My Mate

My Mate

1

Apa salah Ku?

Mengapa kalian begitu membenciku?

Aku sudah melakukan apapun, agar kalian tidak memandang ku Rendah.

Ingin Aku berteriak, melontarkan pertanyaan yang selama ini bersemayam di dalam hati ku.

Namun, Aku sadar. Kalian tidak akan pernah mau menjawabnya.

Aku hanya seorang gadis biasa, seorang gadis lemah yang kalian anggap rendah.

Satu harapan ku, suatu hari seseorang akan datang. Dia akan menyelamatkan Aku dari rasa benci kalian.

Siapa itu?

Mate.

Yea, hanya Mate lah menjadi harapan Sara. Cinta sejati yang Moon goddess takdirkan untuk menyelamatkan Sara.

Wanita yang di anggap sebagai pembawa sial. Wanita yang di tuduh sebagai penyebab lenyapnya Alpha King.

Wanita yang di benci oleh semua anggota pack.

Dialah Sara, Gadis cantik berperawakan elegan dengan kulit putih dan rambut hitam legam. Tinggi tubuh sara mencapai 175cm.

Tinggal di Blue Moon pack. Dia terlahir dari sepasang suami istri yang telah meninggal 11 tahun yang lalu. Di kalah itu perang besar terjadi.

Meskipun kedua orang tuanya adalah seorang Alpa dan Luna yang terhormat. Sara tidak di perlakukan dengan baik oleh Anggota pack.

Dia di perlakukan seperti omega. Bahkan lebih rendah dari itu. Semua orang bebas memperlakukan dirinya seperti babu.

Entah apa yang salah, Sara juga tidak tahu. Dia hanya tahu bahwa tidak ada satu orang pun yang memperlakukan dirinya dengan baik di pack ini.

"Aku ingin pergi"

Selalu kata itu sempat terbesit di dalam hati Sara.

Namun, Seakan takdir tidak mau melepaskan dirinya bahagia. Sara tidak bisa keluar dari pack itu.

Luna queen tidak pernah memberikan Sara kesempatan untuk pergi. Dia selalu meminta gadis ini tetap tinggal bersama nya di dalam pack yang seperti neraka bagi Sara.

Oh iya, sampai lupa. Luna Queen, adalah ratu dari segala Luna di dalam dunia immortal. Hanya wanita itu lah yang baik pada Sara. Dialah yang mempertahankan gadis itu untuk tetap tinggal bersamanya di Blue moon pack.

"Luna, Aku tidak bisa tetap tinggal di sini. Semua orang membenci Aku" mohon Sara.

Namun, Luna Queen tetap tidak mau melepaskan Sara. Dia tetap menggeleng dan memohon agar Sara tetap tinggal di sini.

"Tidak Sara, kamu tidak boleh pergi. Kamu harus tetap di sini. Kedua orang tua mu mempercayakan kamu kepada ku!"

"Tapi Luna, Aku tidak bisa menahan cacian dan makian mereka. Aku juga tidak bisa melawan, karena mungkin aku pantas mendapatkan nya." Lirih Sarah.

Terlihat jelas di manik mata Sara, terdapat kesedihan yang mendalam.

Brak!

Sara dan Luna Queen terkejut, mereka langsung berdiri dari bangku taman belakang pack.

Lutut Sara langsung bergetar, dia takut pada pria yang baru saja menghancurkan kayu yang tidak jauh dari Sara dan Luna duduk.

"Rava, kamu ini kenapa sih. Membuat mama terkejut saja!" hardik Luna Queen.

Sedangkan pria yang dia hardik itu tidak bergeming. Sorot mata tajam dan buas nya tertuju pada Sara yang menunduk ketakutan. Tangan nya mencengkram erat lengan baju Luna Queen.

"Berhentilah membuat mama ku memohon. Dasar pembawa sial!" tekan Rava.

Luna Queen murka. Berani sekali putranya berkata seperti itu pada Sara.

"Stop Ma, jangan membela wanita tidak tahu diri itu!" seru Rava menghentikan mama nya yang hendak menyela ucapan nya.

"Kamu yang berhenti Rava. Kamu tidak boleh bersikap seperti itu!"

"Kenapa tidak boleh? Wanita pembawa sial itu sudah pantas untuk mendapatkan semua cacian dan hinaan. Bahkan dia lantas untuk di siksa!"

Sara menahan air mata agar tidak jatuh. Dia tidak mau di sebut mencari simpati Luna Queen.

Namun, saat ini Sara benar benar merasa sangat takut. Rava bisa saja membunuh nya, namun karena ada Luna di sini, Sara sedikit merasa tenang.

Alpa Rava, pria tampan yang di usia mudanya harus memikul beban berat.

Setelah peperangan terjadi, Rava merasa kehidupan nya mulai di renggut. Dia harus berusaha keras untuk menjadi kuat, menggantikan posisi papa nya yang sementara di jaga oleh mama nya.

Rava menganggap itu semua adalah kesialan. Mamanya harus hidup sendiri seumur hidupnya. Dan dia harus kehilangan masa muda nya.

Semua itu Rava limpahkan kepada Sara. Hanya dia yang menjadi penyebab semua kesialan yang menimpa dirinya.

"Kamu yang sabar ya Sara. Suatu hari kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang setimpal" bisik Luna sambil memeluk Sara.

"Terimakasih Luna. Hanya Luna yang mengerti aku, Terimakasih sudah baik padaku" balas Sara lirih.

"Oh iya Sara, untuk beberapa bulan ke depan, mungkin aku akan pergi ke suatu tempat. Aku ingin kau merawat kebun ini"

"Huh?"

Sara terdiam, Luna queen akan pergi dan itu akan lama?

"Luna pergi?" lirih Sara sedih.

Luna tersenyum tulus, menangkup wajah gadis malang itu.

"Aku hanya pergi sebentar, tidak akan lama sayang"

"Iya Luna, aku tidak apa apa. Aku pasti akan merasa kesepian jika Luna tidak ada di sini" lirih Sara.

Mereka kembali berpelukan, menikmati waktu sore. Di dalam hati Sara merasa sangat sedih. Dia bisa membayangkan bagaimana kehidupan nya setelah Luna pergi nanti.

...🍀🍀🍀TBC🍀🍀🍀...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!