Banyak sekali bayangan-bayangan kelam yang berkelebatan ketika dia berada di rumah di mana pernah menjadi tempat eksekusi kematian dirinya, membuatnya tiba-tiba terserang sesak nafas dan ketakutan yang luar biasa.
Seperti de ja vu karena dia merasakan bahwa nyawanya pernah melayang di tempat itu.
" Argh!!" Laura menjerit dengan cukup keras sehingga menarik perhatian dari keluarganya yang berada di sekitarnya itu. Dia sedang berusaha untuk menepis rasa sesak yang ada di dalam dada yang membuat nafasnya dan oksigen berkurang di dalam tubuhnya.
" Kamu kenapa?" tanya Lintang, adik tirinya itu dengan sok perhatian.
Laura langsung menepis tangan Lintang yang hendak menolongnya kemudian dia berlari keluar dari rumah yang menjadi saksi kematiannya itu.
Badannya tiba-tiba panas, nafasnya sesak dan tubuhnya segera Limbung ketika dia berlari keluar dari rumah tersebut.
Tapi ia tak bisa menahan rasa sakit yang tiba tiba mencengkeram dirinya, lalu tubuh Laura langsung jatuh ke tanah dan dia tidak sadarkan diri sampai kemudian Ayah kandungnya dan juga Oma Maria segera membawa Laura ke rumah sakit untuk di observasi lebih lanjut.
.
.
"Kamu kenapa sayang?" tanya ayahnya yang menunggui dirinya bersama dengan Oma Maria.
" Apa jangan-jangan Kamu kecapean gara-gara wisuda kamu tadi terus langsung balik ke rumah?" tanya Oma Maria, yang khawatir dengan cucu kesayangannya itu.
" Iya mungkin Laura kecapekan, oma!"
"Harusnya kamu jangan memaksakan diri, Oma tahu kalau kamu itu benar-benar berusaha dengan keras supaya bisa mencapai Wisudawan terbaik kemudian mengurus semuanya sendiri, dan Sekarang ikut Oma dan Ayah kamu pulang ke rumah keluarga secara langsung pasti kamu sangat kecapean." kata oma sambil mengelus kening Laura karena begitu sayangnya Oma dengan cucu kesayangannya itu.
Bagi Laura memang yang tulus mengasihinya hanyalah Oma Maria, sedangkan ayahnya terkadang membela Lintang dan juga ibu tirinya.
Tapi tentu saja sekeras apapun Ayah kandungnya itu, dia tidak bisa melawan Oma Maria yang memiliki kuasa penuh atas kekayaan keluarga Adiguna.
Baginya sekarang yang terpenting adalah menghindar terlebih dahulu dari tempat keramat tersebut.
Dia tidak ingin mati konyol karena sesak nafas gara-gara teringat masa-masa di mana dia meninggal di sana.
Di rumah sakit ini, Laura bisa berpikir dengan lebih jernih lagi siapa yang bisa membantunya?
Dia perlu segera mencari orang yang bisa melindunginya dan juga membantunya dalam menuntaskan dendamnya.
Keluarga Pratama adalah keluarga terkaya nomor 2 di tempat ini jadi dia harus mencari keluarga terkaya pertama agar bisa mendapatkan perlindungan dari mereka.
Sementara itu, untuk mnegalihkan dan mengulur waktu, dia harus membuat sedikit sandiwara dan drama-drama kecil agar dirinya bisa menghindar terlebih dahulu dari rumah keluarga dan Lintang.
Toh, wacana untuk menjodohkan dirinya dengan Michael Pratama juga belum dikeluarkan oleh oma Maria.
"Iya oma, Laura mau istirahat di rumah sakit terlebih dahulu. Mungkin Laura hanya kecapekan aja." Laura berusaha menghindar dari rumah besar keluarga Adiguna.
"Tapi kata dokter kamu itu tak apa apa . . " ayahnya ingin menghancurkan sandiwaranya?
"Hei, biarkan ia istirahat dulu, Keluarga Adiguna itu adalah keluarga kaya, tak masalah kalau dia ingin beristirahat terlebih dahulu di rumah sakit. Toh, keluarga Adiguna yang akan membayar seluruh pengeluaran Laura di rumah sakit." sahut Oma Maria dengan nada tegas dan tak terbantahkan.
Oma Maria tidak ingin kalau cucu kesayangannya itu kenapa-kenapa kalau dibawa pulang sekarang walaupun menurut dokter cucu kesayangannya itu sudah tidak kenapa kenapa.
"Terimakasih oma!" katanya sambil memeluk Omanya itu dengan sayang, dia tidak peduli dengan ayah kandungnya yang seringnya berat sebelah dengan adik tiri dan juga ibu tirinya.
'Lihat saja nanti! Aku takkan jatuh ke jurang yang sama untuk yang kedua kalinya.' batin Laura sambil melirik sinis ke arah ayah kandungnya. Ia akan membalikkan keadaan.
***
Selama di rumah sakit, hanya oma yang sering datang.
Sedang, palingan ayah kandungnya itu yang sekali sekali datang.
"Aku mesti bikin strategi untuk mendapatkan perlindungan terlebih dahulu sebelum oma Maria menjodohkan aku dengan Michael. Huh! Sebenarnya apa sih yang membuat aku dulu suka sama laki laki itu dan rela melakukan apa saja untuk menyenangkannya." kata Laura dengan lirih sambil kemudian menangis.
Ia mengingat semua tentang masa lalunya.
Saat ia seperti mengemis cinta dengan Michael, menunggunya datang padahal suaminya itu sedang bersenang senang dengan adik tirinya, diam saja ketika ia tidak diperbolehkan bekerja, dan arghhhhhh . . . Ia membenci saat saat sebelum kematian menjemputnya.
"Oh ya, aku ingat kalau keluarga Pratama itu hanyalah keluarga terkaya nomer 2, dan keluarga Stevan lah yang menjadi keluarga terkaya nomer 1, jadi . . . Aku harus mendekati keluarga Stevan. Aku ingat, keluarga Stevan memiliki seorang anak laki laki yang seumuran dengan Michael Pratama . . . Hmm . . . Siapa ya namanya?"
Dulu, Laura hanya mengarahkan matanya kepada Michael saja, sehingga ia tak mengingat orang yang lainnya.
Laura segera mencari tahu lewat internet di ponselnya, dan mempelajari tentang keluarga terkaya nomer 1 dan mengalahkan keluarga nya Michael Pratama.
Seperti biasa keluarga Adiguna sebagai salah satu jajaran keluarga kaya juga, pasti ingin bisa berbesan dengan keluarga kaya, kan?
"Hmm, namanya Reyner Stevan! Aku harus bisa mendapatkan laki laki ini, supaya ia ada di pihakku dan melindungiku dari Michael dan Lintang." gunamnya lirih.
***
Keesokan harinya, Laura bersiap untuk keluar dari rumah sakit. Kebetulan ia akan di jemput oleh asisten sang oma, tapi Laura mengatakan kalau ia ingin bertemu dengan seorang teman, sehingga ia tak bisa pulang ke rumah besar keluarga Adiguna.
"Nona muda, oma Maria ingin nona pulang ke rumah besar."kata asisten Oma Maria yang bernama, Wenny Handayani.
"Sampaikan kepada oma kalau aku ingin pergi ke makam Mama Ella dan pergi ke rumah tempat mama Ella dulu." kata Laura dengan sendu. Ia ingat kalau sudah lama ia tak pergi ke makam ibunya.
Mungkin dengan ia mendatangi makam ibunya, ia akan mendapatkan ketenangan dan petunjuk tentang apa yang harus ia lakukan..
"Tapi, nona muda . . . Sebenarnya Oma Maria punya agenda khusus untuk anda. Memperkenalkan para pewaris tahta di acara penyambutan kedatangan anda nona! Mungkin anda bisa menunda kepergian nona mengunjungi makam ibu nona." katanya dengan cepat, supaya nona mudanya itu bisa tahu sebelum mengambil keputusan untuk pergi.
"Acara penyambutanku?"
"Iya nona, besok sore akan ada penyambutan anda di ballroom hotel Adiguna. Oma mengundang top 10 keluarga terkaya di tempat ini dan memperkenalkan anda sebagai ahli warisnya." kata asistennya itu dengan cepat.
"Apa?"
Kayaknya yang ini gak ada di kehidupan aku sebelumnya, pikir Laura dengan cepat.
Apakah karena ini adalah jalan Laura mengenal Reyner Stevan, pelindungnya kelak?
.
.
Hai readers,
ini cerita baru ya, please di like dan dikomen juga ya... happy reading^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Jue
Kenapa harus bergantung pada orang lain , Kebangkitan kedua harus mengubah seseorang agar lebih kejam dan kuat pada manusia yang pernah berniat menyakiti kita .
2023-10-18
1
Livyana 171
Semangatt
2023-04-23
0