Allea

Allea

Chapter 1. Kejanggalan

Aku sempat mempercayaimu, sampai akhirnya kaulah yang menghancurkan kepercayaan yang telah aku berikan penuh kepadamu. Hingga sebuah cinta yang awalnya utuh, kini berubah menjadi butiran debu yang berhamburan tertiup angin seakan tidak tahu kemana harus pergi ...

...***...

Di sore yang cerah itu, Allea terlihat sibuk memilah gaun yang cocok untuk dipakai kencan bersama Rangga si sang kekasih hati. Semua baju di dalam lemari sudah dibongkar hingga membuat kasurnya dipenuhi oleh semua pakaian Allea yang tidak masuk dalam kategori pemilihan gaun yang cocok untuk dikenakan.

Tiga puluh menit terlewati sudah, dan akhirnya Allea mendapati gaun yang sangat cocok untuk dikenakannya. Ia segera mempersiap dan menghias dirinya secantik mungkin, agar sang kekasih pun terlihat terpesona akan kecantikannya.

Siap sudah Allea mempercantik dirinya. Ia terlihat cantik dengan gaun berwarna hitam dengan panjang di bawah lutut dan lengan baju yang sedikit mengembang menghiasi lengannya. Kemudian, heels setinggi lima centimeter menopang kaki jenjangnya, memperlihatkan kakinya yang bertambah indah.

Allea pergi di antar oleh supir pribadinya yang memang dipekerjakan oleh kedua orang tuanya khusus untuk mengantarnya kemana saja. Allea menikmati perjalanannya ke Luctur Resto and coffe. Wajahnya begitu semringah dan tidak sabar ingin bertemu Rangga.

"Non, kita sudah sampai," Kata Pak Raden memberi tahu Allea.

"Pak, nanti saya pulang naik taxi online saja. Bapak pulang saja dan tidak perlu jemput saya."

"Baik, Non," jawab Pak Raden.

Allea pun turun dari mobil Pajero hitam itu. Kemudian, dengan senyum yang terlukis indah di bibirnya, ia memasuki dan menempati meja yang sudah di reservasi atas nama Rangga yang sudah lebih dulu dipesan oleh sang kekasih.

Allea duduk manis di sana, ia duduk menunggu Rangga tidak sabar. Kedua matanya terus saja melihat ke arah luar. Sesekali ia juga melihat ponsel untuk memastikan pesan masuk dari Rangga dan jam yang ada di dalamnya.

Tidak lama kemudian, kedatangan seseorang yang ditunggu Allea pun tiba. Ia menyambut kedatangan kekasihnya dengan sangat bahagia.

"Kamu sudah dari tadi di sini?" tanya Rangga.

"Aku baru sampai sepuluh menit lalu."

Allea dan Rangga pun memesan makanan favorit mereka. Namun, disaat mereka menunggu pesanannya, dering handphone Rangga pun terdengar. Pemuda itu meraih ponselnya, lalu mengangkatnya.

"Oke, aku segera jemput." Rangga hanya mengatakan itu, lalu mematikan teleponnya.

"Siapa, Rangga?" tanya Allea penasaran.

"Nyokap. Kayaknya aku enggak bisa lanjutin kencan kita hari ini. Mama minta aku temani dia ke rumah Tante. Kamu enggak apa-apa 'kan kalau kita cancel dulu? Nanti kita cari waktu yang pas buat ngerancang kencan baru lagi."

"Tapi, makanan yang sudah dipesan gimana?"

"Kalau memang kamu enggak mau makan di sini, bisa kamu take away saja. Ini uang buat bayar makanan kita tadi. Aku pergi dulu, ya. Buru-buru banget," ucap Rangga langsung meninggalkannya begitu saja dengan sejumlah uang yang ditinggalkannya di atas meja.

"Tapi, Rangga ..." Baru saja Allea mau berbicara, tapi Rangga tidak memberikannya waktu luang walau sedetik. Padahal Rangga baru saja datang dan Allea belum sempat bercengkerama dengan sang kekasih, tapi Rangga harus pergi meninggalkannya seorang diri.

Setelah kepergian Rangga, makanan yang dipesan pun datang. Bagaimana lagi, mau tidak mau ia harus me time sendiri menikmati makanan yang sudah dipesan lebih dulu.

Allea pun menyantap makanannya perlahan sambil mengotak-ngatik handphone. Ia membuka akun instagram untuk mengisi kekosongan dikala itu. Ternyata, hal itu tidak dapat membuat kesendiriannya menjadi lebih terisi. Justru, tetap sama. Semua terasa kosong, berbeda sekali jika ada Rangga bersamanya.

Tidak terasa, Allea sudah melalui waktu yang banyak duduk di Luctur resto and coffe tersebut sambil menghabiskan makan dan minumnya.

Handphone Allea berdering, ia menoleh ke arah ponselnya yang ada di atas meja. Tepatnya berada di sebelah gelas bening berisi jus stroberi miliknya. Allea melihat kalau telepon itu berasal dari mama Rangga, membuatnya bertanya-tanya perihal panggilan telepon tersebut.

Allea pun meraih ponselnya, kemudian menggeser panah hijau yang ada di layar ponselnya itu. Ia pun menjawab telepon dari Sarah sebagai mama Rangga. Namun, betapa kagetnya Allea saat Sarah menanyakan keberadaan Rangga yang sedari tadi sudah tidak bersamanya. Bahkan, satu jam waktu berlalu setelah peninggalan Rangga.

"Bukannya tadi Tante nelepon dan minta Rangga pulang karena mau nemeni Tante ke rumah saudara? Soalnya, Rangga sudah pulang dari satu jam tadi, Tan. Ini Allea malah sendirian," ucap Allea sambil mengernyit.

"Tapi, Rangga belum ada pulang. Harusnya kalau memang benar Rangga pulang, pasti dia sudah sampai di rumah sejak setengah jam lalu." Allea berpikir, apa yang dikatakan Sarah benar adanya karena rumah Rangga tidak begitu jauh dari tempat yang semestinya menjadi tempat kencan Allea dan Rangga.

Allea dan Sarah mengakhiri telepon mereka. Namun, Allea masih di tempatnya sambil bertanya-tanya. Isi kepalanya penuh dengan tanda tanya yang mengisi ruang kepalanya.

Kalau memang bukan Sarah yang menghubunginya tadi, lantas siapa yang ada di dalam telepon tadi? Dan, kemana sebenarnya kepergian Rangga sampai dengan teganya membuat alibi seakan benar kalau Sarahlah yang telah menghubunginya dan membuatnya mengakhiri kencan mereka.

Rasa penasaran gadis itu semakin membesar. Perasaannya mulai gelisah tak karuan, seperti orang yang sedang kehilangan induk. Allea pun segera menghubungi Rangga, namun tidak sama sekali ia mendapati jawaban dari sang kekasih.

Allea tidak menyerah, ia mencoba menghubungi Rangga beberapa kali lagi. Tapi sayangnya yang Allea dapati hasilnya sama. Ia tetap tidak mendapati jawaban apa-apa dari Rangga. Bahkan, sekedar mengangkat telepon darinya saja tidak. Padahal telepon yang ia hubungi ke Rangga menyambung.

"Tenang, Allea. Kamu harus tenang dan coba berpikir positif. Bisa jadi kalau Rangga terjebak macat yang sangat lama, sehingga membuatnya belum juga sampai di rumah," batin Allea.

Gadis itu mencoba tenang. Ia menarik napas dalam-dalam, kemudian menghelakannya perlahan. Allea menyeruput jus stroberinya hingga habis tak tersisa, dan itu pun belum membuatnya merasa tenang.

Allea kembali duduk diam dan menunggu sebentar lagi. Ia yakin, mana tahu sebentar lagi Rangga sudah bisa mengangkat teleponnya. Wajar saja kalau sedang di jalan tidak bisa mengakat telepon akibat sibuk berkendara dan menghindari kecelakaan lalu lintas.

Dua puluh menit Allea menunggu dengan sabar, dan ia kembali menghubungi kekasihnya kembali. Tapi, kini berbeda. Yang ia dapati bukan sebuah sambungan dari seberang sana, tapi jawaban dari  sang operator.

 Benar sekali, telepon Rangga tidak bisa dihubungi sama sekali, alias tidak aktif. Itu membuat perasaan Allea gundah semakin tak karuan. Pikiran kotornya mulai menghujami ruang kepalanya. Namun, apalah daya kalau bisa saja semua hanya kebetulan. Hingga akhirnya, lagi dan lagi Allea mengontrol perasaan dan pikirannya untuk tetap jernih.

"Tenang, Allea. Kamu harus tenang dan buang jauh semua pikiran kotor itu. Rangga tidak mungkin mengkhianati kamu dan dia pemuda yang setia ..."

Terpopuler

Comments

Liu Zhi

Liu Zhi

duh Rangga kmna tuh

2023-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Kejanggalan
2 Chapter 2. Kenyataan Menyakitkan
3 Chapter 3. Terkhianati
4 Chapter 4. Aku Yakin, Kau Memilihku
5 Chapter 5. Menelan Kenyataan Pahit
6 Chapter 6. Sobeknya Sepenggal Hati
7 Chapter 7. Jahatnya Seorang Pengkhianat
8 Chapter 8. Rasa Ingin Mengakhiri
9 Chapter 9. Serpihan Hati
10 Chapter 10. Pemuda Tanpa Nama
11 Chapter 11. Cinta yang Disia-siakan
12 Chapter 12. Susah Move On
13 Chapter 13. Keputusan Allea
14 Chapter 14. Sudah Waktunya
15 Chapter 15. Perasaan Terpendam
16 Chapter 16. Rencana Ryan
17 Chapter 17. Falling in Love
18 Chaper 18. Menghitung Hari
19 Chapter 19. Ketakutan untuk Kehilangan
20 Chapter 20. Jawaban Cinta Dari Allea
21 Chapter 21. Cinta Tak Berbalas
22 Chapter 22. First Kiss
23 Chapter 23. Mantan
24 Chapter 24. Korban Masa Lalu
25 Chapter 25. Seseorang yang Lama Tak Bertemu
26 Chapter 26. Perempuan di Masa Lalu
27 Chapter 27. Antara Kekasih dan Mantan
28 Chapter 28. Orang Ketiga
29 Chapter 29. Adu Domba
30 Chapter 30. Insiden Melukai Hati
31 Chapter 31. Konflik Silih Berganti
32 Chapter 32. Keinginan Allea di Balik Keraguan Iqbal
33 Chapter 33. Cleo
34 Chapter 34. Dikira Berselingkuh
35 Chapter 35. Niat Keseriusan Sang Kekasih
36 Chapter 36. Berbaikan
37 Chapter 37. Jebakan
38 Chapter 38. Hanyut Tak Berdaya
39 Chapter 39. Patah untuk Kedua Kali
40 Chapter 40. Sesal Tiada Guna
41 Chapter 41. Luka Ini Lebih Parah
42 Chapter 42. Good Bye
43 Chapter 43. Allea Memburuk
44 Chapter 44. Darurat
45 Chapter 45.
46 Chapter 46. Keinginan Mama dan Papa
47 Chapter 47. Pertemuan yang Menyakitkan
48 Chapter 48. Ancaman Serius
49 Chapter 49. Tingkah Picik Wanita Itu
50 Chapter 50. Hari Paling Menghancurkan
51 Chapter 51. Akhir Cerita Allea
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Chapter 1. Kejanggalan
2
Chapter 2. Kenyataan Menyakitkan
3
Chapter 3. Terkhianati
4
Chapter 4. Aku Yakin, Kau Memilihku
5
Chapter 5. Menelan Kenyataan Pahit
6
Chapter 6. Sobeknya Sepenggal Hati
7
Chapter 7. Jahatnya Seorang Pengkhianat
8
Chapter 8. Rasa Ingin Mengakhiri
9
Chapter 9. Serpihan Hati
10
Chapter 10. Pemuda Tanpa Nama
11
Chapter 11. Cinta yang Disia-siakan
12
Chapter 12. Susah Move On
13
Chapter 13. Keputusan Allea
14
Chapter 14. Sudah Waktunya
15
Chapter 15. Perasaan Terpendam
16
Chapter 16. Rencana Ryan
17
Chapter 17. Falling in Love
18
Chaper 18. Menghitung Hari
19
Chapter 19. Ketakutan untuk Kehilangan
20
Chapter 20. Jawaban Cinta Dari Allea
21
Chapter 21. Cinta Tak Berbalas
22
Chapter 22. First Kiss
23
Chapter 23. Mantan
24
Chapter 24. Korban Masa Lalu
25
Chapter 25. Seseorang yang Lama Tak Bertemu
26
Chapter 26. Perempuan di Masa Lalu
27
Chapter 27. Antara Kekasih dan Mantan
28
Chapter 28. Orang Ketiga
29
Chapter 29. Adu Domba
30
Chapter 30. Insiden Melukai Hati
31
Chapter 31. Konflik Silih Berganti
32
Chapter 32. Keinginan Allea di Balik Keraguan Iqbal
33
Chapter 33. Cleo
34
Chapter 34. Dikira Berselingkuh
35
Chapter 35. Niat Keseriusan Sang Kekasih
36
Chapter 36. Berbaikan
37
Chapter 37. Jebakan
38
Chapter 38. Hanyut Tak Berdaya
39
Chapter 39. Patah untuk Kedua Kali
40
Chapter 40. Sesal Tiada Guna
41
Chapter 41. Luka Ini Lebih Parah
42
Chapter 42. Good Bye
43
Chapter 43. Allea Memburuk
44
Chapter 44. Darurat
45
Chapter 45.
46
Chapter 46. Keinginan Mama dan Papa
47
Chapter 47. Pertemuan yang Menyakitkan
48
Chapter 48. Ancaman Serius
49
Chapter 49. Tingkah Picik Wanita Itu
50
Chapter 50. Hari Paling Menghancurkan
51
Chapter 51. Akhir Cerita Allea

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!