Chemistry Tina dan Jhon

"Lama banget sih, Gus?”

Alif menarik Al untuk bicara di teras.

“Ban mobilku pecah, Lif,” jawab Al.

“Ck, telat Gus.”

“Telat gimana?” tanya Al bingung.

“Kamu ya, telat. Si bule itu sudah lebih dulu meminang Bira,” jawab Alif yang sejak menjadi pndengar di ruang tamu memberi pesan pada sahabatnya ini.

Al tampak terdiam.

“Kamu telat lagi, Gus. Dua tahun lalu, kamu telat datang hingga Shabira pergi. Sekarang, kamu telat juga.”

Al menarik nafasnya kasar. Entah mengapa rasanya ingin berjodoh dengan putri bungsu Kiyai Utsman yang satu ini sulit sekali, padahal kedua orang tua sudah dekat, bahkan mereka sudah dijodohkan. Al pun sudah menyukai Tina sejak pandangan pertama, sejak Al masih menjadi santri kesayangan ayah Tina. Al selalu senang jika dimintai tolong oleh Utsman apalagi diminta datang ke rumahnya, sehingga ia bisa bertemu dengan Tina. Sedangkan Tina, sejak awal hanya menganggap Al sebagai kakak, sama seperti Alif.

Alif menepuk bahu sahabatnya. “Abi sedang menyeleksi bule itu. berdoa saja, Abi akan menolak lamarannya.”

Al mengangguk. ia mengikuti langkah Alif yang kembali masuk ke dalam rumah Utsman.

“Jadi projek sistem di pondok pesantrenmu itu dikerjakan oleh perusahaan yang sekarang di pegang Nak Jhon?”

Mustofa mengangguk saat ditanya oleh sahabat sekaligus calon besan. “Ya.”

Utsman menatap ke arah Jhon. Ia berpikir sejenak dan seolah tengah menimbang sesuatu.

“Apa yang Abi pikirkan?” tanya Hasna berbisik.

Utsman diam. Ia tidak menjawab pertanyaan sang istri.

“Oh, ya Gus. Sebenarnya aku ke sini, ada hal yang ingin dibicarakan.” Mustofa kembali bicara, kali ini tidak membicarakan tentang K-Net corporate, perusahaan sistem yang memudahkan kinerja pendidikan di pondok pesantrennya. Akan tetapi, Mustofa mulai membicarakan tentang hubungan putra putri mereka, hubungan yang akan membawa kedua orang tuany menjadi besan.

“Karena Tina sudah pulang, kita bisa melanjutkan perjodohan dua tahun lalu yang tertunda,” kata Mustofa lagi.

Utsman sudah tahu kedatangan sahabatnya malam ini. ia yakin kedatangan Mustofa bukan serta merta untuk bersilaturahim saja, tapi ada maksud yang lain dan sebenarnya Utsman juga ingin melanjutkan niat yng tertunda itu, tapi Jhon membuat suasana menjadi tidak mudah. Kehadiran Jhon yang sudah meminta Tina lebih dulu dari Al, membuat Utsman harus bersikap adil. Utsman sangat mengerti bahwa menerima dua khitbah-an dalam satu waktu itu tidak dibenarkan.

“Panjenengan telat, Gus. Sudah ada yang melamar Bira,” ucap Utsman.

“Siapa?” tanya Mustofa terkejut

“Lah ini, Bosnya Bira.” Ustman menunjuk ke arah Jhon dan Jhon langsung mengangguk tanda membenarkan perkataan itu.

Mustofa semkin terkejut, sedangkan Randy yang memang sedikit mengenal Tina di Jakarta, measa tidak terkejut. Al pun tidak terkejut karena sudah mendapat informasi lebih dulu dari Alif tadi.

“Maaf, Bi. Kami datang terlambat karena ban mobil yang saya bawa, bocor,” celetuk Al.

“Yah, mungkin memang seperti ini jalannya,” ucap Utman dengan melirik ke arah Jhon yang sudah terlihat senang.

“Lalu, kedatangan kami sia – sia?” tanya istri Mustofa yang tak lain adalah Ibunya Al.

“Tidak ada yang sia – sia, Nyai. Menjalin silaturahim itu kan memperpanjang umur,” jawab Hasna.

Ibu Al dan Randy yang bernama Fatimah hanya terdiam dengan wajah yang ditekuk.

“Loh, piye toh, Gus? Nasib Al digantung lagi,” celetuk Mustofa dengan melihat ke arah putranya.

Lalu, Utsman menatap Jhon. “Kamu siap dengan syarat yang akan Abi ajukan?”

Jhon dengan semangat empat lima mengangguk. Walau ia tidak tahu, syarat apa yang akan di ajukan Utsman.

“Siap, Bi.”

“Kamu yakin?” tanya Utsman lagi.

Jhon kembali mengangguk. “Seribu persen, Bi.”

Hasna tersenyum, baegitu pun dengan arafah. Arafah mengeratkan pegangan tangannya pada sang adik. Jhon memang terlihat gentle, hingga dapat menghipnotis Hasna dan Arafah.

“Baiklah, besok pagi Abi akan katakan syarat pertama yang harus kamu lakukan.”

Kepala Jhon mengangguk lagi. Kali ini anggukannya diiringi dengan senyum yang mengembang.

“Aji,” panggil Utsman pada asisten sekaligus sopir yang selalu menemaninya kemana pun.

Istri Aji yang bernama Munah, juga bekerja pada keluarga Ustman. Munah membantu Hasna di rumah dengan menjadi asisten rumah tangga. Namun baik Ustman atau pun Hasna sudah menganggap Aji dan istrinya sebagai keluarga, sehingga mereka pun sangat dekat. Hasna tidak pernah memperlakukan Munah seperti pembantu.

“Ya, Yai.” Aji langsung menghampiri Utsman.

“Bawa Nak Jhon ke kamar tamu.”

Aji langsung menganggu. “Baik, Yai.”

“Abi, Alif juga mas sekalian pamit.”

Saat makan malam, Alif sudah mengungkapkan keinginannya yang akan kembali ke Surabaya malam ini.

“Kamu jadi pulang malam ini, Fah?” tanya Hasna pada putrinya yang berada tepat di sampingnya.

“Iya, Ummi.”

“Tidak besok pagi saja, Lif? Sekarang sudah malam,” ucap Utsman pada menantunya.

“Kalau malam malah lebih lengang, Bi. Jalanan lebih lancar.”

“Fah, menginap saja semalam lagi,” kata Hasna pada putrinya.

“Arafah tergantung Mas Alif, Ummi. Arafah kan nda bisa nyetir, jadi tergantung sopir. Arafah melirik suaminya.

“Lagian perempuan ga usah bisa nyetir,” sahut Alif.

“Tapi, Bira bisa nyetir loh, Mas. Keren loh.”

“Memang kamu bisa nyetir, Nduk?” tanya Hasna pada Tina.

Tina langsung tersentak, seperti bingung. “Ah, Iya Ummi.”

“Siapa yang mengajari?” tanya Utsman. “Bukannya kamu belajar motor saja takut.”

Arah mata Tina beralih ke Jhon. Lalu, Utsman mengikuti arah mata sang putri. Utsman sudah merasa bahwa keduanya memang memiliki hubungan sebelumnya.

“Apa Nak Jhon yang mengajarimu nyetir?” tanya Utsman.

Tina terdiam sejenak dan mengangguk.

Chemistry antara Tina dan Jhon sangat kentara. Bahkan Mustofa pun dapat merasakannya. Dan lagi – lagi hal ini membuat Al merasa kalah. ia sudah banyak kehilangan start. Dan di samping Al, Randy hanya bisa mengelus punggung sang kakak dengan lembut.

Terpopuler

Comments

ibeth wati

ibeth wati

kasian kakak beradik Al dan Rendy kalah dgn duo CEO Alex dan John semoga author berbaik hati kasih jodoh Solehah buat Al dan rendy

2024-04-21

0

ⅈⅈℕ ⅈℕⅅℛⅈἄℕⅈ💜ᴇ𝆯⃟🚀

ⅈⅈℕ ⅈℕⅅℛⅈἄℕⅈ💜ᴇ𝆯⃟🚀

bahaya nich sama Randy karna dia kayaknya tahu dech soal kehidupan Tina dan Jhon di Jakarta🤔🤔

2023-08-04

3

Ummi Khai

Ummi Khai

wis mundur wae mas Al, udah banyak kejadian yg gak berpihak. jodoh mu bukan Shabira. puk puk puk 😁 *ikutan Randy

Jhon, mulai bsk siap² digembleng yaa sama Abi supaya jadi imam terbaik buat Shabira. cemungudh eeaaa 😂😂😘

2023-07-09

3

lihat semua
Episodes
1 Kembali pulang
2 Jhon Louise
3 Awal Tina merubah hari - hari Jhon
4 Di atas kapal pesiar
5 Flashback off
6 Dua santri kesayangan Abi
7 Mas Al
8 Welcome to Jogja
9 Merasa dibodohi
10 Bidadari surga
11 Bule gila
12 Berharap Allah menutupi semua aibnya
13 Awal yang tidak mengesankan
14 Bersaing sehat
15 Salah doa
16 Kalah cepat
17 Memuji Lawan
18 Chemistry Tina dan Jhon
19 Keterpaksaan yang akan membawa kebaikan
20 Kesungguhan dari si bule
21 Bertanggungjawab dengan sepenuh hati
22 Dunia Jhon runtuh
23 Kejujuran Jhon
24 Instalasi gawat darurat
25 "Genggamlah keimananmu, sekuat genggaman tangan Abi"
26 Merestui
27 Ketakutan Jhon
28 Tidak menerima siapa pun
29 Membuka pintu langit
30 Ular kobra
31 Cinta itu masih ada
32 Pesona Jhon
33 Menerima pinangan
34 Mencoba ikhlas
35 Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu
36 Separuh jiwa
37 Setelah pergi, baru berasa berarti
38 Semoga kamu bahagia
39 Insiden softlens
40 Saling merindukan
41 Khawatir
42 Pasrah
43 Sah
44 Terima kasih tidak datang
45 The right man, on the right place
46 Tak tahan
47 Ayo bercinta!
48 Bahagia
49 Thank you, Allah
50 Menagih pamrih
51 Mengejar waktu
52 Pasangan absurd
53 I love you, Shabira
54 Wanita bar bar yang Jhon suka
55 Kabar berita
56 Istidraj
57 Di sana bahagia, di sini menderita
58 Malam panjang
59 Macan tutul
60 Kekuranganmu adalah kelebihanku
61 Pria beruntung
62 Pantas mendapatkan Bira
63 Gara - gara kambing
64 Dua Sa berpose
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Kembali pulang
2
Jhon Louise
3
Awal Tina merubah hari - hari Jhon
4
Di atas kapal pesiar
5
Flashback off
6
Dua santri kesayangan Abi
7
Mas Al
8
Welcome to Jogja
9
Merasa dibodohi
10
Bidadari surga
11
Bule gila
12
Berharap Allah menutupi semua aibnya
13
Awal yang tidak mengesankan
14
Bersaing sehat
15
Salah doa
16
Kalah cepat
17
Memuji Lawan
18
Chemistry Tina dan Jhon
19
Keterpaksaan yang akan membawa kebaikan
20
Kesungguhan dari si bule
21
Bertanggungjawab dengan sepenuh hati
22
Dunia Jhon runtuh
23
Kejujuran Jhon
24
Instalasi gawat darurat
25
"Genggamlah keimananmu, sekuat genggaman tangan Abi"
26
Merestui
27
Ketakutan Jhon
28
Tidak menerima siapa pun
29
Membuka pintu langit
30
Ular kobra
31
Cinta itu masih ada
32
Pesona Jhon
33
Menerima pinangan
34
Mencoba ikhlas
35
Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu
36
Separuh jiwa
37
Setelah pergi, baru berasa berarti
38
Semoga kamu bahagia
39
Insiden softlens
40
Saling merindukan
41
Khawatir
42
Pasrah
43
Sah
44
Terima kasih tidak datang
45
The right man, on the right place
46
Tak tahan
47
Ayo bercinta!
48
Bahagia
49
Thank you, Allah
50
Menagih pamrih
51
Mengejar waktu
52
Pasangan absurd
53
I love you, Shabira
54
Wanita bar bar yang Jhon suka
55
Kabar berita
56
Istidraj
57
Di sana bahagia, di sini menderita
58
Malam panjang
59
Macan tutul
60
Kekuranganmu adalah kelebihanku
61
Pria beruntung
62
Pantas mendapatkan Bira
63
Gara - gara kambing
64
Dua Sa berpose

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!