Heppy Reading ...
Bella terbangun dari tidurnya, kemudian dia mengambil air minum yang ada di meja dan meminumnya. Gadis itu teringat belum meminum pil kontrasepsi yang selalu di berikan oleh Kenan padanya.
"Aku ini sangat ceroboh, bukankah Tuan Kenan selalu mengatakan kalau aku tidak boleh sampai hamil," ucap Bella pada diri sendiri.
Gadis itu berjalan membuka laci yang biasa menyimpan pil kontrasepsi di dalamnya. Namun, kali ini ia tidak menemukan.
"Ke mana pil itu. Ya? Padahal, aku selalu menyimpannya di sini?" tanya Bella pada diri sendiri.
Gadis itu berpikir kali ini tidak minum pil itu tidak akan mungkin hamil, karena dia dan Kenan belum berhubungan dan setelah selesai haid Bella akan meminta pil itu lagi.
*
*
*
Miranda sengaja merobek baju kesayangan Kenan yang di cuci oleh Bella kemarin, agar gadis itu mendapatkan hukuman lagi dari suami mereka.
Setelah melakukan hal itu, Miranda langsung membawa baju itu ke halaman belakang agar bisa menghukum gadis malang itu.
"Bella!" teriak Miranda bertubi-tubi sehingga semua pelayan berhamburan melihat apa yang terjadi.
"Bella!"
"Bella!"
Bella langsung berjalan cepat-cepat walaupun kakinya terasa sangat sakit, karena Miranda memanggil namanya. Setelah sampai ia langsung menghampiri istri pertama sang suami.
"Ada apa Nyonya?" tanya Bella sambil menundukkan wajah.
Miranda tidak menjawab ucapan Bella, melainkan melempar baju Kenan ke wajah gadis itu. Sontak membuatnya terkejut karena melihat baju itu bolong.
"Nyonya, saya tidak tau kenapa baju ini bisa bolong," ucap Bella dengan sangat takut.
"Ck, itu hanya alasanmu saja!" geram Miranda sambil menghampiri Bella dan menjambak rambut Bella.
"Ampun Nyonya! Saya tidak melakukan hal itu!" jerit Bella.
Miranda tidak menggubris ucapannya, dan terus menjambak rambutnya sampai beberapa rambut gadis itu rontok. Membuat Bella pingsan di tempat.
"Wanita lemah!" seru Miranda.
Wanita itu mengambil gunting dan memotong rambut Bella sampai gadis malang itu terlihat seperti orang yang depresi.
Setelah Miranda pergi meninggalkan Bella, datanglah para pembantu yang sejak tadi hanya melihat saja.
"Bella, kenapa nasib mu seperti ini?" Pak Asep mengendong tubuh Bella masuk ke dalam kamar Astuti, bersama satu orang asisten rumah tangga Kenan.
Pak Asep meletakan tubuh Bella dengan perlahan, kemudian dia bergegas pergi dari sana karena Tia ingin merapikan rambut gadis malang itu.
"Bella, kasihan sekali kamu. Aku yakin kalau Tuan Kenan melihatmu seperti ini maka dia akan selalu menghukum mu," ucap Tia dengan lirih.
Tia mulai merapikan rambut gadis itu dengan perlahan, sehingga penampilan Bella jauh lebih cantik dari sebelumnya. Yang sekarang memiliki rambut pendek dan terlihat lebih segar.
'Untungnya aku masih bisa merapikan penampilannya, kalau tidak? Sudah di pastikan Bella mendapat kekejaman dari suaminya sendiri,' batin Tia.
Perlahan Bella membuka kedua matanya, dan melihat dia ada di kamar sang ibu. Namun, orang tuanya tidak ada melainkan Tia yang ada.
"Kak Tia, kenapa Bella ada di sini?" tanya Bella sambil bangun dan menatap wajah Tia yang tersenyum manis padanya.
"Astaga Bella, kau sangat cantik," puji Tia dengan sangat tidak percaya akan apa yang di lihatnya.
Bella merasa heran, apa maksud temannya mengatakan kalau dirinya cantik. Padahal, tidak merubah penampilannya sedikitpun.
"Apa maksudnya?" tanya Bella dengan sangat penasaran.
Tia tidak menjawab ucapan Bella, dia membawa gadis itu bangun dan melihat dirinya di cermin.
Bella membuka mulutnya lebar-lebar saat melihat dirinya ada di cermin dengan gaya rambut pendek, yang membuatnya terlihat lebih segar dan cantik.
"Kenapa rambutku menjadi pendek. Ya?" tanya Bella sambil menatap wajah Tia.
"Sebenarnya ... " Tia menceritakan semuanya yang terjadi saat Bella pingsan tadi, membuat gadis itu takut.
"Kak Tia, aku pergi dulu karena sebentar lagi Tuan Kenan akan pulang. Aku takut dia melihat ku dengan keadaan seperti ini!" Bella berlari menuju kamarnya.
Setelah sampai dia langsung bergegas masuk ke dalam kamar mandi, dan mulai dengan ritual mandinya. Gadis itu merasa heran karena haidnya sudah selesai padahal baru satu hari.
"Ada apa denganku? Padahal, baru kemarin aku datang bulan?" Bella secepatnya menyelesaikan ritual mandinya.
Gadis itu masih memakai pembalut agar Kenan tidak menyentuhnya sampai satu minggu ke depan, karena Bella sangat trauma setiap mereka melakukan hal itu.
Bella ke luar dari dalam kamar mandi, dan bergegas memakai dres pendek berwarna biru. Sebab, Kenan akan marah melihatnya memakai daster atau piyama. Gadis itu juga tidak tahu kenapa sang suami marah melihat dia berpakaian seperti itu.
Setelah selesai, Bella langsung menyisir rambut barunya dan memoles wajahnya mengunakan makeup. Kemudian berjalan menuju luar menunggu kepulangan Kenan di depan rumah.
Bella menunggu sang suami pulang, sambil merapikan penampilannya karena takut Kenan akan marah melihat rambutnya sudah pendek. Setahunya sang suami tidak menyukai wanita yang berambut pendek.
Tak berselang lama akhirnya yang di tunggu pulang juga, Bella langsung menyambut Kenan dengan mengambil tas kerja sang suami.
Kenan terdiam melihat penampilan Bella yang berbeda sore ini, dan dia melihat rambut gadis itu pendek seperti wanita yang di ponselnya.
'Brengsek, dia sudah benar-benar mempermainkan Kenan Dukeun!' geram Kenan dalam hatinya.
"Tuan say-" terputus karena Kenan langsung menarik tangan Bella masuk ke dalam kamarnya.
Setelah sampai, Kenan menghempaskan tubuh Bella dengan sangat kuat sehingga gadis itu terjatuh ke bibir ranjang dan kepalanya terbentur.
"Tu-tuan, apa salah saya?" tanya Bella dengan sangat gugup melihat amarah di wajah Kenan, tidak seperti biasanya.
"Kau ja-lang busuk! Beraninya menjual diri di club!" seru Kenan sambil menghampiri Bella dan menjambak rambut sang istri.
"Ampun Tuan, saya tidak menjual diri! Karena saya adalah milik Tuan seorang!" jerit Bella sambil memegang rambutnya yang terasa sangat sakit.
"Dasar kau ja-lang!" Kenan menghempaskan Bella kemudian mengambil tali pinggang. Sontak Bella langsung menjerit histeris.
"Aaakhh! Aku bukan Ja-lang!" Gadis itu langsung pingsan sebelum Kenan emnghentikan aksinya.
Kenan tidak menghiraukan gadis itu pingsan, dan terus melanjutkan aksinya sampai menghiasi sekujur tubuh Bella dengan bekas tali pinggang itu.
Luka yang kemarin saja belum sembuh, dan kini sudah di tambah lagi. Membuat Bella semakin hari kian depresi dan ingin mengakhiri hidupnya.
Kenan bergegas pergi dari sana sambil mengunci pintu kamar Bella, agar gadis itu tidak bisa pergi ke club pikirnya. Padahal, setiap malam mereka tidur berdua.
*
*
*
Astuti mencari alamat mantan suaminya dari tadi. Namun, dia sama sekali tidak menemukan hasil sehingga dia bergegas pulang karena takut sang majikan marah.
"Aku merasa gagal, karena tidak bisa menemukan ayah Bella. Hanya dia yang bisa membantu anaknya dari siksaan Tuan Kenan," ucap Astuti lirih.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Koni Dwi N
ktanya konglomerat tp kok tolol ya, msa sih nggak bsa nyuruh orang buat nyelidikin, main siksa aja
2024-03-02
3
Juan Sastra
udah pisycho bego lagi,,jika bela jalang di club itu kenapa tiap malam di tiduri,,kapan ke clubnya
2023-05-26
1
neng citra
Aduh Bell... kasihan sekali kamu.
kamu harus minta bantuan ke othor supaya suami mu tidak kejam.
2023-03-26
0