"Ting" Notifikasi ponsel Raven berbunyi.
Raven dengan separuh mata yang terbuka langsung saja meraba nakas yang berada di sebelah tempat tidurnya, ia mencari ponselnya. Setelah ponselnya berada di tangannya, Raven langsung saja membuka notifikasi tersebut, ternyataitu adalah dari seseorang yang telah memyewanya untuk melakukan misi pembunuhan kemarin.
[ Uang sudah di transfer *bukti transfer* ]
Raven tidak membalas pesan tersebut, malah dia kembali melelapkan matanya dan meletakkan ponselnya kembali d atas nakas.
Jam menunjukkan jam 12.00 siang, Raven bangun untuk membersihkan dirnya dan bersiap-siap untuk keluar. Raven akan melakukan aktivitasnya seperti manusia normal pada siang hari iaitu dia akan pergi ke Cafe and Barnya untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar.
Raven tidak mau ada sedikit pun kendala atau masalah dalam usaha yang di bangunnya hampir memasuki 2 tahun ini. Oleh itu setiap hari dia akan datang menceknya.
Setelah selesai dari memantau kegiatan karyawan di Cafe and Barnya, Raven menujuk ke kawasan ladang anggurnya. Itulah yang akan menjadikan kegiatan Raven setiap hari, kalau dia tidak sibuk dengan misinya.
Dalam perjalan menuju ke kawasan ladang anggur, ponsel Raven berdering, Raven dengan santai mengambul ponselnya untuk melihat siapa yang menelfonnya. Setelah melihat ke layar ponsel cuman nomor tanpa nama saja, Raven tidak segera menjawab dia mengambil satu ponsel lagi dari dashboardnya lalu menekan nomor.
Setelah nomor tersebut terhubung baru Raven menjawab panggilan telfon di ponselnya.
[ Ini dengan Tuan Holo? ] Ucap seorang pria dari seberang sana.
[ Ya. ] Raven menjawabnya dengan singkat.
[ Ok. Maaf menganggu Tuan Holo, tapi saya perlu meminta bantuan untuk melakukan sesuatu, hmm saya tidak mau banyak basa basi, sebentar kirim alamat E-mail agar saya bisa kirim data dan segala macam maklumat dan nomor rekening supaya saya bisa kirim uang muka. ] Ucap pria itu lagi.
[ Ok. ] Jawab Raven.
Lalu Raven mematikan kedua-dua ponselnya, dan mengirim alamat Email juga nomor rekeningnya.
Raven kini telah sampai di kawasan ladang anggurnya yang memiliki luas 12hektar. Raven memantau pekerjaan karyawannya lewat cctv yang berada di sebuah tower milikknya. Dan di tower itu terdapat beberapa penjaga yang mengawasi setiap pekerjaan para karyawan yang bekerja di lapangan.
Setelah selesai dengan pemantauannya dan memeriksa hasil panen buah anggurnya. Raven memutuskan untuk pulang tetapi sebelum dia benar-benar pulang ke rumahnya dia akan pergi ke tempat pemakaman. Tidak lupa dia juga membeli dua ikat bunga krisan untuk di bawa ke pemakaman.
Raven telah sampai di depan dua makam yang sangat berarti baginya. Iaitu makam Mama dan Papanya. Raven menyapa kedua orangtuanya.
"Selamat sore Mama Papa, kalian apa kabar? Apa kalian baik-baik saja? Hahah Ma jangan terlalu cerewat dengan Papa ya. " Ucap Raven sambil mengukir senyuman mengingat tingkah kedua orangtuanya sewaktu masih hidup.
"Maafkan Raven Ma, Pa.. Maaf karena menjadi anak yang tidak berguna tapi Raven janji suatu hari nanti Raven akan menuntut kematian Mama dan Papa. " Ucap Raven lagi sambil menahan Air matanya yang hendak mengalir.
"Mama Papa, Raven minta maaf karena melakukan pekerjaan yang hina ini, hanya cara ini saja Raven bisa mendapatkan uang dengan cepat dan bisa mencari tau keberadaan pria brengsek itu. Mama dan Papa harus percaya Raven setelah semuanya selesai Raven akan fokus dengan usaha yang Raven telah bangun dan akan tinggalkan pekerjaan gelap Raven. " Lanjut Raven lagi kali ini dengan suara serak.
Betapa dia masih mengingat kejadian kecelakaan yang berlaku dan telah merenggut kedua nyawa orang tuanya. Sampai saat ini Raven masih menyimpan dendam kepada pria yang membawa mobil mewah saat itu. Pria yang mengacaukan jalan umum itu dengan membawa mobil seperti dalam keadaan mabuk dan di luar kendali, akhirnya menyebab taksi yang di tumpangi kedua orangtuanya terpaksa mengelak mobil mewah itu tapi naas ada sebuah truk besar dari depan melanggar mobil taksi itu sehingga membuat mobil taksi itu terpental jauh.
Termasuk sopir mobil itu juga tidak dapat di selamatkan. Dan kejadian kecelakaan itu benar berlaku di depan matanya.
Raven sempat mengkasuskan kecelakaan tersebut sebagai kasus tabrak lari tapi pihak polisi dan hukum tidak menerima kasus tersebut dan menganggap kecelakaan tersebut hanyalah sebuah kecelakaan biasa di lalu lintas.
Pada saat itu Raven cuma orang biasa saja dan tidak bisa berbuat apa-apa. Hal itu membuatnya menanam dendam kepada pria yang mengacaukan jalan raya itu. Dia nekad untuk membalas dendam kepada pria itu.
Sehingga dia bertwmu dengan seseorang yang dipanggil dengan "Holo" menawarkan pekernaan dengan sejumlah uang yang banyak. Tanpa sedikit keraguan Raven menerima pekerjaan tersebut dan membiarkan dirinya masuk ke dalam dunia gelap.
Karena waktu itu Raven memang membutuh seseorang untuk membantunya mencari tau pria brengsek itu. Mulailah pekerjaan ilegal yang di lakukan oleh Raven dan atas pemantauan Holo. Mereka akan menerima apapun pekerjaan yang berkaitan dengan menghukum seseorang karena hukum negara sangat tidak bisa di andalkan.
Raven kembali sadar dari lamunannya, dia menarik nafas yang terasa berat. Akhirnya dia pamit dengan kedua orangtuannya karena hari sudah mulai mengelap. Raven pulang ke rumahnya.
Setelah sampai di rumahnya dan membersihkan dirinya, Raven memeriksa notifikasi di ponselnya dan ternyata pria yang menelfonnya tadi telah mengirim data dan maklumat tentang seorang yang menjadi incaran misi untuk kali ini.
Sebelum melancarkan misinya, tidak lupa Raven mengirim ulang data tersebut ke seseorang yang di telfonnya sewaktu sedang bertelfon dengan kliennya. Orang itu adalah Holo. Pekerjaan Holo adalah merentas sekalian melacak di siapa yang telah menyewa jasa mereka sehingga benar-benar aman barulah Raven bisa melakukan misinya.
[ Malam ini atau kapan kau bisa? Lagian semuanya aman dalam kendali ] pesan Holo.
[ Kalau moodku baik malam ini aku akan tuntaskan tapi kalau tidak ya mungkin lusa ] balas Raven.
[ Okey. Terserah dengan kau, apapun tetaplah berhati-hati ] pesan Holo lagi.
Setelah membaca pesan Holo yang terakhir Raven tidak membalasnya dia menyimpan kembali ponselnya, lalu melanjutkan aktifitasnya.
Pikiran Raven memang sulit di tebak sehingga membuat Holo yang telah membantunya dulu kini harus mengikuti cara Raven, tapi ada saatnya Raven akan mendengar kata-kata Holo karena baginya hanya Holo yang bisa dia harapkan dan yang bisa mendukung setiap pekerjaannya termasuk usaha yang baru 2 tahun ia bangun.
Walaupun ada kalanya Raven sering membantah Holo tetapi kadang akhirnya dia akan mengikuti saran Holo, makanya Holo sangat sulit menebak jalan pemikiran Raven apalagi wajah Raven yang sering kelihatan datar.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments