NovelToon NovelToon

Your Revenge

Ketidaksengajaan

(Sheila POV)

Malam gelap yang kelam karena diguyur oleh hujan dan disertai sambaran petir yang menggelegar telah menjadi saksi, dimana aku Sheila Aninditha Wibowo, berusia 20 tahun,dengan tanpa sengaja telah menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

Keadaan cuaca yang begitu buruk pada malam itu membuat mobil yang ku kendarai mengalami slip, dan tidak seimbang.Sehingga sulit ku kendalikan, hal itulah yang membuatku tak sengaja terlibat kecelakaan dan menewaskan seorang wanita yang sedang berboncengan dengan seorang pria.

Aku pun tidak ingat pasti kronologinya, karena setelah menabrak aku juga pingsan dan dilarikan kerumah sakit oleh para penolong yang aku juga tidak tau siapa-siapa saja.

Keesokan harinya setelah aku sadar, aku melihat mama dan papa sedang diinterogasi oleh dua orang pria berseragam polisi didalam kamar rawatku.Melihat hal itu aku menjadi bertanya-tanya, apakah yang terjadi sampai-sampai tadi aku mendengar kalau polisi menyebutkan tentang "Keluarga korban. "

"?????. "

Aku mencoba mengingat kembali kejadian semalam saat aku sedang dalam perjalanan pulang dari pesta ulang tahun teman satu fakultas ku Sherin.Seketika itu pula bayangan kejadian semalam terlintas di benakku,aku bisa mengingatnya dengan jelas kalau aku sudah menabrak sebuah sepeda motor sport yang berpenumpang dua orang.

Dadaku mendadak sesak, air mataku tiba-tiba keluar dengan sendirinya.Mama dan papa yang mendengar suara rintihan ku pun sontak menoleh ke arahku.

"Sheila,kamu sudah bangun nak?. " tanya Mama yang kini setengah berlari ke arahku.

Beliau menggengam tanganku,lalu mengelus rambutku dengan penuh kasih.

"Mama... apa yang sedang terjadi, kenapa ada polisi?. " tanyaku.

Mama sepertinya ragu-ragu untuk menjawabnya, beliau beralih menatap papa seolah bertanya apa yang harus ia jawabkan.

Ku lihat papa memberikan kode dengan matanya agar mama tidak memberitahu kebenarannya padaku.

"Ah, gak ada apa-apa kok sayang. Tadi malam kamu mengalami kecelakaan, tapi kata dokter kondisi kamu baik-baik saja, hanya shock sedikit."elak Mama.

" Mama gak lagi bohong 'kan?.Tadi Sheila dengar kalau pak polisi bilang soal korban??!. "tanyaku penasaran.

" Gak kok sayang, gak ada apa-apa. Kamu istirahat lagi aja ya, soal mobil kamu gak usah kamu pikirin.Mobilnya sudah papa minta mang Surip untuk membawanya ke bengkel.Kamu bisa pakai mobil yang lain aja dulu kalau mau keluar, atau nanti papa akan belikan yang baru. "Papa tiba-tiba menyela pembicara kami.

Aku semakin merasakan keanehan dari sikap mereka,kentara sekali kalau mereka sekarang ini sedang menyembunyikan sesuatu dariku.

****

Dua hari berlalu, kondisiku pun kini sudah semakin membaik.Hanya kening ku yang memar karena terbentur setir mobil, tapi kini lemahnya sudah memudar.

"Hari ini anak ibu sudah bisa dibawa pulang kerumah,hanya perlu minum obat yang teratur dan jangan lupa kalau ada keluhan lain silahkan hubungi saya atau bisa juga datang langsung kerumah sakit ini untuk pemeriksaan lanjutan. " ujar dokter yang tiga hari ini merawatku.

"Terimakasih dokter karena sudah merawat putri saya. " kulihat mama menyalami tangan dokter itu. Lalu setelahnya aku pun berinisiatif untuk mengikuti mama bersalaman dan mengucapkan terimakasih kepada pak dokter yang sudah merawat ku beberapa hari ini.

*

*

*

Kini sudah seminggu setelah kejadian itu,tiba-tiba aku menerima sebuah pesan di ponselku. Aku sangat terkejut membaca isi pesan itu,pesan yang sangat menohok hatiku.

...**Kupastikan kamu akan mendapatkan ganjaran yang pantas karena sudah membunuh orang yang kucintai**...

Begitulah bunyi pesan itu, hatiku gemetar. Aku takut sekali, perasaanku mengatakan kalau aku pasti sudah melakukan sesuatu yang salah, tapi apa? , siapakah yang sudah mengirim pesan ini kepadaku? . Jujur aku sangat ketakutan, tapi aku tidak ingin membuat orang tuaku khawatir, jadi aku tidak memberitahu mereka soal pesan itu.

Sejak hari itu, setiap harinya aku menerima pesan serupa,pesan ancaman yang membuat bulu kudukku berdiri jika membacanya, aku tak mau hal ini menyiksaku.Akhirnya kuputuskan untuk memblokir nomor itu agar tak mengganggu hidupku lagi.

****

Hari ini aku akan berangkat kuliah lagi, sudah seminggu lebih aku beristirahat dirumah,rasanya sangat membosankan.Luka memar diwajahku pun sudah hilang, aku tidak mau berlama-lama cuti dan ketinggalan banyak mata kuliah.

"Loh, kok kamu udah rapi aja, mau kemana?? apa badan kamu udah gak berasa sakit lagi sayang ?. " tanya mama yang kini menatapku dengan raut wajahnya yang penuh tanya.

"Sheila bosan ma dirumah,Sheila juga gak mau ketinggalan banyak pelajaran.Entar yang ada Sheila harus ngulang lagi tahun depan. " jawabku dengan nada manja. Ya, aku memang anak manja, maklumlah karena aku memang anak tunggal yang selalu dimanjakan oleh mama dan papa.

Semua yang aku minta selalu mereka penuhi,aku sangat bahagia sekali menjadi putri mereka. Papaku yang seorang pejabat, membuat hidupku selalu dihormati dimana-mana.Mungkin ini merupakan hidup yang diimpikan semua wanita di dunia. Papaku bernama Harianto Wibowo,seorang politikus sekaligus pejabat negara. Sedangkan Ibuku adalah seorang mantan artis top bernama Fatiah Sari Nugroho yang sekarang berprofesi sebagai designer pakaian ternama dan memiliki beberapa butik di Jakarta.

Setelah berpamitan dengan mama aku pun berangkat ke kampusku,hari ini aku mengemudikan sendiri mobilku yang baru dibelikan papa. Entah kenapa aku dibelikan mobil yang baru, mama bilang alasannya karena mobilku masih di bengkel.Jadi papa sengaja membelikan aku mobil yang baru dan mobil ini sangat mewah,walaupun sebenarnya aku lebih suka mobil lamaku, tapi aku harus tetap memakainya.

Sesampainya dikampus aku segera berjalan menuju fakultas ku,aku belajar di Fakultas impianku,Fakultas Hukum. Aku ingin sekali menjadi seorang pengacara terkenal dan bisa membela orang-orang lemah nantinya setelah aku bisa lulus dan mulai terjun di dunia kerja.

Beberapa temanku menghampiriku untuk menanyakan keadaanku. "Hai Sheila,kami dengar kamu baru saja mengalami kecelakaan.Bagaimana keadaanmu sekarang? apa sudah lebih baik?, kemarin waktu kami ingin menjengukmu dirumah sakit tapi kami dilarang masuk. Katanya papa mamamu tidak mengizinkan siapa saja yang akan menjengukmu. " ujar Raysa salah satu teman karibku.

"Iya Sheila, kami juga datang kerumah kamu loh.Tapi tetap aja gak dibolehkan menemui kamu, katanya kamu harus istirahat yang intensif, tak bisa menerima tamu. " sambung Alya temanku yang satu lagi.

Aku terkejut mendengar penuturan mereka, kenapa orang tuaku bersikap seperti itu? padahal mama papa tau kalau mereka sahabat baikku, kenapa mereka dilarang menemui ku coba??

"Ah, maaf ya. Aku juga gak tau kenapa bisa begitu.Mungkin papa dan mama ingin aku lekas sembuh dan bisa full istirahat kali ya 😁. " jawabku canggung. Terus terang saja aku baru tau kalau teman-temanku ingin menjengukku.

"Ya sudah,ayo kita kekelas dulu.Sebentar lagi kelas akan di mulai.Kabarnya besok akan ada seminar tentang hukum, yang jadi pembicaranya seorang pengacara terkenal, dengar-dengar ia juga pengusaha loh. "ujar Raysa.

" Wow,bagus dong. "jawabku.

" Iya, kabarnya pengacara ini masih muda dan sangat tampan.Dan dengar-dengar, dia baru kehilangan istrinya dalam kecelakaan beberapa minggu lalu."sambung Alya.

Degggg..

Entah mengapa mendengar hal itu jantung ku jadi berpacu lebih cepat.Seketika aku jadi merinding, dan bulu kudukku berdiri tanpa tau apa penyebabnya.

Pria Berhati Dingin

Setelah pulang kuliah, tadinya aku ingin langsung pulang kerumah saja. Tapi Raysa dan Alya malah mengajakku untuk jalan-jalan ke Mall.Katanya mereka kangen sama aku dan ingin mengajakku untuk Hang-out seperti yang sering kami lakukan sebelum-sebelumnya.

Kami bertiga jalan ke parkiran,aku pun menuju ketempat dimana mobilku terparkir dengan cantik.

"Wow, mobil baru lagi ya say??. " ucap Raysa seraya berkeliling mengitari mobil baruku yang mengkilat.

"Enak ya bisa gonta-ganti mobil terus. " sambung Alya.

Jujur aku merasa gak enak mendengar pujian mereka yang malah terdengar seperti sindiran ditelingaku.

"Ah, itu ulah papa. Katanya mobil lamaku masih diperbaiki di bengkel. " jawabku sekenanya.

"kalau begitu, aku pengen coba dong mobil barunya.Gimana kalau kita nebeng mobil kamu aja, biar aku yang nyetir.Mobil kita biar diantar sama supir-supir kita ke Mall, pulangnya baru kita masing-masing. " usul Alya kepada Raysa.

"Oke, aku juga pengen nyobain mobil keluaran terbaru. " ujar Raysa.

"Baiklah, nih kuncinya. " Aku melemparkan kunci mobil baruku kepada Alya karena ia sudah ngebet pengen cobain nyetir tuh mobil.

Sebelumnya mereka sudah menghubungi supir keluarga masing-masing untuk mengambil mobil mereka dikampus dan mengantarkannya ke Mall yang akan kami tuju.Mereka juga menitipkan kunci mobil mereka di post security kampus agar bisa diambil supirnya disana.

Alya menyetel musik keras di mobilku,kedua sahabatku ini sudah seperti saudara bagiku. Tapi meskipun begitu, aku belum mau cerita kalau aku baru saja mengalami kecelakaan dan nabrak orang. Eh iya, ngomong-ngomong soal kecelakaan itu,sampai detik ini aku belum juga bertemu dengan orang yang aku tabrak waktu itu.Entah bagaimana keadaan mereka, rasanya aku ingin mencari tau bagaimana kabarnya.

Setiap aku bertanya kepada kedua orang tua ku pun, mereka seperti menghindari pertanyaan itu dan mengalihkanku untuk membahas tentang hal yang lain.Bahkan aku sampai mencari berita tabrakan itu di internet, tapi sepertinya memang tidak ada jejak berita tentang kejadian naas itu.

Aku pikir, mungkin aku saja yang terlalu kepikiran.Semua itu karena pesan-pesan aneh yang aku terima akhir-akhir ini, entah siapa pengirimnya aku juga penasaran meski akhirnya nomor itu aku blokir karena sering membuat hatiku ketakutan.

Akhirnya mobilku yang dikemudikan oleh Alya sudah tiba di parkiran basement Mall ternama di Jakarta ini.Kami bertiga keluar dari mobil sambil mengenakan kacamata yang menunjang gaya kami masing-masing. Bukan hal aneh bagi kami bertiga yang memang suka berdandan modis dan stylish.

Sambil melenggok bak model catwalk kami bertiga melaju menuju sebuah gerai makanan Jepang yang ada di Mall tersebut.Setelah seharian berjibaku menuntut ilmu dikampus, perut kami terasa sangat lapar dan minta segera diisi.

Seminggu dirumah sakit, dan seminggu dirumah saja membuatku seakan menemukan kebebasan baru. Aku memesan begitu banyak jenis makanan dengan kalaf, sampai-sampai Alya dan Raysa melongo seakan tak percaya kalau aku bisa menghabiskan semuanya.

"Mau balas dendam nih ceritanya??. " sindir Raysa.

"Iya nih, udah lama aku gak makan masakan Jepang kesukaan ku. " jawabku sambil mulai memasukkan jamur inoki dan perlengkapan lainnya kedalam panci shabu-shabu dengan sumpit yang ada ditanganku.

"Kalau begitu kita bisa dong minta ditraktir.Itung-itung kamu syukuran karena bisa selamat dari kecelakaan itu. " Ujar Raysa.

"Iya, tenang aja. Yuks makan bareng, lagian ini banyak kok yang aku pesan. "

Kami pun menikmati makan Shabu-shabu dengan riang,tak lupa juga ada shushi juga.Kami makan sampai tandas tak bersisa.

Tanpa kami sadari kalau sedari tadi ada yang sedang memperhatikan kami dengan seksama dari meja yang ada di sudut.

"Eh, lihat deh. Perasaan dari tadi tuh cowok lihatin kamu terus. " ujar Raysa sambil menyenggol lenganku.

"Yang mana?. " tanya Alya penasaran,sama seperti ku.

Aku juga melihat kemana arah tangan Raysa menunjuk, disana ada seorang pria yang mengenakan topi dan juga masker berwarna hitam.

"Siapa pria itu?."pikirku.

Dan saat kami bertiga sedang mengantri untuk membeli tiket bioskop, dia juga ada disana dan mengantri dibelakang kami.Entah kenapa hatiku rasanya jadi tidak enak begini,ada perasaan cemas yang tak bisa kuberi tahu pada kedua sahabatku.

Tibalah saatnya untuk masuk kedalam studio yang kami pilih, hari ini kami menonton film yang begenre horor. Ini ulahnya si Raysa yang ngajakin nonton film horor, katanya trailernya bagus, jadi dia maksain aku dan Alya untuk ikutan nonton film ini.

Setelah duduk dikursi kami yang berjejer, tiba-tiba ada seseorang yang duduk dikursi kosong sebelahku.Tadinya ia hanya duduk dan menonton saat film itu mulai diputar, tapi lama kelamaan pria itu yang tak lain adalah pria misterius bertopi dan juga bermasker hitam yang tadi di restoran Jepang berbisik ditelingaku. Samar ku dengar ia berkata" Jangan blokir nomor ku, atau kamu akan tau akibatnya!. "

Seketika mataku melotot dan jantungku rasanya berdebar tak karuan.Mungkinkah dia adalah pengiriman pesan misterius itu?,kalau iya, apa masalahnya denganku.

Ku beranikan diri untuk menoleh ke arahnya perlahan, tapi pria itu kembali buka suara. "Awas kalau kamu coba-coba berteriak,aku pastikan kamu akan menyesalinya. " ancamnya lagi.

Ingin rasanya aku beritahu kedua sahabatku Raysa dan juga Alya, tapi aku takut kalau-kalau pria ini akan menusukku diam-diam. Siapa yang tau kalau -kalau dia membawa senjata atau apa 'kan?.

"Ada urusan apa anda dengan saya, saya merasa tidak punya salah apapun dengan anda?!. " ucapku di telinganya. Namun tatapanku tetap ke depan.

Sumpah, jantungku rasanya mau copot, deg-degan gak karuan.Sementara kedua sahabatku malah asyik berteriak melihat adegan di layar besar itu tanpa memperhatikan aku yang malah ketakutan karena intimidasi dari pria misterius disebelahku.

"Pulang yuk?. " aku membisikkan kata itu di telinganya Alya yang berada disebelah kiriku.

"Yang benar aja,lagi seru nih. " seru Alya nyaris berteriak ditelingaku.

Lalu Raysa pun buka suara "Ada apa??."sambil mencondongkan badannya.

" Nih,Sheila ngajakin balik.Padahal kan filmnya baru juga di mulai. "ujar Alya.

" Iya nih, jangan balik dulu lagi seru. "sahut Raysa gak terima.

Sementara pria disamping kananku itu terus mengintimidasi ku.Perlahan ia mendekatkan wajahnya ditelingaku" Aku akan pastikan, kamu akan mendapatkan balasan yang setimpal dari apa yang sudah kamu lakukan pada istriku!. "

Dadaku berdesir, bohong kalau aku bilang tidak takut."Saya tidak ada urusan dengan anda, saya juga tidak kenal siapa istri anda dan siapa anda!. "ketusku.

Karena suara dari film dilayar bioskop itu lumayan besar dan menggema, hingga suaraku tak kedengaran oleh yang lainnya.

" Kamu yang sudah menyebabkan istri dan anakku yang dikandungnya meninggal,ingat itu??!. "bentaknya.Lalu pria itu berdiri dan langsung pergi meninggalkan ruangan studio ini.

Lagi-lagi aku tidak mengerti,aku sudah menyebabkan istri dan calon anaknya meninggal katanya?, apakah karena kecelakaan itu?.Sejenak aku mengingat-ingat kejadian dua minggu lalu, saat kecelakaan itu terjadi,aku ingat kalau yang ketabrak itu adalah seorang wanita berhijab yang berboncengan dengan seorang pria dengan menggunakan motor sport berwarna hitam. Mungkinkah dia??.... 😲

Akhirnya Tau

Aku sudah tidak bisa konsentrasi lagi, setiap aku menutup mataku, selalu saja suara pria itu yang terngiang-ngiang di telingaku.Sekujur tubuhku panas dingin, rasanya aku sudah tidak bisa menahannya lagi.

"Mama, ya Mama... . "ingatku tiba-tiba ke Mama.

Beliau pasti mengetahui semuanya, ada apa dibalik semua ini. Kalau benar pria itu adalah keluarga dari korban kecelakaan itu, seharusnya aku diberi tahu semua kebenarannya. Apakah benar sudah ada korban jiwa?

Aku segera mengajak Raysa dan Alya untuk segera pulang, meskipun mereka akhirnya menolak dan aku terpaksa pulang duluan, sendirian.

"Sheila kenapa, kok tiba-tiba sikapnya aneh. " kudengar Alya bertanya pada Raysa tentang keadaanku yang menurutnya aneh.

Namun aku tak menggubrisnya dan langsung berlalu keluar dari bioskop.Aku setengah berlari ke basement Mall tempat dimana mobilku terparkir.Setelah masuk ke dalam mobil, jantungku terus berpacu hingga untuk memasukkan kunci pun aku gelagapan.

Akhrinya aku bisa melajukan mobilku keluar dari Mall dan mulai membaur dengan kendaraan lainnya dijalan raya.Meskipun dadaku masih saja bergemuruh, tapi aku mencoba untuk tenang. Ambil nafas, buang nafas, ambil nafas, buang nafas...

hufftt....

Yang ada didalam pikiranku sekarang hanyalah aku harus cepat tiba dirumah dan menanyakan semuanya kepada Mama.Aku tidak ingin semuanya berlarut-larut menyiksaku setiap waktu seperti ini.

Back to Author yeahhh

Tanpa disadari oleh Sheila, semenjak ia keluar dari bioskop tadi, pria yang misterius itu selalu mengikutinya sampai tiba dirumah secara diam-diam. Pria itu tersenyum licik dan akhirnya pergi meninggalkan rumah Sheila dengan menggunakan mobilnya.

Begitu tiba dirumahnya,Sheila langsung menuju ke ruang keluarga tempat dimana Mama dan Papa nya biasa ngumpul sambil nonton TV dan makan cemilan.

"Ma... Mama... " panggilnya saat tak menemukan siapa pun disana.

"Ada apa Non?. " tanya pembantunya yang bernama Bik Karsih.

"Mama dimana Bik?. " tanya Sheila dengan nada cemas nya.

"Nyonya dan Tuan tadi baru saja pergi Non.Mereka bilang nanti pulangnya agak malam. " jawab Bik Karsih.

"Bibik tau mereka pergi kemana ?. " tanya Sheila lagi.

"Bibik gak tau Non, tadi sebelum pergi Nyonya dapat telepon dari seseorang.Tapi Bibik juga gak tau itu siapa, setelah menerima telepon Nyonya langsung ngajak Tuan untuk segera pergi. " ujar Bik Karsih.

Sheila mendengkus kesal, entah kemana Mama dan Papa nya pergi.Sheila pun memutuskan untuk menelepon Mamanya.Beberapa kali ditelepon, tapi gak dijawab padahal nomornya aktif.Hal itu membuat Sheila semakin kesal,dan pergi ke kamarnya yang ada di lantai dua.

Sambil duduk di pinggiran tempat tidurnya, Sheila teringat akan ucapan pria yang ada di bioskop tadi."Jangan blokir nomor saya!!." seketika darah didalam nadinya berdesir, sekaligus penasaran. Rasa penasarannya membuatnya ingin tau, apa yang akan dilakukan oleh pria itu apabila ia membuka blokir nomor pria itu.

Dengan sedikit ketakutan, Sheila memberanikan diri untuk membuka blokir nomor asing itu.Setelah dibuka, begitu banyak pesan yang masuk kedalam ponselnya, tang..

ting... tung...

Mungkin ada puluhan pesan yang sudah diterima oleh ponselnya. Diantara semua pesan itu tak satupun yang tidak berisi ancaman.Bahkan pria itu memintanya untuk menuruti semua kehendaknya, kalau tidak maka Sheila akan dijebloskan ke penjara sehingga membuat nama baik orang tuanya sebagai politikus akan tercoreng.

Dengan kesal, Sheila memberanikan diri untuk menelpon nomor tersebut.Ia ingin tahu, apa kesalahannya yang sebenarnya sehingga pria itu berani bersikap tidak sopan kepadanya.

Sambungan itu tersambung dan pria diseberang sana pun menjawab dengan suka cita karena merasa targetnya sudah menelepon.Seringai licik terbit disebelah sudut bibirnya.

"Hallo Nona Sheila yang cantik, bagaimana? apa kamu bersedia menyanggupi apa yang saya katakan?. " tanya pria itu.

^^^"Bagaimana saya bisa menyanggupinya, kalau saya sendiri tidak tau apa kesalahan saya pada Anda?!. " jawab Sheila dengan kesal.^^^

"Oooh begitu rupanya. Apa orang tua Anda yang payah itu belum mengatakan kepada Anda kalau Anda sudah membunuh istri dan anak saya!!. " bentar pria diseberang telepon.

^^^"Saya tidak mengerti apa maksud Anda?, apa salah saya?, tolong jelaskan!!. " tanya Sheila lagi.^^^

"Dua minggu lalu, apa Anda lupa kalau sudah menyebabkan seseorang tewas?, oh bukan seorang saja, tapi dua orang terpenting didalam hidup saya!." ucap Pria itu dengan nada marah.

^^^"Apa keluarga anda adalah orang yang saya tabrak?, bukankah semua korbannya selamat?. "tanya Sheila.^^^

" Korbannya meninggal dunia, dan dia adalah istri saya yang meninggal bersama anak didalam kandungannya,asal anda tau itu??? ! "geram pria itu.

^^^" T-tapi.. tapi..saya tidak tau kalau ada korban yang meninggal dunia, sungguh. "ucap Sheila jujur.^^^

" Bohong kalau Anda tidak tahu Nona!!,jangan mentang-mentang kalian keluarga politikus dan pejabat jadi bisa seenaknya menyelesaikan masalah dengan pengaruh dan uang!! saya tidak akan terima sampai kapanpun!!, ingat itu!!!. "

^^^"Lalu apa yang harus saya lakukan?, saya juga tidak ingin mencelakai orang lain. Hanya saja itu kan takdir yang diatas,makanya kecelakaan itu bisa terjadi. Itu bukan kehendak saya. "ucap Sheila mengiba.^^^

" Kalau waktu itu kamu hati-hati, pasti tidak akan terjadi kecelakaan itu!,hari itu istri saya baru saja pulang dari mengajar dan ia berboncengan dengan saya. Saya lihat sendiri mobil anda mepet-mepet motor kami terus -terusan hingga akhirnya kecelakaan itu terjadi!. "jelas pria itu.

^^^" Oke, kalau memang saya bersalah. Tolong maafkan saya, saya akan bilang ke Papa saya untuk mengganti semua kerugian yang Anda alami.Sungguh... saya tidak pernah bermaksud untuk menyakiti siapapun. "jelas Sheila sambil terisak.^^^

" Kalau begitu, Anda harus bersedia melakukan semua yang saya perintahkan. Karena kalau sampai Anda melanggar, maka... saya akan jebloskan Anda ke penjara. Dengan tuduhan melenyapkan nyawa orang lain,dan menghilangkan alat bukti, dan juga menyuap petugas, seperti apa yang coba dilakukan oleh orang tuamu itu!, apa kamu mau melihat kehancuran keluargamu,Nona Sheila yang cantik 😉. "

Seketika Sheila terkejut dengan apa yang pria itu bilang. Sungguh dia sudah tidak bisa mengelak lagi ini bukan hanya menyangkut dirinya, tetapi juga nama baik orang tuanya.

^^^"Oke, oke, cepat Anda katakan, apa yang harus saya lakukan,saya usahakan untuk menurutinya.Tapi saya tidak janji kalau bisa menuruti semuanya. " ujar Sheila kemudian^^^

"Baiklah, untuk permulaannya. Besok Anda harus mau menjadi asisten saya. " pinta pria dingin itu.

^^^"Asisten???, bagaimana bisa?? besok saya harus kuliah, dikampus saya akan ada seminar tentang ilmu hukum.Saya harus mengikuti seminar, jadi akan sibuk sampai malam. Bagaimana mungkin saya bisa tidak ikut. " jelas Sheila.^^^

"Jadi dengan kata lain,Anda mau menolak keinginan saya ,Nona?!. "pria itu marah.

^^^" Bukan begitu, tapi saya terpaksa.Maafkan saya, lagipula saya belum mengenal Anda. Saya juga tidak tau Anda bekerja dibidang apa ?. "menurut Sheila, ini cuma akal-akalan pria itu saja yang ingin menyulitkan dirinya.^^^

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!