Rencana Miranda

Heppy Reading ...

Kenan berjalan menuju kamar istri pertamanya untuk bermanja-manja, seperti seorang bayi karena Miranda selalu bisa menenangkannya.

Pintu kamar terbuka, Miranda sedang menyusun baju-baju ke dalam lemari langsung bergegas menghampiri sang suami. Karena, dia sudah tahu apa yang terjadi tadi.

"Katakan suamiku?" tanya Miranda sambil mengelus-elus rambut Kenan dengan lembut.

Kenan langsung bangun dan duduk di samping Miranda, kemudian memberikan poto Bella yang menjadi seorang ja-lang. Sontak membuat wanita itu terkejut karena tidak tahu kalau madunya seorang ja-lang.

"Benarkah ini sayang?" tanya Miranda dengan sangat terkejut.

Kenan menganggukkan kepala sambil menidurkan tubuh di atas kasur, dan Miranda tersenyum simpul kemudian ikut suaminya tidur bersama.

'Rencana ku satu persatu akan lancar,' batin Miranda.

*

*

*

Bella tersadar dan merasakan sakit yang kian terasa karena banyaknya luka-luka di sekujur tubuhnya, dan dia langsung menangis sambil memeluk diri sendiri.

"Aku sudah tidak sanggup lagi, dengan semua hukuman ini mungkin lebih baik kalau aku mati saja!" Bella bangun dan berjalan menuju luar kamarnya.

Gadis itu berjalan menuju taman belakang dan naik ke atas balkon dengan menaiki tangga darurat. Setelah sampai dia jalan dengan perlahan menuju ujung balkon.

"Mungkin ini adalah terakhir kehidupan ku, ibu maafkan Bella sudah meninggalkan mu sendirian. Karena, anakmu ini sudah tidak sanggup lagi," ucap Bella lirih sambil meneteskan air matanya.

Astuti baru saja sampai rumah dan matanya melirik ke arah atas bangunan, terdapat sang anak berada di ujung terlihat jelas Bella akan bunuh diri.

"Tolong! Ndok! Jangan lakukan itu!" teriak Astuti dengan sangat histeris.

Membuat semua orang berhamburan ke luar, termasuk Kenan dan Miranda, karena mendengar teriakan histeris sang pembantu.

"Ada apa?" tanya Pak Asep sambil mencoba untuk menenangkan sang adik yang terlihat sangat histeris.

"Bella akan bunuh diri!" teriak Astuti sambil menunjuk ke arah atas bangunan.

Miranda dan Kenan langsung melihat atas dan Bella ada di sana, dan sedikit lagi hendak melompat sambil melihat mereka semua dari atas.

"Tuan, tolong anak saya! Siapapun tolong Bella!" Astuti pingsan karena tidak sanggup membayangkan apa yang terjadi selanjutnya.

Miranda menahan tangan Kenan yang hendak pergi. Namun, pria itu tetap pergi karena tidak akan membiarkan wanita yang sangat di bencinya meninggal begitu saja.

'Apa lagi drama yang di ciptakan oleh ja-lang busuk itu! Sampai Kenan mengejarnya!' geram Miranda dalam hatinya.

Kenan berlari dengan sangat kuat menaiki tangan darurat, dan naik ke atas. Dengan sangat cepat dia berlari menarik tangan Bella sehingga mereka berdua terjatuh dengan posisi Bella di atas tubuh Kenan.

Keduanya saling bertatapan, karena ini kali pertama buat mereka menatap satu sama lainnya dengan jarak yang cukup dekat.

Bella langsung bangun dan merapikan penampilannya, kemudian berlari menuju ujung gedung.

"Ja-lang! Berani kau melompat! Aku akan melenyapkan ibumu!" teriak Kenan.

Bella langsung menatap sang ibu dari atas terlihat wanita paruh baya itu pingsan, dan mengingat kembali ucapan Kenan yang akan melenyapkan ibunya.

"Kalau kau masih sayang padanya, jangan melompat turunlah!" teriak Kenan.

Bella langsung membalikkan badannya dan menatap ke arah sang suami, yang terlihat sangat marah padanya.

'Apa yang harus aku lakukan? Mengambil jalan ini salah, dan bertahan juga salah?' batin Bella bingung.

"Aku tidak akan segan-segan, menghabisi nyawa wanita tua itu dengan cara sadis!" ancam Kenan.

Membuat Bella takut, dan langsung menghampiri Kenan kemudian bersujud di kaki pria itu.

"Tuan, saya mohon lepaskan saya dan ibu," mohon Bella pada sang suami.

Kenan tersenyum simpul, kemudian membawa tubuh Bella duduk di bangku yang ada di sana.

"Aku tidak akan melepaskan mu, sampai ajal menjemput mu sendiri!" seru Kenan.

Bella tidak bisa berbuat apa-apa, karena sama sekali tidak tahu apa maslah yang sudah di perbuatannya sampai Kenan membencinya sangat dalam.

Kenan langsung menarik tangan Bella turun dari atas balkon, dan gadis itu hanya bisa diam karena apa yang dia akan lakukan sama sekali tidak bisa.

Setelah sampai di bawah, Bella langsung memeluk sang ibu dan menangis tersedu-sedu.

"Ndok, jangan tinggalkan ibu," ucap Astuti dengan sangat lirih mengingat kembali kejadian tadi.

Semua orang pergi dari sana tanpa mengatakan apapun, termaksud Kenan dan Miranda.

Astuti melihat rambut sang anak pendek langsung menanyakan hal itu, dan Bella menceritakan semuanya karena itu dia ingin mengakhiri hidupnya.

Hati Astuti kian sakit, dan dia bertekad semampunya untuk mencari keberadaan mantan suaminya agar membebaskan Bella.

*

*

*

Tia dan pak Asep sangat kasihan melihat kehidupan Bella yang jauh menderita sejak kematian Adam. Entah mengapa semua ini terjadi sampai Kenan menikahi gadis itu dan menyiksanya seperti ini.

Kedua orang itu sangat penasaran apa yang sebenarnya terjadi, dan mereka berniat untuk mencari tahu informasi sedikit-sedikit tentang kematian Adam.

"Semuanya sangat membingungkan, bukan Pak Asep?" tanya Tia sambil menyiram tanaman sedang pak Asep memotong rumput.

"Sudahlah, kamu tahu, 'kan kalau bangkai akan tercium walaupun di pendam rapat-rapat?" sahut Pak Asap.

Tia menganggukkan kepalanya, karena dia tidak sabar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi selama enam bulan belakangan ini. Sejak Kenan dan Bella menikah.

*

*

*

Bella duduk di bibir ranjang sambil mengingat kembali kenangan indah bersama Adam beberapa bulan lalu, sebelum pria itu meninggal dunia.

Flashback on.

Bella sedang menjemur pakaian sang majikan, dan Tuan muda yang bernama Adam itu ikut membantunya. Karena, mereka sudah berpacaran sejak satu tahun lamanya dan kedua orang tua mereka merestui hubungan itu. Walaupun Bella hanya anak pembantu.

"Tuan muda, jangan seperti itu! Nanti papanya marah loh anak semata wayangnya menjemur pakaian," ucap Bella yang sedikit menyindir Adam.

Adam tersenyum, kemudian memeluk Bella dengan sangat lembut dan membawa gadis itu ke dalam gendongannya masuk ke dalam rumah.

Mereka duduk di balkon kamar Adam, sambil menikmati hembusan angin siang yang sangat sejuk.

"Bella, hari pernikahan kita akan segera tiba. Hanya tinggal satu tahun saja," ucap Adam dengan sangat lembut.

Bella tersenyum bahagia, karena sudah tidak sabar menantikan hari itu tiba dirinya akan menjadi milik Adam seutuhnya.

"Apa Tuan muda tidak menyesal?" tanya Bella sambil menatap wajah tampan Adam.

"Jangan panggil Tuan muda! Aku tidak suka!" ucap Adam kesal, karena dia risih di panggil dengan sebutan tuan muda.

"Lalu?" tanya Bella dengan sangat lembut.

"Sayang!"

Adam langsung mengejar Bella yang berlari-lari mengelilingi kamarnya, sampai mereka berdua terjatuh di atas kasur.

Flashback off.

Sakit kian terasa saat mengingat kembali kejadian itu, dan masih banyak lagi kenangan indah bersama Adam sebelum pria itu meninggal dunia.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Koni Dwi N

Koni Dwi N

tp kok aneh ya, klo adam anak semata wayang tuan kenan, msa pcrn sm anak pembantunya lngsng direstuin, aneh nggak sih?

2024-03-02

2

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

Adam itu siapa🤔🤔

2023-03-27

0

neng citra

neng citra

siapa kah Adam..

2023-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Penderitaan Bella
2 Kemarahan Kenan
3 PIngsan
4 Pil Kontrasepsi
5 Rencana Miranda
6 Kenangan Masa Lalu
7 Rindu Adam
8 Mengakhiri Semuanya
9 Jangan Ikut Campur!
10 Dia Masih Hidup
11 Pulang
12 Bertemu di Mall
13 Apa Salah Kami?
14 Pergi Bulan Madu
15 Kecelakaan
16 Kecemburuan Miranda
17 Bunga Mawar Merah
18 Rusak
19 Sebuah Obat
20 Ulah Miranda
21 Tidak Bisa Membawa Bella
22 Bukan Untukmu Tapi Bella
23 Hinaan Sari
24 Kepulangan Kenan
25 Jangan Dekati Dia
26 Rencana Licik Miranda
27 Termakan Umpan Sendiri
28 Tujuan Utama
29 Ketakutan Miranda
30 Gadis Ini Kejam Sekali
31 Jangan Coba - coba kabur!
32 Kegelisahan Bella
33 Bella Pingsan
34 Mencari Tahu
35 Karena Misi Kita
36 Kekesalan Zaskia
37 Siapa Yang Akan Kau Usir?
38 Pertanyaan Kendra
39 Selir
40 Aku Mau Kau Berjanji!
41 Aku Salah Apa?
42 Siapa Yang Menukar Obat Itu?
43 Dia Sangat Licik
44 Wanita Pendek!
45 Terlihat Sangat Murahan!
46 Pergi Lama
47 Tak Bisa Bohong
48 Pria Aneh
49 Rakus
50 Kemana Kalian?
51 Jodohkan Aku dengannya!
52 Mangsa
53 Zaskia!!
54 Aku Sangat Membencimu!
55 Jangan Kabur
56 Sebuah Denda
57 Di mana Suamiku?
58 Siapa Gadis Itu?
59 Dasar Pembunuh!
60 Maafkan Aku Dam
61 Janda Muda Dibawah Umur
62 Di Mana Istrimu?
63 Hadiah Dari Fajar
64 Rencana Licik Miranda
65 Tamu Gila
66 Selalu Iri
67 Jangan Mimpi
68 Hanya Mimpi Bella
69 Surat Dari Adam
70 Bella Hamil
71 Hamil Anak Siapa?
72 Rencana Astuti dan Mang Asep
73 Bertemu Ayah
74 Tidak Mungkin
75 Ke Luar Negeri
76 Bukan Urusanmu
77 Siska Hamil
78 Bercerita
79 Kemana Mereka?
80 Dasar Juminten
81 Kejujuran Kendra
82 Kembali
83 Untuk Bella
84 Mengetahui Kebenarannya
85 Kenapa Aku Tak Bisa Berjalan?
86 Takdir Kita
87 Dasar Maling
88 Harus Berhemat
89 Masuk Angin
90 Mereka Sudah Bangkrut
91 Sepeda Butut
92 Dasar Jelangkung
93 Biarkan Kami Menikah
94 Mencari Informasi
95 Gadis Aneh
96 Resah
97 Koma
98 Untuk Apa?
99 Cukup!
100 Ternyata Kau Bagian Darinya?!
101 Lebih Baik Mengalah
102 Siapa Pria Itu?
103 Mencintai Calon Menantu
104 Sudah bisa Berjalan
105 Kejutan
106 Empat Cucu
107 Permintaan Zaskia
108 Akhir
109 Extra part
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Penderitaan Bella
2
Kemarahan Kenan
3
PIngsan
4
Pil Kontrasepsi
5
Rencana Miranda
6
Kenangan Masa Lalu
7
Rindu Adam
8
Mengakhiri Semuanya
9
Jangan Ikut Campur!
10
Dia Masih Hidup
11
Pulang
12
Bertemu di Mall
13
Apa Salah Kami?
14
Pergi Bulan Madu
15
Kecelakaan
16
Kecemburuan Miranda
17
Bunga Mawar Merah
18
Rusak
19
Sebuah Obat
20
Ulah Miranda
21
Tidak Bisa Membawa Bella
22
Bukan Untukmu Tapi Bella
23
Hinaan Sari
24
Kepulangan Kenan
25
Jangan Dekati Dia
26
Rencana Licik Miranda
27
Termakan Umpan Sendiri
28
Tujuan Utama
29
Ketakutan Miranda
30
Gadis Ini Kejam Sekali
31
Jangan Coba - coba kabur!
32
Kegelisahan Bella
33
Bella Pingsan
34
Mencari Tahu
35
Karena Misi Kita
36
Kekesalan Zaskia
37
Siapa Yang Akan Kau Usir?
38
Pertanyaan Kendra
39
Selir
40
Aku Mau Kau Berjanji!
41
Aku Salah Apa?
42
Siapa Yang Menukar Obat Itu?
43
Dia Sangat Licik
44
Wanita Pendek!
45
Terlihat Sangat Murahan!
46
Pergi Lama
47
Tak Bisa Bohong
48
Pria Aneh
49
Rakus
50
Kemana Kalian?
51
Jodohkan Aku dengannya!
52
Mangsa
53
Zaskia!!
54
Aku Sangat Membencimu!
55
Jangan Kabur
56
Sebuah Denda
57
Di mana Suamiku?
58
Siapa Gadis Itu?
59
Dasar Pembunuh!
60
Maafkan Aku Dam
61
Janda Muda Dibawah Umur
62
Di Mana Istrimu?
63
Hadiah Dari Fajar
64
Rencana Licik Miranda
65
Tamu Gila
66
Selalu Iri
67
Jangan Mimpi
68
Hanya Mimpi Bella
69
Surat Dari Adam
70
Bella Hamil
71
Hamil Anak Siapa?
72
Rencana Astuti dan Mang Asep
73
Bertemu Ayah
74
Tidak Mungkin
75
Ke Luar Negeri
76
Bukan Urusanmu
77
Siska Hamil
78
Bercerita
79
Kemana Mereka?
80
Dasar Juminten
81
Kejujuran Kendra
82
Kembali
83
Untuk Bella
84
Mengetahui Kebenarannya
85
Kenapa Aku Tak Bisa Berjalan?
86
Takdir Kita
87
Dasar Maling
88
Harus Berhemat
89
Masuk Angin
90
Mereka Sudah Bangkrut
91
Sepeda Butut
92
Dasar Jelangkung
93
Biarkan Kami Menikah
94
Mencari Informasi
95
Gadis Aneh
96
Resah
97
Koma
98
Untuk Apa?
99
Cukup!
100
Ternyata Kau Bagian Darinya?!
101
Lebih Baik Mengalah
102
Siapa Pria Itu?
103
Mencintai Calon Menantu
104
Sudah bisa Berjalan
105
Kejutan
106
Empat Cucu
107
Permintaan Zaskia
108
Akhir
109
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!