Detective Kill

Detective Kill

Bab 1 Awal yang Tragis

Cerita dimulai dari seorang pria tampan yang di penuhi luka di sekujur badannya, dan terikat di sebuah kursi, dalam sebuah bangunan tua yang tidak digunakan atau bangunan yang sudah lama ditinggalkan. Ia bernama Andres dan biasa dipanggil And, ia adalah seorang detektif terhebat di dunia.

Saat ini ia tinggal di Indonesia bersama keluarganya, namun ia telah ditipu oleh bosnya sendiri, di karenakan ia terlalu hebat dan sangat berbahaya, sebab itulah bosnya sendiri memutuskan untuk membunuhnya, agar And tidak membunuh bosnya sendiri suatu saat nanti.

*****

"Cepat katakan! Dimana kamu menyimpan jam saku itu?."

Tanya seseorang yang sambil memukulnya dengan sangat keras, mereka mencoba mengintrogasi And agar mengatakan dimana ia menyembunyikan sebuah jam saku ajaib.

"Bunuh saja aku!."

And dengan senyuman membalas pertanyaan mereka, ia tahu mereka hanya menginginkan jam sakunya setelah itu ia tetap akan dibunuh oleh mereka.

"Emmm..Benarkah begitu?."

Suara seseorang dari kegelapan berjalan mendekati And yang masih dalam keadaan terikat di sebuah kursi. ia tahu And akan berkata seperti itu, sebab itulah ia sudah menyiapkan semuanya demi mendapatkan jam saku ajaib yang dimiliki And.

"Apakah kau bosnya?"

Sambil berteriak, ia melampiaskan kekesalannya karena sudah menyiksanya dengan begitu kejam hanya gara-gara ingin mengambil jam saku miliknya.

Saat ini And terus dipukul dan di interogasi untuk mendapatkan informasi dimana ia menyembunyikan jam saku emas yang biasa digunakannya di saat memecahkan sebuah kasus.

Jam saku emas ini memiliki sebuah kekuatan ajaib yang dapat memberikan pemiliknya sebuah kekuatan yang dapat menambah kecepatan dalam berpikir, bahkan bisa membuat pemilik jam ini dapat mengingat semua yang telah dilakukan dalam satu hari.

"Apakah kamu tidak mau memberi tahukan dimana jam itu?."

"(Siapa dia, sepertinya suaranya sedikit familiar sekali?)."

And terdiam. Ia sedikit memikirkan tentang suara yang pernah ia dengar sebelumnya, namun ia tidak begitu ingat. Ia bahkan tidak bisa melihat pemilik suara itu dikarenakan terhalang oleh cahaya lampu yang terus menyinari wajahnya.

"Wus!!"

Tiba-tiba lampu menyala di sampingnya. Dan wajahnya kaget melihat apa yang sudah terjadi saat itu, ia tidak menyangka mengapa mereka bisa melakukan hal sekejam itu kepadanya.

*****

Bosnya sudah mengetahui semuanya tentang kekuatan And yang berasal dari jam saku, ia memutuskan untuk mengambilnya bahkan harus membunuh And itu sendiri.

Bahkan ia sudah menculik istri dan beserta anak perempuannya jika And tidak mau memberikan jam sakunya itu kepadanya.

*****

And memiliki seorang istri yang bernama Linda, mereka menikah saat Linda berumur 27 tahun dan And sendiri 31 tahun. Mereka memiliki seorang anak perempuan yang masih berusia 4 tahun, saat pernikahan mereka sudah mencapai 5 tahun lamanya.

Kehidupan mereka mulai tidak bahagia disaat And ditugaskan keluar negeri untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan yang dilakukan seorang pembunuh profesional yang tidak bisa dipecahkan oleh polisi setempat.

*****

Beberapa hari sebelumnya..

"Ting..tong..ting.."

Telepon berbunyi disaku celana And. Ia segera mengangkat telepon itu, dan menjawab dengan nada sopan.

"Hello Bos."

"[And kamu memiliki tugas baru di negara Jepang]."

"Baik bos! Aku akan segera kekantor untuk menemui mu."

Dengan menutup teleponnya ia segera pergi untuk menemui bosnya di kantornya. Ia terlihat terburu-buru pergi tanpa pamit dengan istrinya.

"Sayang kamu mau kemana?."

Linda dengan penasaran menanyakannya ketika ia melihat suaminya sedang terburu-buru pergi setelah menjawab telepon dari seseorang.

"Sayang. Aku ada kerjaan, nanti aku hubungi kamu lagi."

And dengan santainya berbicara pada istrinya sambil berjalan membuka pintu dan ia juga tidak lupa memakai sebuah jas hitam yang ia biasa kenakan saat keluar rumah.

"Emmm.."

Terlihat Linda sedikit khawatir kepada suaminya. Tidak biasanya And bersifat acuh padanya, ia selalu menjelaskan semua ketika And ingin pergi kepada istrinya.

*****

Disebuah ruangan khusus. And terlihat sedang berhadapan dengan seseorang pria tua, duduk di sebuah kursi saling bertatapan muka, membuat jantung And berdetak dengan sangat kencang.

"And! Aku ada tugas untukmu kali ini."

Terlihat bosnya tersenyum manis di seberang meja sambil memandangi And dengan gembira. Ia juga senang melihat And yang nampak terlihat begitu sehat dengan tubuh yang masih muda.

"Tugas seperti apa yang harus ku lakukan bos?."

And dengan posisi berdiri menjawab dengan lantang perkataan bosnya, ia sangat menghormati bosnya yang sudah merawatnya cukup lama, sampai ia sudah berhasil seperti ini.

"Tugas kali ini merupakan tugas terakhirmu."

Bosnya terlihat sedang menunjukkan senyum palsunya kepada bawahan setianya yang selalu ia banggakan. Namun kali ini ia tidak begitu senang melihat And yang terus mencapai kesuksesan, ia takut posisinya bisa saja di gantikan oleh And.

"Hah! mengapa menjadi tugas terakhir?."

And dengan wajah terkejut bertanya, ia merasa takut bahwa akan di pecat karena sudah melakukan kesalahan, ia juga beranggapan bahwa bosnya tidak menyukainya lagi.

"Karena kamu sudah punya istri dan anak, aku ingin melihat kamu menikmati masa-masa bersama keluargamu, bukankah itu yang kamu inginkan?."

Dengan sedikit rayuan, ia ingin membuat And bahagia terlebih dulu, agar And menerima saran darinya dan mau pergi menjalankan tugas terakhir yang ia berikan saat ini.

"Benarkah begitu bos!."

And terlihat sangat bahagia karena impiannya bersama keluarganya sekarang bisa terwujud, menghabiskan waktunya bersama keluarga adalah impian terakhirnya di masa pensiunnya nanti.

"Tentu saja!."

Bosnya menjawab dengan serius untuk meyakinkan And agar bisa menyetujui misi terakhirnya itu dengan sesegera mungkin.

"Baiklah bos, aku akan selesaikan tugas ini dengan sangat cepat!.

Ia memberikan hormat kepada bosnya, karena sudah memahami keinginan yang sangat ia nantikan selama ini. Ia terlihat sedikit menunduk kepalanya untuk memberikan rasa hormatnya.

"(Akhirnya aku bisa bersama istri dan anakku)."

"Ini tugasmu And!."

Terlihat bosnya telah menyerahkan sebuah berkas yang akan And hadapi ketika berada di Jepang nanti. Ia juga terlihat senang karena tugasnya itu hanyalah akal-akalannya saja untuk menyingkirkan And untuk selamanya.

"Baik bos, terima kasih dengan hadiahnya kali ini, aku tidak akan mengecewakanmu."

And dengan sangat bahagia meninggalkan ruangan itu. ia tidak menyangka dirinya sudah mendapatkan waktu pensiunannya yang sudah ia inginkan sejak dahulu.

*****

"Emmm..Tugas ku seperti ini!"

Terlihat sudah And sambil memegang sebuah kertas duduk di sebuah kursi penumpang pesawat. Ia sangat fokus membaca tentang apa yang akan ia hadapi berkaitan dengan tugasnya kali ini.

"Tempatnya disebuah gudang di Jepang ya. Tapi mengapa gudang ini sedikit terlihat familiar?. Biarlah! Yang penting aku bisa pensiun."

Ia bahkan tidak bisa fokus lagi dalam berpikir, bahwa tugasnya ini sedikit mencurigakan, ia hanya memikirkan tentang kapan ia pensiun dan bisa bersama keluarganya.

*****

"Wah baru kali ini aku ke Jepang." Aku harus cari tempat tinggal terlebih dulu."

Terlihat ia sudah berada diluar bandara Jepang dan menunggu sebuah taksi yang lewat di pinggir jalan. Untuk mencari penginapan sementara disaat ia bertugas disana, menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya sebelumnya.

--

Beberapa menit kemudian.

"Kemana ingin pergi, tuan?."

Tanya seorang supir taksi setelah And memasuki mobilnya dengan menggunakan bahasa Inggris, ia juga sedikit mengenali ciri orang-orang asia.

"Tolong Carikan hotel di dekat pantai."

Jawab And sambil duduk di kursi belakang mobil taksi itu. Ia juga terlihat begitu fasih berbahasa Inggris berbicara dengan supir taksinya.

"Baik tuan."

Jawab supir taksi dengan sopan. ia nampak terlihat begitu senang karena ia begitu kagum dengan ucapan And yang begitu fasih dalam berbahasa Inggris.

*****

"Semoga harimu menyenangkan, tuan."

Supir taksi itu terlihat senang setelah mengantarkan And ketempat tujuannya. Ia juga senang karena And memberikan bayaran lebih kepadanya.

"Terima kasih. Semoga pekerjaamu juga lancar."

And membalas pujian supir taksinya, ia juga senang karena kali ini ia akan benar-benar pensiun setelah menyelesaikan tugas terakhirnya.

--

"Ah saatnya untuk beristirahat dulu."

Gumam And sambil berjalan menuju pintu hotel yang akan ia gunakan sebagai tempat beristirahatnya selama bertugas di Jepang.

--

"Uh enaknya. Andai istri dan anakku juga disini."

Sambil menjatuhkan badan ke atas kasur hotel. ia juga memikirkan istri dan anaknya. Karena lelahnya saat diperjalanan yang cukup lumayan jauh, dan akhirnya ia terlihat tertidur dengan sangat pulas.

*****

Beberapa hari sudah berlalu..

And yang terlihat sedang duduk didepan sebuah meja makan, sambil membaca beberapa berkas kerjanya untuk ia akan gunakan ketika sampai atau berada di TKP (Tempat Kejadian Perkara).

"Tugasku kali ini, mencari barang berharga yang telah dicuri seseorang pembunuh. Pelakunya telah membunuh pemilik barang tersebut. Namun barang seperti apa itu? Apakah barang itu sangat berharga?."

Ia sedikit penasaran dengan barang yang hilang, karena pelaku pembangunan juga sudah menargetkan korban sudah cukup lama menurunnya, ia juga sedikit curiga dengan si pelaku setelah membaca berkasnya cukup lama.

"Ah akhirnya aku selesai membacanya. Demi keluargaku, aku harus secepatnya menyelesaikan tugas ini!"

Ia sangat bersemangat hanya untuk menyelesaikan tugas terakhirnya, ia juga sudah berada beberapa hari di Jepang dan baru saja selesai memahami tugasnya.

*****

Di malam hari.

Ia segera menuju tempat kejadian. Yaitu menuju gudang tua tersebut yang sudah di jelaskan di berkasnya, di depan sebuah gudang tua ia terlihat sangat kebingungan. Ia mencoba memasuki gudang tersebut untuk memastikan apakah ada barang atau beberapa hal mencurigakan yang masih ada untuk menjadi barang bukti agar bisa memudahkannya untuk menyelesaikan kasusnya.

"Sepertinya aku pernah melihat gudang ini, tapi dimana ya?."

And sedikit mencurigai tempat ia datangi saat ini, ia seperti mengingat sesuatu yang sudah cukup lama. Namun ia sedikit terganggu dan tidak begitu fokus akibat tugas ini adalah tugas terakhirnya, ia hanya memikirkan ia akan segera pensiun.

"Ciit-ciit"

Terdengar suara tikus didalam gudang sedang berlarian, bahkan suara burung-burung gagak di atas atap gudang juga terdengar jelas di telinganya.

"Astaga mengapa aku memutuskan malam hari datang kesini ya?. Padahal aku bisa saja datang nanti pagi atau siang. Apa gara-gara aku terlalu semangat untuk pensiun kali ini?."

Ia terlihat sedang bergumam dengan dirinya sendiri, karena terlalu bersemangat dalam bekerja karena hanya gara-gara ingin cepat-cepat pensiun.

"[Hahaha.]"

Terdengar seseorang sedang ketawa dari kejauhan. And yang mendengarnya langsung terdiam sejenak, ia juga melihat jam tangannya untuk memastikan bahwa belum saatnya hantu untuk muncul, di jam tangannya saja masih belum menunjukkan tengah malam.

"Hah! siapa itu?."

Teriak And dengan terkejut setelah mendengar tawaan mereka, ia tidak tahu bahwa gudang ini sedikit angker jika di malam hari.

"Aku hantu!."

"Mana ada hantu ngaku bodoh?."

Suara itu terdengar sedang menjawab pertanyaan And. Namun suara lainnya juga terdengar menyanggah ucapan yang lainnya dengan berbisik-bisik.

"Tadi dia bertanya? Jadi ku jawab saja?."

Suara itu terdengar berbisik-bisik seperti sedang membicarakan And yang sedang mencoba mendekati mereka.

"Emmm..Sejak kapan hantu suka bercanda ya? Dan mereka juga terdengar seperti orang pada umumnya?."

Terlihat wajah And yang kebingungan setelah mendengar percakapan mereka yang terdengar sedang memperdebatkan sesuatu. Ia sedikit curiga dengan gudang yang ia datangi saat ini, seperti seseorang sudah merencanakan sesuatu untuknya.

"Duarr."

"Astaga, ampun om."

Tiba-tiba pintu gudang tertutup dengan sendirinya. And berteriak sangat keras karena kaget setelah mendengarnya, ia juga terlihat tengkurap untuk memastikan ia aman.

"[Hahaha.]"

Suara itu terdengar semakin keras dan bertambah banyak, mereka seperti sedang menertawakan And yang baru saja ketakutan di dalam gudang. And yang mendengarnya benar-benar merasa takut dengan hantu tersebut.

"Om-om ampuni saya."

Ia mencoba menunjukkan permohonannya. ia menyesal karena sudah mengganggu tempat tinggal hantu tersebut. Ia juga terlihat sudah curiga dengan gudang itu dan berusaha membuka pintu gudang yang sudah terkunci dari luar.

"Wusss."

Tiba-tiba asap memenuhi isi gudang, asap tersebut mengandung obat bius yang bisa membuat penciumnya akan tertidur sangat lama.

"(Asap apa ini)."

Ia terlihat sedang menutupi hidungnya untuk memastikan agar asap itu tidak masuk kedalam hidungnya, ia terlihat menggunakan salah satu tangannya untuk menutupinya dan salah satu tangannya untuk membuka pintu gudang tersebut sekuat tenaganya.

"Ah kepalaku sangat pusing?."

"Bukk."

Ia terjatuh secara tiba-tiba karena sudah banyak menghirup asap tersebut. Beberapa orang memakai setelan jas hitam dan mereka juga terlihat sudah memakai penutup hidung mencoba mendekati And yang sudah terbaring lemas dan tidak berdaya tergeletak dilantai gudang.

--

"Hei bangun pecundang. Wow enak banget tidur ya?."

Terlihat seseorang pria berjas hitam memukul pipi And untuk mencoba membangunkannya, ia juga sedikit kesal karena And belum juga bangun setelah sekian banyak pipinya di tampar olehnya.

"Oh akhirnya bangun juga!."

"Siapa kalian?."

And memberontak di atas sebuah kursi dengan kedua tangan dan kaki yang sudah terikat sangat kuat, ia bahkan tidak mengenali siapa mereka yang sudah membuatnya seperti itu.

"Tidak perlu kamu mengetahui kami. Kamu cukup jawab pertanyaan saja, jika kami sedang bertanya kepadamu. Apakah kamu paham!."

Terlihat pria yang begitu besar menggunakan jas hitam mendekati And dan menarik rambut And dengan sangat keras agar And melihat wajahnya dengan benar.

"Ah sakit!."

And berteriak karena rambutnya yang ditarik paksa oleh pria itu. Ia tidak bisa apa-apa karena tangan kakinya saja sudah teringat, ia hanya bisa pasrah dan marah menerima keadaannya yang sudah disiksa.

"Cepat serahkan jam saku emasmu itu?."

Pria berjas hitam itu bertanya dengan nada mengancam dan sambil menusuk tangan And dengan sebuah pisau kecilnya.

"Ahhhh!!."

"Jam apa yang kalian maksud?."

And mencoba menahan rasa sakitnya dari tusukan pisau tajam ditangannya. Ia mencoba untuk berpura-pura tidak mengerti apa yang mereka tanyakan sambil menahan rasa sakit ditangannya itu.

*****

Beberapa jam kemudian.

"Sudah lama kamu disiksa, tapi belum mau memberi tahukan kami. Apakah kamu tidak mau memberi tahukan dimana jam itu?."

Terdengar seseorang dari kegelapan dengan sedikit marah kepadanya, namun And tidak juga mau mengatakan dimana ia menyembunyikan jam saku miliknya.

"(Siapa dia?. Sepertinya suaranya sedikit familiar sekali?"

And yang sudah terlihat lemas masih mencoba melihat orang-orang yang terus menyiksanya, bahkan pandangannya saja sudah mulai buram karena banyak kehilangan darah di tubuhnya.

"Wus!!."

Lampu yang berada di sampingnya seketika menyala. Memperlihatkan istri dan anaknya yang juga sudah terikat di sebuah kursi disampingnya, bahkan mulut mereka terlihat sedang ditutup dengan kain agar mereka tidak berisik, dan mereka menangis memandangi And yang sudah berdarah-darah karena di siksa sebelumnya.

"S-sialan kalian!."

Terdengar teriakan And dengan penuh emosi memandangi mereka yang telah menyiksa keluarganya. ia sangat ingin membalasnya namun ia juga masih terikat.

"Haha..Apa sekarang kamu bisa memberitahukan tentang jam itu?."

Terdengar suara seseorang dalam kegelapan itu terus tertawa keras, melihat And yang begitu menyayangi keluarganya. Ia tahu bahwa kelemahan And saat ini terdapat pada keluarganya.

"(Mengapa dia tahu dengan jam itu, tidak-tidak!! Ini bukan saatnya untuk berpikir, aku harus menyelamatkan mereka berdua)."

And hanya memikirkan keselamatan istri dan anaknya meskipun ia harus mati di tangan penjahat. Ia tidak bisa hanya berdiam diri ketika melihat keluarganya tersiksa.

"Mengapa kamu hanya diam? Apakah aku harus membunuh salah satu dari mereka terlebih dulu agar kamu bersuara."

Terdengar suara seseorang dari kegelapan itu sudah merasa tidak sabar untuk memiliki jam ajaib miliknya, ia bahkan mencoba mengancamnya agar segera memberi tahukan dimana menyembunyikan jam ajaib tersebut.

"Jangan! Apa kamu sudah gila?."

"Bos!! Boleh kah aku menikmati istrinya terlebih dulu?."

"Akan ku bunuh kamu!! Kalau berani menyentuh mereka!! Baiklah aku akan mengatakannya, tapi lepaskan mereka terlebih dulu, biarkan mereka pergi dari sini."

"Aku tidak sebodoh itu, katakan dimana jam itu? Jika tidak semua bawahanku ini akan bermain-main dengan istrimu hee."

"(...)."

And terdiam, ia tidak mau keluarganya dalam bahaya. Ia hanya bisa pasrah dengan keadaannya saat ini. Ia juga terlihat sudah menangis karena melihat istrinya juga menangis memandanginya.

"Apa kamu tidak menyayangi keluargamu atau putrimu yang masih berusia 4 tahun ini?."

"Baiklah, jam itu ada di sepatuku."

And dengan pasrah mengatakan sejujurnya, ia juga menangis melihat istri dan anaknya yang kini masih terikat tidak berdaya di sampingnya.

"Cepat buka sepatunya!!."

Terdengar suara seseorang dalam kegelapan itu sudah merasa tidak sabar lagi memiliki jam ajaibnya. Ia sangat menantikan bagaimana rasanya memiliki kemampuan untuk menjadi luar biasa.

"Baik bos."

"Ketemu bos, ini jamnya."

"Terima kasih And."

Seseorang di kegelapan itu mengungkapkan rasa terima kasihnya karena sudah memberikan hadiah yang sangat berharga yang selama ini sudah ia inginkan.

"Emmm..Cepat lepaskan keluargaku!."

And berteriak untuk segera melepaskan keluarganya, ia juga sekarang sadar bahwa hanya satu orang saja yang mengetahui rahasia tentang jam ajaibnya dan itu adalah bosnya sendiri.

"Duarr."

Bunyi suara tembakan dari kegelapan. Peluru panas langsung tepat mengenai kepala And, dan tanpa disadari darah And mengenai jam saku yang masih terlihat di pegang oleh pria berjas hitam di dekat tubuh And, Seketika cahaya putih keluar dari jam tersebut, menyinari seluruh gudang.

"Argh!! Cahaya apa ini??."

*****

"Sialan akan ku bunuh kalian semua!!. Hah? Apa aku sudah mati? Mengapa aku berada disini? Inikan tempat tidur lamaku."

And berteriak sangat keras ketika ia terbangun dari tempat tidur lamanya, ia merasa bingung dengan tempatnya, padahal ia sangat yakin berada di sebuah gudang dan sedang disiksa bahkan di tembak mati.

--

"Tuk..tuk.."

"Apa kamu sudah bangun? Kakak, apa kamu sudah bangun?."

Terdengar suara perempuan diluar pintu kamarnya sedang memanggilnya, ia berusaha mengetuk-ngetuk pintu kamar kakaknya untuk berusaha membangunkan kakaknya itu.

"Hah! Apa aku bermimpi! Ah..Inikan wajahku saat berusia 18 tahun?."

And terlihat sedang mencubit pipinya sendiri di depan cermin di kamarnya, ia tidak tahu mengapa ia sudah berada di masa lalunya ketika ia masih berusia 17 tahun.

"Kakak sarapanmu sudah siap, cepat nanti kamu telat sekolah?"

Suara yang terdengar marah terus memanggilnya untuk segera keluar dari kamarnya, ia masih tidak percaya dengan terjadi dengannya setelah apa yang sudah terjadi sebelumnya.

"Iya, aku akan segera ke sana."

And masih terlihat tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi kepadanya, mengapa ia bisa kembali ke masa lalu dan bahkan ia menjadi muda kembali dan dengan ingatannya masa depannya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

chocky

chocky

kok and nya gak ada curiganya ya. kan biasanya detektif bisa tahu rayuan manis atau tulus.

2023-10-17

1

chocky

chocky

php doang

2023-10-17

0

Alarice Erica🎸

Alarice Erica🎸

ngawur woy ngawur ni

2023-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal yang Tragis
2 Bab 2 Kembali ke Sekolah
3 Bab 3 Penyesalan Dimasa Lalu
4 Bab 4 Memiliki Teman
5 Bab 5 Ujian Akhir Sekolah
6 Bab 6 Cinta Lama
7 Bab 7 Kesempatan Terakhir
8 Bab 8 Merubah Masa Depan
9 Bab 9 Kencan Pertama
10 Bab 10 Acara Kelulusan
11 Bab 11 Takdir yang Berbeda
12 Bab 12 Pertemuan Kedua Keluarga
13 Bab 13 Misteri yang Baru di Mulai
14 Bab 14 Kebahagiaan Sementara
15 Bab 15 Sofia Dalam Bahaya
16 Bab 16 Bukti Keberanian And
17 Bab 17 Rencana Balas Dendam
18 Bab 18 Menjaga Keluarga
19 Bab 19 Kebahagiaan dan Balas Dendam
20 Bab 20 Balas Dendam dan Kisah Cinta
21 Bab 21 Linda dan Wanita Baru
22 Bab 22 Wanita Kaya
23 Bab 23 Kehidupan Mempunyai Seorang Istri
24 Bab 24 Hubungan Baru dan Kepergian Sofia
25 Bab 25 Memiliki Seorang Kembaran
26 Bab 26 Pergi ke Jepang
27 Bab 27 Negara Jepang
28 Bab 28 Sebuah Informasi
29 Bab 29 Perang Pertama
30 Bab 30 Malam Pertama
31 Bab 31 Pesan Terakhir
32 Bab 32 Pembunuh Bayaran
33 Bab 33 Keberhasilan
34 Bab 34 Kembali ke Indonesia
35 Bab 35 Kebahagiaan dan Perang Terakhir
36 Bab 36 Datangnya Bahaya
37 Bab 37 Sekolah di Serang
38 Bab 38 Kekuatan Baru
39 Bab 39 Di Rumah Sakit
40 Bab 40 Kakek
41 Bab 41 Pertemuan yang Ditakdirkan
42 Bab 42 Latihan Terakhir
43 Bab 43 Bisnis Pertama
44 Bab 44 Kesedihan Pemimpin
45 Bab 45 Bisnis Kedua
46 Bab 46 Bisnis Terakhir
47 Bab 47 Kekalahan
48 Bab 48 Kemenangan
49 Bab 49 Rasa Sedih
50 Bab 50 Keseharian
51 Bab 51 Demi Keluarga
52 Bab 52 Kepulangan
53 Bab 53 Perasaan
54 Bab 54 Takdir Kehidupan
55 Bab 55 Sudah Ditakdirkan [SELESAI]
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 Awal yang Tragis
2
Bab 2 Kembali ke Sekolah
3
Bab 3 Penyesalan Dimasa Lalu
4
Bab 4 Memiliki Teman
5
Bab 5 Ujian Akhir Sekolah
6
Bab 6 Cinta Lama
7
Bab 7 Kesempatan Terakhir
8
Bab 8 Merubah Masa Depan
9
Bab 9 Kencan Pertama
10
Bab 10 Acara Kelulusan
11
Bab 11 Takdir yang Berbeda
12
Bab 12 Pertemuan Kedua Keluarga
13
Bab 13 Misteri yang Baru di Mulai
14
Bab 14 Kebahagiaan Sementara
15
Bab 15 Sofia Dalam Bahaya
16
Bab 16 Bukti Keberanian And
17
Bab 17 Rencana Balas Dendam
18
Bab 18 Menjaga Keluarga
19
Bab 19 Kebahagiaan dan Balas Dendam
20
Bab 20 Balas Dendam dan Kisah Cinta
21
Bab 21 Linda dan Wanita Baru
22
Bab 22 Wanita Kaya
23
Bab 23 Kehidupan Mempunyai Seorang Istri
24
Bab 24 Hubungan Baru dan Kepergian Sofia
25
Bab 25 Memiliki Seorang Kembaran
26
Bab 26 Pergi ke Jepang
27
Bab 27 Negara Jepang
28
Bab 28 Sebuah Informasi
29
Bab 29 Perang Pertama
30
Bab 30 Malam Pertama
31
Bab 31 Pesan Terakhir
32
Bab 32 Pembunuh Bayaran
33
Bab 33 Keberhasilan
34
Bab 34 Kembali ke Indonesia
35
Bab 35 Kebahagiaan dan Perang Terakhir
36
Bab 36 Datangnya Bahaya
37
Bab 37 Sekolah di Serang
38
Bab 38 Kekuatan Baru
39
Bab 39 Di Rumah Sakit
40
Bab 40 Kakek
41
Bab 41 Pertemuan yang Ditakdirkan
42
Bab 42 Latihan Terakhir
43
Bab 43 Bisnis Pertama
44
Bab 44 Kesedihan Pemimpin
45
Bab 45 Bisnis Kedua
46
Bab 46 Bisnis Terakhir
47
Bab 47 Kekalahan
48
Bab 48 Kemenangan
49
Bab 49 Rasa Sedih
50
Bab 50 Keseharian
51
Bab 51 Demi Keluarga
52
Bab 52 Kepulangan
53
Bab 53 Perasaan
54
Bab 54 Takdir Kehidupan
55
Bab 55 Sudah Ditakdirkan [SELESAI]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!