Menjadi Istri Kedua Calon Mertuaku
Heppy Reading ....
PRANG!
Sebuah gelas pecah mendarat tepat di mata kaki gadis yang tengah melepaskan sepatu suaminya. Namun, dia hanya diam menahan rasa sakit itu, tanpa bersuara sedikitpun.
"Menyingkir!" seru Kenan.
Pria itu langsung bergegas pergi masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Bella langsung meneteskan air mata yang sejak tadi di tahannya. Dengan perlahan dia bangun dan membersihkan pecahan gelas tadi, tanpa memikirkan luka di bagian kakinya.
Setelah selesai, dia langsung membersihkan luka dan membalutnya. Padahal, luka yang sebelumnya saja belum sembuh kini sudah di tambah lagi.
Kenan ke luar dari dalam kamar mandi. Pria itu langsung menghampiri sang istri dan duduk di sampingnya sambil mencium tengkuk leher Bella.
"Sekarang mandilah! Aku ingin kau melayani ku!" pinta Kenan sambil berbisik halus di telinga Bella.
Gadis itu langsung menelan ludah dalam-dalam, karena takut kalau suaminya sudah meminta untuk di melayani.
"Ta-pi, Bella sudah mandi Tuan," jawab Bella dengan gugup.
Kenan langsung menaikan sebelah alisnya, kemudian mencengkram kuat leher Bella sehingga gadis itu ter batuk-batuk.
"Uhuk, uhuk!"
"Aku bilang kau mandi sekarang!" titah Kenan.
Pria itu tidak suka kalau perintahnya di tentang oleh siapapun, termaksud Bella, istri yang tidak pernah di anggap.
Gadis itu cepat-cepat bangun dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi, dengan jalan tertatih-tatih karena luka di kakinya sangat banyak.
Bella menangis sambil terus menggosok setiap inci tubuh, yang di penuhi dengan luka lebam bekas pukulan dari sang suami.
Gadis itu melihat ada becak darah, yang artinya dia sedang datang bulan. Sontak Bella langsung menyelesaikan ritual mandinya. Kemudian memakai handuk kimono dan berjalan ke luar.
Hatinya bergetar hebat saat melihat sang suami sudah polos tidak menggunakan sehelai benangpun. Bahkan, pisang ambon Kenan sudah berdiri tegak.
Bella langsung menelan ludah dalam-dalam, dan mendekati suaminya yang sudah duduk dengan mata elang dan tajam menatap ke arahnya.
"Tu-tuan, saya datang bulan," ucap Bella dengan sangat takut mendapatkan amukan dari Kenan.
Kenan langsung bangun dan menghampiri Bella, kemudian menjambak rambut panjangnya sang istri dan menghempaskan tubuh gadis itu dengan kuat, sehingga istrinya terbentur tembok.
"Dasar wanita ja-lang! Biasa-biasanya kau mempermainkan aku!" Kenan bergegas pergi dari sana sambil memakai handuk kimono.
Bella hanya bisa meneteskan air mata, dan bergegas memakai baju tanpa menghiraukan luka pada kepalanya yang mengeluarkan darah.
*
*
*
Brakk!
Pintu kamar utama di buka dengan sangat kasar, membuat Miranda yang tengah duduk santai sambil bermain ponsel terkejut. Wanita berusia 40 Tahun itu langsung tersenyum karena sudah tahu apa yang terjadi.
Kenan mengunci pintu dan berjalan mendekati Miranda, dan masuk ke dalam pelukan istri pertama yang sudah bersamanya selama 20 tahun.
"Katakan?" tanya Miranda.
Wanita itu mengelus-elus rambut sang suami dengan sangat lembut, karena dia sudah paham. Namun, berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi.
Kenan melepaskan pelukan mereka dan menatap wajah sang istri yang terlihat sangat seksi, walaupun di usianya sudah tidak muda lagi.
"Wanita sialan itu! Sudah menjebak ku,'' jawab Kenan dengan penuh emosi.
Pria itu mengingat pisang ambon yang sudah berdiri tegak. Namun, tidak bisa melepaskan hasrat karena gua Bella sedang banjir.
Miranda langsung bangun dan duduk di pangkuan sang suami, kemudian melingkarkan kedua tangannya di leher Kenan dengan sangat halus.
"Bukankah aku masih ada?" Miranda bertanya sambil mencium sudut bibir Kenan dengan sangat lembut.
Pisang ambon yang tadi sudah layu, kini berdiri tegak kembali saat melihat dua gunung kembar kenyal milik sang istri pertama.
"Tapi, rasanya jauh berbeda," jawab Kenan.
Sontak membuat Miranda kesal, dan langsung bangun kemudian menetap tajam ke arahnya.
"Apa katamu?!" tanya Miranda dengan penuh emosi.
Karena sang suami sudah membandingkan dirinya dan Bella, yang jelas-jelas sangat jauh berbeda. Miranda juga sadar akan hal itu. Namun, hatinya sakit jika Kenan bicara seperti tadi padanya.
"Rasa kalian jauh berbeda. Kau seperti ulat bulu dan dia boneka yang hanya diam saat aku membolak-balikkan tubuhnya," jawab Kenan tanpa sensor sedikitpun.
Miranda semakin kesal akan jawaban sang suami, sehingga dia langsung duduk dan menarik tangan Kenan.
"Ulat bulu apa? Aku tidak mengerti?" tanya Miranda yang berpura-pura tidak tahu agar Kenan, bisa secara detail menceritakan apa perbedaan itu.
"Kau seperti ulat bulu. Selalu membuatku seperti boneka sesuka hatimu, dan sebaliknya," jawab Kenan dengan jujur.
Karena dia kurang menyukai Miranda yang selalu mengambil alih permainan mereka, sedangkan dia hanya diam dan menikmatinya.
"Bukankah itu enak? Sekarang, kau mau apa?" tanya Miranda dengan cepat tanpa basa-basi, karena dia tidak ingin membahas hal yang tidak penting.
"Kau layani aku," jawab Kenan.
Sontak Miranda langsung melepaskan semua pakaian yang menempel di seluruh tubuh, dan menerkam Kenan seperti singa betina yang menangkap mangsanya.
*
*
*
Bella berjalan menuju kamar pembantu yang ada di samping gudang dan langsung masuk ke dalam. Gadis itu menghampiri wanita paru paya yang tengah menyusun baju-baju ke dalam lemari.
"Ibu," panggil Bella dengan tangisan yang sudah tidak bisa di bendung lagi.
Astuti langsung menoleh dan berlari memeluk sang anak yang sudah di ketahui apa masalahnya.
"Ibu, Bella sudah tidak sanggup lagi." Bella menangis tersedu-sedu di dalam pelukan sang ibu dengan sangat haru.
Astuti membawa sang anak duduk di tikar usang, dan menghapus air mata yang terus berjatuhan dengan deras.
"Bella, ibu tidak bisa membantumu karena Tuan Kenan adalah konglomerat di sini. Sedangkan kita?" jawab Astuti dengan sangat lembut.
Bella membaringkan kepalanya di atas paha sang ibu, kemudian mulai menenangkan diri.
"Apa tidak ada yang bisa membantu Bella, Bu?" tanya Bella dengan sangat lirih.
Gadis itu masih saja mengeluarkan air mata, karena tidak bisa melupakan kisah hidupnya selama enam bulan belakangan. Sejak menikah dengan Kenan Dukeun sang konglomerat.
"Tapi, ibu akan mencari ayahmu dan meminta bantuannya agar kita bisa bebas dari Tuan Kenan," jawab Astuti.
Bella menghentikan tangisnya dan bangun sambil menatap wajah sang ibu. Astuti melihat adanya luka di sudut kepala sang anak membuat hatinya kian sakit.
Bagaimana dia bisa diam melihat anaknya setiap hari di perlakukan seperti hewan oleh Kenan, walaupun Bella istri sah sang konglomerat itu.
'Sakit sekali hati ini melihat tubuhnya selalu di hiasi dengan luka-luka itu. Kapan penderita Bella bisa berakhir?' batin Astuti sambil berpikir.
Bagaimana cara agar dia bisa menyelamatkan sang anak dari kekejaman Kenan Dukeun.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
betriz mom
baru bab 1 sudah kelihatan sadis gini punya suami😡
2024-03-10
0
Koni Dwi N
msh penasaran ni thor, kok bela bsa nikah sm tuannya?
2024-03-02
0
Juan Sastra
gimana cerita awalnya kok bisa nikah sama tuh pisycho..dan istrinya kok rela gitu di madu
2023-05-26
1