NovelToon NovelToon

Wanita Pembunuh Bayaran

Bab 1 Permintaan Azel

Rennia Louter, wanita impian para siswa lelaki di Universitas Southern California. Tetapi tidak ada pun lelaki yang berani mendekati Rennia, itu karna Rennia merupakan kekasih dari Azel Lyton yang di kenali sebagai anak gangster besar yang terkenal di Kota California.

Rennia memasuki Gerbang Universitas dengan perasaan yang bahagia karna mengingatkan hari ini adalah hari anniversary hubungan dia bersama Azel yang ke 3tahun.

Rennia mengambil inisiatif untuk menunggu Azel di taman Universitas yang sering menjadi tempat Azel menunggu Rennia. Bagi Rennia taman itu sangat istimewa karna dulu Azel menembak Rennia di taman itu. Setiap kali Rennia memasuki taman itu, momen-momen bahagia sering bermain-main di pikirannya.

Rennia mengirim pesan kepada Azel.

[ Zel, aku menunggumu di tempat biasa ]

Setelah hampir setengah jam dan ada 10 menit lagi sebelum kelas di mulai, Rennia mulai merasa kesal karna Azel belum muncul dan tidak biasanya Azel tidak membalas pesannya.

Tapi Rennia coba berpikir positif bahwa, kemungkinan Azel mempunyai kejutan untuknya karna hari ini adalah hari istimewa mereka. Memang selama mereka berpacaran Azel suka memberi kejutan kepada Rennia, makanya Rennia bisa terpikir ke arah seperti itu.

Rennia memutuska untuk memasuki kelasnya dan berencana akan menemui Azel pada jam istirehat. Rennia dan Azel tidak berada di satu jurusan, Rennia mengambil jurusan Bisnis dan Azel mengambil jurusan Ekonomi, oleh itu mereka sering bertemu di taman Universitas.

Rennia tidak pernah berpikir negatif terhadap Azel, dia meletakkan kepercayaan penuhnya kepada Azel karna baginya kelakuan Azel terhadapnya sudah mengambarkan dirinya.

Tanpa Rennia tau sifat asli seorang Azel itu berbeda jika berada di belakangnya. Azel kini berada di sebuah hotel di Kota kecil Ansel bersama seorang wanita penghibur yang dia sewa untuk memuaskan hasrat birahinya semalam.

Di tengah Kota Kecil Sanborn, Raven Throns yang sedang menjalankan sebuah misi pembunuhan, kini berada di sebuah apartmen kosong untuk memperhatikan beberapa orang lelaki gangster kecil yang menjadi targetnya kali ini.

Raven memerhatikan mereka lewat jendela apartmen itu, sambil tangannya memasang suppressor pada senjata apinya. Dia mulai menargetkan salah satu lelaki dari kelompok gangster kecil itu, lalu menarik pelatuk untuk melepaskan satu tembakan kepada targetnya.

Tanpa ada bunyi, peluru itu tepat di kepala salah satu lelaki gangster itu, setelah kejadian itu para gangster yang lain lari berhamburan dengan cepqt Raven melepaskan beberapa tembakan lagi dan tepat mengenai dada dan kepala tiga orang gangster itu.

Salah satu dari mereka berhasil melepaskan diri dari tempat itu, tapi jangan pikir Raven akan melepaskannya. Raven terus mengejarnya sehingga lelaki gangster itu masuk ke jalan lorong yanh buntu, dia ingin patah balik tetapi Raven sudah berada di belakangnya.

Kali ini Raven tidak menyerang lelaki itu dengan senjata apinya tetapi dia mengeluarkan pisau lipat kesayangannya. Lelaki gangster itu tampak gementar dan berjalan mundur karna dengan langkah yang perlahan Raven menuju ke arahnya.

Lelaki gangster itu memberanikan dirinya untuk menyerang Raven tapi dengan cepat Raven memutarkan tubuh lelaki itu sambil mengerat lehernya. Banyak darah yang mengalir sehingga terkena di sarung tangan Raven.

Raven melepaskan tubuh lelaki itu lalu memastikan bahwa lelaki itu telah mati. Setelah itu, dengan langkah santai Raven pergi meninggalkan tempat itu dan tidak meninggalkan jejak apapun.

Kembali ke Universitas Rennia.

Setelah jam istirehat pertama berlangsung, Rennia buru-buru menuju ke taman lagi dan sekali lagi dia merasa aneh karna Azel belum juga muncul di taman itu.

Rennia mengambil ponselnya dan membuat panggilan keluar ke nomor Azel. Panggilan itu sama sekali tidak di angkat oleh Azel. Rennia coba menenangkan dirinya karna dia mulai merasa sedikit panik memikirkan keadaan Azel. Sekali lagi Rennia mengirim pesan kepada Azel.

[ Zel? Kamu di mana? ] -Rennia

Rennia menunggu pesannya untuk di balas tetapi sudah 10 menit berlalu, masih saja tidak ada balasan dari Azel. Rennia menarik nafas yang terasa agak berat. Dia coba mengusir pikiran-pikiran negatif.

“Ok, Azel mungkin sangat sibuk, aku harus tenang. “

Di tempat Azel berada. Hotel Kota kecil Ansel.

Azel membuang ponselnya ke sembarang tempat karna menurutnya ponsel tersebut sangat menganggu kegiatan panasnya bersama wanita yang di sewanya.

"Ahhhh.. Uhhhh faster baby yeahh faster, i want you to cum inside me uuhhhh ahhh" Bunyi suara tersebut terdengar dari kamar yang di tempati oleh Azel.

Azel yang mendengar ******* suara wanita penghibur tersebut menjadikannya semakin berghairah dan dia juga mempercepatkan ritme goyangannya sehingga cairan hangat yang membuatnya puas berhasil di lepaskan di dalam lubang nikmat wanita penghibur itu.

Setelah mencapai ******* Azel langsung saja menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya karna mengingatka hari ini adalah hari ulangtahun hubungannya bersama Rennia yang ketiga.

Sebenarnya Azel sudah malas hendak berhubungan dengan Rennia karna Rennia sering menolak hasrat birahinya, bagi Azel Rennia merupakan wanita yang munafik dan sok suci. Hanya karna Rennia mempunyai parasnya cantik dan menggoda Azel tidak mau melepaskannya, dia yakin suatu saat pasti Rennia akan mau memberikan mahkota sucinya kepada Azel.

Selesai ritual membersihkan diri, Azel memberikan 30 ribu dollar kepada wanita tersebut lalu meninggalkannya sendiri di kamar hotel yang sudah ia bayar itu.

Azel menuju ke Universitas. Sekitar 30 menit dia sampai ke gerbang Universitas, Azel parkir mobilnya di kawasan parkiran mobil. Sambil berjalan menuju ke kelasnya, Azel tidak lupa memeriksa ponselnya.

Dan benar saja firasatnya tadi, yang menelfonnya saat sedang berada di hotel itu adalah Rennia. Azel berdecak kesal karna ke mana dia pergi Rennia sering menganggunya dengan mengirim banyak pesan ataupun menelfonnya berkali-kali.

Tetapi tetap saja Azel menunggu Rennia setelah jam pulang. Azel juga tidak lupa mengirim pesan kepada Rennia.

[ Ren, aku tunggu di taman sekarang ] - Azel

Terlintas di pikiran Azel, dia ingin meminta hadiah kepada Rennia yang berbentuk keperawanan Rennia. Azel tersenyum smirk apabila membayangkan lengkuk tubuh Rennia tanpa sehelai kain.

Nafsu Azel kini bangkit dan pusakanya sudah mulai menegang di bawah sana.

"Ck. Lama sekali wanita ini. " Ucap Azel kesal kerana sudah 5 menit dia menunggu di taman itu.

Sehingga Azel mendengar ada yang memanggil namanya.

"Azel!! " Panggil Rennia yang sedang menuju ke arah Azel dengan wajah bahagianya.

"Ren." Jawab Azel tersenyum.

"Maaf lambat tadi agak lambat keluar dari kelas karna dosennya keasyikan menjelaskan materi. " Rennia menjelaskan kenapa dia bisa terlambat.

"Tidak apa-apa ko Ren. Hmm kalau begitu sekarang kita mau ke mana? " Tanya Azel basa basi.

"Kita makan dulu baru kita jalan-jalan ya. " Jawab Rennia.

Azel belum mengungkapkan sesuatu yang menjadi keinginannya itu. Dia berencana akan memintanya kepada Rennia setelah habis makan nanti.

Sepanjang perjalanan menuju ke resto terdekat Azel terus tersenyum karna sedang membayangkan tubuh Rennia dan kali ini dia benar-benar yakin Rennia tidak akan menolak.

Rennia yang melihat Azel terus tersenyum membuatnya bahagia karna pada pikiran Rennia, Azel senang jika meluangkan masa bersamanya apalagi pada hari istimewa hari ini.

Setelah sudah selesai makan kini mereka kembali ke dalam mobil. Azel sudah membulatkan niatnya.

"Ren." Panggil Azel singkat sambil menatap Rennia yang duduk di sebelahnya.

"Ya? "

"Ren, bisakah aku minta sesuatu untuk hadiah ulangtahun hubungan kita ini? " Tanya Azel dengan nekadnya.

"Hmmm bisa saja Zel, katakanlah apa yang kau mau sebagai hadiah? " Ucap Rennia tanpa curiga.

"Hmm tapi itu sulit Ren, aku tidak yakin kau mampu memberikannya kepadaku. " Kata Azel berpura-pura seperti sedih.

"Akan aku coba penuhi Zel seberapa besar pun harganya apalagi kamu juga jarang sekali meminta hadiah kepadaku. "

"Baiklah tapi kamu janji ya akan berikan apapun itu. "

"Ya aku akan coba Zel. "

"Ren." Azel mendekatkan wajah ke hadapan wajah Rennia.

Rennia tampak kaget dan wajahnya mulai merasa panas.

"Ren, aku ingin melakukan hubungan intim bersamamu. " Ucap Azel dengan lirih.

Deg....

Rennia kaget mendengar ucapan Azel, baru dia tau maksud hadiah yang di maksudkan Azel adalah meminta untuk melakukan hubungan intim layaknya suami istri.

Rennia menjauhkan wajahnya dari Azel. Azel kaget matanya membulat sempurna.

"Apa kau tidak mau? " Tanya Azel kepada Rennia dengan tatapan datar.

Bersambung....

Bab 2 Raven

"Ting" Notifikasi ponsel Raven berbunyi.

Raven dengan separuh mata yang terbuka langsung saja meraba nakas yang berada di sebelah tempat tidurnya, ia mencari ponselnya. Setelah ponselnya berada di tangannya, Raven langsung saja membuka notifikasi tersebut, ternyataitu adalah dari seseorang yang telah memyewanya untuk melakukan misi pembunuhan kemarin.

[ Uang sudah di transfer *bukti transfer* ]

Raven tidak membalas pesan tersebut, malah dia kembali melelapkan matanya dan meletakkan ponselnya kembali d atas nakas.

Jam menunjukkan jam 12.00 siang, Raven bangun untuk membersihkan dirnya dan bersiap-siap untuk keluar. Raven akan melakukan aktivitasnya seperti manusia normal pada siang hari iaitu dia akan pergi ke Cafe and Barnya untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar.

Raven tidak mau ada sedikit pun kendala atau masalah dalam usaha yang di bangunnya hampir memasuki 2 tahun ini. Oleh itu setiap hari dia akan datang menceknya.

Setelah selesai dari memantau kegiatan karyawan di Cafe and Barnya, Raven menujuk ke kawasan ladang anggurnya. Itulah yang akan menjadikan kegiatan Raven setiap hari, kalau dia tidak sibuk dengan misinya.

Dalam perjalan menuju ke kawasan ladang anggur, ponsel Raven berdering, Raven dengan santai mengambul ponselnya untuk melihat siapa yang menelfonnya. Setelah melihat ke layar ponsel cuman nomor tanpa nama saja, Raven tidak segera menjawab dia mengambil satu ponsel lagi dari dashboardnya lalu menekan nomor.

Setelah nomor tersebut terhubung baru Raven menjawab panggilan telfon di ponselnya.

[ Ini dengan Tuan Holo? ] Ucap seorang pria dari seberang sana.

[ Ya. ] Raven menjawabnya dengan singkat.

[ Ok. Maaf menganggu Tuan Holo, tapi saya perlu meminta bantuan untuk melakukan sesuatu, hmm saya tidak mau banyak basa basi, sebentar kirim alamat E-mail agar saya bisa kirim data dan segala macam maklumat dan nomor rekening supaya saya bisa kirim uang muka. ] Ucap pria itu lagi.

[ Ok. ] Jawab Raven.

Lalu Raven mematikan kedua-dua ponselnya, dan mengirim alamat Email juga nomor rekeningnya.

Raven kini telah sampai di kawasan ladang anggurnya yang memiliki luas 12hektar. Raven memantau pekerjaan karyawannya lewat cctv yang berada di sebuah tower milikknya. Dan di tower itu terdapat beberapa penjaga yang mengawasi setiap pekerjaan para karyawan yang bekerja di lapangan.

Setelah selesai dengan pemantauannya dan memeriksa hasil panen buah anggurnya. Raven memutuskan untuk pulang tetapi sebelum dia benar-benar pulang ke rumahnya dia akan pergi ke tempat pemakaman. Tidak lupa dia juga membeli dua ikat bunga krisan untuk di bawa ke pemakaman.

Raven telah sampai di depan dua makam yang sangat berarti baginya. Iaitu makam Mama dan Papanya. Raven menyapa kedua orangtuanya.

"Selamat sore Mama Papa, kalian apa kabar? Apa kalian baik-baik saja? Hahah Ma jangan terlalu cerewat dengan Papa ya. " Ucap Raven sambil mengukir senyuman mengingat tingkah kedua orangtuanya sewaktu masih hidup.

"Maafkan Raven Ma, Pa.. Maaf karena menjadi anak yang tidak berguna tapi Raven janji suatu hari nanti Raven akan menuntut kematian Mama dan Papa. " Ucap Raven lagi sambil menahan Air matanya yang hendak mengalir.

"Mama Papa, Raven minta maaf karena melakukan pekerjaan yang hina ini, hanya cara ini saja Raven bisa mendapatkan uang dengan cepat dan bisa mencari tau keberadaan pria brengsek itu. Mama dan Papa harus percaya Raven setelah semuanya selesai Raven akan fokus dengan usaha yang Raven telah bangun dan akan tinggalkan pekerjaan gelap Raven. " Lanjut Raven lagi kali ini dengan suara serak.

Betapa dia masih mengingat kejadian kecelakaan yang berlaku dan telah merenggut kedua nyawa orang tuanya. Sampai saat ini Raven masih menyimpan dendam kepada pria yang membawa mobil mewah saat itu. Pria yang mengacaukan jalan umum itu dengan membawa mobil seperti dalam keadaan mabuk dan di luar kendali, akhirnya menyebab taksi yang di tumpangi kedua orangtuanya terpaksa mengelak mobil mewah itu tapi naas ada sebuah truk besar dari depan melanggar mobil taksi itu sehingga membuat mobil taksi itu terpental jauh.

Termasuk sopir mobil itu juga tidak dapat di selamatkan. Dan kejadian kecelakaan itu benar berlaku di depan matanya.

Raven sempat mengkasuskan kecelakaan tersebut sebagai kasus tabrak lari tapi pihak polisi dan hukum tidak menerima kasus tersebut dan menganggap kecelakaan tersebut hanyalah sebuah kecelakaan biasa di lalu lintas.

Pada saat itu Raven cuma orang biasa saja dan tidak bisa berbuat apa-apa. Hal itu membuatnya menanam dendam kepada pria yang mengacaukan jalan raya itu. Dia nekad untuk membalas dendam kepada pria itu.

Sehingga dia bertwmu dengan seseorang yang dipanggil dengan "Holo" menawarkan pekernaan dengan sejumlah uang yang banyak. Tanpa sedikit keraguan Raven menerima pekerjaan tersebut dan membiarkan dirinya masuk ke dalam dunia gelap.

Karena waktu itu Raven memang membutuh seseorang untuk membantunya mencari tau pria brengsek itu. Mulailah pekerjaan ilegal yang di lakukan oleh Raven dan atas pemantauan Holo. Mereka akan menerima apapun pekerjaan yang berkaitan dengan menghukum seseorang karena hukum negara sangat tidak bisa di andalkan.

Raven kembali sadar dari lamunannya, dia menarik nafas yang terasa berat. Akhirnya dia pamit dengan kedua orangtuannya karena hari sudah mulai mengelap. Raven pulang ke rumahnya.

Setelah sampai di rumahnya dan membersihkan dirinya, Raven memeriksa notifikasi di ponselnya dan ternyata pria yang menelfonnya tadi telah mengirim data dan maklumat tentang seorang yang menjadi incaran misi untuk kali ini.

Sebelum melancarkan misinya, tidak lupa Raven mengirim ulang data tersebut ke seseorang yang di telfonnya sewaktu sedang bertelfon dengan kliennya. Orang itu adalah Holo. Pekerjaan Holo adalah merentas sekalian melacak di siapa yang telah menyewa jasa mereka sehingga benar-benar aman barulah Raven bisa melakukan misinya.

[ Malam ini atau kapan kau bisa? Lagian semuanya aman dalam kendali ] pesan Holo.

[ Kalau moodku baik malam ini aku akan tuntaskan tapi kalau tidak ya mungkin lusa ] balas Raven.

[ Okey. Terserah dengan kau, apapun tetaplah berhati-hati ] pesan Holo lagi.

Setelah membaca pesan Holo yang terakhir Raven tidak membalasnya dia menyimpan kembali ponselnya, lalu melanjutkan aktifitasnya.

Pikiran Raven memang sulit di tebak sehingga membuat Holo yang telah membantunya dulu kini harus mengikuti cara Raven, tapi ada saatnya Raven akan mendengar kata-kata Holo karena baginya hanya Holo yang bisa dia harapkan dan yang bisa mendukung setiap pekerjaannya termasuk usaha yang baru 2 tahun ia bangun.

Walaupun ada kalanya Raven sering membantah Holo tetapi kadang akhirnya dia akan mengikuti saran Holo, makanya Holo sangat sulit menebak jalan pemikiran Raven apalagi wajah Raven yang sering kelihatan datar.

Bersambung...

Bab 3 Yang menjadi pikiran

Kini Rennia berada di dalam kamarnya yang bernuansa pink biru. Rennia merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk ke sayangannya. Sungguh hari ini begitu lelah pikirnya.

Rennia menatap langit kamarnya lalu meningat perbicaraan antara dirinya dan Azel.

Flashback on....

"Maafkan aku Azel, aku belum bisa berikan kesucianku padamu. " ucap Rennia dengan menundukkan wajahnya.

"Sampai kapan Ren? Apa mungkin kau meragukan aku? Kita sudah jalani hubungan ini 2 tahun Ren dan hari ini bertepatan masuk ke tahun ke 3 hubungan kita bersama. Ayolah Ren, hanya sekali saja. " Azel masih berusaha memujuk Rennia agar mau melakukan hubungan badan bersamanya.

Rennia masih tertunduk dia menatap kedua tangannya, pikirannya saat ini sungguh berkecamuk. Memang banyak alasan kenapa Rennia tidak ingin berhubungan lebih intim kepada Azel.

Azel melihat Rennia yang masih berdiam dan menundukkan wajahnya. Azel mulai merasa kesal, tetapi di coba menahan raut wajah kesalnya agar tidak terlalu ketara dia sangat ingin melakukan hal tersebut.

Azel memegang tangan Rennia dengan tiba-tiba dan membuat Rennia sedikit kaget.

"apa kamu sudah pikirkannya humm? " Tanya Azel dengan lembut.

Rennia melepaskan tangannya dari genggaman tangan kiri Azel. Kini Azel memberhentikan mobilnya di bahu jalan karena sangat kesal dengan kelakuan Rennia.

"Maaf Zel, aku tidak bisa. Tapi kalau kau bersedia untuk bertemu dengan orangtua dan keluargaku mungkin aku akan pikirkan lagi, karena selama ini mereka tidak pernah tahu hubungan kita dan kau juga belum ada inisiatif untuk bertemu mereka. Aku harap kau mengerti Zel. " Tukas Rennia dengan wajah serius.

"Tidak semudah itu Ren, kau tau kita dari keluarga yang bagaimana. Aku belum siap untuk hal itu. " jawab Azel dengan nada malas.

"selalu saja alasan itu.... " belum sempat Rennia habis bicara, Azel langsung angkat bicara.

"kau juga!! Selama ini aku sering minta untuk hubungan badan denganmu tapi kau selalu saja menolak dengan alasan yang sama padahal aku siap bertanggungjawab terhadap dirimu. Makanya aku jadi makin ragu untuk bertemu dengan orangtua dan keluargamu itu Rennia !! " Azel berbicara dengan sedikit membentak dan berkelit.

Rennia kaget dengan apa yang di dengarnya, pikirannya mulai menerawang.

"Apa Azel cuma memikirkan hubungan badan denganku tapi tidak memikirkan hubungan dengan orangtua dan keluargaku?! " batin Rennia.

Rennia coba membuka suara setelah dalam mobil Azel sempat hening akibat bentakan dan ucapan Azel tadi.

"Zel, apa kau mencintaiku dengan tulus? " tanya Rennia dengan nada gementar dan mencoba menahan air matanya agar tidak mengalir jatuh.

"Tulus? Apa itu? Ckk.." batin Azel.

"Kalau cuma katakan cinta, memang aku mencintaimu tapi pikiranku sering mengatakan hanya aku yang saja yang mencintaimu tapi kau tidak Rennia. " ujar Azel nada tinggi.

"Aku sangat mencintai kau Azel tapi aku ... " ucap Rennia sendu.

"Tapi mana buktinya? " tanya Azel.

Degg!!

Pertanyaan Azel membuat jantung Rennia berdegup dengan kencang.

"Aku hanya meminta kita membuat hubungan badan saja kau menolak, apa itu yang kau bilang cinta ? Rennia cinta itu bukan hanya sekadar perasaan saja tapi juga berkaitan dengan hubungan intim kita. " lanjut Azel lagi.

Rennia tidak bisa berkata apa-apa, dia tidak tau hendak menjawab apa. Akhirnya dia memilih menundukkan kembali wajahnya, pikirannya kini di penuhi oleh perkataan Azel. Dia bimbang kalau sering menolak kemauan Azel apa kah nanti Azel akan berubah pikiran dan meninggalkan dirinya.

Flashback end...

Rennia menarik nafas yang terasa berat tanpa dia sadar bulir-bulir hangat telah membasahi wajahnya.

Saat ini hubungannya dengan Azel menjadi pertaruhan harga dirinya, mahkota yang di jaganya selama ini. Rennia sangat ingin di saat dia sudah ada keyakinan bahwa Azel akan menjadi suaminya dan mempunyai inisiatif sendiri untuk bertemu dan mengikat hubungan baik dengan orangtua dan keluarganya, baru dia akan memberikan tubuhnya dengan rela dan hati terbuka kepada Azel.

Tapi untuk sekarang, Rennia belum menemukan dengan keyakinan itu, biarpun Azel sering kali membuatnya jatuh cinta dengan berkelakuan romantisnya tapi ada firasatnya mengatakan bahwa Azel tidak serius dalam hubungan mereka.

Oleh itu, Rennia pikir dia tidak boleh terburu-buru dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan harga dirinya. Dia tidak mau suatu saat akan menyesal seumur hidup hanya karena terlalu terburu-buru.

Tapi dalam masa yang sama, Rennia kini menghadapo dilema. Firasat tentang Azel akan meninggalkan dirinya semakin kuat.

***

Seperti dalam rencananya, malam ini Raven ingin memulai aksinya. Pertama dia harus menguntit targetnya kali ini.

Dalam waktu yang sama Rennia memilih untuk keluar pada malam hari, dia ingin bertemu Azel karena tadi siang dia dan Azel bertengkar hanya karena permintaan Azel.

Sudah berapa puluh kali Rennia membuat panggilan ke nomor Azel tetapi Azel tidak pernah mengangkatnya dan terakhir Rennia mengambil keputusan untuk mencari tahu titik lokasi Azel saat ini.

Walaupun dia tau hal ini sepatutnya dia tidak lakukan tetapi entah kenapa malam ini dia ingin sekali mencari tau kemana Azel pergi.

****

Raven sudah bersiap-siap memata-matai seseorang yang menjadi targetnya kali ini dalam misinya. Memang setiap kali sebelum melancarkan misinya Raven sering memantau targetnya untuk mencari celah agar bisa menjebak targetnya itu.

Tapi hari ini terjadi sesuatu di luar dugaannya, dia terpaksa melepaskan perhatiannya terhadap targetnya. Raven pulang ke rumahnya pada jam 2 dini hari.

Raven kini tidak merasa menyesal karena targetnya pergi begitu saja tapi dia terlihat sedikit bahagia karena kejadian yang terjadi tadi membuat pikiran dan bebannya sedikit meringan.

Hanya saja dia tidak boleh berharap lebih, dia tidak mau sesuatu bakal terjadi oleh itu setelah sampai ke rumahnya Raven langsung saja membersihkan dirinya untuk melupakan kejadian tersebut lalu mengambil posisi untuk tidur.

Tapi sudah hampir setengah jam Raven bolak balik di atas ranjangnya tapi tetap saja dia tidak bisa tertidur, pikirannya mengarah kepada kejadian tadi.

Raven bangun dari tempat tidurnya lalu berdiri di depan cermin, Raven melihat wajahnya sendiri lalu menilainya. Entah apa yang ada dalam pikiran Raven dia saja yang tahu hahaha.

Raven mengambil jaket kulit yang berwarna coklat lalu mengenakannya. Dia juga mengambil kunci motornya lalu dia keluar dari rumahnya dan menuju ke gedung yang bersebelahan dengan rumah sakit.

Seperti penguntit, Raven kini berada di posisi di atas gedung itu lalu menggunakan teropong binokular yang bisa melihat dari jarak yang agak jauh, dia memperhatikan seseorang dari jauh apabila target yang ingin dia perhatikan itu sudah di temukan dan sangat kelihatan, Raven mulai mengukir senyuman di bibirnya.

Tapi seseorang itu bukan target misi ya guys.

Bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!