Bab 5 Ujian Akhir Sekolah

"Aku pulang" ucap And sambil membuka pintu sambil membuka sepatunya.

"Mandi dulu sana, sarapan sudah siap" ucap ibu yang sedang siapkan makan.

"Iya ibu, tapi Riri mana?" tanya And sedang berjalan menaiki tangga.

"Oh!, dia dikamar masih sibuk dengan PR nya" jawab ibu. "Nanti juga keluar sebentar lagi" ucap ibu sambil tersenyum.

"Ya udah And akan mandi dulu setelah menaruh tas dikamar" ucap And menaiki tangga menuju kamarnya.

"Masakan ibu memang yang terbaik" ucap And dengan lahap memakannya.

"Bagus kalau kamu suka And" ucap ibu dengan tersenyum.

"Kakak!, makan yang banyak agar ujian nanti dapat juara satu" ucap Riri tersenyum dengan sedikit mengejeknya karena dia tahu bahwa kakaknya bodoh.

"Iya, kakak akan belajar yang rajin" ucap And dengan tersenyum sombong kepada Riri.

"Nah itu baru kakak aku" ucap Riri terlihat mengejek.

"Sudah-sudah habiskan makanannya" ucap ibu menegur mereka.

"Iya ibu!" ucap mereka masih memperlihatkan kekesalan satu sama lain.

"Bagaimana agar aku bisa mendapatkan penghasilan saat berada di rumah" pikir And berada didepan komputer. "Ya sudahlah coba saja dulu buat novel. Demi keluarga tidak boleh malas-malasan harus semangat. Wah sudah beberapa chapter aku buat" ucap And terlihat senang dengan usahanya.

"Saatnya aku belajar dulu besoknya ujian" ucap And sambil mengambil beberapa buku di atas meja belajarnya. "Harus dapat beasiswa, agar aku bisa kuliah. Tidak ada orang pintar tanpa belajar" pikir And dengan memulai membaca buku.

"Kakak!, ayo turun makan malam sudah siap" ucap Riri diluar pintu kamar.

"Iya..iya sebentar lagi kakak turun" ucap And yang masih terlihat membaca. "Ah.. akhirnya selesai juga mata pelajaran besok" ucap And yang selesai membaca semuanya. "Wah sudah malam saja, saking semangatnya aku lupa waktu" ucap And sambil memegang kepalanya. "Ya sudah aku makan dulu lah, baru terusin mikirin bagaimana menghasilkan uang" pikir And sambil keluar kamar menuruni tangga.

"Wah makanan yang dimasak ibu selalu enak" ucap And yang sudah selesai makan.

"And besok kamu ujian kan" tanya ibu mengingatkan. "Apa kamu akan kuliah" tanya ibu sedikit penasaran.

"Iya And akan kuliah, tapi tenang saja bu, and akan cari uang sendiri" ucap And dengan tersenyum. "Bagaimanapun aku tidak mau lagi menyusahkan mereka" pikir And.

"Kakak! bagaimana caranya dapat uang kalau tidak kerja" tanya Riri.

"Nanti kamu juga tahu" ucap And dengan tersenyum kepada adiknya.

"Baiklah tapi jangan melakukan hal-hal yang tidak baik" ucap ibu sedikit khawatir.

"Iya bu!, And tidak melakukan hal jahat" jawab And dengan tersenyum.

"Saatnya meneruskan membuat novel" ucap And didepan komputernya. "Semoga saja banyak yang suka dengan novel ini" ucap And dengan semangat menulis novelnya. "Ah..sudah lumayan banyak, besok ujian aku harus tidur" memperlihatkan And yang sudah ngantuk karena melihat jam 10.00 malam.

"Tit...tit...tit..." alarm yang berbunyi.

"Ah, semangat pagi, eh maksudnya selamat pagi" ucap And yang bangun mematikan alarm. "Mandi dulu ah" ucap And.

"And semangat belajarnya ya" ucap ibu di depan meja makan.

"Semangat kakak" ucap Riri dengan tersenyum.

"Iya And berangkat dulu" terlihat And yang sudah selesai makan.

"Hati-hati dijalan" ucap ibu dengan tersenyum.

"Iya ibu" ucap And sambil membuka pintu keluar. "Baru kali ini aku bisa merasakan kehangatan keluarga" ucap And sambil berjalan menuju sekolah. "Dulu aku tidak peduli sama Riri dan ibu" pikir And terlihat menyesalinya. "Dengan kesempatan kedua ini aku akan memperbaiki semuanya" ucap And dengan semangat.

"Oh!, Adik itu tidak ada di taman" ucap And melihat-lihat taman. "Mungkin dia sekolah juga" ucap And berjalan menuju ke sekolah.

"Pagi!, pak satpam" ucap And dengan tersenyum.

"Wah!, tumben pagi datangnya" ucap pak satpam sambil tersenyum bahagia melihat And yang selalu telat kini tidak lagi.

"Eh bapak, aku ini anak rajin!, tidak terlambat lagi mulai sekarang" ucap And menyombongkan diri. "Ini pak, buat pak satpam yang ganteng" ucap And dengan memberikan sebuah minuman dingin.

"Wah tumben baik nih" ucap pak satpam dengan curiga.

"Eh bapak tidak boleh begitu, And niat baik itu" ucap And dengan memperlihatkan keseriusannya.

"Ya sudah, masuk sana belajar yang rajin hari ini ujian" ucap pak satpam mengingatkan.

"Iya pak, semangat ya" ucap And yang meninggalkan pak satpam.

"Wah, And pagi sekali kamu ke sekolah" ucap Sofia yang bertemu di depan kelasnya. "Biasanya kamu telat datangnya" ucap Sofia dengan mengejek.

"Itu dulu, sekarang aku sudah berubah" ucap And dengan memegang pinggulnya.

"And semangat ujiannya ya" memperlihatkan wajah Sofia yang malu-malu.

"Emmm..iya.." jawab And yang juga memperlihatkan wajah merahnya.

"Maaf ya, hari ini aku ada peket membersihkan kelas jadi aku buru-buru" memperlihatkan And yang tidak bisa menahan rasa malunya.

"Iya hati-hati ya" ucap Sofia dengan tersenyum melihat And yang begitu malu.

"Sudah aku ke kelas dulu ya" terlihat And buru-buru pergi.

"Pttf" terlihat Sofia menahan tawanya melihat And malu-malu meninggalkan nya.

"Ah...ohk..ohk.. capek banget" ucap And terengah-engah karena berlari menjauh dari Sofia. "Ah lumayan jauh lagi kelasku sama Sofia" ucap And didepan pintu kelasnya. "Kenapa aku seperti ini ya di depan Sofia" pikir And sambil memegang detak jantungnya.

"Pagi..And" ucap teman-temannya secara tiba-tiba nongol dibelakang.

"Eh...pagi!?" memperlihatkan And yang terkejut.

"Haha apa yang kamu pikirkan And, jadi kaget seperti itu" ucap salah satu temannya bernama Rendi.

"Iya nih tidak biasa And berangkat pagi" ucap salah satu temannya bernama Rian.

"Mungkin ingin ketemu cewek disekolah pagi-pagi" ucap salah satu temannya yang ***** bernama Fizi.

"Eh!, Jangan mengada-ada, aku ini anak-anak baik" ucap And menyombongkan dirinya.

"Iya..iya bentar lagi bel" ucap Rendi mendorong And masuk kelas.

"Kalau mau cewek hubungi aku saja And" ucap Fizi sambil merangkul And. "Bisa di ajak main-main ke taman juga" ucap Fizi sambil merayu And.

"Sial!, aku ini..anak baik-baik" ucap And dengan memperlihatkan wajah merahnya.

"Hah?" memperlihatkan wajah Rendi dan Rian yang tidak percaya And anak baik-baik ketika mereka melihat wajah And yang memerah dengan rayuan Fizi.

"Hei kenapa wajah kalian seperti itu" ucap And yang terlihat kesal.

"Tidak apa-apa And" ucap Rian.

"Ya sudah ayo kita masuk, dari tadi diam di pintu terus, nanti yang lain ingin lewat gimana" ucap Rendi mendorong mereka masuk.

"Oke anak-anak waktunya 2 jam, jadi pikirkan jawabannya baik-baik, jangan ada yang menyontek atau saling kasih jawaban, jika kelihatan kalian berbuat curang maka kertas ujian kalian akan bapak ambil" ucap wali kelasnya.

"Baik pak!" ucap semua siswa.

"Sudah 1 jam berlalu terlihat semua siswa mengerjakan ujian dengan tulus tidak ada yang berbicara maupun mencurigakan" pikir guru wali kelasnya melihat-lihat muridnya.

"Hah! And kenapa kamu tidak mengerjakan ujiannya?" tanya guru yang penasaran melihat And yang hanya diam.

"Saya sudah selesai pak!" jawab And.

"Cepat sekali And menjawabnya" ucap Fizi yang berbisik-bisik ke Rian dan Rendi.

"Mungkin And sudah malas menjawabnya" ucap Rendi sambil berbisik-bisik sambil menjawab soal ujiannya.

"Cukup jangan ada berbicara lagi" ucap guru. "And kalau kamu sudah selesai taruh kertas ujiannya ke depan sini" ucap guru.

"Baik pak!" ucap And sambil membawa kertas ujiannya.

"Emmm" memperlihatkan wajah guru yang tersenyum melihat kertas ujian And.

"Wah guru kita tersenyum melihat kertas ujian And yang banyak salah" ucap Fizi sambil berbisik-bisik.

"Yang lain, cepat selesaikan tinggal 30 menit lagi" ucap guru.

"Aduh masih banyak lagi yang belum aku jawab" ucap Fizi sambil memegang kepalanya.

"Hahaha" memperlihatkan Rendi Rian dan And yang menahan tawa melihat tingkah lakunya Fizi.

"Semangat ya" ucap And memberi semangat kepada teman-teman sambil mengejek.

Episodes
1 Bab 1 Awal yang Tragis
2 Bab 2 Kembali ke Sekolah
3 Bab 3 Penyesalan Dimasa Lalu
4 Bab 4 Memiliki Teman
5 Bab 5 Ujian Akhir Sekolah
6 Bab 6 Cinta Lama
7 Bab 7 Kesempatan Terakhir
8 Bab 8 Merubah Masa Depan
9 Bab 9 Kencan Pertama
10 Bab 10 Acara Kelulusan
11 Bab 11 Takdir yang Berbeda
12 Bab 12 Pertemuan Kedua Keluarga
13 Bab 13 Misteri yang Baru di Mulai
14 Bab 14 Kebahagiaan Sementara
15 Bab 15 Sofia Dalam Bahaya
16 Bab 16 Bukti Keberanian And
17 Bab 17 Rencana Balas Dendam
18 Bab 18 Menjaga Keluarga
19 Bab 19 Kebahagiaan dan Balas Dendam
20 Bab 20 Balas Dendam dan Kisah Cinta
21 Bab 21 Linda dan Wanita Baru
22 Bab 22 Wanita Kaya
23 Bab 23 Kehidupan Mempunyai Seorang Istri
24 Bab 24 Hubungan Baru dan Kepergian Sofia
25 Bab 25 Memiliki Seorang Kembaran
26 Bab 26 Pergi ke Jepang
27 Bab 27 Negara Jepang
28 Bab 28 Sebuah Informasi
29 Bab 29 Perang Pertama
30 Bab 30 Malam Pertama
31 Bab 31 Pesan Terakhir
32 Bab 32 Pembunuh Bayaran
33 Bab 33 Keberhasilan
34 Bab 34 Kembali ke Indonesia
35 Bab 35 Kebahagiaan dan Perang Terakhir
36 Bab 36 Datangnya Bahaya
37 Bab 37 Sekolah di Serang
38 Bab 38 Kekuatan Baru
39 Bab 39 Di Rumah Sakit
40 Bab 40 Kakek
41 Bab 41 Pertemuan yang Ditakdirkan
42 Bab 42 Latihan Terakhir
43 Bab 43 Bisnis Pertama
44 Bab 44 Kesedihan Pemimpin
45 Bab 45 Bisnis Kedua
46 Bab 46 Bisnis Terakhir
47 Bab 47 Kekalahan
48 Bab 48 Kemenangan
49 Bab 49 Rasa Sedih
50 Bab 50 Keseharian
51 Bab 51 Demi Keluarga
52 Bab 52 Kepulangan
53 Bab 53 Perasaan
54 Bab 54 Takdir Kehidupan
55 Bab 55 Sudah Ditakdirkan [SELESAI]
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 Awal yang Tragis
2
Bab 2 Kembali ke Sekolah
3
Bab 3 Penyesalan Dimasa Lalu
4
Bab 4 Memiliki Teman
5
Bab 5 Ujian Akhir Sekolah
6
Bab 6 Cinta Lama
7
Bab 7 Kesempatan Terakhir
8
Bab 8 Merubah Masa Depan
9
Bab 9 Kencan Pertama
10
Bab 10 Acara Kelulusan
11
Bab 11 Takdir yang Berbeda
12
Bab 12 Pertemuan Kedua Keluarga
13
Bab 13 Misteri yang Baru di Mulai
14
Bab 14 Kebahagiaan Sementara
15
Bab 15 Sofia Dalam Bahaya
16
Bab 16 Bukti Keberanian And
17
Bab 17 Rencana Balas Dendam
18
Bab 18 Menjaga Keluarga
19
Bab 19 Kebahagiaan dan Balas Dendam
20
Bab 20 Balas Dendam dan Kisah Cinta
21
Bab 21 Linda dan Wanita Baru
22
Bab 22 Wanita Kaya
23
Bab 23 Kehidupan Mempunyai Seorang Istri
24
Bab 24 Hubungan Baru dan Kepergian Sofia
25
Bab 25 Memiliki Seorang Kembaran
26
Bab 26 Pergi ke Jepang
27
Bab 27 Negara Jepang
28
Bab 28 Sebuah Informasi
29
Bab 29 Perang Pertama
30
Bab 30 Malam Pertama
31
Bab 31 Pesan Terakhir
32
Bab 32 Pembunuh Bayaran
33
Bab 33 Keberhasilan
34
Bab 34 Kembali ke Indonesia
35
Bab 35 Kebahagiaan dan Perang Terakhir
36
Bab 36 Datangnya Bahaya
37
Bab 37 Sekolah di Serang
38
Bab 38 Kekuatan Baru
39
Bab 39 Di Rumah Sakit
40
Bab 40 Kakek
41
Bab 41 Pertemuan yang Ditakdirkan
42
Bab 42 Latihan Terakhir
43
Bab 43 Bisnis Pertama
44
Bab 44 Kesedihan Pemimpin
45
Bab 45 Bisnis Kedua
46
Bab 46 Bisnis Terakhir
47
Bab 47 Kekalahan
48
Bab 48 Kemenangan
49
Bab 49 Rasa Sedih
50
Bab 50 Keseharian
51
Bab 51 Demi Keluarga
52
Bab 52 Kepulangan
53
Bab 53 Perasaan
54
Bab 54 Takdir Kehidupan
55
Bab 55 Sudah Ditakdirkan [SELESAI]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!