Ciuman Pertamaku

Ciuman Pertamaku

Episode - 01.

"Halo!"

"Halo! Tamara.. kamu ada dimana?" tanya seseorang dari seberang sana.

Terlihat gadis dengan pakaian serta hitam itu tengah berbicara lewat telepon yang di pegangnya. Terlihat gadis itu sedang memegang kepalanya yang terasa sakit itu dengan tangan kanannya.

"Aku ada di klub malam." ucap gadis yang bernama Tamara itu. Gadis itu juga terlihat sedang meminum minuman keras sehingga membuatnya sedikit mabok saat berbicara dengan seseorang di teleponnya itu.

"Kamu gila ya!!! Pokoknya aku nggak mau tau! Kamu tunggu di situ jangan kemana-mana, mengerti!! Aku akan segera menjemputmu." ucap orang yang berada di seberang sana dengan nada sedikit marah.

Setelah itu sambungan telepon pun berakhir dengan orang di seberang sana yang memutuskan sambungan tersebut. Sedangkan, Tamara langsung meletakkan ponselnya di atas meja tempatnya duduk sembari menidurkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangannya.

Gadis itu juga terlihat meneteskan air matanya dengan pandangannya yang kosong. "Kenapa kalian harus bercerai? Kenapa kalian jahat sama aku? Kenapa? Kenapa kalian sangat jahat!"

Saat gadis itu sedang berbicara dengan keadaan mabok. Seorang laki-laki yang sedang lewat di depan Tamara mendengar perkataan gadis itu. Sehingga membuatnya menoleh ke arahnya.

Laki-laki itu juga mengedarkan pandangannya ke sekeliling mencari seseorang yang mungkin saja bersama dengan gadis yang sedang mabok itu. Namun, terlihat tidak ada yang bersama dengan gadis itu setelah beberapa saat ia memperhatikannya.

"Dia datang ke sini sendirian ya? Terus bagaimana caranya dia pulang kalau gadis ini sedang mabok begitu." ucap laki-laki yang kini masih berdiri di dekat gadis itu.

Kemudian, laki-laki itu pun memilih untuk duduk di depan gadis itu. Dan melihat gadis itu yang sedang berbicara dengan dirinya sendiri. "Sepertinya dia sedang ngelantur."

Laki-laki itu kemudian, menepuk-nepuk pundak gadis itu dengan pelan. "Hei!!"

"Hei!! Kamu bareng sama siapa di sini?" tanya laki-laki itu dengan suara yang keras. Karena takut gadis itu tidak mendengar ucapannya, karena musik di klub malam itu begitu keras.

Tidak ada sahutan dari sang gadis. Sehingga membuat laki-laki itu kembali menepuk-nepuk pundak gadis itu. Namun, kali ini dengan sedikit lebih keras agar gadis itu meresponnya. Dan benar adanya, gadis itu langsung mendongakkan kepalanya ke arah laki-laki itu sembari mengusap-usap pundaknya yang terasa sakit akibat tepukan keras dari laki-laki itu.

"Auw! Kamu siapa? Kenapa kamu malah memukul pundak ku?" ucap Tamara dengan suara khas maboknya. Ia menunjuk dengan jari telunjuknya ke arah laki-laki yang kini berada di hadapannya itu.

"Maaf sudah memukulmu. Tapi tadi aku bertanya, kamu ke sini bareng sama siapa?" ucap laki-laki itu lagi dengan suara yang keras.

"Oh, aku ke sini sendirian." sahut Tamara dengan mata yang memicing. Air mata yang tadi mengalir itu nampak sudah kering dan terlihat jelas di pipi gadis itu. Membuat laki-laki yang melihatnya mengernyitkan dahi.

"Kamu menangis ya?" tanya laki-laki itu lagi.

Tamara yang memang sedang mabok saat itu langsung menganggukkan kepalanya dengan menyunggingkan senyumannya sembari meminum kembali minumannya.

"Kenapa?"

"Kenapa? Kamu tidak tahu ya, kalau papa sama mama aku bercerai?" ucap gadis itu dengan kondisi yang mabok pipinya yang mulai memerah itu langsung menidurkan kembali kepalanya di atas meja.

Sedangkan, laki-laki yang berada di depannya itu langsung terdiam saat mendengar perkataan gadis itu. Sekarang, laki-laki itu mengerti kenapa gadis di hadapannya itu menangis.

"Mereka berdua jahat! Mereka sudah tidak menyayangi ku lagi. Mereka pergi meninggalkan anaknya sendirian di rumah itu. Hiks!! Mereka jahat!!" lirih gadis itu dengan kembali meneteskan air matanya. Laki-laki di hadapannya itu juga mendengar perkataannya yang begitu sangat lirih itu.

Kemudian, laki-laki itu bangkit dari tempat duduknya dan langsung mengangkat tubuh gadis itu dan merangkul pundak gadis itu dan langsung membawanya ke keluar dari klub malam tersebut. Dan saat laki-laki itu memboyong gadis yang kini berada di rangkulannya, tiba-tiba teman dari laki-laki itu menghentikan langkahnya.

"Hei!! Itu siapa yang kamu bawa Dimas?" tanya temannya yang melihat laki-laki itu sedang memboyong seorang gadis yang mabok di rangkulannya.

"Gak tau! Aku hanya ingin mengantarkannya pulang." sahut laki-laki yang di panggil Dimas itu.

"Kamu gak tau dia siapa, tapi mau mengantarkannya pulang? Memangnya kamu tau alamat rumahnya di mana?" tanya teman Dimas itu.

"Eh, iya juga ya. Aku kan nggak tau rumahnya di mana," ucap Dimas dengan polosnya.

Temannya yang melihat Dimas yang nampak kebingungan itu hanya menggelengkan kepalanya. "Dasar bodoh! Yaudah, kamu tanyakan saja saat di dalam Mabil nanti. Siapa tau dia memberikan alamat rumahnya."

Dimas pun mengangguk dan langsung memilih untuk keluar dari klub itu pada temannya. "Yaudah nanti aku tanyakan saat sudah ada di mobil. Btw, aku pulang duluan ya. Maaf banget gak bisa temenin."

Temannya Dimas itu pun mengangguk faham dan menepuk pundak laki-laki itu. "Udah nggak apa-apa. Kamu antar saja gadis itu jika sudah mendapatkan titik alamat rumahnya, lagipula kasian gadis itu sepertinya mabok berat."

"Yaudah dulu bro! Aku mau antar gadis ini dulu. Tolong bilang kepada yang lain, aku gak bisa gabung malam ini." ucap laki-laki itu sebelum benar-benar pergi.

"Tenang saja. Nanti aku beritahu mereka kok." ucap temannya itu.

Kemudian, laki-laki itu pun keluar dari klub malam tersebut dengan membawa gadis itu keluar bersamanya. Dan langsung memasukkan gadis itu ke dalam mobilnya saat mereka berdua sudah berada di parkiran. Dimas membantu gadis itu untuk masuk ke dalam mobilnya dengan secara pelan-pelan agar tidak membuat kepala gadis itu terbentur.

Tamara yang mabok itu pun duduk di depan bersama laki-laki itu. Kemudian, laki-laki itu pun masuk ke dalam mobilnya dan hendak membantu gadis itu untuk memasang seat belt nya.

Namun, tiba-tiba saja saat laki-laki itu membantu memasangkan seat belt tersebut. Tangan gadis itu tiba-tiba menarik tengkuk leher laki-laki itu, sehingga membuat laki-laki tersebut menabrak wajah gadis itu dan...

Bibir keduanya menyatu dengan posisi kepala keduanya saling menyentuh. Dimas yang menyadari bahwa bibirnya sudah bersentuhan dengan bibir gadis itu langsung mendorong gadis itu sehingga bibir keduanya terlepas.

"Astaga!! Ciuman Pertamaku." ucap Dimas dengan kaget. Karena ciuman pertamanya harus di renggut oleh gadis yang tidak dikenalnya alias gadis yang hendak ia tolong.

Dimas menyentuh bibirnya yang sudah basah akibat ******* yang di berikan oleh gadis itu. Membuat Dimas menatap ke arah bibir yang ada di depannya itu. Bibir yang merah dari gadis itu membuatnya terbuai sehingga dengan sadarnya. Dimas memajukan kembali wajahnya yang mencium bibir ranum gadis di hadapannya itu.

Gadis itu yang juga masih tersadar meskipun sedang mabok. Langsung meraih tengkuk leher laki-laki itu dan membalas ciumannya. Sehingga, terjadilah peristiwa yang membuat keduanya terbuai di dalam mobil tersebut.

.

.

.

...Terimakasih buat kalian semua atas sempatnya sudah mampir ke novel aku yang amburadul ini. Maaf, Jika novel ini masih gak jelas ya! Mohon Dimaafkan, karena saya juga masih pemula untuk belajar membuat novel. Meskipun novelku sangatlah membosankan! Sekali lagi mohon dimaafkan ya....

...Untuk itu jangan lupa untuk tinggalkan like ya, bagi yang berbaik hati. Sekali lagi terimakasih banyak sudah mampir. 🙏...

Terpopuler

Comments

♡SangPecinta♡

♡SangPecinta♡

aiiiish.....keperjakaan bibirku di renggut olehnya..😄😄😄

2023-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!