Bab 4 Memiliki Teman

"Anak-anak sampai disini pelajaran kali ini, kita teruskan dipertemuan selanjutnya"

Terlihat seorang wanita lumayan cantik ingin meninggalkan kelas. ia adalah seorang guru di sekolah karena jam pelajarannya telah berakhir.

"And kita ke kantin yuk!"

Salah satu teman laki-lakinya mencoba mengajak pergi, ia terlihat sangat bersemangat karena sudah terlalu bosan di dalam kelas.

"Baiklah."

And yang masih terlihat malas duduk di bangkunya mencoba untuk berdiri mengikuti ajakan temannya karena ia ingin membeli beberapa cemilan untuk mengisi perutnya yang sudah mulai kosong.

*****

"Wah!, banyak sekali yang makan di kantin."

And kaget setelah melihat kantin sekolah untuk pertama kalinya, ia dulu tidak pernah mau di ajak temannya untuk pergi ke kantin di kehidupan sebelumnya.

"Iyakan pasti seru disini!, kamu saja diajak tidak mau terus."

Salah satu teman laki-laki lainnya juga mengejek And yang dari pertama kali masuk sekolah tidak pernah mau di ajak untuk pergi ke kantin.

"Iya-iya! aku dulu memang tidak pernah mau makan di kantin ini, aku sangat menyesal karena tidak pernah mau makan di kantin."

And terlihat menyesal karena dari dulu ia tidak pernah ingin ikut dengan temannya untuk pergi ke kantin sekolah, karena ia hanya menduga bahwa kantin sekolah hanyalah tempat makan atau warung seperti biasanya.

"Kek pernah tua saja kamu And. kantin ini kan baru saja di buat kenapa kamu bilang dulu."

Terlihat teman laki-lakinya sambil memegang pundaknya And untuk memberitahu bahwa kantin sekolah baru dibuat, ia padahal tahu bahwa And hanya mengarang cerita saja.

"Haha iya! maksud aku-, sudahlah kita cepat makan aku sudah lapar nih."

"(Hampir saja aku keceplosan)."

And terlihat gugup berbicara, ia baru sadar bahwa ia sudah pernah hidup di masa depan, ia sekarang berada di masa lalu, dan teman-teman tidak tahu tentang ini.

"And setelah pulang nanti, kamu mau ikut kami main di warnet tidak!"

Salah satu temannya terlihat sedang makan dengan lahap makanan di depannya, ia juga ingin sekaligus mengajak And untuk pergi bermain di sebuah warnet tempat mereka main bersama.

"Habiskan dulu makanan di mulutmu itu, semuanya jadi berhamburan ih."

Salah satu temannya merasa terganggu karena tidak menjaga kebersihan ketika makan, ia sedikit tidak enak melihat perilaku temannya yang tidak bisa menaati aturan di kantin untuk tidak mengotori meja.

"Iya nih tidak jelas kamu bilang apa tadi." ucap And tidak paham ucapan temannya.

"Maksud aku kita main ke warnet pulang sekolah nanti" ucap temannya mengulang kata-katanya.

"Tidak dulu, aku ingin mencari kerjaan" ucap And sambil makan.

"kamu kan masih anak sekolah, buat apa kerja" ucap temannya dengan penasaran.

"Aku tidak mau menyusahkan orang tua ku" ucap And dengan terlihat sedih di depan mereka.

"Maafkan aku And, nanti kita bantu cari kerjaan buat kamu" ucap temannya yang tidak tega liat And sedih.

"Iya And kita ini teman, andalkan kami juga kalau kamu butuh bantuan" ucap semua temannya.

"Makasih semuanya" ucap And dengan tersenyum.

"Nanti aku kabarkan kamu kalau ada kerjaan" ucap temannya.

"Iya, aku akan kasih tahu kamu" ucap teman lainnya.

"Ya sudahlah, cepat habiskan makanannya bentar lagi jam belajar masuk" ucap And yang sudah menghabiskan makanannya.

*****

"Semua anak-anak, guru ada pemberitahuan untuk kalian semua. Bagi kalian yang ingin berkuliah, pihak sekolah akan memberikan beasiswa gratis bagi siapa saja yang dapat juara 1-3 di ujian sekolah nanti, jadi kalian harus belajar bersungguh-sungguh. Baiklah sampai disini dulu kalian bisa pulang, dan belajar dengan rajin" ucap wali kelas sambil keluar.

"Haha jangankan juara, masuk 10 besar saja tidak bisa" ucap teman And terlihat tidak semangat.

"Perasaan aku tidak pernah mendengar kata-kata ini" pikir And. "Apa aku dulu bolos sekolah" pikir And lagi tentang masa lalunya.

"Hei, And apa yang kamu pikirkan" ucap temannya sambil memegangi pundaknya.

"Aku harus juara" ucap And dengan bersemangat. "Hahaha...kamu sakit ya And" terlihat temannya yang tidak percaya.

"Kamu kan biasa masuk 30 besar saja dari 31 murid dikelas ini" ucap temannya dengan tersenyum.

"Iya nih, And tidak biasanya seperti ini" ucap temannya yang masih tidak percaya.

"Itu kan dulu" ucap And. "Sekarang aku ingin berubah" ucap And sambil tersenyum.

"(....)"

Terlihat semua teman And terdiam mendengar ucapannya.

"And apa kamu sedang sakit?" tanya temennya dengan khawatir.

"Aku tidak sakit, aku ingin juara 1 ujian nanti" ucap And dengan menyombongkan diri.

"Ayo...ayo teman-teman kita taruhan" ucap temannya sambil berkumpul di depan meja guru mendengar ucapan And.

"Hah!" terlihat wajah And yang terkejut dengan tingkah laku semua temannya.

"Ayo..ayo juara berapa And nanti?" memperlihatkan semua teman-temannya yang masih berunding.

"Kira-kira masih di atas rangking 20an" ucap salah satu temannya melirik And yang masih duduk.

"Hadeh!, punya teman gini amat" pikir And sambil menutup wajahnya dengan salah satu tangannya.

"Ya sudahlah aku yakin And bisa masuk juara 3" ucap salah satu temannya.

"Hah!" memperlihatkan wajah And yang terkejut karena memiliki teman yang baik padanya.

"Ahh aku sayang kamu" ucap And sambil memeluk temannya.

"Heiii...lepasin And" ucap temannya sambil mendorongnya.

"Kamu baik amat sih" ucap And yang terlihat manja dengan temannya.

"Sudahlah kita lihat saja nanti" ucap temannya.

"Besok minggu kita nonton bioskop yuk" ajak salah satu temannya And.

"Waduh sejak kapan kau suka bioskop?" tanya salah satu teman lainnya.

"Sudahlah kalian saja yang pergi, aku mau tidur di rumah saja" ucap And sambil keluar kelas.

"Haha kalian saja berdua saja yang nonton bioskop sana" ucap salah satu teman And yang juga keluar kelas.

"Bagaimana kalau ke pantai" ucap temannya sambil mengejar And.

"Hari minggu hari istimewaku" ucap And sambil berjalan menuju keluar sekolah.

"Kalau ke cafe?" terlihat temannya yang masih merayu And.

"Cafe mahal" ucap And yang masih tidak tertarik.

"Heh susah amat sih ngajak And ini" ucap temannya terlihat menyerah.

"kamu itu cocoknya main di taman saja" ucap salah satu temannya.

"Heh taman!" terlihat wajah And yang terkejut.

"Yuk! kita ke taman" terlihat temannya yang tersenyum melihat ketertarikan And dengan taman.

"Ya..ya baiklah" ucap And. "Seperti ada yang kupikirkan di taman ini" pikir And sedikit penasaran.

"Hadeh anak-anak kurang bahagia" ucap temannya yang terlihat dewasa.

"Taman cuman ada ayunan sama jungkat-jungkit dan perosotan" ucap temannya yang terlihat tidak tertarik.

"Tidak apa-apa yang penting And kita senang" ucap salah satu temannya yang terlihat bahagia.

"Iya..iya..terserah kalian, berantem saja sana" ucap And yang tidak peduli dengan omongan semua temannya.

*****

"Wah ada adik-adik cantik duduk di bangku taman itu" ucap temannya.

"Samperin yuk minta nomor hp nya saja" ucap salah satu temannya.

"Kita culik saja" ucap salah satu teman lainnya.

" Si sange ini, pikirannya" ucap semuanya terhadap si sange.

"Mumpung sendiri dan disini sepi" ucap si sange.

"(???)" Terlihat semuanya yang terdiam.

"Bercanda kok, serius amat sih" ucap si sange. "Yuk main ayunan" ajak si sange dengan mengalihkan pembicaraan.

Beberapa menit kemudian...

"Hello adik sendiri saja" ucap And sambil mendekati adik perempuan yang sedang duduk di bangku taman sendirian.

"Hei...hei..lihat And" ucap temannya dari kejauhan.

"Suka yang kecil-kecil And kita" ucap temannya dari kejauhan.

"Iya, kak aku lagi sedih" ucap adik perempuan itu.

"kok tidak nangis-nangis" ucap And dengan polosnya.

"Si gila!" memperlihatkan wajah semua teman yang terkejut dengan ucapan And.

"Eh maksud kakak, kenapa kamu sedih" ucap And dengan gugup.

"Kasih permen kamu And" ucap temannya dari kejauhan sambil berbisik-bisik.

"Hah! permen" pikir And. "Sialan kalian!" teriak And sambil memperlihatkan wajah And yang merah kerena salah paham.

"Hah! And marah" ucap salah satu temannya dari kejauhan.

"Salah ngomong kamu" ucap salah satu temannya lagi. "Aku cuman bilang kasih permen, kenapa And marah" ucap temannya sambil kebingungan.

"And mana punya permen, permen di celana itu yang di kasih" ucap si sange.

"Hahaha pantas saja And marah, salah paham rupanya" ucap temannya sambil melihat And dari kejauhan.

"Maaf ya, teman kakak emang berisik" ucap And dengan tersenyum kepada adik perempuan itu.

"Iya tidak apa-apa kok" ucap adik kecil itu sambil tertawa. "Aku mau pulang dulu ya" ucap adik perempuan itu sambil berdiri menjauh pergi.

"Iya hati-hati dijalan" ucap And. "Eh namanya siapa ya?" Pikir And.

"Sampai ketemu lagi Kakak" ucap perempuan itu sambil menjauh meninggalkan And.

"Yah sudahlah ngapain juga aku harus tau" pikir And. You

"Bagaimana And apa kamu di berikan nomor hpnya" ucap salah satu temannya yang mendekat.

"Nomor apaan, dia masih kecil" ucap And sedikit kesal kepada temannya.

"Namanya siapa sih" tanya salah satu teman And dengan penasaran.

"Tidak tahu juga, tidak sempat bertanya" ucap And.

"Ya sudahlah kita pulang saja, aku sudah lapar" ucap salah satu temannya.

"Iya, bye semuanya" ucap And yang sambil berpisah dengan teman di taman.

"okay" ucap temannya sambil melambaikan tangan dari kejauhan.

Episodes
1 Bab 1 Awal yang Tragis
2 Bab 2 Kembali ke Sekolah
3 Bab 3 Penyesalan Dimasa Lalu
4 Bab 4 Memiliki Teman
5 Bab 5 Ujian Akhir Sekolah
6 Bab 6 Cinta Lama
7 Bab 7 Kesempatan Terakhir
8 Bab 8 Merubah Masa Depan
9 Bab 9 Kencan Pertama
10 Bab 10 Acara Kelulusan
11 Bab 11 Takdir yang Berbeda
12 Bab 12 Pertemuan Kedua Keluarga
13 Bab 13 Misteri yang Baru di Mulai
14 Bab 14 Kebahagiaan Sementara
15 Bab 15 Sofia Dalam Bahaya
16 Bab 16 Bukti Keberanian And
17 Bab 17 Rencana Balas Dendam
18 Bab 18 Menjaga Keluarga
19 Bab 19 Kebahagiaan dan Balas Dendam
20 Bab 20 Balas Dendam dan Kisah Cinta
21 Bab 21 Linda dan Wanita Baru
22 Bab 22 Wanita Kaya
23 Bab 23 Kehidupan Mempunyai Seorang Istri
24 Bab 24 Hubungan Baru dan Kepergian Sofia
25 Bab 25 Memiliki Seorang Kembaran
26 Bab 26 Pergi ke Jepang
27 Bab 27 Negara Jepang
28 Bab 28 Sebuah Informasi
29 Bab 29 Perang Pertama
30 Bab 30 Malam Pertama
31 Bab 31 Pesan Terakhir
32 Bab 32 Pembunuh Bayaran
33 Bab 33 Keberhasilan
34 Bab 34 Kembali ke Indonesia
35 Bab 35 Kebahagiaan dan Perang Terakhir
36 Bab 36 Datangnya Bahaya
37 Bab 37 Sekolah di Serang
38 Bab 38 Kekuatan Baru
39 Bab 39 Di Rumah Sakit
40 Bab 40 Kakek
41 Bab 41 Pertemuan yang Ditakdirkan
42 Bab 42 Latihan Terakhir
43 Bab 43 Bisnis Pertama
44 Bab 44 Kesedihan Pemimpin
45 Bab 45 Bisnis Kedua
46 Bab 46 Bisnis Terakhir
47 Bab 47 Kekalahan
48 Bab 48 Kemenangan
49 Bab 49 Rasa Sedih
50 Bab 50 Keseharian
51 Bab 51 Demi Keluarga
52 Bab 52 Kepulangan
53 Bab 53 Perasaan
54 Bab 54 Takdir Kehidupan
55 Bab 55 Sudah Ditakdirkan [SELESAI]
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 Awal yang Tragis
2
Bab 2 Kembali ke Sekolah
3
Bab 3 Penyesalan Dimasa Lalu
4
Bab 4 Memiliki Teman
5
Bab 5 Ujian Akhir Sekolah
6
Bab 6 Cinta Lama
7
Bab 7 Kesempatan Terakhir
8
Bab 8 Merubah Masa Depan
9
Bab 9 Kencan Pertama
10
Bab 10 Acara Kelulusan
11
Bab 11 Takdir yang Berbeda
12
Bab 12 Pertemuan Kedua Keluarga
13
Bab 13 Misteri yang Baru di Mulai
14
Bab 14 Kebahagiaan Sementara
15
Bab 15 Sofia Dalam Bahaya
16
Bab 16 Bukti Keberanian And
17
Bab 17 Rencana Balas Dendam
18
Bab 18 Menjaga Keluarga
19
Bab 19 Kebahagiaan dan Balas Dendam
20
Bab 20 Balas Dendam dan Kisah Cinta
21
Bab 21 Linda dan Wanita Baru
22
Bab 22 Wanita Kaya
23
Bab 23 Kehidupan Mempunyai Seorang Istri
24
Bab 24 Hubungan Baru dan Kepergian Sofia
25
Bab 25 Memiliki Seorang Kembaran
26
Bab 26 Pergi ke Jepang
27
Bab 27 Negara Jepang
28
Bab 28 Sebuah Informasi
29
Bab 29 Perang Pertama
30
Bab 30 Malam Pertama
31
Bab 31 Pesan Terakhir
32
Bab 32 Pembunuh Bayaran
33
Bab 33 Keberhasilan
34
Bab 34 Kembali ke Indonesia
35
Bab 35 Kebahagiaan dan Perang Terakhir
36
Bab 36 Datangnya Bahaya
37
Bab 37 Sekolah di Serang
38
Bab 38 Kekuatan Baru
39
Bab 39 Di Rumah Sakit
40
Bab 40 Kakek
41
Bab 41 Pertemuan yang Ditakdirkan
42
Bab 42 Latihan Terakhir
43
Bab 43 Bisnis Pertama
44
Bab 44 Kesedihan Pemimpin
45
Bab 45 Bisnis Kedua
46
Bab 46 Bisnis Terakhir
47
Bab 47 Kekalahan
48
Bab 48 Kemenangan
49
Bab 49 Rasa Sedih
50
Bab 50 Keseharian
51
Bab 51 Demi Keluarga
52
Bab 52 Kepulangan
53
Bab 53 Perasaan
54
Bab 54 Takdir Kehidupan
55
Bab 55 Sudah Ditakdirkan [SELESAI]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!