Your Revenge
(Sheila POV)
Malam gelap yang kelam karena diguyur oleh hujan dan disertai sambaran petir yang menggelegar telah menjadi saksi, dimana aku Sheila Aninditha Wibowo, berusia 20 tahun,dengan tanpa sengaja telah menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
Keadaan cuaca yang begitu buruk pada malam itu membuat mobil yang ku kendarai mengalami slip, dan tidak seimbang.Sehingga sulit ku kendalikan, hal itulah yang membuatku tak sengaja terlibat kecelakaan dan menewaskan seorang wanita yang sedang berboncengan dengan seorang pria.
Aku pun tidak ingat pasti kronologinya, karena setelah menabrak aku juga pingsan dan dilarikan kerumah sakit oleh para penolong yang aku juga tidak tau siapa-siapa saja.
Keesokan harinya setelah aku sadar, aku melihat mama dan papa sedang diinterogasi oleh dua orang pria berseragam polisi didalam kamar rawatku.Melihat hal itu aku menjadi bertanya-tanya, apakah yang terjadi sampai-sampai tadi aku mendengar kalau polisi menyebutkan tentang "Keluarga korban. "
"?????. "
Aku mencoba mengingat kembali kejadian semalam saat aku sedang dalam perjalanan pulang dari pesta ulang tahun teman satu fakultas ku Sherin.Seketika itu pula bayangan kejadian semalam terlintas di benakku,aku bisa mengingatnya dengan jelas kalau aku sudah menabrak sebuah sepeda motor sport yang berpenumpang dua orang.
Dadaku mendadak sesak, air mataku tiba-tiba keluar dengan sendirinya.Mama dan papa yang mendengar suara rintihan ku pun sontak menoleh ke arahku.
"Sheila,kamu sudah bangun nak?. " tanya Mama yang kini setengah berlari ke arahku.
Beliau menggengam tanganku,lalu mengelus rambutku dengan penuh kasih.
"Mama... apa yang sedang terjadi, kenapa ada polisi?. " tanyaku.
Mama sepertinya ragu-ragu untuk menjawabnya, beliau beralih menatap papa seolah bertanya apa yang harus ia jawabkan.
Ku lihat papa memberikan kode dengan matanya agar mama tidak memberitahu kebenarannya padaku.
"Ah, gak ada apa-apa kok sayang. Tadi malam kamu mengalami kecelakaan, tapi kata dokter kondisi kamu baik-baik saja, hanya shock sedikit."elak Mama.
" Mama gak lagi bohong 'kan?.Tadi Sheila dengar kalau pak polisi bilang soal korban??!. "tanyaku penasaran.
" Gak kok sayang, gak ada apa-apa. Kamu istirahat lagi aja ya, soal mobil kamu gak usah kamu pikirin.Mobilnya sudah papa minta mang Surip untuk membawanya ke bengkel.Kamu bisa pakai mobil yang lain aja dulu kalau mau keluar, atau nanti papa akan belikan yang baru. "Papa tiba-tiba menyela pembicara kami.
Aku semakin merasakan keanehan dari sikap mereka,kentara sekali kalau mereka sekarang ini sedang menyembunyikan sesuatu dariku.
****
Dua hari berlalu, kondisiku pun kini sudah semakin membaik.Hanya kening ku yang memar karena terbentur setir mobil, tapi kini lemahnya sudah memudar.
"Hari ini anak ibu sudah bisa dibawa pulang kerumah,hanya perlu minum obat yang teratur dan jangan lupa kalau ada keluhan lain silahkan hubungi saya atau bisa juga datang langsung kerumah sakit ini untuk pemeriksaan lanjutan. " ujar dokter yang tiga hari ini merawatku.
"Terimakasih dokter karena sudah merawat putri saya. " kulihat mama menyalami tangan dokter itu. Lalu setelahnya aku pun berinisiatif untuk mengikuti mama bersalaman dan mengucapkan terimakasih kepada pak dokter yang sudah merawat ku beberapa hari ini.
*
*
*
Kini sudah seminggu setelah kejadian itu,tiba-tiba aku menerima sebuah pesan di ponselku. Aku sangat terkejut membaca isi pesan itu,pesan yang sangat menohok hatiku.
...**Kupastikan kamu akan mendapatkan ganjaran yang pantas karena sudah membunuh orang yang kucintai**...
Begitulah bunyi pesan itu, hatiku gemetar. Aku takut sekali, perasaanku mengatakan kalau aku pasti sudah melakukan sesuatu yang salah, tapi apa? , siapakah yang sudah mengirim pesan ini kepadaku? . Jujur aku sangat ketakutan, tapi aku tidak ingin membuat orang tuaku khawatir, jadi aku tidak memberitahu mereka soal pesan itu.
Sejak hari itu, setiap harinya aku menerima pesan serupa,pesan ancaman yang membuat bulu kudukku berdiri jika membacanya, aku tak mau hal ini menyiksaku.Akhirnya kuputuskan untuk memblokir nomor itu agar tak mengganggu hidupku lagi.
****
Hari ini aku akan berangkat kuliah lagi, sudah seminggu lebih aku beristirahat dirumah,rasanya sangat membosankan.Luka memar diwajahku pun sudah hilang, aku tidak mau berlama-lama cuti dan ketinggalan banyak mata kuliah.
"Loh, kok kamu udah rapi aja, mau kemana?? apa badan kamu udah gak berasa sakit lagi sayang ?. " tanya mama yang kini menatapku dengan raut wajahnya yang penuh tanya.
"Sheila bosan ma dirumah,Sheila juga gak mau ketinggalan banyak pelajaran.Entar yang ada Sheila harus ngulang lagi tahun depan. " jawabku dengan nada manja. Ya, aku memang anak manja, maklumlah karena aku memang anak tunggal yang selalu dimanjakan oleh mama dan papa.
Semua yang aku minta selalu mereka penuhi,aku sangat bahagia sekali menjadi putri mereka. Papaku yang seorang pejabat, membuat hidupku selalu dihormati dimana-mana.Mungkin ini merupakan hidup yang diimpikan semua wanita di dunia. Papaku bernama Harianto Wibowo,seorang politikus sekaligus pejabat negara. Sedangkan Ibuku adalah seorang mantan artis top bernama Fatiah Sari Nugroho yang sekarang berprofesi sebagai designer pakaian ternama dan memiliki beberapa butik di Jakarta.
Setelah berpamitan dengan mama aku pun berangkat ke kampusku,hari ini aku mengemudikan sendiri mobilku yang baru dibelikan papa. Entah kenapa aku dibelikan mobil yang baru, mama bilang alasannya karena mobilku masih di bengkel.Jadi papa sengaja membelikan aku mobil yang baru dan mobil ini sangat mewah,walaupun sebenarnya aku lebih suka mobil lamaku, tapi aku harus tetap memakainya.
Sesampainya dikampus aku segera berjalan menuju fakultas ku,aku belajar di Fakultas impianku,Fakultas Hukum. Aku ingin sekali menjadi seorang pengacara terkenal dan bisa membela orang-orang lemah nantinya setelah aku bisa lulus dan mulai terjun di dunia kerja.
Beberapa temanku menghampiriku untuk menanyakan keadaanku. "Hai Sheila,kami dengar kamu baru saja mengalami kecelakaan.Bagaimana keadaanmu sekarang? apa sudah lebih baik?, kemarin waktu kami ingin menjengukmu dirumah sakit tapi kami dilarang masuk. Katanya papa mamamu tidak mengizinkan siapa saja yang akan menjengukmu. " ujar Raysa salah satu teman karibku.
"Iya Sheila, kami juga datang kerumah kamu loh.Tapi tetap aja gak dibolehkan menemui kamu, katanya kamu harus istirahat yang intensif, tak bisa menerima tamu. " sambung Alya temanku yang satu lagi.
Aku terkejut mendengar penuturan mereka, kenapa orang tuaku bersikap seperti itu? padahal mama papa tau kalau mereka sahabat baikku, kenapa mereka dilarang menemui ku coba??
"Ah, maaf ya. Aku juga gak tau kenapa bisa begitu.Mungkin papa dan mama ingin aku lekas sembuh dan bisa full istirahat kali ya 😁. " jawabku canggung. Terus terang saja aku baru tau kalau teman-temanku ingin menjengukku.
"Ya sudah,ayo kita kekelas dulu.Sebentar lagi kelas akan di mulai.Kabarnya besok akan ada seminar tentang hukum, yang jadi pembicaranya seorang pengacara terkenal, dengar-dengar ia juga pengusaha loh. "ujar Raysa.
" Wow,bagus dong. "jawabku.
" Iya, kabarnya pengacara ini masih muda dan sangat tampan.Dan dengar-dengar, dia baru kehilangan istrinya dalam kecelakaan beberapa minggu lalu."sambung Alya.
Degggg..
Entah mengapa mendengar hal itu jantung ku jadi berpacu lebih cepat.Seketika aku jadi merinding, dan bulu kudukku berdiri tanpa tau apa penyebabnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Wawan
Lanjuuut ✍️
2023-07-23
0