Chapter 3. Terkhianati

Bersamaan dengan sebuah kebahagiaan, aku memberikan cinta yang nyata. Namun, ternyata kau memberikan aku sebuah luka yang bersamaan dengan perasaan pilu menggores sanubari paling dalam. Padahal dulu kau pernah berjanji untuk tak mengingkari, tapi barangkali kau lupa untuk menepati.

...***...

Kedua mata Allea fokus memperhatikan kedua orang yang ada di sana, di tempat yang biasanya menjadi tempatnya dan Rangga selalu duduk berdua. Ternyata yang ia lihat adalah kekasih dan sahabatnya sendiri. Terlihat begitu mesra, seakan tidak merasa bersalah melakukan hal itu di belakang Allea.

Allea pun melangkah menghampiri Rangga dan Rhea, ia memberanikan diri untuk memergoki kekasih dan sahabatnya.

"Jadi, ini yang kamu bilang mau nemani mama kamu, Rangga?"

Rangga dan Rhea mendengar suara yang tidak asing bagi mereka berdua, membuat keduanya menoleh ke arah Allea. Sejenak Rangga dan Rhea kaget melihat sosok Allea berdiri di belakangnya. Tidak pernah menyangka kalau ternyata Allea akan mendatangi tempat itu sendiri tanpa ditemani Rangga.

"Allea," sebut Rangga dan Rhea secara bersamaan.

"Kamu juga, Rhe. Jadi, sepupu kamu adalah Rangga? Selama kita bersahabat dari kecil sampai sekarang, aku tidak pernah tahu kalau kamu mempunyai sepupu bernama Rangga," kata Allea sambil menatap ke arah Rangga saat ia menyebut namanya.

"Pantas saja tadi mama kamu nelepon aku dan nyariin kamu ke aku, Rangga. Ternyata kamu bukan nerima telepon dari Tante Sarah, tapi nerima telepon dari Rhea. Sudah berapa lama hubungan kamu dan dia berjalan?" tanya Allea.

"Allea, aku bisa ..."

"Diam kamu, Rhea. Aku nanya Rangga bukan nanya kamu." Allea pun memotong pembicaraan Rhea ketika ia akan menjelaskan kepada Allea. "Kenapa kamu tega khianati aku? Kalau memang kamu tidak menginginkan aku atau bosan, harusnya kamu bisa jelasin apa saja yang kurang dari aku. Bukan malah selingkuh, bahkan dengan sahabat aku sendiri."

Betapa hancurnya perasaan Allea ketika melihat dengan mata kepalanya sendiri perihal perselingkuhan kekasih dan sahabatnya sendiri. Teganya mereka mengkhianati Allea. Padahal selama ini Allea sangat mempercayai Rangga dan Rhea yang tidak mungkin akan mengkhianati dirinya.

Tapi ternyata yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang ada di pikirannya. Dan, ini lebih sakit dari apapun karena dikhianati oleh orang-orang yang paling Allea percayai. Bagaikan ditusuk dengan pisau belati, hatinya teriris begitu sakit.

"Jawab aku, Rangga. Kenapa kamu tega menyakiti aku seperti ini? Kenapa kamu mengkhianati aku?" tanya Allea dengan napas tersengal-sengal dan isak tangisnya yang begitu sangat jelas terdengar. Dadanya terasa sesak akibat begitu sakit yang ia rasakan, sedangkan Rhea hanya diam membisu tanpa suara setelah dibentak oleh Allea.

Kedua mata Allea pun berpindah ke arah Rhea. Ia menatap dengan mata membesar seperti mata singa yang siap menerkam mangsanya hingga mati tak berdaya. Seperti itulah yang ada di dalam benak pikiran Allea.

"Kamu juga, Rhea. Kamu sahabat aku dari kecil, tapi kenapa kamu tega mengkhianati aku? Bahkan, kamu tahu sendiri kalau Rangga adalah pacar aku dan aku mencintainya. Tapi kenapa, Rhea? Kenapa kamu tega nyeleweng di belakang aku dan memacari pacar aku sendiri? Di mana akal dan hati nurani kamu? Begitu banyaknya laki-laki di dunia ini, kenapa harus Rangga?"

Kini Allea pun mulai murka kepada Rhea, namun hanya ucapan kata 'maaf' yang bisa diucapkan Rhea. Bahkan, Rhea bingung harus menjelaskan apa.

"Kata maaf saja tidak cukup mengobati luka atas perbuatan kalian berdua. Karena seorang pengkhianat akan tetap pengkhianat yang kotor. Bagaikan sampah yang bau busuk dan menjijikan."

"Allea! Kamu tidak harus bicara seperti itu. Aku dan Rhea bisa menjelaskan sama kamu. Menjelaskan semuanya," ucap Rangga. Allea pun tertawa melihat Rangga dan Rhea.

"Enggak perlu, Rangga. Aku memang butuh penjelasan kalian berdua, tapi aku baru sadar kalau ternyata sampah tetaplah sampah dan aku tidak perlu menerima penjelasan apa-apa dari kalian berdua," jelas Allea berubah pikiran. "Kalian lanjuti saja kisah kalian, karena aku tidak akan pernah mengusik kalian."

Allea pergi meninggalkan Rangga dan Rhea, namun dengan cepat Rangga menarik tangan Allea. Ia masih ingin berusaha menjelaskan kepadanya, begitu juga dengan Rhea yang tidak ingin persahabatan yang sudah dibina sejak kecil dengan Allea hancur seketika. Sayangnya, Allea sudah terlancur kecewa beribu kali lipat dan membuatnya tidak ingin lagi mendengar alasan apapun itu.

"Lepasin aku, Rangga." Allea pun menghempas genggaman Rangga dari tangannya. Ia tidak sudi disentuh lagi oleh pria yang ia cintai, namun tega mengkhianatinya.

Allea segera memesan taxi online setelah sampai di depan pasar besar. Tidak lama kemudian, taxinya datang karena memang letak taxi itu tidak jauh dari tempat Allea berada.

"Allea, dengarin aku dulu. Kita sahabatan, 'kan? Kamu harus dengari aku dan jangan pergi," mohon Rhea dengan menjegat kepergian Allea ketika hampir Allea hampir masuk ke dalam taxi.

"Buat aku, kamu bukan sahabat aku lagi. Anggap saja kita tidak pernah saling kenal. Buang jauh-jauh kenangan kecil kita, dan sekarang kita hanya menjadi dua orang asing sampai seterusnya," ucap Allea kepada Rhea. "Begitu juga dengan kita, Rangga. Lanjuti hubungan kamu dengan perempuan sok suci ini. Mulai sekarang, kita tidak ada hubungan apa-apa lagi."

Allea memasuki taxi yang sudah dipesannya. Derai air matanya menetes deras membasahi kedua pipinya. Ia menahan suara yang akan keluar dan terdengar oleh supir taxi tersebut.

Allea terus saja meneteskan air matanya. Semakin sedihnya, ia sampai tidak sadar kalau dirinya sudah sampai di depan rumah.

"Neng, kita sudah sampai di rumahnya." Allea menyeka air matanya, kemudian mengeluarkan uang seratus ribu rupiah, lalu diberikannya kepada lelaki paruh baya itu.

"Kembaliannya, Neng," kata lelaki paruh baya itu ketika Allea akan keluar.

"Ambil saja buat Bapak." Allea segera keluar, ia menerobos masuk begitu saja ke dalam rumahnya. Sampai-sampai tidak mempedulikan tamu yang ada di ruang tamu bersama Vena.

"Allea, kamu kenapa?" Vena pun bingung dengan kepulangan Allea yang sedang tidak baik-baik saja, begitu juga dengan teman dan anak teman Vena yang ikut berkunjung.

"Sebentar ya, Jeng. Saya ke kemar Allea dulu." Mau tidak mau Vena meninggalkan temannya sebentar, lalu mendatangi Allea. Gadis itu menutup pintu dan menguncinya agar tidak ada yang bisa masuk. Ia menangis sesenggukan di atas kasurnya.

"Rangga, Rhea, kenapa kalian tega mengkhianati aku? Kenapa tidak bicara dari awal kalau nyatanya di antara kalian berdua memang saling suka dan mencintai?" gerutu Allea dengan isaknya.

Vena datang dan berdiri di depan kamar Allea, lalu mencoba membuka pintu kamar itu tapi tidak berhasil terbuka. Wanita paruh baya itu menyadari kalau Allea telah mengunci pintu kamarnya demi menghindari siapa saja yang akan masuk ke kamarnya.

"Allea, buka pintunya, Sayang. Kamu kenapa pulang-pulang nangis dan buat Mama khawatir?" tanya Vena panik.

"Lebih baik Mama pergi dari depan kamar aku. Aku enggak mau ketemu dan bicara sama siapa-siapa." Isak tangis Allea terdengar lirih di telinga Vena. Ia semakin takut kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan oleh putrinya itu.

Sekali lagi, Vena mencoba meminta Allea membuka pintunya. Tapi, lagi-lagi Allea mengusirnya. Ia benar-benar patah hati dan tidak ingin bertatap wajah sama siapa pun, sekalipun dengan mama ataupun papanya.

Terpopuler

Comments

Liu Zhi

Liu Zhi

dih bisa²nya blg gtu, gak malu apa

2023-05-14

0

Liu Zhi

Liu Zhi

Ya Tuhan

2023-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Kejanggalan
2 Chapter 2. Kenyataan Menyakitkan
3 Chapter 3. Terkhianati
4 Chapter 4. Aku Yakin, Kau Memilihku
5 Chapter 5. Menelan Kenyataan Pahit
6 Chapter 6. Sobeknya Sepenggal Hati
7 Chapter 7. Jahatnya Seorang Pengkhianat
8 Chapter 8. Rasa Ingin Mengakhiri
9 Chapter 9. Serpihan Hati
10 Chapter 10. Pemuda Tanpa Nama
11 Chapter 11. Cinta yang Disia-siakan
12 Chapter 12. Susah Move On
13 Chapter 13. Keputusan Allea
14 Chapter 14. Sudah Waktunya
15 Chapter 15. Perasaan Terpendam
16 Chapter 16. Rencana Ryan
17 Chapter 17. Falling in Love
18 Chaper 18. Menghitung Hari
19 Chapter 19. Ketakutan untuk Kehilangan
20 Chapter 20. Jawaban Cinta Dari Allea
21 Chapter 21. Cinta Tak Berbalas
22 Chapter 22. First Kiss
23 Chapter 23. Mantan
24 Chapter 24. Korban Masa Lalu
25 Chapter 25. Seseorang yang Lama Tak Bertemu
26 Chapter 26. Perempuan di Masa Lalu
27 Chapter 27. Antara Kekasih dan Mantan
28 Chapter 28. Orang Ketiga
29 Chapter 29. Adu Domba
30 Chapter 30. Insiden Melukai Hati
31 Chapter 31. Konflik Silih Berganti
32 Chapter 32. Keinginan Allea di Balik Keraguan Iqbal
33 Chapter 33. Cleo
34 Chapter 34. Dikira Berselingkuh
35 Chapter 35. Niat Keseriusan Sang Kekasih
36 Chapter 36. Berbaikan
37 Chapter 37. Jebakan
38 Chapter 38. Hanyut Tak Berdaya
39 Chapter 39. Patah untuk Kedua Kali
40 Chapter 40. Sesal Tiada Guna
41 Chapter 41. Luka Ini Lebih Parah
42 Chapter 42. Good Bye
43 Chapter 43. Allea Memburuk
44 Chapter 44. Darurat
45 Chapter 45.
46 Chapter 46. Keinginan Mama dan Papa
47 Chapter 47. Pertemuan yang Menyakitkan
48 Chapter 48. Ancaman Serius
49 Chapter 49. Tingkah Picik Wanita Itu
50 Chapter 50. Hari Paling Menghancurkan
51 Chapter 51. Akhir Cerita Allea
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Chapter 1. Kejanggalan
2
Chapter 2. Kenyataan Menyakitkan
3
Chapter 3. Terkhianati
4
Chapter 4. Aku Yakin, Kau Memilihku
5
Chapter 5. Menelan Kenyataan Pahit
6
Chapter 6. Sobeknya Sepenggal Hati
7
Chapter 7. Jahatnya Seorang Pengkhianat
8
Chapter 8. Rasa Ingin Mengakhiri
9
Chapter 9. Serpihan Hati
10
Chapter 10. Pemuda Tanpa Nama
11
Chapter 11. Cinta yang Disia-siakan
12
Chapter 12. Susah Move On
13
Chapter 13. Keputusan Allea
14
Chapter 14. Sudah Waktunya
15
Chapter 15. Perasaan Terpendam
16
Chapter 16. Rencana Ryan
17
Chapter 17. Falling in Love
18
Chaper 18. Menghitung Hari
19
Chapter 19. Ketakutan untuk Kehilangan
20
Chapter 20. Jawaban Cinta Dari Allea
21
Chapter 21. Cinta Tak Berbalas
22
Chapter 22. First Kiss
23
Chapter 23. Mantan
24
Chapter 24. Korban Masa Lalu
25
Chapter 25. Seseorang yang Lama Tak Bertemu
26
Chapter 26. Perempuan di Masa Lalu
27
Chapter 27. Antara Kekasih dan Mantan
28
Chapter 28. Orang Ketiga
29
Chapter 29. Adu Domba
30
Chapter 30. Insiden Melukai Hati
31
Chapter 31. Konflik Silih Berganti
32
Chapter 32. Keinginan Allea di Balik Keraguan Iqbal
33
Chapter 33. Cleo
34
Chapter 34. Dikira Berselingkuh
35
Chapter 35. Niat Keseriusan Sang Kekasih
36
Chapter 36. Berbaikan
37
Chapter 37. Jebakan
38
Chapter 38. Hanyut Tak Berdaya
39
Chapter 39. Patah untuk Kedua Kali
40
Chapter 40. Sesal Tiada Guna
41
Chapter 41. Luka Ini Lebih Parah
42
Chapter 42. Good Bye
43
Chapter 43. Allea Memburuk
44
Chapter 44. Darurat
45
Chapter 45.
46
Chapter 46. Keinginan Mama dan Papa
47
Chapter 47. Pertemuan yang Menyakitkan
48
Chapter 48. Ancaman Serius
49
Chapter 49. Tingkah Picik Wanita Itu
50
Chapter 50. Hari Paling Menghancurkan
51
Chapter 51. Akhir Cerita Allea

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!