PIngsan

Heppy Reading ...

Kenan memakan sarapannya bersama istri pertamanya, sedangkan Bella hanya menjadi pelayan di sana. Kenan sama sekali tidak memperlakukannya seperti Miranda yang selalu menjadi ratu di mansion Dukeun.

Miranda tersenyum simpul, sambil memperlihatkan jejak kepemilikan Kenan di leher jenjangnya yang terlihat sangat jelas.

Bella hanya diam sambil menundukkan wajah. Gadis itu menahan rasa sakit di sekujur tubuh, dan merasa berkunang-kunang sehingga ia memegang tangan Kenan karena dia ada di belakang tubuh sang suami.

Kenan langsung menoleh dan melihat Bella akan terjatuh, dengan sangat sigap menangkap tubuh gadis itu.

"Panggilkan Dokter!" pinta Kenan sambil membawa tubuh Bella masuk ke dalam kamar, bersama Miranda yang tidak ingin melewatkan kesempatan itu.

Kenan membiarkan tubuh Bella di atas tempat tidur, dan Miranda mengoleskan minyak kayu putih di hidung gadis itu. Sebab, dia ingin mencari perhatian Kenan.

"Biarkan saja dia seperti itu! Tidak usah pikirkan wanita ja-lang ini!" pinta Kenan.

Miranda langsung menghentikan aktivitasnya, dan berlalu pergi dari dalam kamar menuju meja makan. Sebab, sarapan mereka belum selesai tadi.

Astuti melihat hal itu langsung menangis tersedu-sedu, dan masuk ke dalam kamar sang anak kemudian menghampiri Bella yang masih belum sadarkan diri.

"Ndok, mereka sama sekali tidak memperdulikan kamu sedikitpun. Tapi, biarkan saja karena karma itu ada!" geram Astuti melihat seluruh tubuh sang anak di penuhi luka lebam.

Perlahan Bella membuka kedua matanya, dan melihat sang ibu tengah mengoleskan salep ke seluruh tubuhnya.

"Sakit, Bu." Bella menangis karena sakit di sekujur tubuhnya tidak bisa di tahan.

"Tahan sedikit saja. Ya, Ndok!" pinta Astuti pada sang anak, karena dia belum selesai memberikan salep ke seluruh tubuhnya Bella.

Gadis itu menahan rasa sakitnya dengan menggigit bibirnya, sampai sang ibu selesai mengerjakan tugas.

"Sekarang pakai baju, karena akan ada Dokter yang memeriksa mu," ucap Astuti sambil memberikan Bella baju daster.

"Untuk apa dokter ke sini, karena Bella tidak akan mau di periksa. Biarkan saja! Bella mati Bu, agar semuanya berakhir!" Bella menangis tersedu-sedu sambil menggunakan bajunya kembali.

Astuti sangat sakit mendengar sang anak lebih memilih untuk mati ketimbang hidup menderita seperti sekarang.

"Ndok, kalau ayahmu datang dia akan menyelamatkan kita semua dari sini," ucap Astuti sambil mengelus-elus rambut sang anak.

Bella tidak menghiraukan ucapan sang ibu karena dia masih sakit dan frustasi menghampiri hidupnya.

*

*

*

Kenan sudah menyelesaikan sarapannya, pada saat itu juga Dokter yang di mintanya datang sudah sampai, dan dia langsung membawanya ke dalam kamar Bella.

"Apa anak pembantu Tuan sakit?" tanya sang Dokter muda dan tampan itu.

"Entahlah, karena aku juga tidak tahu," jawab Kenan bohong.

Ya, Kenan memang mengakui Bella sebagai anak pembantunya bukan sang istri, walaupun gadis itu adalah istri sahnya.

Setelah sampai di dalam kamar, Dokter langsung menghampiri Bella. Namun, gadis itu memberontak.

"Jangan dekati aku! Pergi dari sini!" teriak Bella yang ada di dalam pelukan sang ibu.

"Ndok, jangan seperti ini. Biarkan Dokter memeriksamu dulu," ucap Astuti dengan sangat lembut.

Namun, Bella masih saja memberontak membuat Kenan kesal dan menahan amarahnya karena masih ada sang Dokter mudah itu.

"Nona, lihat ini." Adnan memperlihatkan sebuah bonek wanita yang mengendong bayi kecil.

Bella terdiam dan melihat boneka tersebut terlihat sangat sedih, melebihi dirinya dan gadis itu mau untuk di periksa.

"Berapa usiamu?" tanya Adnan sambil memeriksa keadaan Bella.

"25 tahun," jawab Bella sambil menutup matanya saat melihat sang Dokter menyuntikkan cairan ke lengannya.

Kenan hanya menatap ke arah Bella yang terlihat sangat tenang saat Adnan berbicara padanya.

'Dasar ja-lang busuk, terlihat jelas dia sangat murahan!' geram Kenan dalam hatinya.

Kenan kesal melihat hal itu, sehingga dia langsung bergegas pergi dari sana tanpa mengatakan apapun.

"Bu, anaknya di pastikan minum obat dan makan tepat waktu," ucap Adnan sambil memberikan obat untuk Bella.

"Baik Dokter," jawab Astuti mengerti apa yang di jelaskan oleh Dokter muda itu.

Setelah Dokter muda itu pergi, Astuti mulai memberikan obat untuk Bella dan sang anak mulai tertidur pulas.

*

*

*

Kenan berjalan menuju mobil miliknya dan masuk ke dalam, kemudian sang supir melajukan mobil menuju kantor KD Grup.

Selama di perjalanan Kenan masih saja kesal akan sikap Bella yang langsung tenang saat Adnan berbicara, anak dari sahabatnya itu memang memiliki karisma yang manarik para wanita.

'Awas saja kalau aku pulang nanti, habislah kau ja-lang busuk!' geram Kenan dalam hatinya.

Setelah sampai pria itu langsung turun dan bejalan masuk, terlihat semua karyawannya menyambut dirinya dengan sangat sopan. Sebab, mereka takut sang-bos akan marah seperti biasanya.

"Silahkan kerjakan tugas kalian masing-masing!" titah Kenan sambil terus berjalan masuk ke dalam ruangannya.

Setelah sampai dia langsung duduk di bangku kekuasaannya, dan pintu ruangan di buka oleh seseorang yang sangat familiar sekali di mata Kenan.

"Pagi Tuan Kenan Dukeun sang konglomerat," sapa Beno asisten pribadi Kenan.

"Ck, kau memiliki misi kalau sudah memujiku seperti ini," ucap Kenan dengan sangat tegas.

Beno duduk di hadapan sang majikan dan tertawa kecil, karena Kenan sudah tahu apa maksudnya memuji seperti tadi.

"Katakan apa mau mu?" tanya Kenan dengan sangat cuek.

Beno langsung menceritakan pada Kenan, bahwa ada wanita cantik dan baru di club malam, dan memperlihatkan poto wanita tersebut.

Kenan langsung membuka mulut lebar-lebar, melihat poto Bella dengan pakaian yang sangat seksi.

"Kau yakin dia wanitanya?" tanya Kenan dengan sangat tidak percaya.

"Benar, dia baru tiga bulan masuk ke dalam dunia malam dan baru satu pria yang menyentuhnya dengan harga fantastis," jawab Beno sambil terus menatap poto wanita tersebut.

Kenan semakin kesal melihat poto itu, dan dia meminta Beno mengirimkannya karena akan ia simpan sebagai barang bukti nantinya.

'Sial, wanita itu ternyata menjual dirinya juga. Untungnya Adam tidak menikahi wanita seperti itu!' geram Kenan dalam hatinya.

*

*

*

Miranda berjalan menuju kamar Bella karena akan ada misi yang ia rencanakan. Setelah melihat situasi aman dia langsung masuk ke dalam dan mengunci pintu.

Wanita itu menatap tajam ke arah Bella yang tengah tertidur pulas, kemudian menuangkan obat ke dalam air yang akan di minum oleh Bella nantinya.

'Permainan akan segera di mulai, walaupun aku akan sedikit sakit. Tapi, pasti merasakan kebahagiaan karena melihatnya sengsara,' batin Miranda licik.

Wanita itu bergegas ke luar dari dalam kamar Bella karena takut ada yang mencurigai dirinya.

Bersambung.

JANGAN LUPA BERIKAN RAT 5 NYA YA😘😘

Terpopuler

Comments

Koni Dwi N

Koni Dwi N

dua2nya psikopat

2024-03-02

1

Marya Rya

Marya Rya

dengan istri pertama sudah hidup bersama 20 tahun berarti anak nya yang pernah jadi calon suami bella umur sekitar 19 tahun berarti bella lebih tua dong

2023-04-28

0

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

sepasang manusia kejam

2023-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 Penderitaan Bella
2 Kemarahan Kenan
3 PIngsan
4 Pil Kontrasepsi
5 Rencana Miranda
6 Kenangan Masa Lalu
7 Rindu Adam
8 Mengakhiri Semuanya
9 Jangan Ikut Campur!
10 Dia Masih Hidup
11 Pulang
12 Bertemu di Mall
13 Apa Salah Kami?
14 Pergi Bulan Madu
15 Kecelakaan
16 Kecemburuan Miranda
17 Bunga Mawar Merah
18 Rusak
19 Sebuah Obat
20 Ulah Miranda
21 Tidak Bisa Membawa Bella
22 Bukan Untukmu Tapi Bella
23 Hinaan Sari
24 Kepulangan Kenan
25 Jangan Dekati Dia
26 Rencana Licik Miranda
27 Termakan Umpan Sendiri
28 Tujuan Utama
29 Ketakutan Miranda
30 Gadis Ini Kejam Sekali
31 Jangan Coba - coba kabur!
32 Kegelisahan Bella
33 Bella Pingsan
34 Mencari Tahu
35 Karena Misi Kita
36 Kekesalan Zaskia
37 Siapa Yang Akan Kau Usir?
38 Pertanyaan Kendra
39 Selir
40 Aku Mau Kau Berjanji!
41 Aku Salah Apa?
42 Siapa Yang Menukar Obat Itu?
43 Dia Sangat Licik
44 Wanita Pendek!
45 Terlihat Sangat Murahan!
46 Pergi Lama
47 Tak Bisa Bohong
48 Pria Aneh
49 Rakus
50 Kemana Kalian?
51 Jodohkan Aku dengannya!
52 Mangsa
53 Zaskia!!
54 Aku Sangat Membencimu!
55 Jangan Kabur
56 Sebuah Denda
57 Di mana Suamiku?
58 Siapa Gadis Itu?
59 Dasar Pembunuh!
60 Maafkan Aku Dam
61 Janda Muda Dibawah Umur
62 Di Mana Istrimu?
63 Hadiah Dari Fajar
64 Rencana Licik Miranda
65 Tamu Gila
66 Selalu Iri
67 Jangan Mimpi
68 Hanya Mimpi Bella
69 Surat Dari Adam
70 Bella Hamil
71 Hamil Anak Siapa?
72 Rencana Astuti dan Mang Asep
73 Bertemu Ayah
74 Tidak Mungkin
75 Ke Luar Negeri
76 Bukan Urusanmu
77 Siska Hamil
78 Bercerita
79 Kemana Mereka?
80 Dasar Juminten
81 Kejujuran Kendra
82 Kembali
83 Untuk Bella
84 Mengetahui Kebenarannya
85 Kenapa Aku Tak Bisa Berjalan?
86 Takdir Kita
87 Dasar Maling
88 Harus Berhemat
89 Masuk Angin
90 Mereka Sudah Bangkrut
91 Sepeda Butut
92 Dasar Jelangkung
93 Biarkan Kami Menikah
94 Mencari Informasi
95 Gadis Aneh
96 Resah
97 Koma
98 Untuk Apa?
99 Cukup!
100 Ternyata Kau Bagian Darinya?!
101 Lebih Baik Mengalah
102 Siapa Pria Itu?
103 Mencintai Calon Menantu
104 Sudah bisa Berjalan
105 Kejutan
106 Empat Cucu
107 Permintaan Zaskia
108 Akhir
109 Extra part
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Penderitaan Bella
2
Kemarahan Kenan
3
PIngsan
4
Pil Kontrasepsi
5
Rencana Miranda
6
Kenangan Masa Lalu
7
Rindu Adam
8
Mengakhiri Semuanya
9
Jangan Ikut Campur!
10
Dia Masih Hidup
11
Pulang
12
Bertemu di Mall
13
Apa Salah Kami?
14
Pergi Bulan Madu
15
Kecelakaan
16
Kecemburuan Miranda
17
Bunga Mawar Merah
18
Rusak
19
Sebuah Obat
20
Ulah Miranda
21
Tidak Bisa Membawa Bella
22
Bukan Untukmu Tapi Bella
23
Hinaan Sari
24
Kepulangan Kenan
25
Jangan Dekati Dia
26
Rencana Licik Miranda
27
Termakan Umpan Sendiri
28
Tujuan Utama
29
Ketakutan Miranda
30
Gadis Ini Kejam Sekali
31
Jangan Coba - coba kabur!
32
Kegelisahan Bella
33
Bella Pingsan
34
Mencari Tahu
35
Karena Misi Kita
36
Kekesalan Zaskia
37
Siapa Yang Akan Kau Usir?
38
Pertanyaan Kendra
39
Selir
40
Aku Mau Kau Berjanji!
41
Aku Salah Apa?
42
Siapa Yang Menukar Obat Itu?
43
Dia Sangat Licik
44
Wanita Pendek!
45
Terlihat Sangat Murahan!
46
Pergi Lama
47
Tak Bisa Bohong
48
Pria Aneh
49
Rakus
50
Kemana Kalian?
51
Jodohkan Aku dengannya!
52
Mangsa
53
Zaskia!!
54
Aku Sangat Membencimu!
55
Jangan Kabur
56
Sebuah Denda
57
Di mana Suamiku?
58
Siapa Gadis Itu?
59
Dasar Pembunuh!
60
Maafkan Aku Dam
61
Janda Muda Dibawah Umur
62
Di Mana Istrimu?
63
Hadiah Dari Fajar
64
Rencana Licik Miranda
65
Tamu Gila
66
Selalu Iri
67
Jangan Mimpi
68
Hanya Mimpi Bella
69
Surat Dari Adam
70
Bella Hamil
71
Hamil Anak Siapa?
72
Rencana Astuti dan Mang Asep
73
Bertemu Ayah
74
Tidak Mungkin
75
Ke Luar Negeri
76
Bukan Urusanmu
77
Siska Hamil
78
Bercerita
79
Kemana Mereka?
80
Dasar Juminten
81
Kejujuran Kendra
82
Kembali
83
Untuk Bella
84
Mengetahui Kebenarannya
85
Kenapa Aku Tak Bisa Berjalan?
86
Takdir Kita
87
Dasar Maling
88
Harus Berhemat
89
Masuk Angin
90
Mereka Sudah Bangkrut
91
Sepeda Butut
92
Dasar Jelangkung
93
Biarkan Kami Menikah
94
Mencari Informasi
95
Gadis Aneh
96
Resah
97
Koma
98
Untuk Apa?
99
Cukup!
100
Ternyata Kau Bagian Darinya?!
101
Lebih Baik Mengalah
102
Siapa Pria Itu?
103
Mencintai Calon Menantu
104
Sudah bisa Berjalan
105
Kejutan
106
Empat Cucu
107
Permintaan Zaskia
108
Akhir
109
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!