Ekonomi, oleh itu mereka sering bertemu di taman Universitas.
Rennia tidak pernah berpikir negatif terhadap Azel, dia meletakkan kepercayaan penuhnya kepada Azel karna baginya kelakuan Azel terhadapnya sudah mengambarkan dirinya.
Tanpa Rennia tau sifat asli seorang Azel itu berbeda jika berada di belakangnya. Azel kini berada di sebuah hotel di Kota kecil Ansel bersama seorang wanita penghibur yang dia sewa untuk memuaskan hasrat birahinya semalam.
Di tengah Kota Kecil Sanborn, Raven Throns yang sedang menjalankan sebuah misi pembunuhan, kini berada di sebuah apartmen kosong untuk memperhatikan beberapa orang lelaki gangster kecil yang menjadi targetnya kali ini.
Raven memerhatikan mereka lewat jendela apartmen itu, sambil tangannya memasang suppressor pada senjata apinya. Dia mulai menargetkan salah satu lelaki dari kelompok gangster kecil itu, lalu menarik pelatuk untuk melepaskan satu tembakan kepada targetnya.
Tanpa ada bunyi, peluru itu tepat di kepala salah satu lelaki gangster itu, setelah kejadian itu para gangster yang lain lari berhamburan dengan cepqt Raven melepaskan beberapa tembakan lagi dan tepat mengenai dada dan kepala tiga orang gangster itu.
Salah satu dari mereka berhasil melepaskan diri dari tempat itu, tapi jangan pikir Raven akan melepaskannya. Raven terus mengejarnya sehingga lelaki gangster itu masuk ke jalan lorong yanh buntu, dia ingin patah balik tetapi Raven sudah berada di belakangnya.
Kali ini Raven tidak menyerang lelaki itu dengan senjata apinya tetapi dia mengeluarkan pisau lipat kesayangannya. Lelaki gangster itu tampak gementar dan berjalan mundur karna dengan langkah yang perlahan Raven menuju ke arahnya.
Lelaki gangster itu memberanikan dirinya untuk menyerang Raven tapi dengan cepat Raven memutarkan tubuh lelaki itu sambil mengerat lehernya. Banyak darah yang mengalir sehingga terkena di sarung tangan Raven.
Raven melepaskan tubuh lelaki itu lalu memastikan bahwa lelaki itu telah mati. Setelah itu, dengan langkah santai Raven pergi meninggalkan tempat itu dan tidak meninggalkan jejak apapun.
Kembali ke Universitas Rennia.
Setelah jam istirehat pertama berlangsung, Rennia buru-buru menuju ke taman lagi dan sekali lagi dia merasa aneh karna Azel belum juga muncul di taman itu.
Rennia mengambil ponselnya dan membuat panggilan keluar ke nomor Azel. Panggilan itu sama sekali tidak di angkat oleh Azel. Rennia coba menenangkan dirinya karna dia mulai merasa sedikit panik memikirkan keadaan Azel. Sekali lagi Rennia mengirim pesan kepada Azel.
[ Zel? Kamu di mana? ] -Rennia
Rennia menunggu pesannya untuk di balas tetapi sudah 10 menit berlalu, masih saja tidak ada balasan dari Azel. Rennia menarik nafas yang terasa agak berat. Dia coba mengusir pikiran-pikiran negatif.
“Ok, Azel mungkin sangat sibuk, aku harus tenang. “
Di tempat Azel berada. Hotel Kota kecil Ansel.
Azel membuang ponselnya ke sembarang tempat karna menurutnya ponsel tersebut sangat menganggu kegiatan panasnya bersama wanita yang di sewanya.
"Ahhhh.. Uhhhh faster baby yeahh faster, i want you to cum inside me uuhhhh ahhh" Bunyi suara tersebut terdengar dari kamar yang di tempati oleh Azel.
Azel yang mendengar ******* suara wanita penghibur tersebut menjadikannya semakin berghairah dan dia juga mempercepatkan ritme goyangannya sehingga cairan hangat yang membuatnya puas berhasil di lepaskan di dalam lubang nikmat wanita penghibur itu.
Setelah mencapai ******* Azel langsung saja menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya karna mengingatka hari ini adalah hari ulangtahun hubungannya bersama Rennia yang ketiga.
Sebenarnya Azel sudah malas hendak berhubungan dengan Rennia karna Rennia sering menolak hasrat birahinya, bagi Azel Rennia merupakan wanita yang munafik dan sok suci. Hanya karna Rennia mempunyai parasnya cantik dan menggoda Azel tidak mau melepaskannya, dia yakin suatu saat pasti Rennia akan mau memberikan mahkota sucinya kepada Azel.
Selesai ritual membersihkan diri, Azel memberikan 30 ribu dollar kepada wanita tersebut lalu meninggalkannya sendiri di kamar hotel yang sudah ia bayar itu.
Azel menuju ke Universitas. Sekitar 30 menit dia sampai ke gerbang Universitas, Azel parkir mobilnya di kawasan parkiran mobil. Sambil berjalan menuju ke kelasnya, Azel tidak lupa memeriksa ponselnya.
Dan benar saja firasatnya tadi, yang menelfonnya saat sedang berada di hotel itu adalah Rennia. Azel berdecak kesal karna ke mana dia pergi Rennia sering menganggunya dengan mengirim banyak pesan ataupun menelfonnya berkali-kali.
Tetapi tetap saja Azel menunggu Rennia setelah jam pulang. Azel juga tidak lupa mengirim pesan kepada Rennia.
[ Ren, aku tunggu di taman sekarang ] - Azel
Terlintas di pikiran Azel, dia ingin meminta hadiah kepada Rennia yang berbentuk keperawanan Rennia. Azel tersenyum smirk apabila membayangkan lengkuk tubuh Rennia tanpa sehelai kain.
Nafsu Azel kini bangkit dan pusakanya sudah mulai menegang di bawah sana.
"Ck. Lama sekali wanita ini. " Ucap Azel kesal kerana sudah 5 menit dia menunggu di taman itu.
Sehingga Azel mendengar ada yang memanggil namanya.
"Azel!! " Panggil Rennia yang sedang menuju ke arah Azel dengan wajah bahagianya.
"Ren." Jawab Azel tersenyum.
"Maaf lambat tadi agak lambat keluar dari kelas karna dosennya keasyikan menjelaskan materi. " Rennia menjelaskan kenapa dia bisa terlambat.
"Tidak apa-apa ko Ren. Hmm kalau begitu sekarang kita mau ke mana? " Tanya Azel basa basi.
"Kita makan dulu baru kita jalan-jalan ya. " Jawab Rennia.
Azel belum mengungkapkan sesuatu yang menjadi keinginannya itu. Dia berencana akan memintanya kepada Rennia setelah habis makan nanti.
Sepanjang perjalanan menuju ke resto terdekat Azel terus tersenyum karna sedang membayangkan tubuh Rennia dan kali ini dia benar-benar yakin Rennia tidak akan menolak.
Rennia yang melihat Azel terus tersenyum membuatnya bahagia karna pada pikiran Rennia, Azel senang jika meluangkan masa bersamanya apalagi pada hari istimewa hari ini.
Setelah sudah selesai makan kini mereka kembali ke dalam mobil. Azel sudah membulatkan niatnya.
"Ren." Panggil Azel singkat sambil menatap Rennia yang duduk di sebelahnya.
"Ya? "
"Ren, bisakah aku minta sesuatu untuk hadiah ulangtahun hubungan kita ini? " Tanya Azel dengan nekadnya.
"Hmmm bisa saja Zel, katakanlah apa yang kau mau sebagai hadiah? " Ucap Rennia tanpa curiga.
"Hmm tapi itu sulit Ren, aku tidak yakin kau mampu memberikannya kepadaku. " Kata Azel berpura-pura seperti sedih.
"Akan aku coba penuhi Zel seberapa besar pun harganya apalagi kamu juga jarang sekali meminta hadiah kepadaku. "
"Baiklah tapi kamu janji ya akan berikan apapun itu. "
"Ya aku akan coba Zel. "
"Ren." Azel mendekatkan wajah ke hadapan wajah Rennia.
Rennia tampak kaget dan wajahnya mulai merasa panas.
"Ren, aku ingin melakukan hubungan intim bersamamu. " Ucap Azel dengan lirih.
Deg....
Rennia kaget mendengar ucapan Azel, baru dia tau maksud hadiah yang di maksudkan Azel adalah meminta untuk melakukan hubungan intim layaknya suami istri.
Rennia menjauhkan wajahnya dari Azel. Azel kaget matanya membulat sempurna.
"Apa kau tidak mau? " Tanya Azel kepada Rennia dengan tatapan datar.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
lalalati
seru kayaknya kak😍
2023-03-24
1