Aku sudah tidak bisa konsentrasi lagi, setiap aku menutup mataku, selalu saja suara pria itu yang terngiang-ngiang di telingaku.Sekujur tubuhku panas dingin, rasanya aku sudah tidak bisa menahannya lagi.
"Mama, ya Mama... . "ingatku tiba-tiba ke Mama.
Beliau pasti mengetahui semuanya, ada apa dibalik semua ini. Kalau benar pria itu adalah keluarga dari korban kecelakaan itu, seharusnya aku diberi tahu semua kebenarannya. Apakah benar sudah ada korban jiwa?
Aku segera mengajak Raysa dan Alya untuk segera pulang, meskipun mereka akhirnya menolak dan aku terpaksa pulang duluan, sendirian.
"Sheila kenapa, kok tiba-tiba sikapnya aneh. " kudengar Alya bertanya pada Raysa tentang keadaanku yang menurutnya aneh.
Namun aku tak menggubrisnya dan langsung berlalu keluar dari bioskop.Aku setengah berlari ke basement Mall tempat dimana mobilku terparkir.Setelah masuk ke dalam mobil, jantungku terus berpacu hingga untuk memasukkan kunci pun aku gelagapan.
Akhrinya aku bisa melajukan mobilku keluar dari Mall dan mulai membaur dengan kendaraan lainnya dijalan raya.Meskipun dadaku masih saja bergemuruh, tapi aku mencoba untuk tenang. Ambil nafas, buang nafas, ambil nafas, buang nafas...
hufftt....
Yang ada didalam pikiranku sekarang hanyalah aku harus cepat tiba dirumah dan menanyakan semuanya kepada Mama.Aku tidak ingin semuanya berlarut-larut menyiksaku setiap waktu seperti ini.
Back to Author yeahhh
Tanpa disadari oleh Sheila, semenjak ia keluar dari bioskop tadi, pria yang misterius itu selalu mengikutinya sampai tiba dirumah secara diam-diam. Pria itu tersenyum licik dan akhirnya pergi meninggalkan rumah Sheila dengan menggunakan mobilnya.
Begitu tiba dirumahnya,Sheila langsung menuju ke ruang keluarga tempat dimana Mama dan Papa nya biasa ngumpul sambil nonton TV dan makan cemilan.
"Ma... Mama... " panggilnya saat tak menemukan siapa pun disana.
"Ada apa Non?. " tanya pembantunya yang bernama Bik Karsih.
"Mama dimana Bik?. " tanya Sheila dengan nada cemas nya.
"Nyonya dan Tuan tadi baru saja pergi Non.Mereka bilang nanti pulangnya agak malam. " jawab Bik Karsih.
"Bibik tau mereka pergi kemana ?. " tanya Sheila lagi.
"Bibik gak tau Non, tadi sebelum pergi Nyonya dapat telepon dari seseorang.Tapi Bibik juga gak tau itu siapa, setelah menerima telepon Nyonya langsung ngajak Tuan untuk segera pergi. " ujar Bik Karsih.
Sheila mendengkus kesal, entah kemana Mama dan Papa nya pergi.Sheila pun memutuskan untuk menelepon Mamanya.Beberapa kali ditelepon, tapi gak dijawab padahal nomornya aktif.Hal itu membuat Sheila semakin kesal,dan pergi ke kamarnya yang ada di lantai dua.
Sambil duduk di pinggiran tempat tidurnya, Sheila teringat akan ucapan pria yang ada di bioskop tadi."Jangan blokir nomor saya!!." seketika darah didalam nadinya berdesir, sekaligus penasaran. Rasa penasarannya membuatnya ingin tau, apa yang akan dilakukan oleh pria itu apabila ia membuka blokir nomor pria itu.
Dengan sedikit ketakutan, Sheila memberanikan diri untuk membuka blokir nomor asing itu.Setelah dibuka, begitu banyak pesan yang masuk kedalam ponselnya, tang..
ting... tung...
Mungkin ada puluhan pesan yang sudah diterima oleh ponselnya. Diantara semua pesan itu tak satupun yang tidak berisi ancaman.Bahkan pria itu memintanya untuk menuruti semua kehendaknya, kalau tidak maka Sheila akan dijebloskan ke penjara sehingga membuat nama baik orang tuanya sebagai politikus akan tercoreng.
Dengan kesal, Sheila memberanikan diri untuk menelpon nomor tersebut.Ia ingin tahu, apa kesalahannya yang sebenarnya sehingga pria itu berani bersikap tidak sopan kepadanya.
Sambungan itu tersambung dan pria diseberang sana pun menjawab dengan suka cita karena merasa targetnya sudah menelepon.Seringai licik terbit disebelah sudut bibirnya.
"Hallo Nona Sheila yang cantik, bagaimana? apa kamu bersedia menyanggupi apa yang saya katakan?. " tanya pria itu.
^^^"Bagaimana saya bisa menyanggupinya, kalau saya sendiri tidak tau apa kesalahan saya pada Anda?!. " jawab Sheila dengan kesal.^^^
"Oooh begitu rupanya. Apa orang tua Anda yang payah itu belum mengatakan kepada Anda kalau Anda sudah membunuh istri dan anak saya!!. " bentar pria diseberang telepon.
^^^"Saya tidak mengerti apa maksud Anda?, apa salah saya?, tolong jelaskan!!. " tanya Sheila lagi.^^^
"Dua minggu lalu, apa Anda lupa kalau sudah menyebabkan seseorang tewas?, oh bukan seorang saja, tapi dua orang terpenting didalam hidup saya!." ucap Pria itu dengan nada marah.
^^^"Apa keluarga anda adalah orang yang saya tabrak?, bukankah semua korbannya selamat?. "tanya Sheila.^^^
" Korbannya meninggal dunia, dan dia adalah istri saya yang meninggal bersama anak didalam kandungannya,asal anda tau itu??? ! "geram pria itu.
^^^" T-tapi.. tapi..saya tidak tau kalau ada korban yang meninggal dunia, sungguh. "ucap Sheila jujur.^^^
" Bohong kalau Anda tidak tahu Nona!!,jangan mentang-mentang kalian keluarga politikus dan pejabat jadi bisa seenaknya menyelesaikan masalah dengan pengaruh dan uang!! saya tidak akan terima sampai kapanpun!!, ingat itu!!!. "
^^^"Lalu apa yang harus saya lakukan?, saya juga tidak ingin mencelakai orang lain. Hanya saja itu kan takdir yang diatas,makanya kecelakaan itu bisa terjadi. Itu bukan kehendak saya. "ucap Sheila mengiba.^^^
" Kalau waktu itu kamu hati-hati, pasti tidak akan terjadi kecelakaan itu!,hari itu istri saya baru saja pulang dari mengajar dan ia berboncengan dengan saya. Saya lihat sendiri mobil anda mepet-mepet motor kami terus -terusan hingga akhirnya kecelakaan itu terjadi!. "jelas pria itu.
^^^" Oke, kalau memang saya bersalah. Tolong maafkan saya, saya akan bilang ke Papa saya untuk mengganti semua kerugian yang Anda alami.Sungguh... saya tidak pernah bermaksud untuk menyakiti siapapun. "jelas Sheila sambil terisak.^^^
" Kalau begitu, Anda harus bersedia melakukan semua yang saya perintahkan. Karena kalau sampai Anda melanggar, maka... saya akan jebloskan Anda ke penjara. Dengan tuduhan melenyapkan nyawa orang lain,dan menghilangkan alat bukti, dan juga menyuap petugas, seperti apa yang coba dilakukan oleh orang tuamu itu!, apa kamu mau melihat kehancuran keluargamu,Nona Sheila yang cantik 😉. "
Seketika Sheila terkejut dengan apa yang pria itu bilang. Sungguh dia sudah tidak bisa mengelak lagi ini bukan hanya menyangkut dirinya, tetapi juga nama baik orang tuanya.
^^^"Oke, oke, cepat Anda katakan, apa yang harus saya lakukan,saya usahakan untuk menurutinya.Tapi saya tidak janji kalau bisa menuruti semuanya. " ujar Sheila kemudian^^^
"Baiklah, untuk permulaannya. Besok Anda harus mau menjadi asisten saya. " pinta pria dingin itu.
^^^"Asisten???, bagaimana bisa?? besok saya harus kuliah, dikampus saya akan ada seminar tentang ilmu hukum.Saya harus mengikuti seminar, jadi akan sibuk sampai malam. Bagaimana mungkin saya bisa tidak ikut. " jelas Sheila.^^^
"Jadi dengan kata lain,Anda mau menolak keinginan saya ,Nona?!. "pria itu marah.
^^^" Bukan begitu, tapi saya terpaksa.Maafkan saya, lagipula saya belum mengenal Anda. Saya juga tidak tau Anda bekerja dibidang apa ?. "menurut Sheila, ini cuma akal-akalan pria itu saja yang ingin menyulitkan dirinya.^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments