THE LAST SOUL KNIGHT

THE LAST SOUL KNIGHT

Penggalian Ilegal

Dibawah kedalam tanah 30 meter, sekelompok arkeolog terlihat sedang menggali sebuah terowongan yang sekarang memiliki panjang 100 meter setelah melakukan penggalian selama lebih dari satu bulan secara diam-diam.

Langkah yang diambil oleh para arkeolog tersebut terbilang cukup nekat dan berbahaya. Pasalnya mereka menggali menuju bawah patung Sphinx, dimana hal tersebut melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Mesir.

Meski sudah mengetahui larangan yang berlaku, para arkeolog tersebut tetap melakukan penggalian ilegal karena sudah muak dengan pemerintah Mesir yang selalu menutupi fakta tersembunyi mengenai sebuah lorong rahasia dibawah patung Sphinx.

Rencana mereka untuk menggali secara diam-diam tentu mendapat dukungan dari beberapa pihak terkait, yang membuat rencana mereka bisa berjalan lancar sampai saat ini tanpa diketahui oleh pihak berwenang.

Kelompok arkeolog ini dipimpin oleh seorang pria berusia 28 tahun bernama Elan. Dia baru bergabung menjadi seorang arkeolog sejak lima tahun lalu dan sudah pernah meneliti beberapa situs terkenal dunia.

"Berapa lama lagi kita menggali sampai menembus dinding itu? Disini terasa sangat panas dan sesak..." Keluh seorang anggota arkeolog pria yang sudah berkeringat banyak sambil mengibaskan pakaian untuk mendapatkan angin segar.

Tidak hanya pria itu saja yang terlihat sudah kelelahan dan mengantuk. Empat anggota arkeolog yang lain juga tampak sudah kelelahan dan tidak mampu melanjutkan lagi penggalian pada malam ini.

Penggalian menuju ruangan rahasia dibawah patung Sphinx sendiri hanya mereka lakukan saat malam hari untuk mengelabui para penjaga. Selain harus menghindari para penjaga di atas, mereka juga harus menahan udara panas didalam terowongan yang terlihat sempit dan minim akan pencahayaan.

Mendengar keluhan anggota arkeolog yang dia pimpin untuk kesekian kalinya, Elan menghentikan pekerjaannya dan meletakkan sejenak alat gali ditangannya lalu melihat kearah rekan yang lain.

"Ayolah teman-teman, kita sebentar lagi akan menembusnya dan membuat semua orang diluar sana terkesan!" Seru Elan sambil menunjukan tablet yang berisi peta hasil pemetaan alat 3 dimensi kepada semua rekan-rekannya.

Sorot mata Elan yang berapi-api dan senyuman cerah pada wajahnya, menunjukan semangat yang dia miliki untuk mencapai ruangan rahasia dibawah patung Sphinx sudah menggebu-gebu.

Melihat semangat dari pemimpin mereka dan ditambah dengan bukti kuat yang menunjukan lokasi ruang rahasia tersebut berada tidak jauh lagi, akhirnya semua anggota tim arkeolog membulatkan tekad untuk segera menyelesaikan pekerjaan mereka.

Kraakkk...!

Tidak berselang lama setelah perdebatan singkat terjadi, ujung alat gali milik Elan dan seorang rekan menembus sebuah dinding yang saat itu juga membuat sebuah celah seukuran orang dewasa.

"Uhuk....Uhuk....Uhuk...."

Debu langsung mengepul sesaat setelah pecahan dinding ambruk ke tanah, hal ini membuat Elan beserta para arkeolog lain terbatuk-batuk dan mengibaskan tangan untuk menghilangkan debu yang menyelimuti mereka.

Setelah debu yang menyelimuti mereka berangsur-angsur menghilang, mata semua orang seketika terpaku dengan pemandangan sebuah altar megah yang selama ini mereka cari.

"Aku tak menyangka Hall Of Record yang dibicarakan oleh semua orang benar-benar nyata!" Ucap seorang arkeolog sambil mengedarkan pandangan kesepenjuru ruang bawah tanah tersebut.

Tanpa sadar dibawah kekaguman mereka akan pemandangan Hall Of Record, semua orang mengangguk pelan atas ucapan salah satu arkeolog tentang penemuan baru ini.

Sementara itu Elan disisi lain saat sedang mengedarkan pandangannya tanpa sengaja melihat sebuah peti batu yang berada di tengah-tengah altar Hall Of Record.

"Apa kalian sudah mengetahui apa yang sedang aku pikirkan saat ini?" Tanya Elan kepada rekan-rekan arkeolog yang lain sambil tetap mengunci pandangannya kearah peti batu di tengah altar.

Tanpa perlu diberitahu oleh Elan, semua arkeolog yang ikut dalam ekspedisi kali ini langsung mengerti dengan apa yang pria itu bicarakan. Untuk kesekian kalinya jiwa petualang mereka kembali membara dan dengan penuh semangat segera memasuki Hall Of Record menuju peti batu tersebut.

Sesampainya di hadapan peti batu, semua orang kembali dibuat terkesima oleh lukisan serta Hieroglif Mesir kuno yang terdapat pada permukaannya. Hal ini tentu saja membuat mata para arkeolog berbinar-binar karena mengetahui seberapa berharganya barang yang tersimpan di dalamnya.

Disisi lain saat para arkeolog tengah terkesima melihat Hieroglif pada permukaan peti batu. Elan dan seorang rekan bernama Daren justru merasa ada sesuatu yang tidak benar disana setelah membaca Hieroglif tersebut.

Perlu diketahui bahwa didalam kelompok arkeolog mereka Elan dan Daren merupakan anggota yang cukup fasih membaca Hieroglif Mesir kuno, dibandingkan anggota lain yang masih memerlukan kamus penerjemah.

Kedua pria itu kemudian saling menatap satu sama lain seolah tengah menyampaikan kekhawatiran di antara mereka. Dari tatapan kedua pria tersebut bisa dilihat bahwa ada sesuatu yang sangat berbahaya akan menimpa mereka semua jika tetap berada di Hall Of Record.

"Teman-teman, bagaimana jika segera kembali setelah mengambil beberapa foto?" Tanya Elan sambil tersenyum dengan terpaksa saat sedang membujuk semua anggota arkeolog untuk kembali menuju permukaan.

Daren mengangguk setuju dengan ucapan Elan, sementara para anggota arkeolog yang lain justru merasa heran dan tampak kesal saat mereka semua diminta untuk segera kembali padahal baru saja sampai disana.

"Apa kau sedang bercanda? Kita baru saja sampai disini setelah menggali seperti tikus tanah selama satu bulan! Sekarang kau meminta kita semua untuk segera kembali dengan tangan kosong, Elan?!"

Jonathan salah satu anggota arkeolog sangat kesal dengan Elan dan mencengkram kerah baju pria itu. Dia merasa seolah sedang dipermainkan oleh pria yang lima tahun lebih muda darinya itu.

Melihat suasana mulai menjadi tidak kondusif, Daren sebagai wakil ketua ekspedisi segera melerai Elan dan Jonathan sebelum mereka terlibat dalam perkelahian yang tidak berguna.

"Sudahlah... Kita semua adalah arkeolog yang berpikir secara rasional dan jangan membuat keributan tidak berguna disini!" Daren menengahi ketegangan di antara Elan dan Jonathan lalu segera memisahkan mereka berdua.

Setelah dipisahkan Jonathan berdecak kesal dan masih belum terima dengan perlakuan dari Elan yang sudah lebih dari satu bulan memerintah. Padahal di antara mereka semua Elan merupakan arkeolog paling muda dan pengetahuannya belum terlalu banyak.

Elan sendiri terlihat tenang meski Jonathan sudah mencengkram kerah baju miliknya dan mengajaknya untuk berkelahi. Hal ini karena dia sadar bahwa sebagai ketua dirinya tidak boleh bertindak gegabah apa lagi saat sedang menghadapi situasi genting.

"Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Dari awal sejak kita sampai disini aku memperhatikan raut wajah kalian berdua terlihat cemas?" Tanya salah satu arkeolog wanita bernama Amber.

Amber sendiri merupakan satu dari tiga arkeolog wanita yang ikut dalam ekspedisi penggalian tersebut. Bukan rahasia lagi di antara mereka jika wanita itu memiliki hubungan khusus dengan Elan.

Tatapan semua anggota ekspedisi kemudian mengarah kepada Elan dan Daren. Mereka tampak mempertanyakan alasan kedua pria tersebut meminta agar segera kembali.

Meski terlihat enggan, diam-diam Jonathan juga tampak menunggu penjelasan dari Elan. Dia sendiri sama seperti anggota lain yang mempertanyakan perintah pria itu sebelumnya.

"Tempat ini terkutuk, apapun yang ada di dalam peti batu itu akan menimbulkan mala petaka...!" Elan menjelaskan dengan singkat sambil menunjuk kearah peti batu yang ada dihadapan mereka semua.

Dengan dibantu oleh Daren, Elan juga mulai menjelaskan tulisan Hieroglif pada permukaan peti batu yang berisi kutukan dari bangsa Mesir kuno kepada semua anggota ekspedisi.

Terpopuler

Comments

Arim 2

Arim 2

itu yang mafia lanjutin dong thor

2023-03-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!