Kesempatan Kedua
" Uhuk ..."
" Astagaa ... Laurraaaaaaaa..."
" Dia hidup! Astaga, ternyata dia hidup ... lihatlah, nafasnya normal kembali." Kata seorang laki laki yang wanita itu kenali sebagai Jayden, temannya di kampus fakultas bisnis itu.
" Erghhh, shittttt!!" Maki Laura yang merasakan kesakitan yang luar biasa di tenggorokannya sehingga membuatnya seperti menelan belati yang melukai kerongkongannya.
" Ra kamu bisa mendengar aku kan? Apa kamu bisa melihat ini?" Kata salah seorang temannya yang lain sambil menunjukkan jari-jari tangannya dan menggerakkan 4 jari ke kanan dan ke kiri secara perlahan. Laura juga ingat bahwa temannya yang absurd ini bernama Vera dan dia juga salah satu teman nongkrong di kampus fakultas bisnis ini. Mata Laura berputar dengan Jengah dan melirik ke arah yang lain secara sekilas.
Laura masih mencoba menormalkan nafasnya yang tersendat Karena jalur pernafasannya yang terasa terhenti. Bayangan-bayangan mimpi buruknya berkelibatan dan membuat kepalanya menjadi semakin pening.
" Dimana aku?" Tanyanya dengan suara serak, seakan tenggorokannya itu sudah lama tidak digunakan dan kini ia gunakan sehingga suaranya menjadi parau.
" Ya ampun, sayang. Masa gara-gara tersedak dia malah sekarang Amnesia?" Jayden berseru dengan nada keheranan membuat teman-temannya yang lain semakin panik dan kacau.
Perkataan sahabat laki-lakinya itu membuat Laura semakin kesal dan pusing dibuatnya.
"Tersedak?" Tanya Laura kembali karena Yang dia ingat adalah saat terakhir kali ia Tengah berada di rumah besar Peninggalan Oma Maria yang telah menjadi neraka pencabut nyawa baginya.
Dia ingat saat-saat di mana suami dan adik tirinya itu datang kepadanya untuk menghina dirinya dan mengatakan kepada dirinya bahwa dia adalah perempuan bodoh yang mau-mau saja dimanfaatkan oleh Michael dan juga Lintang. Dan saat itu adalah saat-saat Di mana mereka ingin membunuh dirinya dengan racun yang sangat kuat sehingga dengan cepat bisa meregangkan nyawanya. Mereka memaksa dirinya untuk meminum cairan hitam pekat yang ternyata adalah sebuah racun yang sangat kuat.
Dia bahkan masih mengingat rasa pahit panas dan tenggorokannya yang tercekik dengan racun yang mengalir di dalamnya. Rasa-rasanya waktu itu dirinya sudah berada di antara hidup dan mati. Memang dia sudah berdoa untuk diberikan kesempatan kedua agar bisa membalas dendam perbuatan kedua manusia laknat itu. Apakah saat ini dia bermimpi? Apakah sebenarnya kejadian kemarin itu adalah sebuah mimpi?
" Laura, kamu sudah baik-baik saja kan?" Tanya Vera lagi, dan melihat Laura mengangguk-anggukan kepalanya membuat semua temannya yang berada di sana merasa lega.
"Syukurlah, kami sudah sangat ketakutan ketika melihat kamu mendelik dan kehilangan nafas saat kamu tersedak tadi. Makanya kalau kamu makan itu hati-hati. Nggak ada orang yang bakal mencuri makanan kamu kok. Makan itu pelan-pelan jangan bikin teman kamu ini sport jantung gara-gara kamu tadi sempat hilang nafas. Untung saja jantung kita-kita ini kuat." kata Pratiwi yang juga berada di tengah-tengah gerombolan teman-temannya itu. Mereka memang teman-teman yang biasa hangout bersama dengan Laura. Jadi Laura juga mengenal mereka satu persatu, tapi yang Laura tidak ketahui adalah apa yang tadi sedang terjadi kepada dirinya sampai dirinya dikerubuti orang banyak seperti ini?
Lagi-lagi Laura hanya bisa mengangguk karena dia belum terlalu sadar jika sedari tadi dia dikerumuni oleh teman-teman dan sahabatnya lalu di mana saat ini dia berada? Apakah jangan-jangan saat ini dia sudah tidak berada di bumi? Apakah kemudian dia berpindah ke dunia paralel seperti di novel-novel yang beberapa waktu belakangan ini dia baca untuk menyingkirkan kegabutannya karena tidak boleh bekerja dan harus tinggal di rumah? tapi kenapa saat ini dia berada di universitasnya? Bukankah dia sudah lulus dan sudah menikah dengan Michael selama hampir 3 tahun?
Laura hanya bisa terdiam dan mencoba mengetahui apa yang sebenarnya terjadi saat ini.
karena melihat bahwa Laura sudah tidak apa-apa, maka sahabat dan teman-temannya yang mengerumuni dirinya tadi, beberapa juga sudah berpamitan untuk pergi, meninggalkan dirinya dan hanya tinggal Vera, Jayden dan dirinya yang berada di UKS universitas.
" Kami kaget, Ra! Untung kamu tak apa apa." Kata Jay sambil menepis keringat yang ada di dahinya.
" Ini dimana?" Laura masih kebingungan karena ia masih ingat betul tadinya dia itu berada di rumah besar Oma Maria di mana suami dan adik tirinya datang untuk memaksanya meminum racun sesudah dia menandatangani surat untuk menghibahkan semua harta kekayaannya kepada mereka berdua.
" Di kampus Lauraaaa.... kita sehabis gladi bersih acara wisuda, dan kamu minum lalu tersedak sampai melotot, bahkan aku tadi ketakutan saat kamu sempat kehilangan nafasmu. Tapi syukurlah kamu kembali bernafas karena aku sudah ketakutan saat itu." Jelas Vera dengan nada cepat.
" Kampus?"
Berarti waktu berputar 2 eh hampir 3 tahun sebelum kematian aku dan berarti ini juga adalah kesempatan kedua yang diberikan tuhan kepada aku untuk menghindari saat-saat kematianku dan membalaskan apa yang harus mereka terima karena sudah melakukan hal-hal yang jahat di masa yang lalu, pikir Laura sambil membayangkan apa yang harus ia lakukan saat ini.
Dia masih ketakutan apabila yang dialaminya sebelumnya hanyalah sebuah mimpi.
Tapi pemikiran dan ingatan yang saat ini ada di dalam kepalanya hanyalah ingatan-ingatan kejadian buruk tentang apa yang dialaminya sebelum kematian merengutnya.
***
Tapi ternyata apa yang dia alami saat ini adalah sesuatu yang nyata Walaupun dia sangat berharap bahwa semuanya ini tidak nyata. Karena setelah menghadiri wisudanya menjadi Wisudawan terbaik di Universitas tersebut, Oma Maria dan seluruh keluarganya mengajak Laura kembali pulang ke sebuah rumah megah nan mewah milik keluarga Adiguna.
Dia Mengingat bahwa pada kehidupan dirinya sebelumnya Ia melakukan pernikahan bersama dengan Michael di tempat itu. Bahkan dirinya pun dibunuh di tempat itu.
Itu semuanya karena calon suaminya dan juga adik tirinya telah mengincar dirinya.
Mereka melakukan itu karena diam-diam Omanya telah menyelipkan nama Laura sebagai pewaris tunggal dari seluruh kekayaan Adiguna.
Saat ini Laura sedang mengingat-ngingat tentang kebodohannya dan apa sebenarnya yang menyebabkan Laura bisa tertarik dengan Michael yang sebetulnya wajahnya biasa saja dan mau-mau saja tunduk di bawah kekuasaan Michael yang tidak lebih pintar dan tidak lebih cerdas dari dirinya.
Bahkan dia juga bodoh karena bisa ditipu tanpa curiga sedikitpun kepada laki-laki dan juga adik tirinya yang selalu bermulut manis kepadanya namun kemudian menusuk dari belakang.
Dia berjanji untuk kehidupan yang kedua ini dan kesempatan keduanya ini dia tidak akan tertipu lagi dengan laki-laki buaya dan wanita yang bermulut manis itu. Mereka harus membayar untuk pengkhianatan keji di kehidupan sebelumnya.
Hai readers,
Author balik bawa cerita baruuu, tolong di like dan dibaca, kalau perlu di sukai juga... okeyyy?? Happy reading ^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Livyana 171
baru baca
2023-04-23
0
AbC Home
mampir
2023-04-12
0