3

Rava baru saja tiba di perbatasan pack. Semua Warior termasuk Gamma dan Beta menunduk hormat pada Alpha King.

"Bagaimana keadaan perbatasan? " tanya Rava.

"Semuanya aman Alpha, sama seperti biasanya tak ada rogue yang mampu masuk ke wilayah kita. " Jelas Rian.

"Bagus."

Rava berlalu pergi, meninggalkan perbatasan.

"Pack selalu aman Rav, mulai lah untuk mencari mate kita" desak Arvie di dalam pikiran Rava.

Rava tidak menjawab ia terus berlari membela hutan belantara.

Langkah kaki nya terhenti, Rava menajamkan penciuman nya. Aroma lavender campuran strawberry yang menyegarkan masuk ke dalam Indra penciuman nya.

"Mate!! Mate!! " teriak Arvie melompat lompat kegirangan.

"Tenang lah Ar, kau membuat Aku tidak fokus! " geram Rafa.

"Cepat cari dia!!! Mate!! " desak Arvie kegirangan. Dia berusaha mengambil alih tubuh Rava, terlihat dari mata Rava yang berubah ubah.

"Itu Mate kita!! " tunjuk Arvie.

Mata Rava menangkap sosok gadis yang tengah membersihkan taman belakang pack.

Tubuh gadis itu menegang, seperti nya dia juga merasakan kehadiran mate nya.

Saat berbalik, Sara terkejut melihat kehadiran Rava di belakang nya.

"Aa-Alpha" sapa Sara ketakutan.

Sementara yang di panggil hanya diam saja, pria itu tidak menyangka. Mate nya adalah wanita yang selama ini dia siksa.

"Kemarilah Mate" panggil Arvie.

Sara terkejut, mendongak menatap wajah Rava. Dari suaranya yang terdengar serak. Sara tahu dia bukanlah Rava, tapi adalah Arvie. Serigala gagah milik Rava.

Takut takut Sara mulai mendekat, menatap mata Arvie yang kehijauan.

"Mate kita Sara" gumam Sari girang.

"Mate!! Mate!!, auuuuuuuuuuuuu. " Sara memejamkan matanya menahan ngilu di kepalanya akibat dari lolongan keras dari Sari.

Plak~

"Jangan mimpi kau akan menjadi Mate ku!! " bentak Rava berhasil mengambil alih tubuhnya.

Sara tersungkur di tanah, tamparan tiba-tiba dari Rava membuatnya terkejut.

"Aa-Alpha" lirih Sara.

"Sara, ada apa dengan mate kita? " tanya Sari sedih, ia mampu merasakan sakitnya tamparan dari seorang Mate yang seharusnya bersikap lembut penuh kasih sayang.

Namun, apa yang Rava lakukan. Dia memperlakukan mereka dengan sangat kasar.

"Enyahlah dari hadapan ku! " titah Rava dingin.

"Berani sekali kau berkata seperti itu pada Mate mu sendiri!! " Balas Sari dingin.

Dia berdiri tepat di hadapan Rava, menatap tajam padanya. Ini tentu bukan sifat Sara yang selalu menunduk dan takut. Dia adalah Sari, wolf yang jauh lebih pemberani dan kuat.

"Kau? "

"Iya, Aku, Sari. Wolf nya. Mate mu! " jawab Sari bangga.

"Kau tak bisa mengelak jika kami adalah Mate mu!! semua telah di atur oleh MOONGODES!! "

"Cih, apa kau yakin? " decak Rava tersenyum miring.

Sari mundur beberapa langkah ketika Rava terus melangkah maju mendekatinya. Rasa takut menyelimuti hatinya, namun berusaha Dia tutupi.

"Kau tidak boleh menyakiti Mate mu" Seru Sari mengingatkan.

"Siapa bilang? bukankah Mate itu miliki kita? " Ucap Rava balik bertanya. Dia menyeringai, membuat Sari merinding ketakutan.

"Tentu saja. " Seru Sari. Dia masih melangkah mundur.

"Bagus, jadi Aku bisa bebas melakukan apa saja pada Mate ku! "

"Akhh!! "

Sari meringis menahan sakit di lehernya. Rava mencengkram kuat leher Sara.

"Kau bisa membunuh nya!! " bentak Arvie tak terima Matanya di sakiti. Sebisa mungkin ia berusaha mengambil alih tubuh Rava, namun tetap tidak bisa Rava menahannya dengan sangat kuat.

"Hentikan bodoh! " maki Arvie.

Wajah Sara sudah merah padam, nafasnya mulai tercekat. Dengan mengumpulkan sisa tenaganya, Sara merapalkan beberapa mantra yang tiba tiba melintas di benaknya. Setelah itu dia berteriak kuat.

"Jangan sakiti aku!! "

Tubuh Rava terpental jauh, dia tidak menyangka kekuatan Sara sekuat itu.

Sara menghirup udara sebanyak mungkin, hampir saja dia kehilangan nyawanya.

Melihat Rava yang terpental jauh, Sara menatap kedua telapak tangannya. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lakukan.

"Maaf kan aku, maaf kan aku Alpha" ucap Sara ketakutan dan berlari pergi dari sana.

"Wah, Mate ku ternyata luar biasa." Decak kagum Arvie.

Sedangkan Rava terdiam sembari memegangi perutnya, dia juga tidak bisa mempercayai apa yang baru saja di lakukan oleh wanita lemah yang bahkan tak bisa berganti shift itu.

"Kau lihat itu, Mate ku sungguh kuat! "

"Dia bukan Mate ku"

"Kau gila, dia itu Mate kita yang di karuniai MOONGODNES" tutur Arvie. Rava tidak merespon.

"Sari, apa kau lihat tadi. Aku tidak tahu apa yang membuat ku merasa begitu kuat! " ucap Sara menatap kedua tangannya.

"Aku yakin Sara, kita memiliki sesuatu yang luar biasa. "

"Aku tidak yakin" balas Sara menghela nafas berat, ia tak ingin terlalu berharap.

"Kenapa?, kau harus yakin Sara. " ujar Sari meyakinkan Sara akan kekuatan yang mereka miliki.

"Kau tahu, kita adalah wolf yang paling lemah di pack ini. Bahkan yang paling rendah, aku tak ingin terlalu berharap. " jelas Sara panjang lebar.

"Sebenarnya apa yang terjadi, mengapa kita di perlakukan seperti ini? " tanya Sari.

"Entahlah" balas Sara pasrah. "Aku juga tidak tahu apa yang terjadi dan mengapa semua orang membenciku. "

"Bahkan Mate kita tak menginginkan kehadiran kita" sambung Sara.

Sara menatap sungai yang terletak di perbatasan antara dunia manusia dan pack.

"Siapa kau? " tanya Sara berbalik merasakan kehadiran seseorang, sejak kemunculan Wolf nya Sara menjadi lebih peka.

"Maafkan aku Luna" sesal Malvin.

Sara melotot mendengar panggilan Malvin untuk nya. "Apa maksud mu? "

"Aku tidak sengaja menyaksikan pertengkaran mu dengan Alpha. " Jelas Malvin yang di balas anggukan pelan dari Sara.

"Jangan panggil aku seperti itu, aku tidak pantas untuk itu"

"Tidak, walau bagaimana pun kau tetaplah Luna pack ini. " Sanggah Malvin. Ia sudah bersumpah pada dirinya untuk selalu memperjuangkan siapapun Luna pack ini.

"Tidak, aku tidak pantas. Aku mohon agar kau menyimpan semua rahasia ini" tutur Sara kemudian berlalu pergi.

"Kau harus bertahan, aku yakin Moongodnes memberikan yang terbaik untuk kawanan kita" teriak Malvin yang ia yakin dapat di dengar Sara meski telah jauh.

"Kau pasti bisa" lirih Malvin menatap punggung Sara.

"Aku yakin dia gadis yang luar biasa" ucap Jerk Wolf Malvin.

"Yah, aku juga berfikir begitu" balas Malvin.

Sara kembali bekerja seperti biasanya, berusaha mengalihkan fikiran nya yang terus saja ingin menghampiri setiap kali melihat atau merasakan kehadiran Rava.

Ikatan pasangan Mate memang sangatlah kuat, Sara kesulitan untuk menahan dirinya. Namun ia tak ingin di sakiti Rava lagi, lebih baik ia menghindar dari pada terus merasakan sakit dari batin hingga jasmaninya.

"Ini, Sunah menyuruh mu untuk membersihkan ruangan Alpha" ucap Janet memberikan sapu pada Sara.

"Ba-baiklah" Sara menunduk berlalu menuju kamar Rava.

"Masuk saja" ujar Sari,

"Aku takut jika dia ada di dalam" balas Sara ragu ragu, ia hanya berdiri menatap pintu besar kamar Rava.

"Maaf Alpha, aku di tugaskan untuk membersihkan kamar anda" ucap Sara menunduk ketika mendali Rava sedang duduk di sofa kamarnya. Tanpa berbicara Rava beranjak keluar.

Sara bernafas lega melihat kepergian Rava, ia bisa membersihkan ruangan ini tanpa rasa takut.

"Malangnya nasib kita" keluh Sari sedih.

"Tenanglah, aku yakin Moongodnes merencanakan sesuatu yang indah untuk kita"

"Hei itu perkataan ku" hardik Sari tak terima, sementara Sara hanya terkekeh pelan.

waktu pun berlalu, akhirnya Sara selesai membersihkan kamar sang Alpha.

Glek!

Sara menegang ketika ingin keluar mendapati Rava berdiri di depan pintu ingin masuk ke kamarnya.

"Maaf Alpha" lirih Sara menunduk dan menggeser tubuhnya memberi jalan.

"Dia sangat menggemaskan" puji Arvie tersenyum menatap Sara.

"Apanya yang lucu, gadis pembawa sial seperti nya tak memiliki daya tarik sedikit pun"

"Jangan menghina Mate ku! " hardik Arvie.

"Dia bukan Mate kita!! "

"Bukan Mate mu, tapi Mate ku!! " balas Arvie tak mau kalah.

Sara telah keluar dari kamar Rava, berjalan cepat menuju kamarnya. Ia tak tahan lagi, jika terus terusan berada di sekitar Rava maka ia tak bisa menjamin bisa menahan diri untuk tak berlari kearah Mate yang tak menginginkannya.

...🍀🍀🍀TBC🍀🍀🍀...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!