FLASBACK OFF~~
Setelah mengingat kembali pertemuanku dengan stev aku merasa senang sampai sampai aku kebablasan menghancurkan kamarku.Tapi aku tak perdulu yang aku perdulikan kini adalah bagaimana caranya aku menangkap pelaku penyabotasean mobil stev.Lihat saja bila aku mengetahui siapa pelakunya akan ku berikan ia HADIAH paling indah yang akan ia terima?sebuah hadiah istimewa dariku sebuah KEMATIAN ditangan seorang malaikat maut.
Mungkin kalian bingung dengan hubunganku dan stev tapi kalian akan tau secara perlahan ya perlahan tapi pasti.
Tok~tok~tok
"Non saatnya makan malam."ujar bi inah dari balik pintu.
"Ya.Bentar lagi rara turun bik."ujar aura dari kamar.
Kriek~~Kubuka pintu kamarku dan kurasa itu tindakan yang salah karna setelah pintu terbuka sepenuhnya terdengarlah suara guntut ups salah tapi suara teriakan bi inah yang ternyata masih berada di depan pintu kamarku.
"Astaga non...non..non kenapa?kok kamarnya berantakan dan astaga tangan enon berdarah non."pekik bik inah heboh dan sialnya membuat ayah yang baru saja pulang langsung menuju kekamarku.
"Ada apa bik?kok ribut ribut?"ujar ayah yang membuatku terkejut namun aku langsung menormalkan kembali ekspresiku.
"It..itu..itu..tuan."ujar bi inah tergagap karna mendapat pelototan dariku.
"Itu apa?"ujar ayah kepada bi inah tak sabar.
"Ka..kamar non aura tuan."ujar bi inah sambil menunduk takut.
Shit.Kenapa pula bi inah harus bilang ke ayah?Oke ra CERAMAH akan segera dimulai lebih baik aku pergi saja,langsung saja aku bergegas pergi menuruni tangga menuju ruang makan.Setelah sampai dimeja makan aku segeta duduk dan bersiap menyantap makan malamku namun terhentikan oleh teriakan dari lantai dua.
"AURA..."Teriak ayah dengan kencang setelah satu menit teriakan ayah tadi terdengar suara derap langkah yang tergesah gesah menuruni tangga.
"Katakan apa yang terjadi!"perintah ayah dengan nafas yang memburu,capek mungkin(ya jelas capek orang dari lantai dua turun ke lantai satu capek coy enak kalo pakek life lah ini pakek tangga)(santai thor).
"Ada angin puyu tadi dikamar."ujarku santai sambil kembali memakan makananku.
BRAK~~
"Jawab yang benar aura."ujar ayah sambil menggebrak meja makan.
TAK~(Anggep aja suara sendok dibanting)
“Biarkan aku makan dengan tenang.”ujarku datar.Aku paling benci ketika sedang makan ada yang bicara atau membuat kegaduhan.Aku lebih suka suasana yang sunyi.
“Jawab ayah aura!!”bentak ayah sedikit kesal.
"Bukan urusanmu."ujarku dengan datar sambil menatap ayah tajam.
"Aku ayahmu AURA."Ujar ayah emosi.
"Ayah...cih..ayahku telah MATI tiga tahun yang lalu setelah ia membiarkan IBUKU MATI ditangan rekan bisnisnya BRENGSEK."ujarku dengan emosi.
"Apa maksud ucapanmu."Bentak ayah.
"Hhhhh...kurasa kau paham betul apa yang kumaksud nee TUAN Wijaya yang terhormat."ujarku menyindirnya dengan sinis.
PLAK~PLAK~BRUK(tampar plus jatoh ya).
"Jaga ucapanmu."Bentaknya setelah menamparku.
Kurasa darah mengalir dari sudut bibirku yang sobek.Perih plus panas yang kurasaka tak sebanding dengan luka yang kupendam selama tiga tahun.Karna terlalu muak segera saja aku pergi menuju kamar tanpa mengindahkan makananku yang baru ku makan setengahnya.
Cih mengganggu makan ku saja
"AURA"Tetiak ayah namun ku acuhkan.
BRAK(Suara pintu dibanting)
"KEPARAT...ARGGHHT!!!"Teriakku semakin kencang sambil meninju kaca lemari pakaian ku hingga pecah.
"Hiks...ibu...hiks...rara kangen...hik...hik."Tangisku dipojok kamar dekat lemari pakaian yang kacanya kuhancurkan tadi.Apa aku menangis?Ya hanya itu yang bisa kulakukan saat ini karna aku sedang tidak ingin melampiaskan emosiku terhadap kamar naupun ruang "Kerjaku".Karna terlalu lelah aku segera menjatuhkan tubuhku dikasur untuk beristirahat setelah mengompres kedua mataku agar tidak sembap besok.
Bersambung
Salam Manis Author😘
Auratiananggraeni💞
SweetPsychopat❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments